Chapter 16

Hai semuanya Assalamualaikum

Mari kita budidaya Like sebelum membaca

...Happy reading...

.......

.......

.......

Diana dan Fahmi sudah sampai di Makassar tapi mereka tidak langsung ke rumah tapi mereka berencana singgah di toko kue nya Alya.

Cling (bunyi pintu terbuka)

"Eh ibu Diana" ucap Tina saat melihat Diana serta Fahmi

"Iya Tina" "Saya mau kue yang seperti biasa ya" Ujar Diana

"Siap Bu" ucap Tina semangat

"Oh iya Alya kemana ya" tanya Diana

Raut wajah Tina berubah seketika "Alya ada di rumah sakit Bu Arkan kecelakaan saat pulang sekolah" ujar Tina pelan "Saya mau ikut tapi pelanggan lumayan banyak jadi toko saya yang jaga" lanjut nya

"Apa" Diana terkejut mendengar nya dan sekarang ia sangat khawatir begitupun dengan Fahmi. Entah ada apa dengan mereka kalau sudah menyangkut anak-anak Alya dirinya tidak terkontrol

"B ... bagaimana bisa" guman Diana

"Nama rumah sakit nya?" tanya Fahmi to the poin

"Rumah sakit Jaya pak"

"Ayo pah kita kesana" ajak Diana. Tanpa banyak bicara Fahmi langsung keluar

"Mah hubungi Gara sekarang" ujar Fahmi saat mereka sudah di dalam mobil

Telpon on

"Halo Gara kamu sekarang pergi ke rumah sakit Jaya Arkan kecelakaan"

Tut

Setelah memberitahukan Gara Diana langsung mematikan telpon nya tanpa mendengar ucapan Gara dari sana.

Rumah sakit~

Tap tap tap tap

Suara langkah kaki terdengar begitu nyaring terdengar

"Pasien Korban kecelakaan yang bernama Arkan Putra Alga" Tanya Fahmi kepada resepsionis

"Pasien ada di UGD" jawab resepsionis tersebut

"Makasih" Diana dan Fahmi berjalan terburu-buru menuju UGD tersebut

Selang beberapa menit Gara sudah sampai di rumah sakit "Pasien korban kecelakaan yang bernama Arkan di ruangan mana?" tanya Gara

"Pasien ada di UGD pak" jawab resepsionis tersebut. Tanpa banyak bicara Gara langsung berlari menuju UGD

Sesampainya di sana Diana dan Fahmi melihat Alya serta anak-anak nya. Dina dan suaminya tadi izin dan Alya sudah menyuruh Dava untuk pulang

"Alya" panggil Diana

"Ibu Diana" ujar Alya sedikit terkejut melihat keberadaan Diana disini

"Ba-" ucapan Diana terpotong oleh suara Gara yang tiba-tiba ada di depan mereka

"Bagaimana keadaan Arkan" Tanya nya dengan wajah yang serius bercampurnya khawatir

"Arkan mau di operasi tapi rumah sakit tidak memiliki stok darah untuk Arkan sehingga operasi di tunda hiks" ujar Alya dan kembali terisak "Disini hanya Argan Arsan dan Afkan yang memiliki golongan dara yang sama tapi mereka masih kecil hiks hiks" tangis Alya kembali pecah Diana dengan sigap memeluk Alya berniat menenangkan nya

"Golongan darah nya apa" tanya Gara lagi

"Golongan darah nya hiks O+" ujar Alya

"Pah Golongan darah papa sama Gara kan O+ juga" ujar Diana

"Iya mah. Kalau begitu biar papa yang donor kan untuk Arkan" ujar Fahmi ia berniat berjalan memasuki ruangan tersebut tapi di tahan oleh Gara "Biar Gara yang donor kan pah" ujar nya dan berlalu begitu saja

Sepeninggal nya Gara Fahmi pamit entah pergi kemana

"Kalian sudah makan?" tanya Diana kepada Argan dan adik-adik nya. Dengan polos mereka menggelengkan kepala mereka

"Astaghfirullah maaf sayang Mama lupa kalau kalian belum makan" ujar Alya meringis melupakannya anak-anak nya yang lain

"Yaudah kalau begitu ayo kita pergi makan" ajak Diana

"Eh enggak usah Bu biar saya yang bawa mereka makan" ucap Alya yang tak enak

"Gak papa Al biar saya yang ajak mereka makan kamu disini jaga Arkan saja" ujar Diana dan membawa anak-anak ke kantin rumah sakit untuk makan

Sepeninggal nya Diana serta anak-anak nya Alya hanya diam duduk dan terus berdoa untuk keselamatan Arkan.

***

Sekarang mereka semua sudah berkumpul kembali di depan ruang operasi menunggu operasi Arkan selesai

Sudah satu jam lama nya tetapi tidak ada tanda-tanda operasi nya selesai. Itu membuat Alya tambah khawatir.

Argan dengan wajah datarnya menatap pintu operasi begitu dengan Afkan dan Arsan. Lain halnya dengan mereka bertiga Alfan sudah pucat saat ini tapi tidak ada yang mengetahui nya karena mereka semua sangat tegang menunggu

Afkan mengalihkan pandangannya dari pintu operasi ia melihat kearah Alya yang tengah menundukkan kepalanya dengan tangan yang di remas pelan.

