Amarah

"Kapan kau akan menikahi Rara?" tanya Derri, saling bersitatap dengan putra angkat yang telah mengharumkan namanya di dunia bisnis.

"Lusa." jawab Bara singkat.

"Secepat itukah?" Derri membeliak. Apakah harus secepat ini?

"Jika Ayah ingin gosip tentangnya menyebar, silahkan saja."

Derri memijat keningnya, pria paruh baya itu sangat resah.

"Baiklah. Terserah kau saja."

Derri pasrah akan keputusan Bara. Ini semua demi kebahagiaan putrinya itu.

"Baiklah kalau begitu. Tapi Ayah, tidak akan ada pesta perayaan." ujar Bara dingin.

"Maksudmu?"

"Aku tidak ingin ada perayaan dan tamu undangan. Aku ingin acara pemberkatan yang hanya dihadiri anggota keluarga saja."

Bara tidak memiliki perasaan sama sekali. Pernikahan macam apa sebenarnya ini? Apakah pria itu benar-benar ingin mempermainkan pernikahan?

"Bara!"

"Jika ada perayaan besar, bukankah akan mengundang berbagai rumor? Ayah tau sendiri, tidak ada satu orang pun di luar sana yang tau bahwa Rara adalah putrimu. Yang mereka tau hanyalah Dena dan Safira. Lalu bagaimana tanggapan mereka saat tiba-tiba ada putri lain di keluarga ini? Mereka pasti akan menyelidiki siapa Rara sebenarnya. Dan yang paling penting, anak gadis yang masih sangat muda, tetapi sudah menikah. Bagaimana Ayah akan mengatasi itu?"

Bara bicara panjang lebar, membuat Derri lagi-lagi kehabisan kata-kata. Pria itu tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Derri baru ingat, sebuah fakta, bahwa tidak ada yang mengetahui status Rara di rumah ini.

Dena menatap ibunya dengan emosi yang sudah menggebu-gebu. Paru-parunya seakan tergilas, terasa sesak untuk menghirup oksigen.

"Ibu?" desisnya. "Apa maksud Ibu? Itu tidak benar kan?" Wajahnya semakin merah padam saat melihat wajah datar Davina. Tatapan yang mengatakan bahwa dia tidak sedang bermain-main.

"Tidak mungkin!" sentak Dena. "Ibu lakukan sesuatu! Jangan biarkan Kak Bara menikahi anak haram itu!"

Dena kehilangan kewarasannya, pun tampilan yang biasanya selalu anggun, kini terlihat acak-acakan dan berantakan. Dena bersimpuh dan memegangi lutut sang ibunda.

"Ibu... Dena mohon. Lakukan sesuatu." pintanya dengan tatapan mata penuh amarah.

"Apa yang harus Ibu lakukan? Kau tau sendiri bagaimana sifat Bara."

Bukannya Vina tidak ingin, tetapi siapa yang tidak tau sifat Bara. Sekali mengambil keputusan, siapapun tidak akan pernah bisa mengubahnya. Bahkan jika Derri sekalipun.

"Tapi jika Ibu yang meminta, Kak Bara pasti mau. Ibu...." Dena tiada hentinya merengek.

"Ibu tidak yakin." jawab Vina singkat.

"Tapi Ibu belum mencoba..."

Vina menatap datar ke arah putrinya, sungguh kasihan sebenarnya, hanya saja dia tidak tau bagaimana cara mengubah keputusan Bara.

"Baiklah."

Terima kasih Bu." seketika Dena tersenyum ceria, lalu memeluk Vina.

"Tapi Ibu tidak janji."

***

Vina harus menelan kekecewaan atas usahanya untuk mengubah keputusan putra angkatnya. Semua sia-sia saja, Bara tetap tidak mau mengubah keputusannya.

Sebenarnya bukan Davina tidak bisa membuat Bara tunduk padanya. Bisa saja dirinya mengungkit jasanya yang telah rela merawat Bara setelah kematian orangtuanya angkatnya yang dulu. Tetapi entah mengapa dia tidak sebenarnya memang berkenan untuk membuat pernikahan itu gagal.

Davina tau alasan Bara menikahi Rara. Tentu untuk menutupi aib gadis malang itu. Davina tidak mengerti dengan dirinya akhir-akhir ini. Sejak melihat Rara setelah satu tahun lamanya, dia menjadi lebih simpatik pada putri tirinya itu, membuatnya tidak tega untuk menorehkan luka di luka lamanya.

"Ibu, bagaimana? Kak Bara tidak akan menikahi anak haram itu kan?" cecar Dena begitu melihat ibunya masuk ke dalam kamarnya.

Vina hanya menatap datar pada sang putri, dan Dena langsung tau apa maksud tatapan itu.

"Ibu bicaralah." Dena berharap tatapan itu adalah kebohongan.

"Ibu...." mengguncang bahu Vina.

