"Bagaimana Kondisinya?Apakah dia baik-baik saja?"
Lin Kai bertanya karena mendapati kebingungan di wajah Fu Kuan.
“Dia tidak hanya baik-baik saja, bahkan sangat baik sekali. Coba kau sentuh bagian pusarnya, kau akan tahu sendiri.”
Fu Kuan berkata demikian dengan bibir menyunggingkan senyum bahagia. Lin Kai yang penasaran, segera meletakan telapak tangannya diatas pusar Zhu San.
“Ini … Luar biasa! … Benar-benar luar biasa.”
Lin Kai berkata dengan rasa takjub mendapati telapak tangannya, merasakan dua energi yang berbeda, berkecamuk silih berganti di pusar muridnya itu.
Saat telapak tangan Lin Kai masih di pusarnya, Zhu San terbangun dan heran mendapati pusarnya sedang di sentuh oleh Guru Keduanya itu.
Sontak Ia berdiri dengan rasa marah yang membuatnya berkata tak pantas pada Sang Guru.
“Guru … Apa yang Kau lakukan? Mengapa menggerayangi Aku? Jangan-jangan …”
“Jangan-jangan Apa?! .... Kepalamu Peang hah?! Aku khawatir dengan kondisimu yang tengah pingsan!”
Lin Kai segera berkata memotong ucapan Zhu San dengan rasa dongkol yang besar di dalam hatinya.
Apalagi melihat Fu Kuan yang tertawa hingga terpingkal-pingkal, mendengar perkataan Zhu San kepadanya.
Zhu San hanya menyeringai menyadari bahwa ia telah salah berkata kepada guru yang mengkhawatirkan dirinya tersebut.
“Guru mu ini Lelaki sangat normal dan cukup tampan selagi muda. Banyak perempuan yang mengantri untuk menjadi Isteri Guru mu ini! Paham Kau!!”
Seakan belum puas memarahi Zhu San, Lin Kai kembali bersuara hingga membuat Fu Kuan terbatuk-batuk menahan geli.
Ia tahu persis seperti apa wajah Lin Kai saat masih muda. Sangat tidak pantas baginya, menggunakan kata tampan untuk menjelaskan raut wajahnya yang seram itu.
Zhu San menjadi khawatir melihat Guru pertamanya, terbatuk-batuk dengan tangan yang memegangi perutnya.
Namun batuk Fu Kuan itu, membuat Lin Kai bertambah kesal karena mengetahui Fu Kuan, tengah meledeknya.
“Tua Bangka Keriput, Apa Kau tak percaya jika aku pernah memiliki Isteri yang cantik dan telah pergi meninggalkan Aku?”
Lin Kai menatap tajam ke arah Fu Kuan, namun ia tersenyum melihat Guru Pertama Zhu San itu terdiam mendengar ucapannya.
“Guru … Mengapa Guru membiarkan Isteri Guru Pergi? Bukannya Ia Cantik?”
Dengan polosnya Zhu San bertanya kepada Lin Kai yang kini wajahnya memiliki guratan bernuansa sedih yang mendalam.
“San’er … Bagi seorang Pendekar , Pernikahan adalah Penjara Kehidupan yang membatasi kita untuk berpetualang dan meningkatkan kekuatan.”
“Jangan mengajarkan paham sesat padanya, San’er masih polos! Jangan Kau racuni dia!”
Fu Kuan memotong kalimat Lin Kai agar tidak meneruskan penjelasannya. Lin Kai tersedak ludahnya karena merasa itu benar. Namun sesaat kemudian ia menyeringai.
“Tua Bangka Fu! Aku ingin tahu alasan mu hingga menjadi Bujang Sangat Tua sampai saat ini?”
“Itu .. Itu karena Aku…”
Wajah Fu Kuan terlihat gelagapan mendapat pertanyaan Lin Kai yang tidak bisa Ia ungkapkan jawabannya.
Apa yang diucapkan Lin Kai sebelumnya dan telah Ia larang untuk disampaikan pada Zhu San, adalah jawaban mengapa hingga kini dirinya memilih untuk tidak menikah.
