Pagi yang cerah, mambuat setiap orang semangat dalam mengais rezeki. Bekerja dengan sepenuh hati berharap agar dapat merubah kehidupan menjadi lebih baik lagi.
Seperti hari biasanya, Ayu menjalanlan aktivitas sehari-hari, yang selalu terulang setiap minggunya, kuliah-toko-rumah, kadang-kadang jika tidak terlalu sibuk Ayu akan nongkrong di Taplau.
huft...
Helaan nafas terdengar membosankan, tidak ada aktivitas baru yang lebih mengasyikkan, organisasipun belum di mulai.
Ayu beserta kedua sahabatnya sedang berjalan di dekat perpustakaan menuju arah taman yang cukup rindang, dapat digunakan sebagai tempat istirahat atau tempat bersantai melepas penat setelah perkuliahan.
Ketika sedang berjalan ada seseorang yang menghampiri mereka.
"assalamu'alaykum"
"wa'alaykumussalam" jawab mereka bertiga
ngapain lagi sih dia. batin ayu
"mmm Ayu boleh ngobrol sebentar?" ucap Adhit
"ada apa? ngomong aja disini" ketus Ayu
" gimana ya, ini agak privasi"
"sebentar aja, kita duduk disana" ucap
Adhit gugup dan menunjuk ke arah bangku taman yang kosong
"Yu kita tunggu didekat sana aja, kalau dia macam-macam aku sama Ana bisa teriak" Ucap Putri sambil melirik ke arah Adhit
"yuk Na" sambungnya
Sementara Ayu hanya diam sambil memperhatikan sahabatnya pergi.
"gimana Yu?"
"yaudah"
"yuk"
Ayu dan Adhit berjalan menuju kursi taman tadi setelah duduk, mereka sama-sama diam tanpa ada yang ingin memulai.
Sampai deheman Ayu terdengar
"hekhm, jadi apa yang mau dibicarakan?"
"apa kamu udah lupa sama aku bee?"
deg.
Ayu terdiam mendengar panggilan itu.
"apa maksud kamu manggil aku dengan sebutan itu?"
"dugaan ku benar, ternyata kamu udah lupa sama aku"
Ayu mengernyit mendengar penuturan Adhit.
Apa dugaan ku selama ini benar? dia Adhitya Firmansyah. batin Ayu
"jangan bertele-tele, kamu siapa? ada perlu apa?"
Sontak air mata mereka berlinang, karna rasa rindu yang masih tersimpan dengan rapi dalam hati mendesak ingin di keluarkan.
"Aku Adhit bee, laki-laki yang masih mencintaimu sampai saat ini" Ucap Adhit parau. Ayu hanya diam, ia tidak percaya bahwa hal ini akan terjadi.
"mau apa?" tanya Ayu to the point
"apa kamu masih marah? aku... huft, aku mau jelasin semuanya bee, apa yang kamu lihat itu salah paham"
"apa maksud kamu?, aku udah lupa kejadian itu termasuk aktor di dalamnya, walaupun salah paham seperti kata kamu, aku udah gak peduli lagi" ucap Ayu tanpa sadar meneteskan air mata
"izinin aku jelasin sebentar, setelah ini terserah bagaimana keputusan mu, boleh?"
Ayu hanya mengangguk.
FLASHBACK ON
tuuut,,, tuuut,,,
"halo bee"
"iya Dhit? kamu dimana sayang?"
"maaf bee aku gak bisa datang, kita undur dulu ya"
"kenapa sayang?"
"aku ada perlu bee, aku belum bisa cerita, maaf ya sayang"
"iya dhit gak apa"
"yaudah aku tutup dulu, assalamu'alaykum"
"wa'alaykumussalam wr, wb."
Hari itu Adhit dan Ayu berencana untuk pergi makan, namun Adhit beralasan ada keperluan mendadak.
Tiba-tiba Ayu di telefon oleh Bunda untuk datang ke rumah sakit, agar dapat menemaninya kesana, sebelumnya bunda bertanya apakah dia jadi pergi dengan Adhit.
Setiba dirumah sakit, Ayu tak sengaja melihat orang yang mirip dengan Adhit. Ayu berjalan mendekat kearah laki-laki tersebut, dan tak di sangka itu adalah Adhit, pacarnya sedang memeluk perempuan yang sedang menangis. Ayu terkejut, dan shock mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Adhit kamu betul mau tanggung jawab kan?" tanya perempuan yang berada dalam pelukan Adhit.
