Sesampainya dirumah, Ayu langsung membongkar oleh-oleh yang dibawanya dari Bukit Tinggi.
"gimana kak enak ya liburan gak ngajak-ngajak" ucap Adinda cemberut
"yee kan kamu lagi sekolah dek"
"ya kenapa gak hari minggu aja sih kak?"
"gak sempat lagi dek, kamu kan tau kalau barang kakak ditahan sama pihak beacukai, dan banyak lagi yang harus kakak urus sayang, kapan-kapan ya, kakak ajak jalan-jalannya"
"iya deh"
"bang kenapa diam aja?"
"gak apa sayang, apa kamu capek? abang mau ngomong sesuatu"
"mmm, aku bersih-bersih dulu, habis tu aku ke kamar abang ya"
"yaudah sana mandi dulu udah acem"
"iiih"
"hahaha"
🌺🌺🌺
Selepas bersih-bersih Ayu bergegas menuju kamar abangnya. Ayu cukup penasaran apa yang akan di katakannya yang mengharuskan ia hanya mengobrol berdua saja
tok...tok...tok...
"bang ini aku"
"masuk sayang, duduk sini"
"kenapa bang? kayaknya serius"
Farhan hanya menatap Ayu lekat. Ada keraguan dan Bimbang dalam mata Farhan, apakah ia harus mengatakan ini atau tidak.
"bang? apa yang mau abang omongin?"
Farhan menghela nafasnya berat, satu sisi ia tau kalau Ayu masih mencintai Adhit, namun satu sisi ia tidak mau Ayu mengalami sakit yang kembali merusak mentalnya .
"sayang,,,, apa kamu udah ketemu lagi sama dia?"
"dia? Adhit maksud abang?"
"iya, gimana? apa kamu udah ketemu lagi sama dia?"
"udah bang, dia juga jelasin semuanya sama aku, kenapa abang nanyain dia?"
"gak apa sayang"
Farhan mengelus rambut Ayu dengan lembut, menyalurkan kasih sayang yang begitu tulus, memberi rasa aman dan nyaman bagi Ayu.
Sejenak Ayu nemejamkan matanya. Merasakan sentuhan lembut dari abang yang paling ia sayang. Laki-laki yang tidak pernah membuatnya kecewa dan patah hati.
"apa rasa itu masih ada sayang?"
Ayu terdiam, jujur dia pun masih bingung dengan apa yabg dirisakannya.
"aku gak tau bang, aku masih bingung"
"kakak, sayang nya abang, abang boleh minta sesuatu sama kamu?"
"apa bang?"
"jauhi dia ya!, abang gak mau lihat kamu sakit lagi seperti kemaren, boleh?"
Ayu hanya diam, air matanya menggenang di pelupuk mata.
"aku..... huft.... bang"
Ayu mendongak melihat ke arah abang nya, tak terasa air mata Ayu menetes di atas pipi mulusnya.
"kenapa? apa alasannya agar aku bisa menuhin permintaan abang?"
"dia bukan yang terbaik untuk kamu sayang, abang gak mau ngelihat kamu disakiti lagi"
"bang, aku gak tau apa aku mampu menuhin permintaan abang, jika pun aku mampu, hanya satu alasan yang gak bisa aku hindari, yaitu takdir. Selama ini aku menjauh dari dia hanya karna kecewa. Tapi Takdir berkata lain bang, kami dipertemukan dengan cara yang sederhana. Aku gak tau ini masih dikatakan cinta atau enggak, yang jelas ketika dia mengindahkan keinginan ku agar dia menjauh, rasanya beda bang. Ada Rasa kosong dalam diri aku."
Ayu berucap sembari menunduk dan dan meneteskan air mata.
"sayang. Abang paham dengan perasaan kamu tapi kamu tau kan dia udah nyakitin mental kamu, bahkan bunda pun terkena imbasnya"
Seraya memeluk Ayu, Farhan mencoba untuk memberikan pemahaman kepada Ayu Bahwa Adhit tidak pantas untuk dia.
"bang, untuk membuat dia menjauh mungkin aku bisa, tapi kalau takdir yang sudah berkata, itu bukan ranah aku lagi bang"
"iya abang paham sayang"
Ayu masih terisak dalam pelukan abangnya, tanpa terasa ia terlelap dalam dekapan ternyaman, yang selalu ia rasakan. Dekapan Yang selalu memberi rasa aman dan nyaman.
maafin abang sayang, abang harus melakukan ini demi kamu. Bathin Farhan
Farhan masih belum bisa mengontrol emosinya ketika mengingat bagaimana perjuangan Ayunda untuk menyembuhkan sakitnya.
