Rutinitas Baru

Pukul sebelas lewat, Rara mengusap matanya yang sudah merah akibat menahan kantuk. Gadis itu ingin sekali tidur, tetapi ditahannya karena suaminya belum pulang. Seperti perintah yang Bara katakan, Rara tidak boleh tidur sebelum Bara pulang.

Begitu Bara pulang Rara lah yang akan melayani pria itu. Menyiapkan pakaiannya bahkan hingga hal-hal kecil sekalipun.

"Lama sekali mereka pulang." gerutunya. Mulutnya terbuka lebar seraya meregangkan otot-otot tubuhnya.

Dan saat itu juga pintu kamar terbuka dengan kasar. Rara hampir mengumpat jika tidak melihat siapa yang datang. Ternyata suaminya, yang masih mengenakan kemejanya dan jas yang tersampir di lengannya.

Manik keduanya saling bertaut tajam, hingga Bara duduk di sebelahnya. Rara yang sudah benar-benar mengantuk, dengan sigap mendekati Bara, berjongkok di depan pria itu lalu membukakan sepatunya, seperti biasa.

Rara menggigit bibirnya, ketika merasakan perih saat telapak tangannya yang terluka bergerak membuka sepatu Bara. Namun sepintar apapun Rara menyembunyikan raut wajahnya, Bara, pria jeli dan peka, dapat melihat keanehan Rara. Tangan Rara gemetar ketika menyentuh kakinya.

Setelah Rara menyimpan sepatu Bara ke tempat, Rara bergegas menuju kamar mandi. Dia akan melaksanakan pelayanan selanjutnya untuk suami kejamnya itu. Rara menyiapkan air hangat untuk pria itu.

Rara melupakan luka di tangannya, dan dengan cerobohnya memasukkan tangannya ke dalam bathtub berisi air hangat saat akan merasakan suhu air.

Kali ini Rara tidak bisa menyembunyikan kesakitannya. "Sakit sekali..." cicitnya dan meniup-niup telapak tangannya.

"Ada apa?!" suara dingin mencekam mengejutkannya.

"Ah tidak. Aku tidak apa-apa Kak." menyembunyikan tangannya dari jangkauan pandangan Bara. "Aku keluar dulu, air mandimu sudah siap Kak." dengan terburu-buru Rara keluar dari kamar mandi.

Sebelum tidur, Rara melakukan tugas terakhirnya, yaitu menyiapkan piyama Bara. Setelah itu, dia bisa tidur tanpa gangguan dari Bara nanti.

Rara merutuki dirinya sambil memandangi bekas tusukan bunga mawar. "Bisa-bisanya aku tidak merasakan sakitnya saat menggenggamnya tadi. Oh.. ini sangat sakit." meringis sebab rasa sakitnya bertambah setelah terkena air hangat.

Rasa sakit itu perlahan membawa Rara berkelana dalam tidurnya, hingga dalam waktu singkat Rara sudah terlelap. Gadis itu tidak sadar, ucapannya didengar oleh Bara yang ternyata sudah berdiri di belakangnya.

Tentu pria itu juga bisa melihat dengan jelas telapak tangan Rara yang memerah dan ada beberapa bekas luka menghiasinya. Raut wajahnya yang biasanya selalu datar, kini berubah. Tetapi tidak seorang pun bisa mengartikan raut wajahnya, sebab Bara, lelaki yang sangat pandai menyembunyikan ekspresinya.

***

Keesokan harinya, seperti biasa Rara melakukan tugasnya melayani Bara. Setelah itu baru bersiap-siap untuk ke sekolahnya. Tapi pagi ini, Rara mempersingkat waktunya bersiap-siap, karena dia ingin mengejar Bara yang selalu berangkat lebih pagi.

Di meja makan, seperti biasa seluruh anggota keluarga, sedang menikmati sarapannya. Rara duduk dengan tenang di samping Bara, tidak terlalu ketakutan lagi, sebab Safira dan Vina tidak lagi menatapnya dengan tatapan penuh kebencian. Hanya saja Dena, wanita itu terus saja menatapnya tajam.

"Kak Bara..." Dena dengan senyum manisnya memberikan piring kecil dengan roti yang sudah lengkap dengan isiannya. Bara dengan wajah datar menerimanya lalu melahap sarapannya dengan tenang dan elegan.

Rara melihat semua itu, statusnya sebagai istri dari seorang Bara seolah tidak ada gunanya. Bukankah seharusnya dirinya yang melakukan itu pada Bara? Dan lagi, Dena tersenyum mengejek padanya.

Rara menanyakan pada hatinya. Dia sama sekali tidak memiliki perasaan yang berarti pada Bara, tetapi kenapa ada dia merasa sedih? Rara menampik pikiran yang sudah melayang kemana-mana. Dia tidak mungkin cemburu, mungkin hanya sedikit sedih saja sebab mengingat statusnya saat ini, tetapi malah orang lain yang melayani suaminya.

"Oh ya..." Dena memecah keheningan. "Ayah, Ibu, Kak Bara apakah kalian tidak melupakan sesuatu?"

"Melupakan apa?" Davina yang menjawab.

"Menyebalkan." mencebik kesal, "Kalian melupakan ulang tahunku?" bibirnya mengerucut.

"Tidak ada yang melupakannya, karena ulang tahunmu masih satu minggu lagi." bantah Vina. Vina menatap putri sulungnya itu lekat, "Ibu tau apa keinginanmu. Mulai besok Ibu akan mengurus pesta ulang tahunmu. Tenang saja." ujar Vina yang sudah mengerti dengan putrinya itu.