"Maafkan Ibu sayang. Bara benar-benar tidak bisa mengubah keputusannya lagi."

"Tidak! Itu tidak boleh terjadi! Ibu sedang bercanda kan? Ibu membohongiku?!"

"Sayang, jangan seperti ini." Vina menahan Dena yang histeris. "Masih banyak pria lain di luar sana."

"Apa! Pria lain?" berdecih, "Aku tidak mau yang lain. Yang Dena inginkan hanya Kak Bara! Empat tahun aku memendam perasaan pada Kak Bara, kenapa malah anak haram itu yang menikah dengan Kak Bara?"

"Dena! Cukup! Ibu tidak ingin mendengar teriakanmu lagi. Kau sudah dewasa, kenapa masalah seperti ini kau menjadi kekanakan?!"

Davina yang jengah dengan sikap putri pertamanya itu, untuk pertama kali membentak Dena. Tentu saja Dena terhenyak dibuatnya.

"Ibu... membentakku?" menatap nanar pada Vina, wanita yang sangat dia sayangi.

"Maaf sayang. Ibu tidak bermaksud begitu, hanya saja...."

"Ibu membentuk Dena demi anak haram itu?" Dena tertawa sumbang, menatap penuh amarah, "Yang benar saja. Anak haram itu sekali lagi telah merebut apa yang seharusnya menjadi milikku. Dulu Ayah, lalu Kak Bara dan sekarang Ibu kandungku juga..." wajahnya memerah menahan emosi yang hendak meledak.

"Dena, kau sudah salah paham. Ibu tidak..."

"Sudahlah Bu. Jangan dibahas lagi!"

Tanpa mengatakan apapun lagi, Dena meninggalkan Davina seorang diri di sana.

Begitu keluar, tatapan mata wanita itu menajam, tangannya mengepal erat seraya dengan langkahnya yang begitu cepat dan kasar menghentak di lantai marmer rumah itu.

Begitu sampai di tempat tujuannya, dengan kasar Dena membuka pintu sebuah kamar, membuat penghuni kamar yang tengah tidur pulas tersentak.

"Kak Dena." Rara yang baru bangun heran melihat Dena yang semakin mendekat padanya dengan tatapan mengerikan.

Rara memekik, akibat tarikan kuat di rambutnya oleh tangan Dena.

"Kak Dena, apa yang Kakak lakukan?"

"Tutup mulutmu. Aku bukan Kakakmu! Dasar anak haram! Kenapa kau harus kembali lagi ke rumah ini? Sudah bagus kau tidak tinggal di rumah ini!"

Wanita itu benar-benar tidak memiliki hati nurani. Tidak luput kuku panjangnya mencengkeram kuat dagu mungil Rara sehingga tak urung membuat darah segar mengalir dari sana.

"Sakit Kak... Lepaskan...."

Rara merintih, namun Dena tidak memiliki belas kasihan sama sekali. Hati wanita itu begitu panas, dan ingin rasanya melenyapkan Rara saat ini juga.

"Kau harusnya mati! Selama kau hidup, seterusnya kau akan selalu mencuri apa yang seharusnya menjadi milikku!"

"Aku tidak mengerti Kak. Apa..."

"Diam!" semakin menekan kukunya lebih dalam di dagu Rara, hingga Rara merasakan sakit yang begitu perih.

"Dulu kau merebut Ayah, lalu Kak Bara, sekarang kau juga ingin merebut ibuku?!" bentak Dena.

Rara tergugu. Dirinya merebut Derri, Bara dan juga Vina? Tidakkah Dena keliru? Sebenarnya siapa yang merebut Derri darinya. Bahkan dulu dirinya tidak pernah merasakan kasih sayang Derri sama sekali. Lalu kenapa Dena menuduhnya.

Dan lagi, Bara dan Vina? Rara ingin tertawa. Merebut mereka? Sungguh hal yang mustahil bagi Rara melakukan hal itu.

"Kak aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Kapan aku merebut mereka darimu?"

"Heh. Jangan banyak bicara. Anak seperti memang tidak seharusnya lahir di dunia ini."

Dena tidak segan mengangkat tangannya dan mendaratkannya dengan kasar di pipi Rara.

Tetapi, entah datang darimana, tamparan itu menggantung di udara saat sebuah tangan kekar menahannya.

Rara dan Dena terhenyak, kemudian melihat orang yang tiba-tiba muncul itu.

"Kak Bara...."

TBC ☘️☘️ ☘️

...JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA SAMA GIFT NYA JUGA BIAR OTHOR OLENG SEMANGAT UPDATE NYA...

Jangan lupa komen juga ya, sebisanya othor bakal balas.

