"Ayah, ibu aku tidak papa, tadi ada sedikit kesalah paham. oh ya bu, aku lapar aku sangat rindu masakan ibu!" Rara berglayut manja pada sang ibu mengalihkan topik.
"Hahaha lihat bu, putri kita tidak berubah meski ia menjadi orang biasa di luar sana. ia tetap seperti Nona besar yang manja dengan ibunya!"
suasana kembali ceria ketika sang ayah tertawa bercanda.
"hmm, kau benar sayang! putri kita tetap menjadi gadis kecil yang manja," sahut sang ibu mengusap kening Rara dengan Lembut.
"Ibu, aku bukan gadis kecil lagi, aku sudah dewasa, satu bulan Lagi usia ku menginjak 22 tahun. aku sudah menjadi wanita dewasa!" Rara berdiri bertolak pinggang sambil bergaya layaknya model.
orang tua nya tertawa lepas melihat kelakuan putrinya yang tidak berubah masih sama seperti dulu, gadis kecil mereka.
kepulangan Rara membuat rumah itu kembali berwarna. para pelayan yang sudah bekerja lama di rumah itu menyambut bahgaia Rara. mereka mengadakan pesta kecil di taman belakang untuk wujud rasa syukur mereka akan kepulangan nona besar mereka.
pesta kecil yang hanya di akhiri orang rumah dan para pelayan berkahir meriah.
satu malam yang melelahkan membuat Rara terlelap lebih cepat setelah pesta berakhir.
malam mulai berganti pagi..
ketukan pintu membangun kan tidur Rara, dengan mata yang masih enggan terbuka ia duduk "Masuk, tidak di kunci!" jawab Rara dengan mata yang belum sepenuh nya terbuka.
seorang pelayan masuk membawa segelas susu coklat hangat lalu meletakan di atas meja.
"Nona, ini susu yang di buat nyonya. nyonya bilang setelah mandi nona di suruh menemui nyonya dan tuan di teras belakang!" ucap pelayan.
"hmm.. aku akan kesana nanti! kau bisa tolong siapkan air untuk ku mandi," balas rara dengan nada malas ia kembali menjatuhkan tubuhnya ke Ranjang.
pelayan itu segera pergi ke kamar mandi menyiapkan air dan perangkapan mandi untuk nona nya.
"Nona besar, air nya sudah siap! nona bisa langsung mandi selagi air masih hangat.
saya akan kembali bekerja lagi." seru pelayan itu yang hanya di jawab dengan gumaman Rara. pelayan itu langsung pergi setalah mendapat jawaban.
Dengan malas Rara membuka mata yang masih ingin terpejam, ia mengintip sedikit melihat pelayan yang sudah pergi. Rara meregangkan tubuh nya sebelum ia pergi ke kamar mandi.
Setelah 30 menit Rara pergi menemui ayah dan ibu nya yang sudah menunggu di teras belakang.
"Ayah, ibu, selamat pagi!" sapa Rara mencium pipi ayah dan ibu nya.
"Sayang, ibu dan ayah lusa akan pulang ke amerika, untuk mengujungi kerabat ayahmu! kau akan ikut bersama kami. mereka sangat ingin melihatmu nak, kau mau kan sayang!?" ucap sang ibu mengusap lembut rambut putri nya. dengan tatapan berharap.
Rara menarik duduk di samping ibu nya lalu menyantap satu potong roti yang sudah di buatkan oleh ibu nya " Bu.. aku hanya cuti dua hari jadi aku tidak bisa ikut dengan kalian!" ucap Rara, mengubah raut wajah sang ibu menjadi kecewa.
Rara meras bersalah membuat sang ibu sedih.
"Ibu, aku berjanji akhir tahun kita akan keliling dunia bersama. aku akan ijin satu minggu untuk mengelilingi dunia bersama ibu dan ayah!" bujuk rara agar, menghibur.
"Anak nakal, kau pikir ibu anak kecil. mana cukup satu minggu untuk menglilingi seluruh dunia," sang ibu mencubit Pipi Rara dengan lembut di balut senyum tipis. rasa kecewa nya menghilang setelah dapat hiburan dari putri nya.
"Hah... jika tidak bisa ikut tidak papa! jadi apa putri ibu ini akan kembali ke setatus orang biasa lagi besok," goda sang ibu
"Hehehe.. sekrang ini aku sudah di angakat menjadi manejer, jadi aku tidak bisa lama-lama meninggalkan perusahaan," jawab Rara dengan senyum lebar.
"Nak, bagaimana kalau kau bekerja di perusahaan ayah, kau bisa langsung menjabat sebagai direktur nanti!" sahut sang ayah merayu.
"Ayah.. aku lebih suka bekerja di perusahaan lain karena lebih menantang!" Rara menolak dengan canda, agar ayah nya tidak marah dengan penolakannya yang kesekian kalinya itu.
"Haisss.. putriku tetap saja nakal dan tidak penurut! baiklah ayah tidak akan memkasa mu bekerja di perusahaan keluarga lagi. tapi ayah mau tau di mana tempat putri nakal ayah ini bekerja! setiap di tanya selalu mengelak," balas sang ayah menarik kecil telinga Rara.
"Aduhh duhh.. ayah, Itu rahasia nanti kalau aku sudah menjadi direktur di perusahaan itu baru aku akan memberi tau ayah." tolak rara tertawa nakal.
obrolan antara ayah dan anak itu terus berlanjut hingga waktu makan siang.
2 hari berlalu cepat Rara bersiap mengemas barang untuk kembali ke rumah sewa nya yang ia sewa di pinggiran kota.
