Chapter 11

Hi semua 🤗

Jangan lupa like Vote dan komen nya yaa

...Happy reading...

.......

.......

.......

"A-anak pak gara? Anak pak gara dimana?" tanya Kepala sekolah itu gugup

"Katanya bapak akan menghukum anak saya, kira-kira hukum nya apa ya pak" ucap Gara

"M-mana mungkin saya berani menghukum tuan muda pak" sahut Kepala sekolah itu yang tampak berkeringat

"Benarkah?" tanya Gara menaikkan alisnya sebelah ke atas

"Iya pak mana mungkin saya berani" ujar kepala sekolah itu

Sedangkan yang lain nya tampak bingung dengan ucapan Gara

"Tapi saya dengan dengan telinga saya sendiri kalau bapak akan menghukum Afkan dan Arsan anak saya" ujar Gara lantang membuat mereka semu terkejut tak main

"A-apa anak bapak?" tanya itu itu yang tampak syok sedangkan Alya sudah diam mematung

"Ya" jawab Gara singkat

"Jadi bapak akan menghukum anak saya" tanya Gara

"T-tapi anak bapak kan hanya satu pak" sahut ibu-ibu lain lagi

"Tidak saya punya anak lagi tapi saya tidak publikasi kan" ujar Gara

"M-maaf pak saya tidak tau kalau Argan dan adik-adik nya itu anak-anak bapak" ucap kepala sekolah itu dengan wajah pucat

"Kamu saya pecat" ujar Gara membuat pria paruh baya itu terkejut

"T-tapi pak" " saya mohon pak jangan pecat saya saya janjikan saya tidak akan memperlakukan anak bapak seperti tadi" ujar nya memohon

"Seorang korupsi pantas untuk di pecat" ucap Gara dan membuat pria paruh baya itu terkejut lagi

"Saya mohon pak, jangan pecat saya saya khilaf" pinta nya

"Bawa dia keluar" ujar Gara kepada bawahan nya dan dengan segera bawahan Gara menyeret nya keluar

"Apakah masih ada yang ingin anda keluh kan?" Tanya Gara kepada keempat ibu-ibu itu

"T-tidak pak kalau begitu kita pamit ya" ujar ibu-ibu itu dan mereka keluar dari ruangan itu meninggal gara Alya dan lima 'A'

"Terima kasih pak atas bantuannya, karena bapak anak saya tidak dihukum" ujar alya tulus

"Ini bukan masalah besar jadi tidak usah berterima kasih seperti itu" ucap gara

"Ayo sayang bilang terima kasih sama Om Gara" ucap Alya memerintahkan anak nya

"Makasih Om" ujar mereka berlima bersamaan

"Iya sama-sama boy" Gara tersenyum dan mengelus kepala Arsan "Ayo kita pulang" ajak gara

"Ah tidak usah pak kami naik angkot saja" tolak alya secara halus

"Saya tidak terima penolakan Alya jadi ikut lah dengan saya" ujar Gara dan menarik lengan Alya

Sedangkan lima 'A' hanya diam dan mengikuti Mama mereka

Selama di perjalanan Argan, Afkan, Arsan, Arkan, Alfan hanya diam begitu pun dengan Alya sedangkan Gara ia tengah fokus menyetir hingga mereka sampai di tujuan atau Rumah Alya

Rumah

"Terima kasih pak atas tumpangan nya terima kasih juga tadi sudah membela anak saya" ucap Alya

"Tidak usah terlalu formal Al, panggil Gara aja" ujar gara dan mengusap kepala Alfan

"Ah iya pa- eh Gara" ucap Alya

"Makasih ya Om udah bantu kita" kata Argan mewakili adik-adik nya

"Iya sama-sama sayang" ujar Gara dan mengelus kepala mereka bergantian

"Kalau begitu saya pamit ya, assalamualaikum" pamit gara

"iya"

"Waalaikumsalam" Alya dan lima 'A'

***

Saat ini Alya beserat Aira, Argan, Afkan, Arsan, Arkan dan Alfan berada di ruang keluarga dimana itu juga yang jadi ruang tamu, Mereka baru menyelesaikan acara makan malam nya

"Mah lusa Argan dan Arsan pergi ke Jakarta ikut perlombaan karate" ujar Argan kepada Alya yang sedang duduk dan nonton dapat mengalihkan perhatian dari tv

"Apa? kalian akan ke jakarta?" tanya Alya

"Iya mah Argan dan Arsan perwakilan angkatan untuk ke jakarta" ucap Arsan

"Mama gak usah khawatir kita didampingi oleh senior serta pengurus lainnya dan semuanya akan di fasilitas jadi kita tidak perlu bawa bawaan" jelas Argan

"Dan juga mungkin Om Gara akan ikut, kan Om Gara ada di jakarta" ucap Arkan spontan

Alya menghela nafas, Sebenarnya ia tidak mau membiarkan anak-anak pergi keluar kota Tampa di dampingi oleh nya mengingat umur nya yang masih kecil, Tapi karena anak-anak nya meyakinkan nya Alya pun menyetujui nya

"Baiklah Mama akan mendukung apa yang kalian lakukan" ucap Alya dan tersenyum menatap ke-lima anaknya

"Kakak gak usah khawatir mereka itu laki-laki yang tangguh dan banyak juga kan yang akan mendampingi mereka kan" timpal Aira

"Dan aku yakin kalau kak Argan dan Arsan akan pulang membawa kemenangan" ucap Alfan

"Amin"

