My Poor Wife
Di dalam sebuah kantor polisi, tepatnya di dalam sel sempit berukuran empat kali tiga meter, seorang gadis duduk dengan kepala bersandar di atas lututnya.
Mata gadis itu terlihat sembab, juga dengan kelopak matanya yang membengkak dan menghitam. Sudah berhari-hari dia berada di dalam sel dingin ini. Menunggu proses sidang yang akan dia jalani beberapa hari ke depan.
Gadis itu sudah tidak memiliki harapan lagi. Dia pasrah. Saat ketukan palu pak hakim melantun, disitulah nasib takdirnya ditentukan. Sudah tidak ada harapan lagi. Gadis itu sadar, setelah apa yang dia lakukan, keluarga Hutama pasti tidak akan melepasnya begitu saja.
Sudah dapat dipastikan, hukuman mati atau penjara seumur hidup menjadi pilihannya.
"Hai kamu." seruan polisi wanita mengagetkannya. Gadis itu mengangkat pandangannya, melihat wanita itu membuka pintu sel.
"Cepat, seseorang ingin menemuimu!" sentak wanita itu. Tidak ada perlakukan baik diterimanya selama berada di tempat ini. Sekali kriminal tetaplah kriminal. Mereka selalu menganggap dirinya hina, seolah-olah dirinyalah kotoran paling menjijikkan.
Dengan kedua tangan terborgol di depan, gadis itu berjalan dengan digiring oleh wanita tadi. Gadis itu diperintahkan masuk ke dalam sebuah ruangan.
Kepalanya menunduk, melihat ke bawah, seolah tidak ingin melihat orang yang ingin menemuinya.
"Hai adikku sayang. Lama tidak bertemu."
Kepala gadis itu terangkat dengan cepat saat mendengar suara bariton yang amat dikenalinya. Matanya melebar dengan sempurna melihat seseorang di hadapannya. Lututnya yang sudah keram semakin lemas, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Keningnya berkerut dalam, ketakutan setengah mati saat ini juga. Bibir gadis itu terkatup rapat, sangat sulit untuk mengucapkan sepatah kata pun.
Meski memiliki wajah rupawan, tetapi tidak seorang pun berani menatap mata pria itu lama. Tatapan itu begitu tajam, seolah ingin mencabik-cabik orang yang menatapnya.
Lelaki dewasa itu berdiri dengan perlahan. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam kantong celananya, dengan tatapan mengejek juga disertai seringaian jahat di bibirnya.
Lelaki itu semakin mendekat, membuat tubuh gadis itu kaku. Dan semakin tegang saja, saat pria itu berdiri di belakangnya, lalu menyampirkan wajahnya di atas bahu mungilnya.
Air mata gadis itu tidak tertahan lagi, mengalir begitu saja tanpa diminta. Gadis itu menangis tertahan saat pria itu menyentuh anak rambutnya yang berantakan.
"Satu tahun tidak berjumpa, aku tidak menyangka kau menjadi berubah seorang kriminal." bisik pria itu dengan nada mengejek.
"Kenapa menangis?" kala mendengar isakan gadis itu. "Seorang kriminal tidak pernah menangis, lalu apa ini?" menggunakan ujung telunjuknya menangkup air mata yang baru menetes itu. "Sangat mengejutkan."
Mengibaskan tangannya yang baru saja menyentuh gadis itu.
"Rara... si anak haram."
Tangis gadis itu pecah seketika sedetik setelah ucapan pria itu mendengung di udara. Sebutan itu, sebutan yang yang selalu melekat padanya sejak masih di dalam kandungan. Sebutan yang selalu menghantuinya dimana pun dan kapan pun. Bahkan dalam mimpi pun, sebutan itu selalu menghantuinya.
Pria itu semakin melebarkan senyumnya, begitu senang melihat Rara menderita.
Pria itu terbahak, "Aku sangat suka melihatmu seperti ini... adikku."
"Sst jangan menangis. Sisakan air matamu untuk penderitaan berikutnya."
Pria itu memberikan isyarat pada penjaga yang berdiri tidak jauh dari ruangan untuk membuka borgol di tangan Rara. Rara menghentikan tangisnya, saat borgol itu terlepas, menatap heran pria di depannya.
"Bawa dia!" dalam sekali perintah dua orang pria bertubuh besar masuk ke dalam ruangan, dan langsung memegang kedua tangan Rara.
"Aku akan dibawa kemana?" Gadis itu berusaha melepas tangannya dari kedua pria itu.
"Sudah cukup kau bermain-main gadis kecil. Sekarang pulang, dan jalani penderitaanmu!"
Tanpa menunggu Rara bicara, pria rupawan itu meninggalkan ruangan terlebih dahulu. Rara sudah meronta dan berteriak, memberontak sekuat tenaga melepaskan diri. Namun sia-sia saja, tubuh mungilnya tidak berarti apa-apa bagi kedua pria itu.