Tetapi....

Hening....

Semua orang di meja makan itu menghentikan kegiatannya ketika menyadari sesuatu. Hingga sedetik kemudian, Derri, Vina, Dena, Safira, kecuali Bara. Mereka kompak menatap Rara yang juga bergeming.

TBC ☘️☘️☘️

...HAYO KENAPA PADA KOMPAK LIAT RARA......

...ADA APA SIH SEBENARNYA......

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

Rara di u 19 masih skolah ga naik ya 🥴

2022-08-02

0

Niken Sayuti Widyastuti

Niken Sayuti Widyastuti

jgn2 dave itu bara

2021-12-12

0

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

ada apa dengan rara???
kenapa semuanya pada liatin rara.
🤔🤔🤔🤔

2021-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu Lagi
2 Membawanya Pulang
3 Ada apa dengan dirimu
4 Semua Membenciku
5 Ada apa dengan Orang-orang
6 Pria aneh
7 Dave
8 Bersama Mic
9 Dalam Bahaya
10 Ada apa?
11 Pergolakan
12 Amarah
13 Calon Pengantin
14 Pria nakal
15 Aku ingin menikahinya...
16 Malang
17 Rutinitas Baru
18 Sepenggal Kisah
19 Menyebalkan
20 Istriku...
21 Pengakuan
22 Ternyata hanya Sandiwara
23 Sakit
24 Kejiwaan Rara
25 Panas Kak...
26 Bara....
27 Memandikan
28 Merawat Rara
29 Tolong pijat aku
30 Ingatan Masa Lalu
31 Kado dari Dave
32 Kencan
33 Kencan (Part 2)
34 Kencan (Part 3)
35 Pengumuman
36 Layani aku
37 Pagi yang Indah
38 Makan siang
39 Kehidupan yang Sempurna
40 Jangan pernah tinggalkan aku!
41 Safira
42 Hot Kiss
43 My Love
44 Tawaran Dena
45 Menghindar
46 Aku Lelah
47 Aku Tidak Gila
48 Pelukan Hangat
49 Gagal
50 Pertemuan
51 Tidak pantas
52 Intimidasi Beatrice
53 Menjadi Kuat
54 Mengejutkan
55 Bara kecelakaan
56 Peluk Aku
57 Tidak Rela
58 Kemunculan Dave
59 Siapa Dave?
60 Kebenaran
61 Lebih dari apapun
62 Luluh
63 Bertemu Dave
64 Rencana Keluarga
65 Kau Bukan Anak Haram
66 Wanita tercantik
67 Kesalahan Rara
68 Tragedi
69 Baik-baik Saja
70 Maafkan Ibu
71 Kecemasan Bara
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Ternoda
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Tingkah Aneh Rara
85 Berdamai
86 Episode 86
87 EPISODE 87
88 Kebenaran
89 Kebenaran Part 2
90 Momongan?
91 Keputusan
92 Bertemu lagi
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Bersabar
96 Keputusan Bara
97 Pertanda
98 Haru
99 The End (Pengakuan)
100 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bertemu Lagi
2
Membawanya Pulang
3
Ada apa dengan dirimu
4
Semua Membenciku
5
Ada apa dengan Orang-orang
6
Pria aneh
7
Dave
8
Bersama Mic
9
Dalam Bahaya
10
Ada apa?
11
Pergolakan
12
Amarah
13
Calon Pengantin
14
Pria nakal
15
Aku ingin menikahinya...
16
Malang
17
Rutinitas Baru
18
Sepenggal Kisah
19
Menyebalkan
20
Istriku...
21
Pengakuan
22
Ternyata hanya Sandiwara
23
Sakit
24
Kejiwaan Rara
25
Panas Kak...
26
Bara....
27
Memandikan
28
Merawat Rara
29
Tolong pijat aku
30
Ingatan Masa Lalu
31
Kado dari Dave
32
Kencan
33
Kencan (Part 2)
34
Kencan (Part 3)
35
Pengumuman
36
Layani aku
37
Pagi yang Indah
38
Makan siang
39
Kehidupan yang Sempurna
40
Jangan pernah tinggalkan aku!
41
Safira
42
Hot Kiss
43
My Love
44
Tawaran Dena
45
Menghindar
46
Aku Lelah
47
Aku Tidak Gila
48
Pelukan Hangat
49
Gagal
50
Pertemuan
51
Tidak pantas
52
Intimidasi Beatrice
53
Menjadi Kuat
54
Mengejutkan
55
Bara kecelakaan
56
Peluk Aku
57
Tidak Rela
58
Kemunculan Dave
59
Siapa Dave?
60
Kebenaran
61
Lebih dari apapun
62
Luluh
63
Bertemu Dave
64
Rencana Keluarga
65
Kau Bukan Anak Haram
66
Wanita tercantik
67
Kesalahan Rara
68
Tragedi
69
Baik-baik Saja
70
Maafkan Ibu
71
Kecemasan Bara
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Ternoda
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Tingkah Aneh Rara
85
Berdamai
86
Episode 86
87
EPISODE 87
88
Kebenaran
89
Kebenaran Part 2
90
Momongan?
91
Keputusan
92
Bertemu lagi
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Bersabar
96
Keputusan Bara
97
Pertanda
98
Haru
99
The End (Pengakuan)
100
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!