Beberapa waktu kemudian, terdengar suara pertarungan dari kamar yang tak jauh dari kamar yang Zhu San sewa.
Braaak …. Braaak
Kembali terdengar suara seperti jendela yang berbenturan dengan sesuatu. Suara pertarungan pun kembali terdengar dan kini berasal dari halaman belakang penginapan itu.
Zhu San segera bangkit dan meraih dua pedang pusakanya.
Ia pun melesat keluar melalui jendela belakang dan tiba di tepi halaman yang cukup terang oleh cahaya lentera di sepanjang koridor penginapan itu.
Terlihat olehnya dua orang sedang bertarung melawan tiga orang bertopeng yang memiliki kekuatan cukup tinggi.
Darimana asal tiga aura pembunuh yang Zhu San rasakan tadi, kini terjawab sudah. Tiga orang itu tidak lagi menyembunyikan aura membunuhnya dalam pertarungan itu.
“Tuan Mu Dao …!”
Salah satu dari dua pria yang dikeroyok itu, berteriak saat melihat satu pria lainnya, terpental oleh tendangan kuat lawannya.
Pria itu terlihat sangat panik saat melihat rekannya itu terpental dan jatuh beberapa meter dari tempatnya semula.
Sedangkan lawannya kembali memburu dengan pedang terhunus yang siap ditebaskan ke leher pria yang sepertinya seorang bangsawan itu.
TRAAAK
Pedang orang bertopeng itu patah menjadi dua saat sejengkal lagi akan menebas leher pria bangsawan itu.
Wajah dibalik topeng hitam terlihat sangat terkejut, matanya membelalak lebar ketika mendapati seorang pemuda telah berada diantara Ia dan Pria bangsawan itu.
Ia pun menjadi waspada karena tidak dapat melihat gerakan pedang yang bilahnya berwarna biru ditangan Pemuda yang kini tersenyum dingin padanya.
Zhu San yang tidak ingin ikut campur dalam permasalahan orang lain, hanya berniat untuk menonton pertarungan itu.
Namun saat salah satu pria itu berteriak memanggil rekannya yang bermarga Mu itu, Ia pun segera memutuskan ikut campur.
Dari Nyonya Sun Li, ia mengetahui bahwa Isteri Bangsawan Zhu Han yang disebut mirip dirinya itu, bernama Mu Rong.
Marga yang sama dengan marga pria yang akan terbunuh jika saja dirinya tidak ikut campur dengan melesat cepat lalu menahan laju pedang orang bertopeng itu.
Dua orang bertopeng lainnya, segera menarik diri dari pertarungannya dengan satu pria lainnya.
Sementara Pria yang berteriak memanggil rekannya itu segera melesat dan menolong Pria Bangsawan itu untuk berdiri.
Sementara puluhan orang segera saja berkumpul di sekitar halaman belakang kerena mendengar suara pertarungan itu.
Belasan orang segera berlarian mendekati dua orang itu seraya meneriakan nama pria bangsawan itu dengan memanggilnya Tuan Mu Dao.
Pria yang menolong bangsawan muda itu segera berteriak memarahi mereka dan memerintahkan untuk membantunya.
Sementara Zhu San sedang berhadapan dengan tiga orang bertopeng yang kini telah dikepung oleh belasan orang lain yang dikenali Zhu San sebagai penjaga penginapan tersebut.
“Bocah! Siapa kau dan mengapa kau ikut campur urusan Kami hah!”
Walau sudah terkepung, ketiga orang itu tidak terlihat gentar. Bahkan salah satu diantaranya, membentak Zhu San dengan keras seraya menghunuskan pedangnya ke wajah Zhu San.
Zhu San yang merasa sangat marah apabila ada seseorang yang menghunuskan senjata ke wajahnya, mengeratkan genggaman tangannya pada gagang Pedang Awan Biru.
“Turunkan pedangmu jika ingin hidup hingga esok hari!”
Zhu San berkata dingin dan menatap tajam kearah Pria bertopeng yang masih saja menghunuskan pedangnya.
Ia justru tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan pemuda yang terlihat berusia belasan tahun itu.
“Bocah … Kau sepertinya baru turun gunung jadi sombong sekali dengan kemampuanmu yang tidak seberapa itu. Hahahahaha.”
Tawa pria bertopeng yang menghunuskan pedang itu disambut oleh satu rekannya.
Sementara satu rekannya yang pedangnya telah patah oleh Zhu San, terdiam karena menyadari kekuatan pemuda itu.
TRAAAK
Zhu San hanya menyeringai sebelum akhirnya mematahkan pedang yang terhunus itu dengan tebasan yang kuat dan sangat cepat.