Terpopuler

Comments

aning purwasih

aning purwasih

suka klo visualnya animasi kyak lukisan gini,halunya gambar visual menambah kehaluan membaca novel😁😁😁😁😁😁

2022-08-21

1

Dian

Dian

hmmm...visualnya selalu bisa bikin otak oleng kak 😀✌️👍👍👍

2022-04-08

0

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

kasar sekali kamu dena..
ckckck, emank yach kalau orang lagi cemburu bisa saaadddisss banget. 😱😱😱😱😱

2021-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu Lagi
2 Membawanya Pulang
3 Ada apa dengan dirimu
4 Semua Membenciku
5 Ada apa dengan Orang-orang
6 Pria aneh
7 Dave
8 Bersama Mic
9 Dalam Bahaya
10 Ada apa?
11 Pergolakan
12 Amarah
13 Calon Pengantin
14 Pria nakal
15 Aku ingin menikahinya...
16 Malang
17 Rutinitas Baru
18 Sepenggal Kisah
19 Menyebalkan
20 Istriku...
21 Pengakuan
22 Ternyata hanya Sandiwara
23 Sakit
24 Kejiwaan Rara
25 Panas Kak...
26 Bara....
27 Memandikan
28 Merawat Rara
29 Tolong pijat aku
30 Ingatan Masa Lalu
31 Kado dari Dave
32 Kencan
33 Kencan (Part 2)
34 Kencan (Part 3)
35 Pengumuman
36 Layani aku
37 Pagi yang Indah
38 Makan siang
39 Kehidupan yang Sempurna
40 Jangan pernah tinggalkan aku!
41 Safira
42 Hot Kiss
43 My Love
44 Tawaran Dena
45 Menghindar
46 Aku Lelah
47 Aku Tidak Gila
48 Pelukan Hangat
49 Gagal
50 Pertemuan
51 Tidak pantas
52 Intimidasi Beatrice
53 Menjadi Kuat
54 Mengejutkan
55 Bara kecelakaan
56 Peluk Aku
57 Tidak Rela
58 Kemunculan Dave
59 Siapa Dave?
60 Kebenaran
61 Lebih dari apapun
62 Luluh
63 Bertemu Dave
64 Rencana Keluarga
65 Kau Bukan Anak Haram
66 Wanita tercantik
67 Kesalahan Rara
68 Tragedi
69 Baik-baik Saja
70 Maafkan Ibu
71 Kecemasan Bara
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Ternoda
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Tingkah Aneh Rara
85 Berdamai
86 Episode 86
87 EPISODE 87
88 Kebenaran
89 Kebenaran Part 2
90 Momongan?
91 Keputusan
92 Bertemu lagi
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Bersabar
96 Keputusan Bara
97 Pertanda
98 Haru
99 The End (Pengakuan)
100 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bertemu Lagi
2
Membawanya Pulang
3
Ada apa dengan dirimu
4
Semua Membenciku
5
Ada apa dengan Orang-orang
6
Pria aneh
7
Dave
8
Bersama Mic
9
Dalam Bahaya
10
Ada apa?
11
Pergolakan
12
Amarah
13
Calon Pengantin
14
Pria nakal
15
Aku ingin menikahinya...
16
Malang
17
Rutinitas Baru
18
Sepenggal Kisah
19
Menyebalkan
20
Istriku...
21
Pengakuan
22
Ternyata hanya Sandiwara
23
Sakit
24
Kejiwaan Rara
25
Panas Kak...
26
Bara....
27
Memandikan
28
Merawat Rara
29
Tolong pijat aku
30
Ingatan Masa Lalu
31
Kado dari Dave
32
Kencan
33
Kencan (Part 2)
34
Kencan (Part 3)
35
Pengumuman
36
Layani aku
37
Pagi yang Indah
38
Makan siang
39
Kehidupan yang Sempurna
40
Jangan pernah tinggalkan aku!
41
Safira
42
Hot Kiss
43
My Love
44
Tawaran Dena
45
Menghindar
46
Aku Lelah
47
Aku Tidak Gila
48
Pelukan Hangat
49
Gagal
50
Pertemuan
51
Tidak pantas
52
Intimidasi Beatrice
53
Menjadi Kuat
54
Mengejutkan
55
Bara kecelakaan
56
Peluk Aku
57
Tidak Rela
58
Kemunculan Dave
59
Siapa Dave?
60
Kebenaran
61
Lebih dari apapun
62
Luluh
63
Bertemu Dave
64
Rencana Keluarga
65
Kau Bukan Anak Haram
66
Wanita tercantik
67
Kesalahan Rara
68
Tragedi
69
Baik-baik Saja
70
Maafkan Ibu
71
Kecemasan Bara
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Ternoda
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Tingkah Aneh Rara
85
Berdamai
86
Episode 86
87
EPISODE 87
88
Kebenaran
89
Kebenaran Part 2
90
Momongan?
91
Keputusan
92
Bertemu lagi
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Bersabar
96
Keputusan Bara
97
Pertanda
98
Haru
99
The End (Pengakuan)
100
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!