BRAAK,,,
Farhan menggebrak meja untuk membangunkan Adhit dari lamunannya sehingga membuatnya dan beberapa pengunjung disekitarnya terkejut
"masih hidup lo?"
"bang Farhan, apa kabar bang?" ucap Adhit gugup
"pucuk di cinta ulam pun tiba, lama gue cari lo, ternyata nongol sendiri di hadapan gue" ucap Farhan menyeringai
Lama mereka terdiam dan akhirnya Adhit memulai obrolan yang sangat dingin dan mengintimidasi itu
"maaf"
"maaf?, for what? heemm?"
"maaf karna udah bikin abang kecewa, nyakitin Ayu, dan sekarang aku udah kehilangan kepercayaan kalian"
"sekarang baru nyadar lo? hal yang paling gue sesali dalam hidup adalah mengizinkan lo pacaran dengan adik gue"
Adhit terdiam sambil menunduk, betul yang di katakan olen Farhan ia baru menyadari kesalahannya setelah ia dan Ayu putus.
Dulu Adhit dan Ayu harus berjuang untuk mendapatkan izin dari Farhan agar bisa berpacaran. Segala macam usaha yang mereka lakukan hanya untuk mendapatkan izin darinya.
"maaf bang, tapi gue ngelakuin itu karna ada alasan bang, gue tau ini salah tapi gue juga egois rasanya kalau hal ini gak gue lakuin bang"
"alah bullshit lo"
"gue bisa jelasin semuanya bang pliiis beri gue waktu untuk itu. setelahnya terserah apa tanggapan abang"
Gak ada salah nya juga kan mendengar penjelasannya, karna selama ini gak ada penjelasan apapun terkait permasalahan mereka. Bathin Farhan terdiam
"hmmm"
huft
Adhit menceritakan kronologis hari itu seperti yang iya ceritakan kepada Ayu
(lihat pada episode 12)
"begitu bang, gue akui gue salah, tapi egois juga rasanya kalau gue gak bantu, secara dia teman gue dari kecil, dan kami emang gak ada rasa apapun. Tapi cuma itu yang bisa gue lakuin untuk bantu dia. Dia punya tanggung jawab yang harus di emban sampai akhirat" Adhit terdiam sembari menghela nafasnya
"gue juga udah ngejelasin ini sama Ayu, dan ya Ayu udah gak mau lagi ada hubungan antara gue dan dia. Jangankan seperti dulu, jadi teman pun Ayu gak mau. Sampai sekarang bahkan dia secara terang-terangan minta gue untuk menjauh dan menghilang"
Farhan hanya diam mendengarkan cerita dari Adhit.
Apa semua salah paham? tapi satu sisi dia emang salah, tapi disisi lain itu emang keputusan yang paling tepat, hanya saja penyampaiannya yang ambigu membuat semua ini salah paham. Bathin Farhan Bermonolog.
"gue bingung harus gimana jelasinnya sama Ayu, lama gue mencoba untuk melupakan Ayu, tapi semakin lama rasa itu semakin terasa nyata. keinginan gue untuk milikin Ayu itu besar"
huft...
Berulangkali Adhit menghela nafasnya yang mulai memberat dikala emosi mulai menguasainya.
"lo sadar apa yang lo lakuin ini sangat berpengaruh kepada Ayu? lo udah nyakitin dia, nyakitin hati dan mentalnya. Lo tau itu berdampak pada kesehatan bunda gue? kelasalahan lo yang gak mampu untuk bijak dalam bertindak, hanya bisa memberikan dampak negatif pada Adik gue. Gak gila untung adik gue"
Farhan berucap dengan nada penuh dengan penekanan dan bisa mengintimidasi keadaan sekitarnya membuat laki-laki yang ada di depannya semakin gugup dan cemas, menanti tindakan apa yang dilakukan oleh Farhan.
