Zhu San beserta rombongan Bangsawan Mu Dao, telah lima jam melakukan perjalanan dan telah jauh meninggalkan Kota Wuchang.
Selama dalam perjalanan, rombongan dagang Bangsawan Mu Dao, tidak bertemu dengan Rombongan lain sejak mereka memilih jalan pintas, agar bisa lebih cepat sampai di Kota Baixan.
Hanya saja jalan pintas ini cukup rawan dan sering terjadi perampokan. Hal itu yang membuat para pedagang lainnya, memilih jalan yang lebih aman, walau sedikit memutar.
Kepala Pengawal yang merupakan seorang lelaki berusia empat puluhan tahun, sempat menolak untuk melewati jalan ini.
Hanya saja Mu Dao menenangkannya bahwa mereka tidak perlu takut, karena Zhu San telah Ia minta untuk mengawalnya.
Rombongan besar yang terdiri dari tiga puluh lima orang itu, kini dihadapkan pada sebuah hutan kecil yang dipenuhi oleh pepohonan besar.
Dari tiga puluh lima orang tersebut lima belas orang diantaranya adalah para pendekar pemula yang disewa oleh Mu Dao untuk mengawalnya.
Sedangkan sebagian yang lain adalah para pelayan yang mengurusi barang dagangan Bangsawan Mu Dao yang telah lama bekerja padanya.
Zhu San yang menunggang kuda di barisan terdepan, tiba-tiba saja menarik tali kekang kudanya, membuat kuda itu berhenti secara mendadak pula.
Tiga tahun hidup di dalam hutan, membuat naluri Zhu San terasah dengan baik, sehingga bisa merasakan adanya bahaya di depannya.
“Ada apa? … Kenapa berhenti?”
Mu Dao menyibakkan tirai jendela kereta, saat menyadari kereta tersebut tidak bergerak lagi.
“Aku merasakan adanya bahaya di dalam hutan di depan kita ini.”
Zhu San menjawab pertanyaan Mu Dao Seraya menatap jalan yang membelah hutan tersebut dengan seksama.
Ia menjadi curiga karena tidak mendengar suara seekor binatang pun dari hutan kecil tersebut.
Hal ini hanya ada satu kemungkinan, adanya makhluk lain sehingga membuat semua hewan dalam hutan itu terdiam ketakutan.
Zhu San lalu mengatakan kepada para pengawal untuk menunggunya kembali, karena ia akan memeriksa jalan tersebut terlebih dahulu.
Sesaat kemudian Zhu San memacu kudanya dengan cepat memasuki hutan kecil itu.
Sesaat setelah Ia memasuki hutan kecil yang suasananya terasa hening itu, Zhu San segera mengurangi kecepatan kuda, lalu menajamkan pendengarannya.
“Keluarlah! … Aku tahu kalian berlima telah menunggu kami melewati jalan ini.”
Zhu San berkata demikian setelah merasakan adanya hawa membunuh yang samar dari lima arah yang berbeda.
Kelima lelaki yang mengenakan Topeng itu seketika bermunculan dari balik pohon dengan ilmu peringan tubuh yang cukup tinggi.
Mereka pun segera mengepung Zhu San yang masih duduk diatas kudanya dengan senyum tipis namun tetap waspada.
“Hebat juga Kau bocah, bisa mengetahui keberadaan kami dengan tepat.”
Satu dari lima orang bertopeng hitam itu, berkata dengan menghunuskan pedangnya ke wajah Zhu San.
Zhu San yang tidak suka jika ada senjata yang terhunus pada dirinya menjadi kesal. Dengan gerakan yang sangat cepat, Zhu San mencabut Pedang Bintang di punggungnya.
TRAAAKK
Dengan gerakan yang sulit diikuti mata, Zhu San menebas pedang pria bertopeng itu dengan sangat cepat.
Lalu Ia melentingkan tubuhnya dengan menginjak punggung kuda dan bersalto di udara.
Zhu San berhasil keluar dari kepungan lima orang bertopeng yang sedang terpana dengan apa yang baru saja Ia lakukan.
Pedang yang tadi terhunus kearahnya, kini telah patah menjadi dua. Gagang pedang yang telah buntung itu, terlepas dari tangan pria bertopeng yang terkejut melihatnya.
“Bocah ini … Kemampuannya sangat tinggi, mereka tidak akan mampu menjatuhkan nya. Sepertinya aku harus turun tangan.”
Seorang pria bertopeng lainnya, terlihat berdiri di sebuah dahan pohon besar yang berjarak tiga puluh meter dari mereka.
Sementara itu kelima pria bertopeng yang mengepung Zhu San tadi, kini merasa bimbang untuk menyerangnya.