"Ayah, ibu jaga diri kalian.. aku akan sering menelfon saat aku tidak lembur! ibu jaga kesehatan ya, Rara akan pulang lagi minggu depan emuach!" Rara mengecup manja pipi sang ibu dan merasa enggan meninggalkan ibu yang sudah berlinang air mata.
Rara melambai tangan dari kaca mobil yang perlahan menjauh dari rumah nya.
jarak kediaman Sunjaya dan rumah sewanya berjarak 5 km. jalanan yang tidak terlalu padat memebuatnya tiba lebih cepat. ia turun di depan supermarket tidak jauh dari tempatnya tinggal. agar teman sekamarnya tidak melihat ia turun dari sebuah mobil mewah, jika sampai teman sekamarnya melihat maka akan ada kehebohan besar yang terjadi.
Rara masih harus berjalan sebenar untuk sampai di rumah sewa nya. ketika sampai ia langsung membuka pintu yang tidak terkunci.
seorang gadis berlari kearahnya dengan suara cempreng nya.
"Raraaaa... sayangku, aku merindukanmu!" gadis benarama Mia tiba-tiba loncat dari ranjang memluk Rara yang masih berdiri di depan pintu.
Mia adalah teman satu kantor dan satu kamar nya. ia adalah gadis manja yang cempreng Rara sudah berteman lama dengan Mia sejak ia magang kerja di kantor tempat ia bekerja sekarang. mereka berdua sudah menjadi sahabat dekat hingga sekarang.
"Rara, bagaimana.. apa kampung halamanmu itu tempat yang nyaman?! uhhh.. aku ingin kesana berkenalan dengan ayah ibumu. cepat-cepat ceritakan seperti apa suasana di kampung halamanmu!" Mia mencubit pipi rara dengan antusias.
"Haaah.. aku lelah sekali ingin tidur!" Rara menjatuhkan tubuhnya ke ranjang memeluk guling ke sayangan nya.
Mia mengrucutkan bibir melihat Rara yang mengabaikan nya.
"Rara.. ceritakan dulu seperti apa kampung halaman mu! ayo ceritakan.." mia menarik paksa rara dan mendudukan nya untuk siap mendengar cerita dari temannya.
Rara menatap datar expresi Mia yang heboh, ia menghela nafas panjang lalu membuang nya dan siap bercerita untuk memuaskan teman nya.
"Hmm.. rumahku tidak bagus, temboknya terbuat dari papan, berlantai satu. di belakangnya ada sawah yang besar sekali dan di samping rumahku juga ada sungai kecil, di sana udaranya sangat sejuk. aku sering naik ke gunung untuk menikmati embun pagi dari puncak gunung, huaaah... aku ngantuk mau tidur!" rara kembali menjatuhkan tubuh nya ke ranjang.
cerita yang baru ia karang tadi sebenarnya adalah. rumah besar yang ia ubah sesuai expetasi nya sendiri.
sawah yang ia maksud adalah taman di rumahnya, sungai adalah kolam renang. sedangkan gunung adalah tempat bersantai di lantai tiga rumahnya yang menghadap terbitnya matahari.
cerita yang baru di katakan Rara membuat Mia terkagum-kagum.
"Waaaahhh.. seperti nya tempat yang bagus, jika kau pulang lagi nanti kau harus mengajakku, titik." balas mia mencubit Pipi Rara lagi
sesaat Mia teringat kalau ia harus mengatakan hal penting pada Rara.
"Oh iya Ra, besok kita akan tour ke pulau Embun! lebih baik kau tidak mengeluarkan bajumu dari koper jadi tidak perlu repot berkemas lagi. besok jam 6 pagi kita berangkat!" Mia menghempas tubuhnya di samping rara bersamaan dengan rara yang beranjak kaget setelah mendengar kabar dari Mia.
"Hah.. ko bisa?" jawab Rara dengan expresi tidak terima.
"Apanya yang ko bisa?"
"Ya tour ke pulau Embun nya?" balas rara bingung.
ia baru saja mengambil cuti dua hari setelah pulang perusahaan tempatnya bekerja malah tiba-tiba mengadakan tour? itu membuat Rara bingung.
di lihat dari reaksi Mia seperti nya ia juga bingung dengan acara dadakan dari perusahaan.
"Emm.. aku juga tidak tau kenapa perusahaan tiba-tiba mengadakan tour? tapi yang aku dengar dari asisten direktur rian, tour ini di tunjukan atas membangun kerja sama antara perusahaan kita dengan Grup Jaya!" Jelas mia.
Rara terbelalak mendengar perusahaan ayah nya di sebut. what grup jaya? haiss..seperti nya akan lebih cepat bertemu ayah dengan setatus ku ini. keluh Rara dengan wajah masam.
"Aku cape tidak ikut ah," cetus nya terlungakap menutup wajah dengan bantal.
"ett.. tidak bisa karena kita yang akan menangani masalah kerja sama ini kedepan nya! jika kau menolak maka kau akan di pecat dari perusahaan!" gertak mia,menarik bantal yang menutupi wajah rara .
"Lagi pula, nanti saat dalam perjalanan kita bisa melihat pulau vampir yang melegenda itu! Aaaa.. aku tidak sabar menunggu besok." mia ke girangan melempari Rara dengan bantal.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
英
wlu sdh pernah ku baca...ya ku ulang baca lagi drpd Mula 😌🤣/Awkward/
2025-04-14
0
Dieyy🌼
status thor bukan setatus 🤦🏻
2022-08-28
0
Wily Ardana
episode 2 sangat menarik
Rara kembali jauh dari orang tuanya untuk bekerja di perusahaan lain, dan Rara tidak mau ikut tour karena takut nanti bertemu orang tuanya
2022-08-22
0