Rara gadis belia, berumur sembilan belas tahun, yang memiliki hidup penuh lika-liku. Lahir menjadi anak haram dari rahim seorang wanita perusak rumah tangga orang, membuat hidup gadis itu penuh dengan penderitaan.
Ibunya yang dicap sebagai perusak rumah tangga orang, meninggal ketika dirinya masih berumur tiga belas tahun. Dan mulai dari situlah awal penderitaan yang paling menyakitkannya. Sebab tidak ada lagi yang akan melindunginya, ketika ibu dan saudara-saudara tirinya menindasnya.
Seperti itulah kehidupan yang Rara jalani ketika sang Ibu masih hidup. Ibu dan saudara tirinya yang amat membenci ibu dan anak itu, diperlakukan semena-mena. Tidak membiarkan hidup mereka tenang barang sedikitpun.
Bahkan, sang Ayah pun tidak bisa membela mereka ketika saudara tirinya memperlakukan mereka dengan buruk. Ayahnya terlalu takut pada istri pertamanya, karena telah mengkhianatinya di masa lalu.
Sang Ibu yang sudah lelah, dengan caci makian dari keluarga sang suami, mengalami frustasi berat, yang berujung mengakhiri hidupnya sendiri. Rara masih ingat jelas hari itu, enam tahun lalu ketika dirinya pulang sekolah, sudah mendapati mayat sang ibu yang hendak dimakamkan.
Tangisan pilu anak tiga belas tahun itu, mendengung di area pemakaman. Bahkan hujan yang begitu derasnya, tidak cukup menyamarkan suara pilunya, seolah dunia turut merasakan penderitaannya.
Enam tahun Rara tinggal di rumah besar keluarga Pramana di Jerman, tanpa hadirnya seorang ibu yang dulunya selalu melindunginya dari saudara tirinya, kini sendirian menahankan penderitaan itu. Diperlakukan layaknya budak, dan disiksa layaknya seorang tawanan, oleh kedua kakak tirinya.
Sang Ayah benar-benar tidak bisa menolongnya, karena tidak bisa berkutik pada istri pertama yang pernah dikhianati. Derri Pramana hanya bisa menyaksikan putri dari mendiang istri keduanya disiksa, dianiaya dan dimaki oleh istri pertamanya.
Hingga akhirnya, Rara yang sudah tidak sanggup lagi tinggal di rumah itu, memilih melarikan diri dari rumah itu. Batinnya sudah cukup tersiksa, hingga dirinya hampir gila menahan penderitaan itu.
Mungkin kali ini, Rara beruntung, karena tanpa sengaja Rara bertemu Pamannya, dan membawa dirinya dari negara itu. Jauh dari rumah yang selalu menjadi neraka baginya. Jauh dari saudara tirinya yang selalu membuatnya menderita dan jauh dari sang Ayah yang lemah, dan tidak bisa membelanya.
Satu tahun, Rara akhirnya bisa merasakan damai dan tenangnya kehidupan, di sebuah negara yang jauh dari jangkauan keluarga bejatnya.
Namun, kedamaian itu tidak bertahan lama. Rara yang dibutakan hati nuraninya, membuat kesalahan yang amat fatal, dan berujung maut baginya. Hingga akhirnya, tanpa dia sangka, Rara kembali lagi ke rumah yang bagaikan neraka itu. Penderitaan kembali bertabur dalam kehidupannya.
Jalan hidupnya semakin berat, ketika Rara dinikahi oleh seorang pria, yang merupakan kakak angkatnya, Bara Adi Pramana. Lelaki dua puluh tujuh tahun, yang merupakan anak angkat dari Pamannya, yang sudah meninggal beberapa tahun silam. Tapi karena Derri Pramana, sangat menyayangi Bara, Derri memutuskan untuk mengangkat Bara menjadi anaknya. Menggantikan mendiang kakaknya menjadi orang tua pengganti bagi Bara.
Menikah dengan Bara adalah sebuah kesalahan fatal. Bukannya mengobati penderitaannya, Bara malah semakin menambah beban gadis itu. Bara yang termakan akan hasutan ibu angkat dan adik-adik angkatnya, pun ikut membenci Rara. Hingga Bara berambisi untuk menyiksa gadis itu, melalui pernikahan ini. Pernikahan yang akan menjadi neraka terpanas bagi Rara nantinya.
Tapi, tanpa Bara sadari, skenario yang disusunnya untuk menyiksa Rara, menjadi rajang tajam baginya. Bara terjebak dalam skenarionya sendiri.
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA
...Hai, ketemu lagi di karya baru aku. My Cruel Husband, adalah sequel dari karya aku yaitu My Hot Daddy. Cerita ini mengisahkan kehidupan Rara. Agar lebih mudah memahami, silahkan baca dulu karyaku sebelumnya My Hot Daddy....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Anonymous
⚡️⚡️⚡️❤️❤️❤️
2024-08-28
0
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
😭😭😁😁😁
2024-04-24
0
Ney Maniez
mampir
2023-04-24
0