Tawa kedua pria bertopeng itu seketika terhenti, dengan mata melotot lebar dan tubuh yang bergetar.
Ketiga orang bertopeng itu, kini menyadari bahwa pemuda dihadapan mereka adalah seorang pendekar tingkat tinggi terlepas dari usianya yang masih belia.
Ketiganya ingin segera meninggalkan tempat itu, mengingat misi untuk menghabisi Mu Dao telah gagal.
Ketiganya segera bergerak dengan cepat meninggalkan tempat tersebut dengan Ilmu peringankan tubuh mereka.
“Pantas saja mereka terliha tenang walau sudah terkepung oleh puluhan orang. Ilmu Peringan tubuh mereka sangat tinggi.”
Zhu San sedang bimbang, apakah mengejar mereka atau tidak. Mengingat Ia tidak memiliki permasalahan dengan mereka.
Namun setelah berpikir sejenak, sesaat kemudian Ia segera melesat ke udara mengejar ketiga orang itu.
Dengan Teknik Fukai yang membuat tubuhnya melayang di udara bagai seekor burung, Zhu San berhasil menyusul ketiga pria bertopeng itu dengan cepat.
Ketiga Pria bertopeng itu telah berada di luar Tembok Kota dan berada di jalan setapak kearah selatan.
Ketiganya terkejut saat tiba-tiba Zhu San muncul dari udara dan menghadang mereka dengan pedang terhunus.
Dengan cepat, Zhu San menyerang seorang pria yang pedangnya telah patah itu dengan jurus Pedang Awan Birunya.
Serangan pertama dan kedua berhasil dihindari oleh Pria bertopeng itu.
Namun serangan ke tiga, membuatnya tidak bisa melihat hari esok sesuai dengan janji Zhu San kepadanya tadi.
Pria bertopeng yang sebelumnya menghina dan menghunuskan pedangnya ke wajah Zhu San itu, kini tewas dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya.
Dua orang yang tersisa menjadi ciut nyalinya melihat hal itu. namun untuk melarikan diri, mereka merasa hal itu tak ada gunanya.
Walau teknik peringan tubuh mereka sangat tinggi, kedatangan Zhu San yang tiba-tiba muncul dari udara, membuat teknik yang mereka miliki seperti tidak ada gunanya.
“Maafkan Kami Pendekar Muda, Kami tidak sengaja ingin menyinggung anda. Izinkanlah Kami pergi dari sini.”
Kedua pria bertopeng itu memilih berlutut dan memohon ampun kepada Zhu San demi menyelamatkan selembar nyawa mereka.
“Membiarkan kalian pergi? Kurasa tidak, mengingat apa yang akan kalian lakukan pada Pria Bangsawan itu.”
Zhu San bergerak dengan sangat cepat dengan teknik Peringan tubuh Raja Angin.
Sedetik kemudian, salah satu dari dua pria bertopeng yang tadi mentertawakan Zhu San, jatuh tersungkur dengan leher yang nyaris putus.
Hal itu membuat satu pria bertopeng lainnya, terlihat pasrah. Ia pun bersujud kepada Zhu San yang segera menotok punggungnya.
Pria bertopeng itu, tak bisa bergerak sedikit pun saat Zhu San meraih kerah jubahnya dan membawanya melayang di udara.
Zhu San segera turun di atas atap bangunan tempatnya menginap. Ia pun mendapati halaman belakang penginapan itu, kini telah ramai.
Terlihat puluhan prajurit berada di sana. Dan mereka segera bersiaga saat Zhu San melesat turun di hadapan Pria Bangsawan yang bernama Mu Dao.
“Pendekar Muda … Terimakasih telah menyelamatkan nyawaku.”
Bangsawan Mu Dao segera berkata demikian saat melihat para prajurit akan menghunuskan tombaknya ke arah Zhu San.
Dari apa yang Ia lihat sebelumnya, Ia mengetahui Jika Pendekar Muda yang meyelamatkan dirinya itu, akan marah jika ada senjata yang terhunus kearahnya.
Zhu San hanya tersenyum tipis seraya menganggukkan kepalanya. Ia pun segera pamit untuk kembali ke ruangannya.
Namun langkah kakinya tertahan karena mendengar perkataan Pria Bertopeng yang sedang diinterogasi oleh komandan prajurit penjaga kota Wuchang.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 341 Episodes
Comments
Matt Razak
Mantap 👍💯💯👍
2024-06-07
0
Akira
apakah tidak ada penjelasan tentang urutan ranah kultivasi nya atau sebatas kekuatan cukup tinggi yg membedakan ??
2024-03-28
1
Darwito
urg
2024-02-07
2