Di ruang istirahat Raja tempat Rara berada.
Rara mulai tersadar dari pingsan nya,ia perlahan membuka mata pandangan nya terlihat samar sampai ia membuka lebar mata,ia belum sadar dengan tangan dan kaki yang terikat.
saat ia ingin beranjak dari tempat nya ia tertarik kembali oleh rantai yang mengikat tangan nya.
Kenapa aku terikat? ia melihat sekeliling tempat yang tidak asing bagi nya.
Rara tersentak saat menyadari ia kembali lagi ke istana.
Ke..kenapa aku kembali kesini lagi? bukankah aku malam itu,tidak seperti nya ada seseorang yang membawa ku kembali ke sini,agrhh aku harus keluar dari sini.
Rara berusaha melepas rantai yang ada di tangan,ia menarik paksa berulangkali hingga melukai tangan nya namun usaha nya tidak membuahkan hasil,bahkan sebalik nya semakin ia berusaha melepas Rantai di tangan nya semakin mengikat kuat.
Nenek tolong cucu mu ini bukankah nenek bilang jika aku sedang kesuliatan aku harus ingat pada nenek,sekarang aku dalam kesulitan apa nenek bisa mendengar aku di surga sana?
"Haaah,Apa aku bodoh bagai mana mungkin nenek bisa menolong ku? ia sudah tenang di surga sana,aku jadi sangat bodoh saat ketakutan,tuhan tolong aku," rara terus bergumam meminta pertolongan pada siapa pun yang ada di pikiran nya.
tapi keajaaiban datang rantai yang ada di kaki dan tangan nya perlahan lenyap,di ikuti sinar merah liontin milik rara.
"Eh,rantai nya lepas? nenek terimaksih kau sungguh'sungguh mendengar ku! aku harus cepat pergi dari sini," rara beranjak dari ranjang ia berlari mendekati pintu berniat mengintip keluar namun sial nya saat ia baru saja ingin meraih gagang pintu,seseorang membuka pintu membuat nya kelabakan,saat ia akan berlari kembali ke ranjang,kerah baju di tarik oleh Aidan yang sudah melihat diri nya.
" Gadis Kecil tidak aku sangka kau bisa mematahkan sihir rantai ku hanya bermodal kekuatan manusia," Aidan menarik Rara dan melempar keranjang.
sial sial,kenapa aku malah di pergoki oleh raja sialan ini,sekarang apa yang harus aku lakukan? melawan pun tidak akan bisa menang karena ia memeliki sihir.
Rara kebingungan dengan kondisi nya sekarang ia tidak bisa melawan pria dengan tubuh kekar yang ada di depan nya sekarang.
"Kenapa kau diam? biasa nya kau akan melawan siapa saja yang kau anggap musuh,apa kau sudah menjadi bagian dari gadis'gadis penghibur lain nya yang akan bertekuk lutut dengan karisma yang aku miliki.
Cuihh,percaya diri sekali dia,kau memang tampan tapi tidak semua gadis akan menyukai mu termasuk aku,haisss mungkin sebaik nya aku menurut saja dulu ya sampai afkar kembali,tidak papalah aku akan menunggu satu dua minggu lagi dari pada aku terlantar di tempat yang tidak aku ketahui ini,semoga afkar cepat kembali.
Rara terhanyut dalam fikiran nya,hingga Aidan menjentikan jari nya berulang kali untuk menyadarkan Rara.
"Gadis kecil apa yang sedang kau rencanakan?" Aidan mendekatkan wajah nya dan wajah Rara,jarak di antara mereka hanya lima senti.
"Heyy.kenapa kau dekat'dekat dengan ku," Rara tersadar dari lamunan nya ia menarik diri dari hadapan Aidan.
hmmm.gadis ini membuat ku tertarik bahkan aku sangat tertarik dengan nya sekarang,
Aidan tersenyum kecil menatap Rara.
"Gadis kecil aku ingin bertanya pada mu dari mana kau mendapatkan liontin bulan sabit yang ada di leher mu itu," tanya Aidan yang sudah merubah expresi wajah nya,ia berjalan dan duduk di kursi mewah nya.
sedangkan Rara ia perlahan menggeser diri nya sampai mendekati pintu.
saat ia akan meraih pintu untuk keluar,Aidan menggunakan sihir nya untuk menuntup dan mengunci pintu dengan sihir agar rara tidak bisa membuka nya.
" Kenapa kau mengunci pintu nya,Hiks hiks,tuan apa slah ku sebenar nya,aku hanya manusia bisa yang tidak sengaja terdampar di wilayah mu,tolong tuan raja berbaik hati mengmbalikan aku ke tempat asal ku," Rara besujud memohon pada Aidan,ia tidak punya pilihan lain selain menghina diri sendiri.
