...----------------...
Xio memutuskan untuk membawa Leon dan Lena kerumahnya yang ada di dalam hutan dan menidurkannya di kamar tamu Xio juga menulis surat.
Leon Lena tak perlu mencari ayah, ayah akan sedikit lama dikamar ayah dan juga jangan dulu Mengganggu aklian akan dijaga oleh Azco, nanti setelah ayah selesai kita kan pergi ke kota lagi
setelah menulis surat Xio pergi kekamarnya untuk memasang mata tuhan, Xio duduk bersila dilantai, Xio juga tak lupa memasang penyadap suara di kamarnya agar anak-anaknya tidak khawatir.
"System pasangkan mata tuhan sekarang"
[Memasang mata tuhan diharap tuan untuk tetap menjaga kesehatan karena proses akan terasa menyakitkan dan memakan waktu]
Xio pun segera bersiap dan mencoba sekuat tenaga untuk menahan rasa sakitnya.
[Proses dimulai 1%…]
Arghh!
tiba-tiba saja mata Xio sakit bukan main saat ini mata Xio terasa serti ditusuk oleh ribuan jarum, Xio memejam tak kuat menahan rasa sakitnya dan dari sudut matanya seperti mengeluarkan darah.
Sementara itu saat ini Leon dan Lena sudah terbangun.
*LEON POV*
Aku membuka mataku dan melihat pemandangan atap-atap yang tidak asing.
'Bukannya tadi aku di penginapan sedang makan?, kenapa sekarang jadi ada di rumah?' batinku.
"Kakak kenapa kita ada di rumah?" tanya Lena yang sepertinya sama baru terbangun dari tidurnya, mereka tidak mengingat kejadian ketika Xio membunuh hendric, yang mereka ingat terakhir kali mereka sedang sarapan.
"Kakak juga tidak tahu, mungkin ayah membawa kita pulang" jawabku, kemudian melihat sekitar dan menemukan secarik kertas dan langsung membacanya.
"Lena kata ayah, sekarang ayah ada di kamarnya dan tidak boleh di ganggu" aku memberitahukan isi surat tersebut pada Lena.
"Memangnya ayah sedang apa?" tanya Lena.
"Tidak tahu!, sekarang kita latihan saja dulu di luar" jawabku.
Aku dan Lena pun pergi latihan diluar seperti biasa ditemani oleh Azco sampai sore hari.
"Kakak kita mancing yu di sungai dekat sini" Ujar Lena.
"Tapi nanti kalau ayah marah bagaimana?" ucapku akrena mengingat ayah bilang untuk tidak pergi keluar dari halaman rumah.
"Tenang saja kita di temani oleh Azco jadi tidak akan bahaya, iya kan azco?" ucap Lena lagi.
"Iya nona tenang saja kalau ada aku tidak akan ada yang berani melukai nona dan tuan muda"
Jawab Azco.
"hahh…baiklah" aku menghela nafas pasrah.
kemudian kami pun pergi kesungai dengan manaiki Azco, saat kami sudah dekat sungai kami melihat seorang wanita yang sangat cantik tak sadarkan diri di tepi sungai.
"Azco cepat kesana" ucapku, Azco pun segera melesat kearah wanita itu, Saat sudah sampai aku merasakan hawa yang sangat dingin di sekitar wanita itu.
"Kakak kenapa disini dingin sekali?" ucap Lena.
"Kakak juga tidak tahu" jawabku.
"Kakak kita bawa saja dulu kerumah kakak cantik ini" ujar Lena.
"Nona anda tidak boleh membawa sembarang orang kerumah" sahut Azco.
"Tapi kasihan kakak ini sedang sakit, kita bawa saja yah" ucap Lena.
"Iya kita bawa saja siapa tahu ayah bisa menyembuhkannya!, Azco kamu angkat kakak ini ke punggungmu" ucap ku.
"Baiklah" kemudian Azco memperbesar tubuhnya dan mengangkat wanita itu keatas punggungnya, aku dan Lena pun ikut naik keatas punggung Azco.
Setelah sampai rumah aku segera wanita itu dibawa kekamar tamu dan dibaringkan.
"Kakak Apa yang harus kita lakukan?, apakah kita harus memanggil ayah?" ujar Lena.
"Tidak!, ayah bilang agar tidak mengganggunya.