Gerakan yang ditunjukan Zhu San tadi, membuat mereka tersadar jika pemuda itu berkemampuan tinggi, di atas kemampuan yang mereka miliki.
“Apa yang kalian tunggu? Serang secara bersamaan!”
Sebuah suara lain membuat Zhu San terkejut dan menjadi waspada. Karena Ia tidak merasakan Aura keberadaan sosok yang baru saja memberi perintah kepada lima pria bertopeng itu.
Bersamaan dengan menghilangnya suara itu, dari balik sebuah pohon, berkelebat sesosok lelaki bertubuh tinggi yang menyerang Zhu San dengan golok yang besar.
Zhu San tak ingin gegebah dengan serangan itu, Ia menghindarinya dengan melompat ke udara dan melayang diatas ketinggian lima meter.
“Dia … Dia … bisa melayang ...”
Suara terbat-bata terdengar dari salah satu pria bertopeng yang kini tubuhnya sedikit bergetar.
“Apa!!! … Bocah ini benar-benar melayang.”
Suara serak laki-laki yang membawa golok itu terdengar sangat terkejut, mendapati Zhu San tengah melayang di udara sedang menatap tajam ke arah dirinya.
Zhu San segera melesat turun dengan menghunuskan pedangnya ke arah pria bertopeng yang baru saja menyerangnya dengan golok besar.
Pria itu segera menangkis tusukan pedang Zhu San dengan badan goloknya yang cukup lebar.
TRAAANG
Zhu San segera memanfaat benturan dua senjata itu untuk melentingkan tubuhnya dan kembali bersalto di udara.
Sementara Pria itu terjajar mundur hingga tiga meter akibat menahan tusukan pedang Zhu San.
Saat Ia berusaha menguasai dirinya kembali, Zhu San terlihat telah melayang dengan menusukan Pedang Bintang dengan sangat cepat.
Tak ingin melakukan benturan senjata lagi, Pria bertopeng itu segera menjatuhkan tubuhnya dan berguling di tanah menghindari tebasan Zhu San.
“Cepat bantu aku!”
Ia berteriak dengan gusar, saat menyadari nyaris tertebas pedang Zhu San yang tiba-tiba saja berubah arah itu.
Kelima orang tersebut, segera bergerak membantu pimpinannya menyerang Zhu San.
Zhu San segera mencabut Pedang Awan Biru dan memegangnya di tangan kanan, sementara tangan kirinya memegang Pedang Bintang.
Hal Ini adalah syarat utama untuk menggunakan jurus Dua Pedang Yin Yang.
Tubuh bagian kanan Zhu San berisi Energi Yin sehingga Ia harus menggunakan Pedang Guru Lin Kai di tangan kanannya.
Sedangkan Pedang Bintang, Ia gunakan di tangan kiri. Karena bagian kiri tubuh Zhu San diisi oleh energi Yang.
Dengan menggunakan jurus Dua Pedang Yin Yang, Zhu San dengan mudah menekan lawan-lawannya.
Gerakan dua pedang yang berubah-ubah dan bergerak dengan sangat cepat itu, membuat keenam pria bertopeng, terlihat kewalahan.
Keenam orang itu bukan hanya terdesak oleh serangan Zhu San, bahkan mengalami beberapa luka yang cukup dalam akibat tebasan pedangnya.
Arrgghhh
Jerit kematian terdengar dari seorang pria bertopeng yang menggunakan sebuah belati untuk menyerang Zhu San.
Pria bertopeng itu, adalah pria yang telah dipatahkan pedangnya oleh Zhu San, saat Ia tadi menghunuskan pedangnya ke wajah Pemuda itu.
Kematian salah satu rekannya membuat lima pria bertopeng yang lain, menjadi ciut nyalinya.
Serangan mereka tidak lagi sekompak sebelumnya, membuat Zhu San dengan mudah menghabisi satu orang lagi dengan membuat kepalanya terpisah dari badan.
Pria bertopeng dengan golok besar yang merupakan pemimpin kelompok itu, segera melesat mundur seraya melemparkan sebuah botol kecil ke arah Zhu San.
Tanpa memastikan apakah serangannya berhasil, Pria bertopeng itu akhirnya melesat pergi melarikan diri.
Brak!!
Zhu San menepis botol itu dengan bilah pedangnya membuat botol itu pecah dan menyemburkan serbuk putih yang terhirup olehnya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 341 Episodes
Comments
I DEWA PUTU BAGIA
shu san jenius tapi bego....
2024-04-28
3
Darwito
DVD
2024-02-07
1
Adek manis
mana ni tingkat kultivasinya kok gak muncul"??
2023-12-24
1