Kemarahan Zhu San, membuatnya segera melesat dan menerjang para perampok yang sedang menyerang pengawal rombongan pedagang itu.
Setidaknya terlihat empat hingga lima puluh perampok menyerang rombongan yang di kawal oleh dua puluh orang pendekar itu.
Sebagian pendekar pengawal, telah terluka parah, bahkan tiga orang telah tergeletak bersimbah darah.
Arrggghh Arrggghh Arrggghh Arrggghh
Kedatangan Zhu San yang tiba-tiba saja dan dengan sangat cepat membunuh empat anggota perampok, membuat terkejut pemimpin perampok yang melihat pertarungan itu dari atas kudanya.
Hatinya seketika menciut melihat apa yang Zhu San lakukan. Setiap pemuda itu menggerakan kedua pedangnya, terdengar jeritan anak buahnya yang tewas dalam satu kali serangan.
Kereta kuda dan riuhnya suara pedang beradu, membangkitkan ingatan Zhu San tentang apa yang terjadi padanya tiga tahun lalu.
Rasa geram dan marah akan peritiwa lalu yang menimpa dirinya, membuatnya menyerang para perampok itu, bagaikan singa yang sedang berburu mangsa.
Tubuhnya berkelebat kesana kemari dengan sangat cepat, membantu para pengawal yang terdesak atau hampir terbunuh.
Dalam waktu kurang dari dua menit, tiga puluh orang perampok telah tewas dengan luka tebasan yang dalam.
Bahkan belasan lainnya, harus tewas dengan kepala terpisah dari tubuhnya. Bau amis darah, segera memenuhi udara.
“Mundur! Kalian bukan lawannya!”
Belasan perampok yang tersisa, segera merapat, mendekati ketua mereka yang masih duduk diatas kuda dengan tubuh yang bergetar menahan rasa marahnya.
Kemarahan karena kematian puluhan anak buahnya yang begitu cepat dan dengan kondisi tubuh yang mengenaskan.
Namun begitu, Ia tidak serta merta menyerang dengan emosinya, mengingat kemampuan yang pemuda itu miliki.
Apa yang dilakukan oleh pemuda yang terlihat berusia belasan tahun itu, bukanlah hal yang bisa Ia temui setiap hari.
“Siapa anak muda ini? Kemampuannya cukup tinggi, Pedang di tangannya itu sepertinya pusaka yang hebat. Guru akan senang jika aku bisa memberikan padanya.”
Merasa bisa mengalahkan Zhu San, lelaki pimpinan perampok itu segera turun dari kudanya seraya mencabut golok besar dari punggungnya.
“Pendekar Muda, hati-hati dengannya. Ia pemimpin ke tiga dari kelompok Gagak Merah. Ia memiliki kemampuan tinggi.”
Seorang lelaki berusia sekitar lima puluh tahun, sekaligus pimpinan pendekar pengawal itu, berkata kepada Zhu San setelah Ia berada di sampingnya.
“Baik Paman, Aku akan berhati-hati. Sepertinya mereka adalah kelompok perampok yang kejam, benarkah begitu?”
Zhu San segera menanggapi perkataan lelaki itu seraya memasukan Pedang Awan Biru ke dalam sarung di punggungnya.
“Paman mundur lah!” Zhu San segera berteriak mengingatkan lelaki tersebut, saat melihat Pemimpin Perampok Gagak Merah, melompat seraya menebaskan golok kearah Kepalanya.
TRAAANG
Benturan golok dan pedang segera terjadi, Pemimpim Perampok itu terlihat terkejut, saat golok besarnya terpental bersama tubuhnya.
Ia pun segera bersalto di udara lalu mengalirkan tenaga dalam ke arah tangannya yang terasa sangat nyeri.
Dari pertukaran serangan itu, Ia pun menyadari sedang berhadapan dengan seorang pendekar tingkat tinggi.
Wajahnya terlihat jerih, tidak menduga akan bertemu lawan yang masih sangat muda, tetapi memiliki kemampuan yang sangat tinggi.
“Siapa Kau? Dari sekte mana kau berasal?!”
Pemimpin Perampok itu segera berteriak seraya menghunuskan goloknya ke arah wajah Zhu San.
Zhu San menatap dingin kearah pemimpin perampok itu. Antara kesal dan heran. Kesal karena melihat Golok terhunus ke wajahnya. heran karena orang yang sebentar lagi mati, menanyakan identitasnya.
“Untuk apa kau bertanya nama ku? Jika sebentar lagi Aku akan mengirim kalian ke neraka!”
“Hahahaha … Bocah sombong!”
Pemimpin perampok Gagak Merah, segera kembali menerjang Zhu San dengan memutar Golok besarnya.
Golok besar itu tiba-tiba saja berhenti berputar dan menyerang perut Zhu San, saat jarak keduanya, terpaut kurang dari satu meter lagi.
Zhu San segera menepis Golok tersebut, lalu dengan cepat menendang dada pemimpin perampok yang tak lagi bisa menghindari serangan sangat cepat dari Zhu San itu.
DUAAGGH !!!
CRAAASSS !!!
AAARRGGHH
”Ketua ….!”
“Pemimpin ….!”
Tubuh Pemimpin Perampok Gagak Merah itu, terpental dan goloknya terlepas dari genggaman tangannya.
Ia bersalto di udara setelah lebih dari lima meter melayang di udara karena kuatnya tendangan Zhu San.
Saat baru saja akan menjejakan kakinya di tanah, yang bisa Ia lihat hanya gerakan tangan Zhu San.