"iya Sha, aku bakalan tanggung jawab"
"aku hamil Dhit" ucapan Shasha menangis sesegukan
huft...
terdengar helaan nafas dari mulut Adhit.
"kamu tenang aja aku bakal tanggung jawab"
Ayu yang mendengar hal itu, air matanya langsung luruh dan tak terbendung. Tanpa mengatakan adapun Ayu berjalan kerah mereka berdua. Sontak Adhit dan Shasha kaget sembari melepas pelukannya.
"jadi karna ini kamu batalin rencana kita? karna ini juga akhir-akhir ini kamu susah dihubungi? aku gak tau harus ngomong apa, aku kecewa sama kamu Adhit."ucap Ayu dengan emosi yang tidak stabil sambil menangis dan pergi dari sana
Seketika Adhit pergi mengejar Ayu dan memanggil namanya, namun Ayu lebih dulu menaiki mobilnya mengunci diri di dalam sana sambil menangis
"bee, Kamu salah paham sayang, dengar aku dulu, bee dengar aku dulu..
beee?"
Ayu tak menggubris nya, segera ayu menghidupkan mesin mobil dan pergi dari sana. Awalnya Adhit sempat menghadang, namun ada Satpam yang membantu Ayu keluar sehingga ia bisa keluar dari sana.
Cukup jauh Ayu mengendarai mobilnya, ia teringat dengan janji nya untuk menemani bunda ke rumah sakit, segera ia menepikan mobil, dan mengirim pesan kepada bunda, bahwa ia tidak bisa pergi ke rumah sakit untuk menemani bundanya.
Dengan alasan Ia teringat dengan PR nya. Karna hanya untuk menemani bunda melihat temannya sedang sakit, makanya bunda mengizinkan Ayu untuk mengerjakan tugasnya saja.
Sakit?
Kecewa?
Marah?
Semua emosi bergejolak dalam diri Ayu. Dari pada membahayakan diri lebih baik ia pergi menuju taman untuk menenangkan diri. Setibanya Ayu di taman, ia memilih duduk di tempat yang cukup sepi.
kenapa?
hiks,,hisk,,
bagaimana bisa?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Apa yang harus aku lakukan?
hiks,,,hiks,,
haaaaaaaaaaaaaaaa
Ayu berteriak disana
Banyak pertanyaan yang timbul dalam benak Ayu, tapi tak satu pun ia mendapatkan jawabannya.
Sambil menangis Ayu hanya diam duduk disana, namun sudah hampir 1 jam, tangisannya tidak juga reda. Ayu berfikir untuk segera mengakhiri hubungannya dengan Adhit karna tidak mungkin rasanya ia mempertahankan hubungan ini lagi.
Ayu juga memutuskan untuk pindah keluar daerah hanya untuk menghindar dari Adhit. Karna akan di pastikan, jika masih bertemu dengan Adhit, ia tidak akan bisa menahan laju air matanya.
Tak ada yang baik-baik saja ketika dikhianati. Begitulah yang terjadi setiap kali penghianatan mengambil peran dalam hubungan.
FLASHBACK OFF
"apa yang ingin kamu jelaskan?"
"maafin aku, sampai sekarang aku masih perjaka ting-ting, bahkan setelah kita pisah aku gak pernah dekat lagi dengan perempuan"
Ayu hanya diam mendengarkan apa yang dikatakan Adhit
"iya aku bilang bakalan tanggung jawab, tapi bukan tanggung jawab untuk menikahinya bee, aku cuma ingin bantu cari orang yang udah hamilin Shasha"
Ayu melihat ke arah Adhit tanpa berkata sedikitpun.
Apa betul yang dia katakan? apa aku salah paham selama ini?. batin Ayu
"maafin aku, karna gak seharusnya juga aku seperti itu, aku gak mikirin perasaan kamu, awalnya aku mau ngomong, tapi karna gak ada waktu yang pas, makanya aku cari waktu kapan aku bisa cerita sama kamu. Tapi kamu malah tau di saat yang bikin kita selesai.
Sampai sekarang rasa itu masih besar bee, aku gak bisa hilangkan kamu dari fikiran ku. semakin aku mencoba untuk melupakan mu semakin besar juga rasa itu tumbuh bee.
aku salah, aku bodoh, karna mikirin orang lain, orang yang ku sayang malah tersakiti. Aku cuma mau bantu dia, aku terpaksa bilang seperti itu karna dia baru saja mencoba bunuh diri. Egois aku rasanya bee.
Ketika aku ingin menjelaskan semua, kamu sudah pergi, dan aku gak tau dimana kamu tinggal. Bahkan aku coba mencari hampir ke semua indonesia, melalui followers aku di sosial media, gak juga ketemu".