Saat ia melihat adik nya Alfan yang pucat Afkan mendekat, ia sudah menebak ini karena mereka adalah saudara kembar dan mereka mempunyai ikatan batin jadi bisa merasakan apa yang dirasakan satu sama lain

Afkan menggenggam tangan Alfan guna menguatkan nya dan menatap nya seolah olah mengatakan semua nya akan baik-baik saja. Alfan yang mengerti tatapan itu pun mengangguk kan kepala nya

Dua jam lama nya mereka menunggu diluar, tak lama kemudian lampu operasi sudah berubah warna dan itu menandakan bahwa operasi nya sudah selesai. Yang tadi nya duduk langsung berdiri saat melihat pintu terbuka

"Bagaimana keadaan anak saya dokter" bukan Alya yang bertanya melainkan Gara yang entah mengapa ia mengatakan 'anak saya'

"Alhamdulillah operasi nya berjalan dengan lancar tidak ada yang perlu di khawatir kan sekarang kita tunggu pasien siuman saja" ucap dokter tersebut

Mendengar itu mereka semua berucap syukur sebanyak banyaknya "Terima kasih dokter dan pasien pindahkan di ruang VVIP" ujar Gara dan langsung di bantah Alya

"Tidak sudah pak Gara Arkan di pindahkan di ruangan biasa saja, saya dan anak-anak saya sudah merepotkan pak Gara dan keluarga" ucap Alya

"Tidak apa-apa nak ini demi kebaikan Arkan. Dan kami ikhlas membantu kalian" ujar Fahmi

"Iya nak kamu jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada kami" kata Diana menimpali

"Iya bu pak, makasih atas segala nya. Saya tidak akan pernah melupakan jasa kalian" ujar Alya dengan tulus

Sekarang mereka sudah ada di ruang inap Arkan, Gara sudah menyuruh Diana dan Fahmi untuk pulang istirahat sehingga sekarang sekarang hanya Alya Gara dan Lima A saja

"Sayang kalian disini jaga Arkan Mama mau keluar sebentar" "Pak saya keluar keluar sebentar ya saya titip anak-anak saya" ujar Alya

Gara menganggapi nya dengan anggukan kepala saja

Hening beberapa saat sampai Gara angkat bicara "Kalian istirahat saja sejak tadi kalian tidak istirahat kan? biar Om yang menemani Arkan" ujar Gara

Argan dan adik-adik nya kompak menggelengkan kepala mereka dan hening kembali menyelimuti ruangan tersebut

"Om makasih sudah mendonorkan darah Om untuk Arkan dan juga makasih sudah membayar biaya rumah sakit Arkan" ujar Argan dengan tulus meski wajah nya tetap datar

"Kalian jangan berterima kasih Om ikhlas membantu kalian" ucap Gara dan mengelus kepala Argan

"Sampaikan juga terima kasih kita kepada Mama dan Papa Om Gara" sahut Afkan

"Iya" ucap Gara dan berpindah mengelus kepala Afkan

"Kalian istirahat lah dulu disana jangan sampai kalian sakit dan membuat mama kalian tambah khawatir" ucap Gara "Kalian tidak mau mama kalian khawatir dan nangis lagi kan?" tanya Gara mendapatkan gelengan oleh mereka

"Makanya kalian istirahat kan besok sekolah" ujar Gara

"Iya Om" ucap Alfan dan berjalan kearah kasur yang ada di sisi kiri brangkar Arkan dengan gorden sebagai pembatas nya

Bersambung~

Terimakasih sudah meluangkan waktu nya untuk membaca cerita ini

Sampai jumpa di chap selanjutnya

Jangan lupa like dan komen sebanyak banyaknya 💜

See u😘

Terpopuler

Comments

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

muka uda mirip sama gara ngan papa gara kenapa ngak kepikiran itu anak² atau gara udah lupa dia pernah perkosa seseorg, mamanya pun pernah menyuruh gara cari c cewek yg d perkosa tiba² d jodohkn pula c gara sma c risa, uda risanya hamil anak org lain tetap jg d terima siapa d besarkan kalah anak sendiri🤣🤣🤣terasa lucu pula uda bab 16 tetap teda kepikiran ya garanya🤭🤭

2025-03-17

0

Yurniati

Yurniati

kurang tanggap Gara,masa tak terasa ada perasaan ,ikatan batin gitu,,,,,💪💪👍👍

2025-03-12

0

Nani Maulani

Nani Maulani

gara kenpa ga curiga golongan darah nya sama knpa ga tes DNA aja yah

2025-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Pengumuman
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44 (kejutan untuk Alya)
46 Chapter 45 (Kejutan yang mengharukan)
47 Chapter 46 (kejutan yang mengharukan 2)
48 Chapter 47 (Kemiripan)
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50 (Pamit)
52 Chapter 51 (Hilang)
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102 (End)
104 Lanjut, Chapter 103: Flashback
105 Chapter 104 S2
106 Chapter 105 S2
107 Chapter 106 S2
108 Chapter 107 S2
109 Sequel
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Pengumuman
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44 (kejutan untuk Alya)
46
Chapter 45 (Kejutan yang mengharukan)
47
Chapter 46 (kejutan yang mengharukan 2)
48
Chapter 47 (Kemiripan)
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50 (Pamit)
52
Chapter 51 (Hilang)
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102 (End)
104
Lanjut, Chapter 103: Flashback
105
Chapter 104 S2
106
Chapter 105 S2
107
Chapter 106 S2
108
Chapter 107 S2
109
Sequel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!