“Jadi Kakak telah gagal merebut Pedang Awan Biru dari Bocah itu?!”
Suara Sun Li terdengar marah, saat Ia kembali menemui sosok lelaki yang dipanggilnya Kakak itu.
Lelaki yang dipanggil Kakak itu, terlihat kesal mendengar perkataan Sun Li yang terdengar marah padanya.
“Kau pikir mudah merebut pedang itu dari tangannya? Kau hanya melihat kemampuannya saja, tapi aku telah bertarung dengannya dan merasakan betapa kuatnya jurus-jurus yang Ia miliki.”
Sun Li terdiam mendengar perkataan saudara lelakinya itu. Ia pun menanyakan tentang Racun Pelumpuh Syaraf yang Ia berikan sebelumnya.
“Racunmu sepertinya melemah, karena racun itu tidak berpengaruh sama sekali terhadap pemuda itu.”
“Apa!! …”
Suara Sun Li terdengar keras karena rasa terkejut mendengar perkataan kakak lelakinya tersebut.
“Kau tidak sedang bercanda bukan? Belum pernah ada yang berhasil lolos dari racunku yang merupakan racun terkuat nomor lima dari sepuluh racun terbaikku.”
Sun Li atau Dewi Selaksa Racun itu berkata setengah berteriak karena tidak percaya akan informasi tersebut.
“Kau tanya saja pada mereka bertiga.”
Lelaki itu mendengus kesal, Ia berniat untuk pergi, namun seseorang telah memasuki ruangan tersebut.
Sosok laki-laki yang selalu mengenakan jubah dengan tutup kepala yang menyembunyikan sebagian wajahnya itu, menata tajam pria yang baru saja masuk yang terlihat gugup oleh tatapannya.
“Hormat kepada Ketua, hamba di tugaskan oleh ketua Aliansi untuk mengirim surat ini kepada Anda.”
Pria yang ternyata adalah kurir bagi Aliansi yang diikuti oleh sosok berkerudung itu, segera mengeluarkan sebuah gulungan kertas dari balik jubahnya.
Setelah membaca surat tersebut, Sosok berkerudung itu di kepalanya itu, segera berkata kepada kurir tersebut.
“Apakah mereka yang di kota Baixan juga telah dihubungi?”
Tanya Pria berkerudung itu pada kurir yang masih menunggu perintah selanjutnya.
“Sudah Ketua … Pembunuh elit telah tiba di Kota itu sejak dua hari lalu.“
“Kalau begitu sampaikan kepada Ketua Aliansi, seminggu lagi aku akan mengirim kabar baik padanya.”
Kurir Aliansi tersebut segera berpamitan dan secepatnya keluar dari ruangan tersebut.
Sun Li yang penasaran dengan isi surat yang baru saja diterima itu, segera akan bertanya kepada sang Kakak.
Namun Sosok berkerudung itu, segera melempar gulungan surat di tangannya ke arah Sun Li yang dengan cepat menangkap dan lalu membacanya.
Wajah Sun Li bimbang setelah membaca surat tersebut. Ia pun segera menghampiri kakaknya.
“Kakak … Apakah menurutmu waktunya memang sudah tiba?”
“Entahlah Li’er … Aku akan berpikir dulu beberapa hari ini sebelum kita bergerak.”
Sun Li pun menganggukkan kepalanya, Ia pun segera kembali ke kediamannya yaitu Rumah Bangsawan Wu Lei yang merupakan suaminya itu.
Ia tersenyum saat mengetahui rencana Aliansi untuk segera bergerak menguasai beberapa kota besar di kekaisaran Liu, dua diantaranya Wuchang dan Baixan.
***
Malam hari di kediaman Bangsawan Mu Bai, Zhu San yang baru saja membersihkan diri dan mengganti jubahnya dengan jubah yang lama pemberian gurunya, terlihat duduk termenung di sebuah kursi di ruangannya.
Ia terlihat resah saat Bangsawan Mu Bai meyakini bahwa dirinya adalah Zhu Lung, Putera Bangsawan Zhu Han dan isterinya Mu Rong yang merupakan adik kandung Bangsawan penguasa Kota Baixan tersebut.