Bajing*n itu membuat hidup adiknya tidak tenang dan menghilangkan sebagian sifat Ayu yang awalnya aktiv action menjadi santai, tenang dan terkesan dingin.
Setelah Ayu cukup terlelap, Farhan menggendongnya menuju kamar. Ia baringkan Ayu dan menyelimutinya, ketika memandang wajah Adiknya itu, Farhan merasakan ketenangan yang dapat meredakan emosi yang sempat timbul tadi.
Sebelum keluar, ia menyempatkan mencium kening Ayu. Itulah kebiasaannya sebelum tidur, dan begitu juga kepada Adinda.
Setelahnya Ia pergi ke kamarnya dan termenung, memikirkan apa yang yang harus ia lakukan, agar Adhit tidak mengganggu Ayu kembali.
Berulang kali ia menghembuskan nafas, tapi tidak ada satupun cara yang terlintas dalan fikirannya.
Tak lama ia memutuskan untuk tidur, memasuki alam mimpi berharan ia akan menemukan jalan yang terbaik untuk adiknya.
🌺🌺🌺
Hari ini Adhit sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tuanya di Pekanbaru. Ia mengendarai mobil sendiri dengan cukup cepat. Untung saja jalan sedang lengang sehingga Adhit bisa berkendara dengan mudah dan tenang tanpa hambatan.
Setelah menempuh waktu sekitar 8 jam, barulah ia sampai pada malam hari di rumah orang tuanya.
"assalamu'alaykum"
"wa'alaykumussalam, abaaaang" ucap Alea berlari kearah abang nya.
"kangeeen" sambungnya manja. Gadis 16 tahun itu masih manja, baik kepada abangnya maupun kepada orang tuanya.
"abang jugaa" sembari membalas pelukan adiknya
"kenapa abang gak pulang-pulang?"
"abang kan kerja dek, nanti kan untuk adek juga sekolah"
"iya tapi kan sepi bang, cuma bertiga aja di rumah, gak ada teman berantem gitu"
"heeei, dasar ya kamuu"
"masuk yuk bang, pasti capek bawa mobil kesini"
"lumayan juga sih. Mami mana dek?"
"Mami ada di kamar bang, lagi gak enak badan katanya"
"iya? kok gak ada yang ngabari abang?"
"abang kan lagi bawa mobil, gimana mau ngabari, nanti kalau ada apa-apa gimana?
"yaudah yuk masuk dek. abang mau lihat Mami dulu. oh iya Papi mana?"
"biasa bang, Papi ke Mesjid Sholat, Abang udah sholat?"
"belum dek, abang mau mandi dulu"
Mereka berjalan kearah kamar Mami. Terlihat Mami sedang tidur lelap dengan mengadap kearah kanan.
Adhit tersenyum melihat Maminya yang masih terlihat muda di usia yang hampir mencapai setengah abad.
Setelah melihat keadaan maminya yang sedang tidur, Adhit memutuskan untuk mandi dan istirahat. Karna badannya terasa kaku setelah berkendara hampir 8 jam.
Saat makan malam, Adhit berkumoul bersama keluarganya.
"abang gimana keadaan kamu di Padang?"
"baik pi, papi gimana? sehatkan?"
"sehat bang, alhamdulillah"
"gimana kamu udah ketemu lagi sama Ayu?" tanya mami
"udah mi, tapi ya gitu dia gak mau ketemu lagi sama abang ma"
"itu lah sayang, hati perempuan itu rapuh, kalau udah sayang dia pasti sayang banget, tapi kalau udah kecewa, rasa yang besar itu bisa hilang seketika" nasehat Mami
"iya mi, aku salah karna udah nyia-nyiain Ayu"
"jadikan itu pembelajaran, jangan karna menolong orang lain, ada yang harus tersakiti karna tindakan kita"
"iya mi"
Mereka makan dengan tenang sesekali bersenda gurau satu sama lain.
🌺🌺🌺
to be continue
jagan lupa
like
koment
vote
dan hadiahnya
trimakasih
jangan lupa tekan icon 💗💖💙 agar dapat teman-teman tau kalau cerita Menikah Dengan Mu Adalah Takdirku Update.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
ninu
ceritanya bagus thor, cuma masih ada sedikit kata2 yang typo, tapi gak apa sih bahasanya juga rapi banget.
semangat thor
2021-06-14
3
friz
ih si Farhan possesif amat sih jadi abang
2021-06-14
1