BRAAKK,,,,
Tanpa di sangka-sangka ada yang menabrak bagian belakang motor Ayu, beruntung ia berkendara dengan pelan sehingga bisa langsung memberhentikan motor tanpa terjatuh.
Dag, Dig, Dug.
jantung gadis itu berdetak dengan cepat dibarengi dengan wajahnya yang mulai terlihat pucat.
"Astagfirullahal'adzim, Astagfirullahal'adzim, huft, huft,, ya Allah," ucap Ayu sembari mengelus dada karena kaget dengan apa yang baru saja terjadi.
"Siapa yang menabrakku? Astagfirullah, untung gak jatuh!" ucapnya lagi.
Ia melihat ke belakang, mobil yang menabrak tadi masih ada di sana. Tanpa menunggu lama, Ayu segera turun dari motor dan melihat keadaan kuda besok kesayangannya itu. Tak parah hanya kaca lampu belang motornya terlihat mengenaskan.
Tanpa menunggu lama, Ayu segera berjalan ke arah mobil tersebut dan mengetok pintunya dengan cukup kencang.
Tok, tok, tok.
"Tolong keluar saudara yang terhormat!" ucap Ayu dingin. sambil memukul kaca mobil itu dengan cukup keras.
Pengemudi tersebut turun dan menatap Ayu tak kalah datar dan dingin tanpa memperlihatkan ekspresi apapun.
"Apa anda masih menikmati alam mimpi? Apa anda tidak melihat kalau ada saya di depan anda Tuan yang terhormat?" Ucap Ayu dengan nada yang penuh tekanan setelah laki-laki itu keluar.
Pengemudi tersebut hanya diam menatap Ayu, tak sengaja mata mereka beradu tatap. Ayu melihat tatapan aneh dari matanya, bukan tatapan untuk melecehkan, tapi seperti ada yang ingin disampaikan namun tidak bisa untuk diungkapkan.
Aku seperti pernah melihat tatapan ini, tapi di mana?. Batin Ayu.
Sementara orang yang berada disekitar ku malah bereaksi dengan mengeluarkan kata-kata mutiara mereka
"Eh lo ngapai sih pagi-pagi udah cari ribut, dia kan gak sengaja. Lagian lo juga gak kenapa-kenapa kan" ucap salah satu mahasiswa di sana kepada Ayu.
"Iya, lagian ini pergantian jam kuliah, ya jelas dia buru-buru agar tidak telat!" ucap mahasiswi yang lain.
Ayu tidak mendengarkan apa yang mereka katakan, tapi ia hanya menatap tajam orang yang ada di depannya, yang sedari tadi tidak mau mengeluarkan sepatah kata pun.
"Apa anda tuli wahai pemuda yang budiman?" tanya Ayu kepada laki-laki itu sambil menahan emosi dikarenakan orang yang berada didepanya tak kunjung membuka suara.
"Menyingkirlah" ucapnya ketus
Ayu hanya menatapnya tajam dengan emosi yang siap meledak
"Saya rasa orang tua anda mengajarkan anda dengan baik cara bersikap dengan orang lain, bagaimana reaksi orang tua anda jika tau anak yang dididik dengan bijaksana, malah bersikap kurang ajar kepada orang lain?" ucap Ayu sambil menahan emosi.
Laki-laki itu langsung menatap Ayu dengan dingin, "Maaf!" Ucapnya dan kembali masuk kedalam mobil.
Ayu melongo mendengar kata maaf yang diucapkannya, hanya kata maaf tanpa itikad baik, ia langsung pergi begitu saja. laki-laki itu meninggalkan Ayu tanpa bertanya apakah aku baik-baik saja ada yang terluka atau bagaimana.
Dasar manusia kekurangan akhlak, butuh pendidikan yang lebih rendah untuk belajar bagaimana menghormati orang lain. Batin Ayu semakin kesal.
"Astagfirullah, Astagfirullah, sabar Yu, orang sabar makin cantik, orang sabar rezekinya lancar, Astagfirullah. Ya Allah ampuni dosaku, permudahlah akhiratku, berikan hamba stok kesabaran yang banyak ya Allah, sadarkan lah dia agar menjadi orang yang lebih baik lagi, aamiin." ucap Ayu sambil menaiki motornya menuju gedung fakultas.
Aku percaya, doa orang yang terzalimi akan diijabah oleh Allah swt. Batin Ayu berusaha untuk merekam amarah.
Ia buru-buru melangkahkan kaki menuju ruangan untuk belajar, dan sialnya itu berada di lantai dua dan Ayu harus menaiki tangga untuk sampai ke ruangan itu.
huft, gak boleh ngeluh Ayu! Ini belum seberapa, Ayo Ayo Ayo. semangat. duh capek haaaaa. Air, air aku butuh air. Batin Ayu meringis.