Jikalau Ia tidak mengetahui siapa dalang di balik usaha pembunuhan Bangsawan Mu Dao, mungkin Ia tidak akan merasakan kekecewaan seperti saat ini.
Namun begitu, ada beberapa hal yang membuatnya masih meragukan kebenaran tentang jatidirinya itu.
Keyakinan Bangsawan Mu Bai akan dirinya yang bernama Zhu Lung itu, menurutnya tidak beralasan. Karena bisa saja wajah seseorang, memiliki kemiripan yang sama persis dengan orang lain.
Karena hal tersebut, Zhu San bangkit dari duduknya, Ia berniat menemui Bangsawan Mu Bai untuk bertanya tentang banyak hal kepadanya.
“Lung’er … Apakah kau masih di dalam?”
Suara Bangsawan Mu Bai terdengar dari balik pintu, membuat Zhu San tersenyum dan segera menjawab pertanyaan itu.
“Iya Paman … Silakan masuk.”
Zhu San membuka pintu ruangannya, sesaat kemudian Bangsawan Mu Bai memasuki ruangan bersama bangsawan Mu Dao.
Setelah ketiganya duduk di kursi di dalam ruangan yang di tempati oleh Zhu San itu, Bangsawan Mu Bai kemudian berkata sesuatu kepada Zhu San.
“Lung’er … Benarkah informasi tentang siapa di belakang tiga orang yang mencoba membunuh Pamanmu di Kota Wuchang semalam?”
Pertanyaan sosok yang mengaku sebagai Pamannya itu membuat Zhu San menelan ludahnya sebelum menganggukkan kepalanya, membenarkan hal tersebut.
Bangsawan bertubuh tambun itu menghela nafas panjang, Ia menatap Zhu San yang Ia kenali sebagai Zhu Lung dan memanggil Zhu San dengan nama aslinya tersebut.
“Paman Mu Bai… Sebelumnya Aku minta maaf kepada Paman. Apakah Paman Yakin jika diriku ini adalah Zhu Lung? Karena wajah seseorang bisa saja sangat mirip walau mereka bukan saudara kembar sekalipun.”
Pertanyaan Zhu San membuat Bangsawan Mu Bai terdiam dan terlihat sedang mengingat-ingat sesuatu yang mungkin bisa meyakinkan pemuda di depannya tentang kebenaran jatidirinya itu.
“Apakah kau memiliki dua tanda lahir berbeda warna di ketiak kanan dan kirimu?”
Perkataan Bangsawan Mu Bai yang sedang tersenyum itu, membuat Zhu San bangkit dari duduknya.
Zhu San sangat terkejut ketika hal yang bersifat pribadi pada dirinya itu, diketahui oleh Bangsawan Mu Bai dengan pasti.
Ia memang memiliki tanda berwarna biru di ketiak kanannya dan berwarna merah di ketiak kirinya. Hal itu hanya bisa diketahui oleh mereka yang melihatnya sewaktu kecil saja.
Bangsawan Mu Bai segera berdiri dan akan menepuk Bahu Zhu San, namun Zhu San terlebih dahulu bersujud kepadanya yang membuat Hati Bangsawan itu menghangat.
Setelah ketiganya duduk kembali di kursi masing-masing. Pembicaraan pun dilanjutkan tentang Ayah Zhu San yang menjadi dalang dibalik rencana pembunuhan Pamannya itu.
“Lung’er … Sebenarnya aku tak ingin mempercayai jika Ayahmu Zhu Han yang menjadi dalang di balik rencana itu, namun aku mendapat informasi bahwa Ayahmu tidak lagi seperti Ayahmu yang aku kenal.”
Zhu San menatap heran mendengar perkataan pamannya itu. Bangsawan Mu Bai segera mengangkat tangannya ketika melihat Zhu San hendak berkata kepadanya.
Setelah menghela nafas panjang, Bangsawan Mu Bai lalu menceritakan siapa Bangsawan Zhu Han itu.