Namun ada satu alasan lain dan alasan itu membuat Bibir Fu Kuan tersenyum. Alasan lain adalah jenis tubuhnya sendiri. Dan Ia pun mengatakannya pada Zhu San.
Tubuh Yang Sejati miliknya, membuatnya harus menemukan Sosok wanita yang memiliki Tubuh Yin Sejati agar saat melakukan hubungan suami Isteri, tidak membahayakan nyawa isterinya.
Tubuh Yang Sejati adalah kondisi tubuh yang hanya memiliki Energi Yang saja. Sedangkan Energi Yin adalah kondisi Tubuh yang hanya memiliki Energi Yin Saja.
Hal yang terjadi dengan Isteri Lin Kai adalah akibat Tubuh Yin Sejati Lin Kai yang seharusnya menikahi perempuan yang memiliki Tubuh Yang Sejati.
Secara tidak langsung Lin Kai adalah orang yang telah membunuh isterinya sendiri tanpa Ia berniat seperti itu.
“Jadi … Aku hanya bisa menikah dengan perempuan yang memiliki Tubuh Yin Yang Sejati?”
Zhu San bertanya dengan suara lirih, Ia pun memaklumi kenapa Guru Keduanya itu terlihat sedih saat mengatakan tentang Isterinya.
Demikian juga alasan kenapa Guru Pertamanya itu tetap membujang, karena tidak menemukan sosok perempuan yang memiliki jenis Tubuh Yin Sejati.
Fu Kuan dan Lin Kai saling berpandangan, mereka merasakan nada putus asa dalam suara Zhu San saat murid mereka itu mengatakan pertanyaannya.
“San’er … Jenis tubuhmu berbeda dengan kami berdua. Tubuh Yin Yang Sejati bisa menikahi Perempuan Bertubuh Yang Sejati ataupun Bertubuh Yin Sejati. Hanya saja menemukan Wanita dengan kedua jenis tubuh itu, lebih sulit daripada mencari jarum dalam tumpukan jerami.”
Fu Kuan menyadari kesedihan Zhu San, Ia pun mencoba menghiburnya dengan mengatakan bahwa jika memang Zhu San ditakdirkan memiliki jodoh, maka Ia akan menemukan perempuan dengan salah satu jenis tersebut bahkan keduanya.
Namun begitu, dalam hatinya Zhu San sudah bertekad untuk menutup hatinya dan akan bersikap dingin kepada setiap gadis hingga Ia menemukan sosok yang tepat.
Keesokan harinya Lin Kai dan Fu Kuan mulai mengajarkan tentang teknik meringankan tubuh kepada Zhu San.
Hal itu dilakukan mengingat Zhu San telah memiliki Tenaga Dalam dengan jumlah cukup besar walau baru bermeditasi dalam beberapa jam saja.
Lin Kai mengajarkan tentang Teknik Tubuh Kapas yang dimilikinya. Zhu San dengan bersusah payah, berhasil menggunakan kemampuan itu setelah berlatih setengah hari.
Namun hal itu sudah membuat Lin Kai sangat senang, apalagi penguasaan Zhu San terhadap teknik itu sudah mencapai tahap menengah. Sementara dirinya butuh waktu satu minggu saat baru mempelajarinya.
Setelah beristirahat sejenak Zhu San kembali berlatih Teknik Tubuh Kapas yang bersumber dari Energi Yin itu.
Sore harinya Lin Kai dibuat terkejut saat mendapati Zhu San mampu melompat setinggi sepuluh meter.
“Penguasaan Ahli! Hanya dalam satu hari? Benar-benar bakat seribu tahun sekali.”
Lin Kai berdecak kagum melihat hal itu, Sementara Fu Kuan melihat beberapa kelemahan dalam ilmu peringan tubuh itu.
“Tua Bangka Peot apa kau menyadari bahwa ilmu peringan tubuh mu itu memiliki kelemahan, dan kelemahan itu nanti akan tertutup oleh kelebihan Teknik Raja Angin ku. Begitupun sebaliknya.”