Adhit menjelaskan itu dengan suara parau karna air mata yang ia tahan sudah meluncur dengan indah di atas pipinya.
Ayu yang mendengar itu, tak bisa menahan isaknya. Entah apa yang dirasakan tetapi satu hal, ada rasa lega yang tersemat dalam hati nya.
Akan tetapi lidah Ayu seolah kelu ketika ingin menjawab penjelasan Adhit. hingga akhirnya mereka hanya diam, sambil meredam tangis yang terasa menyesakkan didada.
"bee?"
"hmm?"
"apa kamu maafin aku?"
"aku gak tau"
huft..
"aku masih sayang kamu"
"oh ya? tapi aku benci penghianat"
Adhit hanya tersenyum, karna ia tau Ayu adalah orang yang paling benci dengan penghianatan. Sementara Ayu bingung apa yang harus ia katakan, apa yang harus ia lakukan, sungguh tak ada yang terlintas dibenaknya selain reka ulang kejadian itu.
"kamu tau Dhit kejadian itu membuat aku trauma?"
deg,
Adhit terkejut mendengar apa yang dikatakan Ayu barusan
"kamu serius bee?" Mata Adhit kembali berkaca-kaca. Timbul rasa penyesalan yang dalam karna sudah membuat Ayu trauma.
"iya, hampir 1 bulan aku gak sekolah, 6 bulan aku bolak-balik psikiater, kejadian itu terekam baik dalam ingatanku, dan terputar setiap kali aku kelelahan. Untung-untung kalau aku bermimpi menjelang subuh, aku bisa langsung bangun. parahnya aku mimpi tengah malam. gak akan aku bisa tidur sampai besok. Gak gila aja aku untung"
Adhit duduk berjongkok didepan Ayu, dan membuat Ayu tersentak.
"kamu ngapain Dhit?"
"maaf, maafin aku, maafin aku bee maaf"
Adhit tersedu-sedu sembari meminta maaf kepada Ayu, untungnya suasana kampus hari itu lengang, jadi tak banyak yang melihat kejadian itu.
"berdiri lah Dhit, aku udah maafin kamu, bangun lah" ucap Ayu sembari membantu Adhit berdiri
"maafin aku bee, maaf"
"udah lah Dhit semuanya udah berakhir, gak ada yang perlu dibahas lagi. Aku juga minta maaf karna tidak mendengarkan penjelasan kamu terlebih dahulu. Dan Kita udah selesai di hari itu juga, jadi aku harap kamu bisa mencari kebahagiaan mu sendiri. Aku pergi dulu, terima kasih karna sudah menjelaskan semuanya, assalamu'alaykum" Ayu beranjak pergi dari tempat duduk dan meninggalkan Adhit sendiri.
"Apakah masih ada kesempatan untuk kita kembali?"
Ayu menghentikankan langkahnya, dan berbalik menatap wajah tampan di hadapannya
"aku gak tau, pribadi aku gak mau balikan sama kamu, tapi aku tidak tau bagaimana takdir yang telah ditentukan." Setelah mengatakan itu Ayu pergi dan menghampiri sahabatnya.
"gimana Yu?" Tanya Putri
"dia Adhit mantan aku"
"kamu serius?" tanya Ana
Ayu hanya mengangguk, dan mengajak mereka pulang.
🌺🌺🌺
TO BE CONTINUE
Itu flashback dari kejadian di masa lalu Adhit dan Ayu.
yuk simak terus ceritanya
jangan lupa tinggalkan jejak
like
comment
vote
terima kasih
😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Sama Lia
setiap orang punya prinsip. saya paling benci kebohongan. lebih baik jujur dan berterus terang, walau sesakit apapun itu masih ada harapan untuk diperbaiki. tetapi klo kebohong sekecil apapun dan dengan alasan apapun itu tidak ada toleransi bagi ku, itu berlaku untuk orang dekat saja.
Adit dan Ayu sama sama salah... tetapi Adit kesalahannya fatal...
1. tidak jujur dan berterus terang dari awal.
2. menunda menyelesaikan masalah terlalu lama. masalah seperti itu seharusnya secepatnya diselesaikan. beri waktu sehari itu sudah cukup untuk menekan emosi lawan.
semangat author...
2022-09-17
1
Heny Ekawati
sahabat ya sahabat tpi jgn sampai merusak citra kmu sebagai laki2 sejati
2021-08-26
5
syafridawati
bom like mendarat semangat saking dukung ya
2021-08-15
1