Pedang Bintang Merah di tangan Zhu San dengan cepat menebas leher pemimpin Perampok itu, bersamaan dengan kakinya menyentuh tanah.
Kepala Pemimpin perampok itu, jatuh ke tanah dengan mata yang melotot lebar, seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya.
“Paman! Lekas habisi mereka semua, jangan biarkan lolos satu pun juga!”
Zhu San berteriak dengan keras saat melihat beberapa orang anggota perampok Gagak Merah melarikan diri ke berbagai arah.
Sedangkan lelaki Pimpinan Pengawal itu, tersadar setelah Zhu San berteriak padanya. Ia begitu takjub dengan apa yang baru saja terjadi dihadapannya.
Namun belasan orang itu, telah cukup jauh dari mereka. Apalagi dengan tubuh yang mengalami luka, membuat mereka tertinggal jauh dari kelompok itu.
Zhu San hanya tersenyum kecut,
Merasa tak ada jalan lain, Ia pun melesat keudara dan melayang dengan sangat cepat.
Dalam beberap detik, Ia berhasil melewati dan menghadang lima orang dari perampok yang bergerak ke arah yang sama.
Tanpa berkata sepatah kata pun, apalagi menanyakan mereka sudah makan atau belum, Zhu San segera bergerak menyerang mereka.
Pedangnya berkelebat dengan sangat cepat, menebas leher kelima orang itu. Ke limanya tidak bisa memperdengarkan suara jeritan mereka, karena mati cepat dengan leher yang nyaris putus tertebas Pedang Zhu San.
Zhu San segera melayang kembali mengejar delapan orang yang bergerak ke tiga arah yang berbeda.
Hal ini membuat Zhu semakin kesal, Ia pun langsung menebas leher mereka dari belakang, tak perduli hal tersebut dinilai curang karena membokongnya.
Empat orang anggota perampok Gagak Merah, kembali tumbang. Zhu San segera melesat kembali ke arah tiga orang yang berlari ke satu arah yang sama.
Ketiga orang tersebut pun mengalami nasib yang sama dengan rekan-rekannya yang telah tewas terlebih dahulu.
Mereka tewas hanya dalam satu kali serangan tanpa bisa menangkis atau menghindar dari tebasan pedang Zhu San.
Zhu San mendengus kesal saat melihat satu orang yang tersisa, terlihat sudah seratus meter darinya.
Satu orang yang tersisa ini memiliki ilmu peringan tubuh yang tinggi, namun bagi Zhu San mudah saja menyusulnya saat Ia menggunakan teknik peringan tubuh Fukai.
Kurang dari sepuluh detik, Zhu San telah berada di hadapan anggota perampok itu. Ia dengan cepat menebaskan pedang Bintang Merah kepada perampok itu.
Setelah itu, Zhu San mengangkat tubuh perampok itu dan membawanya melayang ke arah jasad anggota perampok lainnya.
“Paman … Mari kita bakar jasad mereka agar tidak menjadi sumber wabah penyakit bagi mereka yang melintasi jalan ini.”
“ Iya … Eh … Baik Pendekar Muda.”
Pemimpin pengawal itu, menanggapi pertanyaan Zhu San dengan terbata-bata.
Ia begitu terkejut dan tak menduga bahwa ada seorang manusia yang mampu terbang bagaikan seekor burung.
Selain itu, Ia pun merasakan kengerian yang luar biasa di hatinya, melihat kekejaman Zhu San yang begitu mengerikan.
Tidak ada satu pun yang tinggal diam untuk mengumpulkan mayat para perampok Gagak Merah itu.
Bahkan para pedagang pun ikut turun tangan, karena rasa takut mereka kepada Zhu San.
Zhu San bukan tidak melihat dan merasakan ketakutan mereka, Ia menilai semua itu adalah hal yang wajar.
Mengingat Ia sendiri sempat heran, mengapa Ia begitu puas, saat telah berhasil membunuh mereka semua.
Zhu San Hendak mencari sebuah sungai untuk membersihkan jubah dan tubuhnya yang bersimbah darah.
Namun suara seorang perempuan terdengar memanggilnya dan membuat langkahnya terhenti.
******
***Author mohon dukungannya berupa like dan Rate nya ya.. Karena hal itu sangat membantu semangat Author untuk terus menulis.
Bagi rekan-rekan pembaca yang juga menulis, pasti mengetahui bahwa kebahagian terbesar seorang penulis terletak pada banyaknya orang yang menyukai karyanya.
Jumlah Favorit Novel Ini 330 tetapi like pada chapter pertamanya kurang dari 50% nya. Hal ini membuat Author, siapa pun itu, pasti merasa sedih.
Telah bersusah payah membuat karya, hanya sedikit yang menyukainya. satu Chapter novel ini, di buat paling cepat dalam waktu empat jam. Sedangkan untuk menekan tombol like hanya butuh beberapa detik saja.
"Mungkin terlupa memberi like"
Hanya itu yang ada dalam pikiran Author untuk tetap semangat menulis. Maka dengan ini Author mohon bantuan Likenya ya..
Terimakasih
🙏🙏🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 341 Episodes
Comments
Matt Razak
Mantap 💪
2024-06-07
2
Ryan Sutardjo
beru pertama kali Berkelahi sdh membuat org yg malihatnya kagum dan takut.... lanjut Thor
2024-05-06
2
Nurman Fatoni
tanya nae udh berak blm kesian nanti pas perang kepirit kan bau 😂
2024-05-06
0