Azco apakah kamu tahu keadaan kakak ini" ucapku.
"Sepertinya perempuan ini terkena racun, tapi saya tidak tahu racun apa" jawab Azco.
"kita hanya bisa menunggu ayah" ucapku.
*LEON POV END*
Sementara itu dikamar Xio saat ini dirinya sedang mengerang kesakitan.
Arghh!
[99%…100%]
[Selamat pemasangan berhasil]
Setelah mendengar pemberitahuan System Xio pun perlahan membuka matanya dan terlihat Matanya Menjadi berwarna biru keemasan yang sangat indah penglihatannya juga semakin tajam.
"hah…hah…Akhirnya selesaii juga" ucap Xio yang kelelahan, kemudian dirinyapun bangkit dan pergi mencuci mukanya karena masih terdapat sisa darah di pipinya.
Xio kemudian penglihatannya melalui bayangan untuk mencari anak-anaknya, setelah menemukan keberadaan Leon dan Lena Xio menjadi lega tapi tak lama kemudian iya juga terkejut karena melihat kehadiran orang lain.
*XIO POV*
Aku segera menghampiri Leon dan Lena yang berada dikamar tamu, Saat aku masuk kekamar aku dapat merasakan hawanya menjadi sangat dingin.
Deg! deg! tiba tiba saja dadaku berdegup kencang saat Aku juga melihat wanita yang sangat cantik menggunakan gaun tak sadarkan diri di atas kasur.
"Leon, Lena siapa orang ini?" ucapku, kemudian Leon dan Lena pun menoleh ke arahku.
"Ayah sebenarnya tadi ketika kita akan pergi memancing kesungai, kita menemukan kakak ini pingsan di tepi sungai" jawab Leon.
Aku kemudian mencoba mengecek status perempuan tersebut.
...Nama: Ellisa Vanderwall (Putri raja iblis)...
...Ras: Iblis...
...Element: Kegelapan...
...Level: 3.000...
Aku sangat terkejut karena wanita yang dihadapan ku sekarang adalah iblis dan juga merupakan putri raja iblis, tapi entah kenapa dadaku terus berdegup kencang ketika melihat wanita yang bernama ellisa ini.
'System apakah kamu tahu racun apa yang dialami oleh wanita ini?' tanyaku dalam hati.
[Menganalisa]
[Analisa selesai]
[Racun yang dialaminya merupakan racun dingin abadi, racun tersebut adalah racun yang terbuat dari rumput naga es yang terdapat pedalaman laut, Racun ini dapat membuat orang yang terkena racun mati kedinginan dalam batas waktu 24 jam]
[Cara menyembuhkannya adalah d Ngan cara melakukan hubungan badan dengan orang yang memiliki elemen yang berlawanan dengan orang yang terkena racun]
'Apa yang harus kulakukan apakah tidak ada cara lain selain melakukan hal itu?' batinku.
[Satu-satunya cara hanya dengan melakukan hal tersebut]
Sebenarnya aku tidak apa-apa jika melakukan hal tersebut, aku juga tahu kalau dadaku berdegup kencang adalah perasaanku dari tadi bahwa aku mencitainya, tapi apakah dia akan marah padaku jika aku melakukannya tanpa persetujuan.
Cukup lama aku memutuskan hal tersebut hingga akhirnya aku memutuskan harus melakukannya karena bagaimanapun ini demi keselamatannya, dan juga aku akan bertanggung jawab.
"Leon Lena kalian duluan saja tidur di kamar ayah dan jangan lupa makan terlebih dahulu, ayah akan menyembuhkannya terlebih dahulu dan mungkin ayah akan tidur disini malam ini, Azco kamu ikutlah dengan mereka" ucapku, merekapun menganggukan kepala kemudian keluar dari kamar.
Setelah mereka keluar aku mendekati kasur dan kembali menatap wajahnya, 'Cantik' batinku, tanpa sadar aku emdekatkan wajahku dengannya dan mencium bibirnya tak cukup sampai disitu aku ******* bibir mungilnya, aku membuka bajuku hingga telanjang bulat dan ternyata anuku sudah menjadi tegang.
Aku pun perlahan membuka baju Ellisa hingga tak memakai apapun aku kembali tercengang dengan tubuhnya yang putih mulus dan agak berisi dengan pemandangan itu membuatku semakin terangsang.
