Episode 15

Selepas Sholat Zhuhur, mereka memilih spot terakhir hari ini yaitu Lubuak Tampuruang

Lubuak Tampuruang, begitulah orang menyebut air terjun yang satu ini. Lokasinya berada di Balimbiang, kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat dan tak begitu jauh dari lingkungan Perumahan Belimbing.

Lubuak Tampuruang memiliki air terjun kecil dari sungai yang mengalir tidak terlalu deras. Lubuak Tampuruang berasal dari kata Lubuak yang berarti kolam alami dan Tampuruang yang berarti batok kelapa.

Nama ini diambil karena bentuk air terjun yang kecil dan sungainya hampir membentuk setengah lingkaran seperti batok kelapa, dan orang minang biasa menyebut batok kelapa tersebut dengan Tampuruang. Air terjun ini memiliki air yang jernih dan segar.

Air terjun dengan ketinggian sekitar 15 meter itu punya debit air yang lumayan besar.  Selain lubuak utama juga ada beberapa lubuak lain di aliran air terjun ini yang bisa dijadikan tempat mandi dan berenang.

Tak hanya berenang, bagi yang suka tantangan ekstrim loncat indah juga bisa dilakukan di sini. Dinding Batu di sekitar air terjun yang landai juga bagus dipakai untuk duduk santai. Tulisan Lubuak Tampurang dipadukan dengan bukit batu juga cocok untuk berfoto. Di lokasi air terjun ini ada beberapa kedai yang menjual makanan dan minuman.

Setelah sampai di spot tersebut. Mereka bergegas untuk menuju Lubuak utama. Mereka mengambil beberapa foto yang bagus untuk menambah koleksi digaleri mereka. Setelahnya mereka langsung menyebur kedalam air dengan membawa go pro guna untuk merekam aksi mereka di dalam air.

Putri yang memang sedikit tomboy memilih untuk melompat dari atas tebing.

"gais aku mau loncat juga seperti itu, pasti seru" ujar Putri

"eeh jangan lah put, nanti kenapa-napa gimana?"ucap Ana

"eh jangan ngomong gitu lah, aku bisa berenang, lagian juga ada orang disana" jawab Putri

"bahaya Put kita baru pertama kali datang kesini" jawab Ayu yang sedari tadi menyimak dua sahabatnya.

"ihh sekali ajaa pliis, gak tau kapan lagi kita akan kesini" Bujuk Putri

"Puut"

"huft yaudah deh hati-hati, kalau sampai kenapa-napa kami tinggal ya" pasrah Ayu.

"iih oke fix, kalian begitu" pasrah Putri namun masih melangkah menuju tebing

"hati-hati"

Putri melangkah menuju tebing yang cukup tunggi dengan membawa camera go pro nya. Banyak pasang mata yang melihat ke arahnya, karna sangat jarang perempuan mau meloncat dari tebing ke bawah.

Dengan langkah pasti ia mengambil posisi pijakan agar sampai ke atas. Setibanya di atas ia langsung mengambil posisi untuk bersiap melompat.

Sembari memegang cameranya Putri mangambil nafas dalam dan berdoa untuk keselamatannya

Sementara Ayu dan Ana melihat Putri dengan tatapan biasa saja, karna mereka tau bagaimana perangai dari sahabatnya ini.

"bismillahirrohmanirrohim"

1

2

3

"aaaaaaaaaaaa" teriak Putri ketika sudah meloncat dari atas tebing

byuuuurrrr...

1 detik

2 detik

hingga 10 detik Putri tak kunjung keluar membuat sebagian orang disana mulai panik dan bergegas mencari Putri.

Berbeda dengan Ayu dan Ana, mereka hanya berdecak saja melihat kelakuan sahabatnya.

"oi diak, kawan kalian alun kalua baa kok diam se, sato lah ma imbau situ haa (hey dek, teman kalian belum keluar kenapa masih diam aja, sana panggil dia)" ucap salah satu pengunjung

"iyo pak, ko ka wak cari ( iya pak, ini mau kami cari )" jawab Ayu

"anak ni, selalu aja bikin orang panik, apa gak senang kalau sehari aja dia gak bikin orang panik. lama-lama ku gorok juga batang leher anak tu, bisa-bisanya dia ngeprank malaikat maut terus" omel Ana Sembari melangkah masuk kedalam sungain. Tak lama Putri keluar dari dasar sungai dengan nafas terengah-engah.

"haa ko nyo haa, baa dek lamo bana kalua? lah cameh lo urang sabalik (haa ini dia, kenapa lama sekali keluar? sudah cemas pula orang disini) "ucap salah satu pengunjung yang sudah masuk setengah badanya kedalam air.