Lin Kai awalnya ingin berdebat namun Ia memahami kemana arah perkataan Fu Kuan yang ternyata bukan menghina tekniknya.
Fu Kuan sedang berusaha mengatakan bahwa Zhu San akan memiliki Teknik peringan Tubuh yang terhebat di Dunia Persilatan Kekaisaran Liu, bahkan mungkin di Kekaisaran lain.
Hal itu karena Teknik Peringan Tubuh Kapas cendrung membuat tubuh sangat ringan saat melompat ke atas, Sedang Teknik Raja Angin Membuat Tubuh mampu bergerak secepat Angin ke arah mendatar.
“Perpaduan yang sempurna, sepertinya semua itu karena Jenis Tubuhnya yang yang istimewa tersebut.”
“Benar, kita harus menurunkan semua jurus yang kita miliki dan dengan kecerdasannya itu, mungkin Ia nanti bisa menciptakan jurus baru yang hebat dengan cara menggabungkan dua jurus dari kita.”
Lin Kai pun berkata membenarkan ucapan Fu Kuan sebelumnya. Keduanya saat itu tengah mengawasi Zhu San yang tengah melatih Teknik Peringan Tubuh, untuk mencapai Penguasaan Tahap Sempurna.
**
Sementara itu tiga orang terlihat berada di atas tebing berjarak dua kilometer dari wilayah Lembah Iblis.
Ketiganya sedang menyusuri sungai karena mendapat perintah untuk memastikan kematian pemuda yang telah mereka lemparkan ke dalam Jurang setelah mereka membuatnya setengah pingsan.
Namun tidak mereka duga, jurang tersebut memiliki dasar sebuah sungai yang besar. Saat melaporkan hal tersebut kepada Tuan Muda yang membayar mereka, ketiganya harus memastikan terlebih dahulu kematian pemuda itu, lalu akan menerima upahnya.
Saat tiba di tepi Lembah Iblis, ketiganya menjadi ragu untuk melanjutkan menyusuri sungai tersebut.
Mereka memilih kembali ke kota besar dimana Tuan muda yang membayar mereka untuk membunuh pemuda tersebut berada.
Ketiga Pembunuh bayaran itu, memacu kuda mereka secepat mungkin agar esok pagi, telah tiba kembali ke Kota besar itu.
Keesokan paginya, ketiga orang pembunuh bayaran itu telah tiba di Kota Shinzu, Salah satu Kota besar yang berada di sebelah selatan dari Ibukota Kekaisaran Liu.
Ketiganya segera menuju ke sebuah bangunan Besar dan Megah yang merupakan tempat tinggal seorang Bangsawan yang menguasai semua perdagangan penting di kota Shin Zu.
Ketiga Orang tersebut, segera memberikan surat kepada salah seorang prajurit yang sedang menjaga Pintu Gerbang Kediaman Bangsawan Besar Itu.
Setelah itu mereka menuju ke sebuah Rumah Makan yang terkenal kelezatan masakannya, sehingga selalu ramai di kunjungi oleh Pelanggan.
Ketiganya pun segera masuk dan duduk di sebuah kursi yang terletak di sudut ruangan. Suasana masih terlihat agak lengang, dengan beberapa pelayan yang terlihat sedang bekerja mempersiapkan segala sesuatunya.
Selang setengah jam kemudian seorang Pemuda Tampan dan mengenakan jubah sutera yang mahal, terlihat memasuki Rumah Makan tersebut, bersama seorang pengawalnya.
Keduanya segera menuju kearah ketiga orang tersebut, lalu duduk bersama mereka. Wajahnya terlihat kecewa ketika mendapati laporan tentang kegagalan menemukan mayat Pemuda yang mereka bunuh tiga hari lalu.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 341 Episodes
Comments
spooky836
sama cerita pendekar api dan ais.
2025-01-12
0
Mugits Mannan M
percepat ya petualangannya.hehehe👍👍👍
2024-06-18
0
Matt Razak
Mantap 👍💯💥
2024-06-07
0