"Ah akhirnya sampai juga," ucap Ayu setelah mendapatkan kursi dan mendudukkan badannya
Tak lama dosen masuk dan memulai perkuliahan.
"Selamat siang ananda semua!"
"Siang pak!"
Setelah perkuliahan pertama selesai, dan adzan zhuhur telah masuk Ayu bersama Ana dan Putri bergegas menuju musholla yang ada di Fakultas untuk menjalankan ibadah.
Setelah itu, mereka langsung menuju kantin untuk mengisi perut, agar bertenaga menjalani hidup dan menghadapi netizen dengan segala kritikannya dan ucapan pedah nya, canda netizen wkwkwk.
Setibanya di kantin mereka memesan menu andalan yang ada di sana yaitu nasi Ampera. Rasa pejabat harga merakyat.
Ampera di Padang hampir sama dengan rumah makan. Namun cukup banyak perbedaan antara mereka. Ampera cenderung lebih murah di bandingkan di rumah makan. Jika membeli nasi di Ampera seharga sepuluh ribu satu bungkus, di Rumah Makan akan di bandrol dengan harga lima belas sampai tujuh belas ribu perbungkusnya.
Yang membedakan mereka juga dari ukuran lauk dan porsi. Namun bagi mereka, Ampera cukup untuk mengisi perut dan pasti akan habis, berbeda dengan porsi Rumah Makan.
Di sela-sela makan, Putri menatap Ayu dengan begitu penasaran. ia mengernyit dan membuat Ayu merasa tidak nyaman jika harus di tatap seperti itu oleh sahabatnya.
"Kenapa sih Put?" Ucap Ayu mengernyit.
"Tadi kenapa Yu? Kenapa wajah kamu kesal gitu?" tanya Putri lembut
"Huft, tadi waktu aku di gerbang sebelum jam perkuliahan dimulai, aku ditabrak dari belakang Put, sama orang yang menabrak aku kemaren" Ucap Ayu dengan raut wajah kesal
Ana dan Putri, terkejut dengan cerita sahabatnya. "Haah seriuus?"Ucap Ana khawatir
"Serius yu, Kenapa bisa?" tanya Putri yang tak kalah khawatir,
"Tapi kamu gak papa kan? Gak ada yang lecet? Sakit? Atau gimana? Atau kita kerumah sakit sekarang ya?" sambung Putri dan Ana bergantian
Melihat ekspresi khawatir mereka Ayu merasa lucu dan terharu bersamaan, Ia merasa bersyukur memiliki sahabat rasa saudara yang begitu tulus dan selalu ada buatnya, maka dari itu Ayu akan melakukan apapun untuk mereka, Best friend I ever had (sahabat terbaik yang aku miliki)
"Thanks guys, kalian udah mengkhawatirkan aku, tapi aku gak apa kok, hanya saja tadi sempat kaget tiba-tiba ada yang menabrak gitu" ucap Ayu menenangkan mereka.
"huft syukurlah" ucap Ana dan Putri bernafas lega.
"Terus gimana?" tanya Ana
"otomatis aku marah dong, apa lagi pas tau dia juga yang nabrak aku kemaren, huh emosi ku langsung keubun-ubun, apa dia punya hobi nabrak orang kali ya, terus dia cuma diem aja gitu, huh aku pancing dia untuk ngomong, akhirnya dia jawab dong, 'maaf' hanya kata maaf saja lalu ia langsung pergi" ucap Ayu menjelaskan.
"Belum lagi anak-anak pada ngatain aku dan membela dian" sambung Ayu kesal.
"Hahahaha," tawa Ana dan Putri pecah.
"itu namanya jodoh Yu!" ucap Putri memainkan alisnya.
"Udahlah yang penting kamu gak papa kan? Jangan sampai Tuan mahadiraja marah kalau kamu lecet sedikit aja!" ucap Ana tertawa.
"Iya sih, tapi kan kesel juga" balas Ayu cemberut.
"Orang waras ngalah, Yuu!" ucap Putri.
Makan siang itu diselingi dengan canda tawa, tanpa terasa perkuliahan kedua pun di mulai.
💖💖💖
to bee continue
jangan lupa, like, koment, vote dan hadiahnya
terima kasih
Ajak juga yang teman-teman yang lain juga. untuk baca novelku ya
follow ig bucin di @bucin_fi_sabilillah
insya allah nanti di follback
Terima kasih lagi 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Rosananda
aku mampir kak
2022-01-10
1
Shieay_Laa
😘😘
2021-11-19
1
Nur hikmah
onsaran...visualy adakah
2021-08-23
0