Putri hanya nyengir tanpa dosa ke arah semua orang

"tadi ado yang nampak pak, tu mako ee wak kaja (tadi ngelihat sesuatu pak, makanya saya kejar)" ujar putri

"apo tu? lai ndak jin banda? atau ula lapiak? (apa tu? bukan jin sungai kan? atau ular sungai?)" ujar Pengunjung Itu

"indak pak, ( nggak pak)" balas Putri

"ado-ado se karajo tu (ada-ada aja kerjaan kamu)" omel bapak-bapak yang lain

Putri hanya menyengir sambil berjalan kearah Ayu dan Ana. Sesampainya ia di dekat dua sahabatnya, Ayu dan Ana langsung menjewer telinga Putri dengan gemas karna tingkahnya yang hoby ngeprank malaikat maut.

"iiiiiiiihhhh" ucap Ayu dan Ana gemas sambil menjewer telinga Putri

"aduuuh duuh sakit, sakiitt Naa, sakit Yuu"

"kamu yaa, selalu aja kayak gini" ucap Ayu ketus

"tau tu, lama-lama aku gorok juga leher kamu Put"

Putri yang di omeli itu hanya nyengir sambil mengusap telinganya yang memerah

"ya maap"

"ngapain tadi di dalam lama banget?" ucap Ayu

"camera ku jatuh loo, kelepas tadi, lagian gak dalam juga airnya kan bening" jawab Putri

"lebih sayang camera ya dari pada nyawa" geram Ayu

"ampun nyaii gak ulangi lagi hehe" ucap Putri cengengesan

"maaf terus, ampun terus tpi di ulangi lagi" ucap Ana

Putri masih nyengir mendengar omelan sahabatnya. Hal ini yang membuat Putri sangat menyayangi ke dua sahabatnya. Mereka saling memperhatikan satu sama lain layaknya saudara dan seperti itu lah mereka.

Tiga bidadari itu melanjutkan acara berenang mereka, sampai tak terasa hari sudah menunjukkan pukul 16.30 Wib. Mereka memutuskan untuk pergi ke kamar mandi umum untuk mengganti baju dan bergegas mencari tempat sholat, untuk melaksanakan sholat Ashar.

Selapasnya mereka memilih untuk pulang, karna hari ini cukup melelahkan. Ayu mengantar kedua sahabatnya pulang, karna rumah mereka saling berdekatan. Di perjalanan mereka membahas rencana untuk pergi besok.

"eh gimana besok jadi kita ke Bukit tinggi kan?" tanya Ana

"iya jadi, jam berapa pergi besok?" Jawab Ayu

"pagi aja pergi bangusnya, kesana kan butuh waktu sekitar 2 atau 3 jam, jadi pergi pagi biar puas mainnya" Jawab Ana

"iya bagus juga, jam 8 pagi aja gimana?, biar nanti kita bisa singgah di Lembah Anai dulu" usul Putri

"okeey"

🌺🌺🌺

Hari ini Farhan pergi ke salah satu cabang cafe milih ayah Mahendra, guna mengontrol pekerjaan karyawannya disana. Namun siapa sangka ia bertemu dengan orang yang dia cari selama ini.

Yap itu Adhit. Selepas mereka putus, Farhan selalu mencari informasi mengenai mantan lucknut adiknya ini.

Tatapan mereka bertemu, Farhan menatapnya dengan tatapan tajam, sedangkan Adhit menatapnya dengan tatapan rada takut dan rasa bersalah karna sudah menyakiti Adiknya.

Farhan yang tersulut emosi langsung melangkah pergi menuju ruangan manajernya dengan wajah yang siap meluapkan emosi jika disinggung sedikit saja.

Tatapan mata itu di salah artikan oleh hampir semua karyawan yang melihat wajah tidak ramah Farhan menjadi takut. Bahkan mereka merasa sulit untuk bernafas.

Sementara Adhit berfikir bagaimana jadinya nanti jika ia ingin mendekati Ayu, pasti akan sulit untuk meminta restu dari Farhan. Karna dulu Farhan pernah menitipkan Ayu kepada Adhit untuk dijaga baik-baik, namun ia malah berbuat sebaliknya, walaupun sebatas kesalahpahaman.

Jantungnya berdegub cepat, takut dan cemas jika sewaktu-waktu Farhan datang dan menghabisinya sendiri. Ia tau kalau Farhan pemegang sabuk hitam taekwondo dan silat. Jadi dapat di pastikan jika ia akan kalah ketika adu jotos dengan Farhan.

Adhit dipenuhi dengan selingkup pemikirannya, tanpa sadar orang yang sedang dipikirkan sudah duduk berhadapan dengannya. Adhit mengerjab tak percaya apa yang dia alami sekarang.

mampus lo dhiit, lo ketemu macan asia, kapan aja lo bisa di ngap oleh dia. Lagian ngapain dia duduk disini jugaa. Bathin Adhit.

BRAAAK.....

🌺🌺🌺

TO BE CONTINUE

ini beberapa tempat wisata yang cukup terkenal di kota padang, dan yang pastinya adventure dalam membaca akan sangat berbeda dengan datang langsung ke sini

thanks for reading

hope you enjoyed with this story

see you on the next episode

jangan lupa

like

koment

vote

trimakasih😊

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***