"Heh, Lidahmu sangat tajam! Sekrang aku ingin kau katakan semuanya bagaimana kau bisa memiliki kalung bulan sabit ini, jika tidak jujur kau akan tau akibatnya," Cetus Aidan mengancam Rara dengan angkuh.
huh, sombong sekali dia, jika aku berbohong juga kau tidak akan tau, weee.
Rara mengejek Aidan dalam pikirannya.
" Aku akan cerita tapi, kau juga harus beritau aku bagaimana cara aku kembali ke tempat Asalku?!" tanya Rara penasraan.
"Tidak masalah, jika aku memberi tau caramu kembali maka juga ada imbalannya!" balas Aidan licik.
"Hey kau, licik sekali kenapa minta imbalan lagi? aku kan sudah bersedia akan memberi tau asal usul keluaragaku," jawab Rara kesal.
"Hanya itu tidak cukup, jadi kau mau atau tidak?!" ucap Adin datar.
Rara berfikir sejenak memprtimbangkan kesulitannya,
"Baiklah aku setuju, sekarang kau dulu yang katakan!" seru Rara lebih dulu mengajukan pertanyaan.
Aidan tersenyum puas dengan pilihan Rara.
"Hmm. kau bisa kembali ke duniamu, tapi kau harus menunggu gerhana bulan yang akan terjadi dalam waktu 88 hari kedepan. selama itu kau harus tinggal di istana ini untuk menunggu terjadinya gerhana bulan, maka kau bisa kembali ke tempat asalmu dengan selamat!" Ucap Aidan dengan. raut wajah serius.
Rara terkejut matanya melotot hampir ingin keluar karena sangat terkejut saat mendengar penghitungan hari yang harus ia tunggu.
"What, kau tidak salahkan menghitung harinya kan? gerhana bulan itu akan terjadi dua minggu lagi, di temapatku sudah di sirakan,Haha, kau jangan membodohiku ya! aku tidak akan mau tinggal di sini selama itu, jika itu hanya dua minggu mungkin aku bisa mempertimbang kannya," ucap Rara tidak setuju dengan apa yang di katakan Aidan.
"Hah, itu terserah kau saja nona, aku mengatakannya dengan benar, dan kau harus tau kalau waktu di sini dan di duniamu berbeda, jika kau satu minggu di sini maka, di duniamu baru satu hari!" tegas Aidan acuh.
Rara ternganga mendengar penjelasan Aidan, ia tidak lagi bisa berfikir jernih, ia seperti orang bodoh yang kebingungan, dan ia tidak punya pilihan Lain selain mengikuti apa yang di katakan Aidan.
"Haah, aku menyerah, aku akan menunggu 88hari di sini, katakan apa imbalannya," Rara menjatuhkan dirinya ke lantai dengan pasrah.
"Tidak sulit, kau hanya perlu memberikan kalungmu padaku!" jawab Aidan datar.
"Hey apa-apaan kau ini, aku tidak setuju! kalung ini peninggaln dari neneku aku harus menjaganya baik-baik," Rara kembali bersemangat menentang.
"Heh, baiklah jika kau tidak mau memberikannya, kalau begitu," Aidan menarik tangan Rara dan mencengkram pinggul Rara, ia meremas buah melon Rara, hingg Rara terkejut dan memberontak namun ia tidak bisa lepas dari pelukan erat Aidan, yang sudah mau membuka tali baju Rara.
"Oke, oke, baiklah aku kan berikan kalung ini, sekarang singkirkan tanganmu Raja mesum," Rara mendorong Aidan dan menjauhinya,
"Ini, ambil sendiri kalungnya, aku tidak rela jika aku melepasnya dengan tanganku," Rara menyodorkan lehernya agar Aidan mengambil sendiri kalung miliknya. tapi Rara sedikit aneh melihat Aidan gugup saat ia menyuruhnya mengambil kalung di lehernya.
"Tidak, kau bisa memakainya dulu samapi kau puas, jika kau sudah melerakan kalung itu, maka kau harus mmeberikannya dengan tanganmu sendiri! Sekarang kau bisa ceritakan dulu asal usul nenekmu," Ucap Aidan mengalihkan topik agar Rara tidak curiga akan kekuatan yang di miliki kalungnya.
"Apa kau yakin, tidak mau ambil kalungnya sekarang, jika aku terus memakainya, aku bisa berubah fikiran loh," Seru Rara mengejek.
"Jika kau bernai main-main denganku, aku akan.."
"Oke oke, aku hanya bercanda," cetus Rara kesal, saat Aidan dekat-dekat dengan fikiran kotornya.
Ternyata vampire juga bisa mesum, menyebalkan sekali dari tadi meraba-raba tubuhku, Sialan.