"maaf bang, gue gak tau kalau imbasnya akan seperti ini. Gue sangat-sangat menyesal karna sudah melakukan hal ini"
Adhit yang sudah dikuasai emosi berusaha menahan genangan air mata yang siap mengalir japan saja.
"apakah gue masih ada kesempatan untuk dapat kepercayaan dari lo lagi bang?"
"ngimpi lo, gue gak akan biarin lo dekat lagi sama adek gue, camkan itu"
Ucapan Farhan berhasil membuat Adhit termagu, satu kalimat yang berhasil membuat projek memikat Ayu kembali pudar begitu saja.
Ia tau bahwa Farhan adalah orang yang sangat bisa di pengang omongannya, dan bila itu berupa ancaman, ia tidak pernah main-main dengan kata-katanya.
Setelah kepergian Farhan Adhit masih termenung mendengar Ucapan Farhan tadi, ada rasa ragu yang menggoncang tekad kuat yang sudah di bangunnya,
apakah aku masih ada kesempatan untuk mendapatkan kamu lagi bee. bathin Adhit
huft..
Rasa lapar menguap begitu saja dengan Hadirnya seorang Farhan.
"bang, tolong bungkus aja ya" ucapnya Adhit kepada waiters yang ada.
"iya bang, tunggu sebentar"
Setelah makanan di bungkus, Adhit memutuskan untuk pulang dan mengistirahatkan badannya.
🌺🌺🌺
Pagi ini Ayu dan 2 sahabatnya berangkat menuju Kota Bukit Tinggi, salah satu kota wisata di Sumatera Barat yang terkenal dengan Big Bang nya Sumbar.
"udah siap gengs? perlengkapan gimana?" tanya Ayu
"udah dong siap banget, semuanya udah ready tenang aja" jawab Ana
"cuuuss"
Mereka pergi masih menggunakan mobil Ayu. Pertama mereka menuju ke Pom Bensin untuk mengisi bahan bakar Full agar tidak keseringan membeli Bahan Bakar. Mereka memilih jalur By Pass agar lebih cepat dan bebas macet.
selama hampir dua jam mereka sampai di Lembah Anai, salah satu air terjun di tepi jalan yang memiliki ketinggan kisaran 35 meter, tempat ini awal mulanya merupakan kawasan dari cagar alam.
Lokasinya yang terdapat di tepi jalan in banyak memikat minat para wisatawan, sehingga kawasan ini digunakan sebagai tempat wisata oleh pemerintah dari daerah setempat. Perjalanan menuju lembah anai ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum yang sudah tersedia.
Disekitar lokasi pengunjung dapat melihat banyak monyet yang bergelantungan di pohon-pohon yang berada di tepi jalan. Setelah turun dari kendaraan, pengunjung akan merasakan secara langsung percikan dari air terjun itu.
Sumber dari air terjun yang sangat jernih berasal dari pegunungan Singgalang yang mengalir ke tebing kemudian jatuh ke dasar sehingga terbentuk air terjun.
Tumpahan dari air terjun ini sering membentuk suatu kabut yang bisa anda nikmati dari tepi jalan. Apabila kabut itu tersorot sinar matahari, maka dapat dilihat sekumpulan bias dari warna yang begitu indah untuk pemandangan mata.
Air terjun itu posisinya jatuh sedikit memanjang dari arah atas, sehingga secara tidak langsung dapat mengenai bagian dinding batuannya, dan membuat air terjun ini menjadi indah untuk di pandang dari arah bawahnya.
Mereka berhenti sebentar untuk berswafoto dan mencuci wajah mereka dan sembari malepas rasa penat berada di atas Mobil hampir dua jam lamanya.
"air nya segaar banget" ucap Ana
"iya, rasa mau mandi disini" Ucap Putri
فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi-ayyi aalaaa-i robbikumaa tukazzibaan
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 21)
ucap Ayu dengan mata berbinar.
Setelah cukup puas menikmati air terjun Lembah Anai, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka kebukit tinggi, sekitar 45 menit lagi.
