"Apa desa darah yang kau maksud masih jauh tuan mata biru?" tanya Rara yang sudah kelelahan sepenjang jalan.
" Sebentar lagi kita sampai di desa darah," jawab afkar datar.
Haaah.. aku lelah sekali ingin tidur dan makan. perut ku sudah keroncongang..
"Nona Raina kau bisa melihat di depan kita, sudah terlihat. itu lah Desa darah di mana kumpul nya para manusia," seru afkar menunjuk sebuah desa yang cukup besar.
Rara terkagum melihat betapa besar nya desa darah yang di mana semua penduduk adalah manusia, ia sangat heran kenapa orang-orang itu bisa betah tinggal di lingkungan vampir.
"Ada apa Nona Raina?! apa kau berubah pikiran untuk tinggal di pulau ini seperti mereka.. apa kau tau nona jika mereka tinggal di sini atas kemauan sendiri," ucap Afkar datar.
"Haha.. kau bercanda Tuan Afkar. bagaimana mungkin aku bisa bertahan hidup di kelilingi vampir-vampir penghisap darah yang ada aku mati kering kehabisan darah," cetus Rara kesal.
"tenyata Nona Raina ternyata pandai becanda juga ya," balas Afkar tertawa lantang.
"jika aku tidak becanda aku akan ketakutan sampai mati dengan susana kuburan di tambah ada vampir di samping ku!" jawab rara mengrucutkan bibir nya.
Afkar hanya membalas senyum ucapan Rara.
mereka sudah memasuki desa darah yang kondisi nya sangat ramai.
Rara mengamati setiap orang yang berada di desa itu dan benar jika di perhatikan dengan teliti mereka semua manusia, meski sedikit sulit membedakan wujud vampir dan manusia tapi jika di perhatikan dengan jeli mask akan bisa menebak nya..
"Nona Raina. kau bisa membeli makanan yang ada di sini sepuas mu! aku akan mengambil kuda untuk kita pergi ke istana agar lebih cepat sampai," ucap afkar datar meninggalkan rara sendiri di antara kerumunan orang.
afkar sedikit ragu saat meninggal kan rara sendiri tapi ia juga sangat yakin kalau rara sangat mengerti kondisi nya yang membutuhkan tempat bermalam.
di tambah ia sangat takut saat menyinggung tentang vampir dan hanya afkar satu-satu nya vampir yang bisa ia percaya ,meski ia ragu untuk percaya pada afkar.
Rara mengahmpiri salah satu penjual kue dan minuman untuk membeli beberpa makanan untuk di makan.
"Hay nona, bisa buatkan aku satu porsi mie dan satu jus mangga," seru Rara.
penjaga kedai itu menatap Rara dengan begitu hati-hati.
"Apa Nona manusia yang baru terdampar Hari ini?" tanya penjaga toko separuh baya itu dengan tatapan dingin membuat rara merinding.
Rara terkejut mendengar ucapan penjaga toko yang tau kalau dia baru saja terdampar di pulau mengerikan ini "Ba..bagaimana anda tau kalau saya baru saja terdampar?"
"Tidak,Aku hanya menebak saja, Silahkan mie dan jus nya sudah siap!" penjaga kedai menyodorkan pesanan rara dan kembali mengerjakan kesibukan nya.
Aneh,tadi bertanya saat di jawab malah dingin? aku jadi tidak yakin kalau semua penduduk di sini manusia. pria bernama afkar itu sedang menipu ku.
Saat Rara menikmati santapan nya ia terkejut tiba-tiba seorang gadis keluar dari dalam kedai mendekati nya seperti orang ketakutan.
"Nona! tolong Aku.. aku tidak ingin menjadi persembahan, aku ingin pulang? tolong aku Nona, kau pasti baru terdampar di pulau ini. kau tidak akan bisa kembali ke asal mu, Raja dari klan darah adalah peng?"
"Cukup, anak nakal. masuk kedalam siapa yang menyuruh mu keluar cepat masuk!" pemilik kedai menyeret paksa gadis itu saat ia melihat Afkar berdiri dengan tatapan dingin di belakang Rara.
"Tolong Nona jangan anggap serius ucapan putri ku tadi, ia mengidap ganguan mental setelah di tinggal adik nya. silahkan nona lanjutkan menikmati makan" Seru penjaga toko panik.
"Apa kau belum selesai makan?" tanya afkar yang sudah menmpakan diri di hadapan Rara.
rara menggeleng pelan,
afkar duduk di samping rara menunggu nya sampai selesai makan.
penjaga toko bergegas masuk kedalam saat melihat Afkar,
rara menggelengkan heran melihat tingkah aneh penjaga toko dan anak nya sejak tadi.
"Kenapa Nona Rara terus menggelngkan kepala, apa makanan nya tidak enak?" tanya afkar menatap datar Rara.
"Ergg.. Hah, akhir nya kenyang! tidak-tidak makanan nya sangat enak! aku hanya heran saja dengan penjaga toko dan anak nya tadi mereka berdua aneh?" jawab rara sambil mengelap mulut nya.
"Jangan pedulikan mereka, terutama putri nya. gadis itu sudah lama gila karena di tinggal mati adik nya, jadi setiap ucapan nya selalu tidak jelas! ayo kita harus pergi sekarang," ucap afkar datar berjalan keluar di ikuti rara yang sudah meletakan uang dari saku di atas meja kedai.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
MD tri
mampir thor maap numpang promosi🙏
Hai readers mampir di karyaku KEKASIH HATI, semoga suka☺
2022-11-25
0
Asman Asman
ceritanya seru
2022-04-17
0
•MushK
mohon tulisannya Thor masih banyak typo
2021-09-23
8