Rara bersujud cukup lama ia masih belum dapat jawaban dari Aidan ia mengangkat sedikit kepala nya untuk mengintip apa yang di lakukan Aidan hingga begitu lama menjawab permohonan nya.
sialan dia malah enak'enakan makan buah,sampai kapan aku harus berlutut seperti ini,kalau aku berdiri paati ia akan meragukan ku,Arghhh Raja sialan.
"Bangunlah dan mendekat pada Ku," jawab Aidan datar sambil menikmati buah di tangan nya.
Rara beranjak dan berjalan mendekti aidan,ia harus terus bersikap seakan patuh pada pria yang ada di hadapan nya,
tangan nya menggengam erat dengan perasaan sangat geram ia ingin sekali memeukul pria itu.
Sabar aku harus sabar demi untuk kembali.
"Bagus sekarang berlutut di depan ku,dan katakan dari mana kau mendapatkan liontin bulan sabit ini." Aidan tersenyum licik ia bicara tanpa menatap Rara.
Rara kembali berlutut tepat di hadapan Aidan.
"Aku mendapat kan kaluang ini dari nenek ku ia sudah meninggal 3 tahun lalu,saat nenek ku memberikan kalung ini ia hanya mengatakan aku harus menjaga kalung ini itu saja," Rara bercerita tentang kalung linton bulan sabit milik nya tanpa sadar peluh nya menetes ia menyeka air mata yang jatuh di pipi nya.
"Lalu,Siapa nama nenek mu?" tanya Aidan datar.
pertanyaan Aidan membuat rara semakin kesal karena ia berusaha mengorek keluarga nya.
"Pertanyaan mu terlalu berelbihan Tuan,aku tidak akan mengatakan nya," balas Rara sinis.ia berdiri dari berlutut dengan kesal.
"Siapa yang mengijin kan mu berhenti berlutut,Kembali berlutut dan terus jawab semua yang akan ku tanyakan pada mu," cetus Aidan sinis ia masih cuek tidak memperdulikan posisi Rara yang berdiri di depan nya,namun expresi wajah nya mengartikan kalau ia merasa terhina dengan sikap Rara yang berani berdiri di hadapan raja yang sedang duduk.
"Aku akan pergi,"jawab Lili acuh tidak mendengarkan perintah Aidan.
"Heh,mau pergi kemana Kau Gadis kecil," Aidan menarik rambut Rara dengab sihir hingga ia jatuh di pangkuan Aidan.
"Ahhh,lepaskan rambut ku, itu sakit," Rintih Rara dengan posisi kepala sedikit terangkat kebelakang tertahan oleh tangan Aidan yang menarik rambut nya.
"******** lepaskan rambut ku,pengecut berani nya dengn seorang wanita, lepaskan aku,"
"Oh maaf jika kau kesakitan kalau begitu bagai mana dengan posisi ini," Aidan menggunkan sihir mengubah kursi mewah tunggal menjadi kursi panjang.ia sudah membanting rara hingga terlentang di kursi ,posisi Aidan sekarang berada di atas tubuh Rara.
"Baikk baikk,aku akan patuh menurut dan tidak akan melarikan diri lagi,dan akan ku katakan nama nenek kake ibu ayah bahkan seluruh nama di tempat ku akan ku berai tau pada mu,sekarang kau sudah puas bukan,kau fikir aku tidak tau sejak awal kalian semua menginginkan aku untuk tetap di sini, jadi tolong menyingkir dari tubuh ku," ucap Rara dengan lantang ia sangat emosi hingga urat leher nya terlihat.
Gadis pintar,ternyata dia tau semua.
"Baik aku pegang ucapan mu! "balas Aidan datar,ia kembali merubah kursi panjang menjdai seperti semula,rara terjatuh dengan posisi masih terlentang saat kursi nya tiba'tiba menghilang.
"Sialan,jika ingin menggunakan sihir itu bilang dulu," cetus rara berdiri sambil mengibas'ibaskan rok nya.
"Tunggu,aku tidak percaya dengan kata'kata mu tadi gadis kecil," Aidan menyentuh leher rara dengan telunjuk nya yang mengeluarkan cahaya biru dan hilang saat di dekatkan di leher rara.
"Apa yang kau lakukan pada le?"
Aidan mencium bibir Rara dan menggigit lidah nya.
"Kau,kenapa kau mencium ku?"
"Itu cara mengaktifkan sihir yang ku berikan pada mu tadi," jawab aidan datar.
"Omongkosong,jadi jika aku laki'laki kau juga akan melakukan cara ini untuk mengaktifkan sihir mu," oceh Rara menyeka bibir nya.
wajah aidan pucat saat mendengar ucapan rara yang meniijikan untuk nya.
BRSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Sandisalbiah
😂😂😂😂😂Aidan kalah telak dgn ucapan Rara... 😅😅😅 nendang banget gak tuh...??
2023-07-07
0
Ririn Santi
hiii...gay dong jadi nya haha.....
2022-08-27
0
Badriyahiyah Riyah
kasihan raja Aiden ga ada wibawanya di depan Rara ckckck tapi lucu😁😁😁
2022-08-26
0