Sembari menikmasti perjalanan mereka memilih untuk berkaraoke ria di dalam mobil.
Tak terasa 45 menit sudah di tempuh dan mereka sampai di Jam Gadang Bukit Tinggi. Salah satu Icon Kota Bukit Tinggi
Jam Gadang didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda atas perintah dari Ratu Wilhelmina dari Belanda. Jam ini merupakan hadiah bagi sekretaris (controleur) Kota Bukittinggi (Fort de Kock) yang menjabat saat itu yakni HR Rookmaaker.
Sebutan ‘Gadang’ sendiri diambil dari bahasa Minangkabau yang memiliki arti ‘besar’. Sehingga Jam Gadang adalah menara tinggi besar dengan wujud atap seperti rumah khas Minang.
Jam Gadang memiliki kemiripan dengan bangunan jam yang ada di London, yakni Big Ben. Bukan hanya itu saja,mesin penggerak Jam Gadang sama dengan Big Ben karena dibuat oleh orang yang sama.
Brixlion merupakan sebutan untuk mesin penggerak manual yang dibuat oleh seorang bangsawan ternama pada saat itu, yakni Forman.
Bangunan yang berdiri kokoh ini memiliki luas alas 13×4 meter dan tinggi 26 meter, namun faktanya bangunan ini dibuat tanpa rangka besi dan semen. Karena pembangunan Jam ini menggunakan campuran putih telur, pasir putih, dan kapur. Tentu saja hal itu menjadi salah satu bukti kehebatan dari teknik pembangunan zaman dulu.
Setibanya di lokasi, Ana memarkirkan mobil di parkiran yang tak jauh dari sana
"huft akhirnya sampai jugaa" Ucap Ayu
"duuh capeknya kaki injek gas mulu, nanti gantian Put" keluh Ana
"eleeh, gak sampai satu jam aja udah ngeluh Na" sergah Ayu
"tau tu, yaudah nanti aku yang bawa pulang deh" jawab putri
Mereka mengelilingi kota wisata itu dan membeli beberapa oleh-oleh berupa baju, kue dan assesoris.
Baju khas Bukit Tinggi biasanya banyak di jumpai di kedai-kedai di Pasar Bawah dan Pasar Atas.
Ada banyak makanan Khas yang bisa di bawa pulang, seperti sanjai balado, karupuak balado, kue lapan-lapan dan lain sebagainya.
Kota Bukit Tinggi juga merupakan grosiran segala macam perlengkapan, mulai dari baju, assesoris, celan, jilbab dan lainnya. Hal ini membuat ayu sedikit tertarik untuk mencari produsen atau distributor baru untuk toko nya.
"eh kalau aku ngambil barang disini gimana ya?" ucap Ayu
"gak apa sih Yu, lagian kalau kamu ngambil disini kan juga bisa bantu orang lain. Mana tau mereka kurang pemasukannya kan, trus kamu juga gak berurusan lagi dengan pihak beacukai" ucap Putri
"ya gak gitu juga Put, kalau barang dari luar gak masuk, nanti kedai sepi, soalnya barang import banyak dicari"
"iya juga sih, jadi gimana?" tanya Putri
"lain kali aja deh"
"yaudah yook"
Hari itu mereka habiskan dengan berkeliling kota Bukit Tinggi
"udah Ashar ni, sholat dulu yuk habis tu pulang gimana?" usup Ana
"iya, lagian juga udah sore, nanti takut kemalaman pulang nya" Ucap Ayu
"yaudah yuk"
Mereka melanjutkan rencana tadi dan bergegas untuk pulang ke Kota Padang Tercinta.
🌺🌺🌺
to bee continue
jangan lupa
like
coment
vote
thanks
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
SyaSyi
like lagi karyamu
2021-06-27
0
Bryand 😎🎤🎧
huh kaget kirain kecelakaan lagi kan
2021-06-16
1
yutantia 10
folback ya thor
2021-06-12
1