"Baiklah, aku akan cerita tentang keluaragaku dengar ya.
Namaku Rara sunjaya putri tunggal Tuan dan nyonya Sunjaya, seorang pengusaha terhebat di kotaku, Neneku Dewi puspita Sunjaya, ia sudah meninggal 3 tahun lalau, sebelum neneku meninggal, ia memberikan aku kalung ini, tapi nenek tidak mengatakan apapun tentang kalung ini, ia haya berpesan agar aku menjaga kalung ini dengan baik! ya, hanya itu," Ucap Rara cerita panjang lebar, dan menaikan bahunya di akhir cerita.
melihat Aidan terlihat tidak puas akan ceritanya barusan, dan membuat Rara kesal karena tatapan yang menjengkelakan dari Aidan.
"Heyy, apa lagi? aku sudah menceritakan semuanya dengan jujur, singkirkan tatapan sinismu itu, membuatku merinding saja," Rara berdiri dari berlututnya dan mengibas-ibaskan gaun panjang yang ia pakai.
"Huh, kenapa gaun ini panjang sekali, apa di duniamu ini tidak ada gaun yang lebih mudah di pakai saat berlari dan bisa bergerak bebas! " Rara mendumal menarik-narik gaunnya yang terinjak kaki.
"Apa kau berencana kabur lagi?!" cetus Aidan datar.
"Eh, Ti..tidak Mana mungkin, Kau membutuhkan tempat tinggal jadi aku akan Baik-baik di sini,Hahaha, jangan teruas mencurigaiku seperti itu, Kalau begitu kita sudah sepakat jadi bisakah kau biarkan aku keluar dari Ruang istrihatamu ini?!" Balas Rara, ia marasa canggung jika terusan-berada di dekat Aidan.
Aidan tertawa kecil mendengar ucapan Rara.
ia tidak menjawab dan hanya memndang dengan senyum yang mencurigakan.
Astaga, kenapa dia terus tersenyum seperti itu, ada niat jahat dengan senyum liciknya itu, huh, inginku pukul rasanya orang ini.
"Oke tidak ada jawaban, aku akan keluar kalau begitu," Rara berjalan acuh meninggalkan Aidan.
ia sangat terkejut saat sedang melangkah pergi tiba-tiba Aidan muncul di depanya.
"Aku belum mengijinkan mu pergi gadis kecil," ucap Aidan sinis.
" Oke, yang mulia Raja yang terhormat aku tidak akan pergi sebelum mendapat perintah dari anda!" Balas Rara sinis, ia berlutut lagi sambil mendumal kecil memaki Aidan.
" Nona, jika kau masih memakiku terus jangan salahkan aku mengisap darah segarmu itu!" ancam Aidan kesal mendengar makian kasar dari Rara.
Rara langsung menutup mulutnya saat mendengar ancaman Aidan.
ia terdiam mematung tidak lagi bersuara.
Aidan tersenyum puas melihat expresi Rara yang ketakutan.
"Aku ingin selama kau tunggal di istana ini kau harus menajdi pelayan pribadiku, untuk memastikan kau tidak coba-coba melarikan diri lagi." ucap Aidan datar memerintah Rara.
"Eh, kenapa aku harus jadi pelayanmu? aku ini tamu seharusnya di layani dengan baik di sini, bukan jadi pelayan, Aku menolak! lebih baik aku pergi mencari cara sendiri untuk pulang," Rara menolak dengan keras perintah Aidan, ia berdiri dari lututnya dan berjalan cepat agar tidak di hadang lagi oleh Aidan.
namun apa daya lagi-lagi Aidan muncul di hadapannya dan mengahalngi jalan Rara dengan tubuh kekarnya.
Rara kesal dengan ancaman Aidan, ia mengpal erat jemari tangannya dan rasa ingin menunju Aidan sudah menggebu-gebu, tapi ia harus tahan kesalnya, karena ia tau kalau sihir bukan tandingannya.
"Kau, Astaga, kenapa aku harus mengalami kehidupan yang sulit Ini! Baiklah, aku akan menjadi pelayanmu, Tapi ingat! kau harus membantuku agar aku bisa kembali ke duniaku, kau harus cepat-cepat mengirimku kembali, kalau tidak, aku tidak akan pernah memberikan kalung ini padamu." Rara menyetujui perintah Aidan dengan terpaksa, ia juga mengancam balik Aidan dengan tegas.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
'Kinshu'
seru banget thorr
2021-07-02
2
Rhee Ea Arifthyanie
ceritanya unik
2021-06-05
4
LAVENDER🙄🙄
semagat th9r tapia ku benci sama cewe ceroboh dan banyak gomong
2021-04-22
3