" gadis kecil sudah selesai belum!? kau mennganti pakaian saja memakan waktu 30 menit, apa kau tidur di dalam?" panggil Aidan sambil melangkah mendekati ruang pemandian dan bediri di balik tirai, menunggu jawaban Rara.
" Hey, Tuan! apa kau masih di sana?"
Aidan hanya berdeham menunjukan kalau ia masih di balik tirai.
"Be..begini Tuan, baju yang kau berikan ini. sepertinya relseltingnya rusak! apa kau bisa memberikan baju yang lainnya!?" ucap Rara berusaha menutupi punggungnya yang terlihat.
mendengar Rara kesulitan dengan bajunya Aidan menerobos masuk ke dalam.
membuat Rara terkejut bukan main.
"Kau. apa yang kau lakukan, keluarrr.." Rara berteriak histeris sampai lengan baju sebelah kanan jatuh dan terlihat buah dada mulusnya oleh Aidan.
Waja Rara berubah merah padam ia berjongkok menutup wajah nya di lutut.
Aidan mendekati Rara untuk memperbaiki Baju Rara yang turun.
setelah memperbaiki baju Rara, ia langsung keluar dari pemandian meninggalkan Rara yang masih dengan posisi berjongkong menutup wjah malunya.
Eh, di..dia Tadi?
Rara merasa malu dengan pikiranya sendiri.
Setelah lima menit. Rara keluar dari ruang pemandian, ia berjalan pelan sambil mengintip mencari ke beradaan Aidan.
"Sedang apa kau, mengendap-endap di sini?" tanya Aidan mengejutkan Rara hingga tersentak.
"Ah, itu.. ak..aku, aku sudah selesai mengganti bajuku! se..sekarang tugas pertamaku apa untuk menjadi pelayanmu." jawab Rara tertunduk gugup.
"Kau bisa, mengambilkan aku buah-buahan di dapur istana, jika kau tidak tau letak dapur, kau bisa tanya pelayan di istana untuk menunjukannya! dan satu lagi. kau bisa tinggal di tempat yang di berikan Afkar saat itu! kau bisa pergi sekarang." balas Aidan Datar, sambil membalik lembaran kertas buku besar di tangannya.
Rara tidak menjawab dan hanya menganguk lalu pergi.
Aaaa, sialan canggung sekali. aku malu mengingat saat di pemandian tadi, aku salah paham denganya padahal dia mau membantuku tadi. ya Tuhan aku malu sekali.
Rara berjalan tanpa fokus melihat ke depan dan menabrak Putri Zura yang akan pergi menmui Aidan.
Pelayan stianya langsung mendorong Rara dengan kasar saat ia menabrak Tuanya.
"Apa kau tidak melihat jalan pelayan rendah! Kau hampir saja melukai Tuanku," Pelayan Putri Zura bicara dengan suara tinggi memarahi Rara.
"Maaf Nona, aku tidak sengaja. apa Nona terluka coba aku lihat apa ada yang terluka!" Rara membungkukan tubuhnya meminta maaf dengan tulus mengakui kesalahan nya.
Tapi permintaan maafnya tidak di terima dengan baik. pelayan Putri Zura kembali memdorongnya untuk menjauh dari Tuan nya.
Zura menghntikan pelayannya untuk tidak memperpanjang masalah dengan Rara.
"Jangan pedulikan, dia Hanya seorang pelayan. tidak perlu di perbesar! kita harus segera menmui Yang mulia Raja." Zura bicara dingin tanpa menatap Rara. ia berjalan melewati Rara dengan angkuh tidak mengangapnya ada.
"Kau beruntung pelayan Rendah, Tuanku memaafkan pelayan rendah sepertimu," Cetus pelyan setia Zura dengan sinis.
Rara masih terpaku heran melihat dua orang aneh yang baru saja bersikap angkuh denganya.
Apa-apan sih, aku kan sudah minta maaf tadi, Huh dasar bangsawan tersinggungan. malas sekali aku berusrusan dengan bangsawan yang merepotkan.
Rara kembali melanjutkan langkahnya mencari pelayan istana untuk menanyakan letak dapur istana.
Tidak lama mencari ia melihat seorang pelayan sedang berjalan berlawanan dengannya.
tanpa basa-basi Rara langsung bertanya sopan dengan pelayan itu, dan di jawab dengan Ramah oleh pelayan istana.
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
tri
next
2020-10-20
3
NHY👧💞
crazy up thor kalo bisa...😁
2020-10-18
5
NHY👧💞
ayo Thor aku menunggu...
2020-10-18
2