Zhu Han adalah seorang Bangsawan besar dan ternama yang menguasai perdagangan di kota Shinzu yang terletak di wilayah selatan Ibukota Kekaisaran Liu, Shangyu.
Zhu Han menikahi adiknya, bernama Mu Rong dua puluh tahun lalu. Pernikahan itu membuat hubungan bangsawan Mu dan bangsawan Zhu menjadi semakin erat.
Bangsawan Mu Bai pun beberapa kali mengunjungi Kota Shinzu, demikian juga sebaliknya dengan Bangsawan Zhu Han.
Tiga tahun lalu Putera pertama Bangsawan Zhu Han, bernama Zhu Lung berencana mengunjungi dirinya di kota Baixan.
Hanya saja dirinya mendapat kabar, bahwa sebuah rombongan telah diserang oleh para perampok dan semua pengawal serta pelayannya terbunuh.
Ia pun bergegas dengan para pengawal dari Dunia Persilatan dan seribu prajuritnya, untuk memastikan kabar tersebut.
Setibanya di sana kabar tersebut ternyata benar dan tubuh Zhu Lung tidak ditemukan, kecuali berkas ceceran darah yang menghilang di tepi Jurang yang sangat dalam.
Rombongan itu, diserang perampok saat berjarak sepuluh kilometer dari Kota Baixan.
Peristiwa tragis itu membuat dirinya sangat bersedih dan bersalah, karena mengundang keponakannya yang masih berusia lima belas tahun itu untuk mengunjungi dirinya yang berjarak tiga minggu perjalanan kuda dari Kota Shinzu.
Bangsawan Mu Bai menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ceritanya.
Setelah peristiwa tragis itu, hubungan dirinya dan Bangsawan Zhu Han menjadi sedikit canggung. Bahkan memburuk setelah terjadi peristiwa dua tahun lalu.
Dua tahun lalu, Bangsawan Zhu Han dikabarkan diculik oleh sekelompok orang yang tidak dikenal dari Dunia Persilatan.
Namun dengan kemampuan beladirinya yang masih pada tingkat pendekar pemula itu, Ia berhasil meloloskan diri walau mengalami luka cukup parah.
Sejak saat itu, perangai Zhu Han berubah, dari sosok yang tegas, ramah dan pandai berdagang, menjadi sosok yang licik dan penuh tipu muslihat.
Ia pun berubah menjadi kejam kepada para pelayan dan para petani atau pedagang yang menjadi bawahannya.
Bahkan dikabarkan pihak Istana kekaisaran Liu, mulai menyelidiki dan mengawasi dirinya yang tengah melatih para prajurit Kota tersebut agar memiliki kemampuan yang tinggi dalam beladiri.
“Lung’er … Ayahmu berubah jauh sejak mendapat kabar kematian dirimu. Aku tidak begitu terkejut jika Ia mengirim Pembunuh untuk mencelakai kami. Kurasa Ayah mu masih menyimpan kemarahan padaku karena lalai menjagamu.”
Suara sedih terdengar dari Bangsawan Mu Bai. Ia pun segera pergi dari ruangan itu setelah mempersilahkan Zhu San untuk beristirahat.
Malam memang telah larut dan mendekati puncaknya saat Zhu San merebahkan dirinya.
Ia tidak merasa mengantuk setelah mendengar cerita dari pamannya tersebut. Sesaat kemudian, Zhu San segera meraih kedua pedangnya, setelah merasakan adanya Aura membunuh dari sepuluh orang di atas Atap.
Sepuluh Aura membunuh itu, bergerak menjauhi atap, menuju sebuah bangunan besar yang merupakan kediaman pamannya Bangsawan Mu Bai berada.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 341 Episodes
Comments
Matt Razak
Mantap 💪
2024-06-07
0
Ryan Sutardjo
sepertinya ada pihak ketiga yg ingin kematian Zhu han
2024-05-07
1
Shaiya_Eet
Cukup logis, tapi bisa juga Zhu Lung memang dikorbankan ayahnya, untuk menghancurkan keluarga Mu.
2023-12-30
5