"Oh iya jadi kamu mukul teman kamu itu karena apa gan" tanya Aira yang jiwan nya mulai kepo

"Ekhm sini biar Alfan yang ganteng yang menjawab nya" ujar Alfan dengan PD menyebutkan dirinya tampan, Ya emang tampan sih

"Pd amat" nyinyir Aira membuat mereka terkekeh

"Jadi gini"

flashback

Argan, Afkan, Arsan, Arkan dan Alfan sedang duduk di depan kelas kebetulan saat itu sedang jam istirahat mereka habis makan bekal mereka

Saat mereka dengan tenang nya duduk-duduk dan anak-anak yang seumuran dengan nya menghampiri nya

"Aku dengar mereka itu tidak punya ayah" ujar salah satu anak tersebut

"Iya kata mami anak yang tidak memiliki ayah itu adalah anak haram" ucap salah satu nya lagi yang seakan-akan berbisik tapi dengan suara yang besar seakan menyindir Argan dan adik-adiknya

Tapi Argan Afkan Arsan Arkan dan Alfan mereka hanya diam dengan wajah datar mereka tampa melihat ke arah anak yang tadi

"Anak haram?" tanya anak yang ada di samping nya

"Iya anak haram, kata Mami kalau gitu mama nya katanya pasti dia kasih dirinya sama orang trus jadi deh anak haram" jelas anak tersebut dengan polos

Argan Geram mendengar nya begitu pun dengan lain nya, Mereka memang diam saat di hina tapi jangan harap mereka diam jika mama nya yang di hina

"Apa ya aku lupa"

"lupa apa"

"Itu kalau perempuan seperti itu nama aku lupa" " Oh iya ****** kata Mami" sambung nya dapat membuat emosi lima 'A' meluap

Arsan langsung berdiri dan menarik kerah baju anak yang berbicara seperti itu.

"Hei apa yang kamu lakukan" tanya teman anak yang yang di pukul oleh Arsan tadi

"Apa?" tanya Arsan dingin

"Kau" anak tersebut sudah bersiap untuk memukul Arkan tapi akan dengan cepat menghindarinya

Teman yang lainnya pun ikut ingin memukuli lima 'A' sayang Arkan dan Argan dengan cepat memukul mereka sehingga mereka terjatuh

"Itu pantas untuk kau dapatkan" ujar Arkan

"Mana ada" anak itu pun bersiap untuk memukuli Arsan tapi dengan cepat Argan menghalau nya membalikkan nya ke pada anak tersebut

"Cih lemah" ejek Afkan

"Dasar anak haram" teriak anak yang Arsan pukul tadi

"Ibu kamu tidak ajari sopan santun yaa" bentak anak lain nya

"Jadi menurutmu kau sudah sopan dengan begitu?" tanya Arkan

"Dasar ibu nya ****** anak nya liar" ejek anak anak tersebut

"Aku bilang jangan menghina Mama ku brengsek" Teriak Argan dan memukuli anak itu lagi sehingga terjadi lah mereka saling memukul sehingga anak itu babak belur tapi tidak dengan lima 'A' karena mereka dengan lihai menghindari nya

Mereka berhenti hingga guru memisahkan nya dan sampai di ruang kepala sekolah hingga orang tua mereka datang

flash back and

"Astaga anak-anak itu" Aira dan menggeleng kan kepala nya

"Makanya kami pukul, Itu gak salah kan?" tanya Alfan

"Gak salah ko boy kalian memang hebat gak ada luka sedikitpun" puji Aira bangga melihat keponakan nya

"Hehe"

Alya hanya terdiam mendengar cerita anak nya ia tak tau mau bicara apa

Alya berniat mengganti topik nya pun angkat bicara "Tidak apa sayang, jadi bagaimana dengan persiapan lomba kamu" tanya Alya

"Semua nya sudah siap ma" ujar Argan

Mereka pun berbincang-bincang hingga waktu nya mereka tidur

Bersambung~

Sampai jumpa di chap selanjutnya guys

Jangan lupa like dan komen nya yaa, wajib pokoknya, hehe

Terima kasih atas dukungan nya🤗💜

See u

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

aneh tau gk , kan dah py foto ny , masa gk ngenalin seh , lgian itu lu liat anak2 ny gk merasa itu anak elu gt kan mirip , gmn seh

2025-03-05

7

Pappa Rifkaa

Pappa Rifkaa

Kok Gara tidak kenal Alya ya?Padahal kan gara fotonya Alya.

2025-02-20

0

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

like

2021-06-06

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Pengumuman
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44 (kejutan untuk Alya)
46 Chapter 45 (Kejutan yang mengharukan)
47 Chapter 46 (kejutan yang mengharukan 2)
48 Chapter 47 (Kemiripan)
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50 (Pamit)
52 Chapter 51 (Hilang)
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102 (End)
104 Lanjut, Chapter 103: Flashback
105 Chapter 104 S2
106 Chapter 105 S2
107 Chapter 106 S2
108 Chapter 107 S2
109 Sequel
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Pengumuman
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44 (kejutan untuk Alya)
46
Chapter 45 (Kejutan yang mengharukan)
47
Chapter 46 (kejutan yang mengharukan 2)
48
Chapter 47 (Kemiripan)
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50 (Pamit)
52
Chapter 51 (Hilang)
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102 (End)
104
Lanjut, Chapter 103: Flashback
105
Chapter 104 S2
106
Chapter 105 S2
107
Chapter 106 S2
108
Chapter 107 S2
109
Sequel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!