'Maafkan aku, tapi aku berjanji kaan bertanggung jawab karena Aku sudah terlanjur mencintaimu' ucapku dalam hati, kemudian aku mendekatkan anuku keanunya dan memasukannya perlahan hingga masuk seutuhnya, dan anu miliknya mengeluarkan darah ynag menandakan kalau dia masih suci tentu saja aku senang kalau orang yang aku cintai masih suci dan aku yang pertama melakukannya.
Nghh!
terdengar desahan dari mulut Ellisa yang sangat menggoda dan membuatku menggila, aku kembali melanjutkan permainanku dan sesekali juga aku melihat allise membuka matanya sedikit. permainku selesai setelah 1 jam setengah terlewati kemudian aku berbaring disampingnya, tapi entah kenapa anuku tetap tegang, aku pun memutuskan untuk melakukan nya sekali lagi hingga tak tahu aku sudah berapa kali aku melakukannya dan aku juga dapat merasakan tubuh allise sudah tidak dingin lagi.
Setelah selesai melakukannya berkali-kali aku tertidur si samping Ellisa sambil memeluknya dengan tubuh yang berkeringat.
'aku berjanji akan bertanggung jawab dan menjagamu' ucapku dalam hati.
*XIO POV END*
Malam berganti pagi, didalam rumah tepatnya didalam sebuah kamar terdapat wanita dan pria yang sangat cantik dan tampan sedang tertidur tanpa menggunakan pakaian sama sekali dan terlihat sang pria yang sedang memeluk erat sang wanita, yah mereka adalah Xio dan Ellisa.
Perlahan Elissa membuka matanya, dapat terlihat matanya berwarna merah cerah dan sangat mengintimidasi.
'Diamana aku?, dan kenapa bagian intimku sedikit sakit' batin Ellisa, hingga tak lama kemudian dia menyadari bahwa dia saat ini sedang tak memakai pakaian dan juga ada tangan yang melingkar di pinggangnya.
Ellisa kemudian melirik kearah sampingnya dan melihat seorang pria yang sangat tampan sedang memeluknya tanpa menggunakan busana yaitu Xio, Xio juga perlahan membuka matanya.
'Tunggu!, apakah semalam aku melakukan hal tersebut?' batin Ellisa kemudian mengeluarkan air mata di susut matanya. 'Padahal aku hanya akan memberikannya pada suamiku'.
Xio yang mendengar batinan Ellisa kemudian mnegelus pipi Ellisa dan mencium keningnya.
"Maafkan aku jika aku melakukannya tanpa persetujuanmu, tapi aku aku akan bertanggung jawab, aku juga terpaksa melakukannya karena untuk menyembuhkan racun yang ada didalam tubuhmu, Saat pertama kali melihatmu aku sudah merasakan kalau aku mencintaimu" ucap Xio serius tanpa kebohongan sambil menatap mata Ellisa.
Ellisa tahu bahwa yang dikatakan oleh Xio sangat serius dan tidak berbohong dapat dilihat dari matanya.
'Dadaku dari tadi terus berdegup kencang, Apakah aku juga mencintainya?' batin Ellisa.
Xio tersenyum kemudian mencium bibir Ellisa dan melepaskannya kembali.
"Jika dadamu berdegup kencang saat bersamaku itu artinya kamu juga menyukaiku" ucap Xio sambil tersenyum.
"Tu-tunggu apakah kamu dapat mendengar isi hatiku?" ucap Ellisa dengan wajah memerah dan hanya sijawah dengan kekehan oleh Xio karena melihat wajah Ellisa yang imut.
'System tolong belikan cincin pernikahan yang paling bagus dan spesial' Xio berniat akan langsung melamar Ellisa untuk bertanggung jawab.
[Cincin Heart of God : adalah cincin yang tercipta dari setiap perasaan cinta yang ada diseluruh belahan alam semesta, cincin ini dapat mengetahui keberadaan pasangannya dan dapat langung teleport ketika salah satunya berada dalam bahaya, cincin ini juga tidak dapat dibuka kecuali salah satunya meninggal.
Selain itu cincin ini dapat meregenerasi Mana dan HP setiap detiknya
Harga: 100.000 PS]
Xio cukup puas dengan cincin tersebut.
'Baiklah System beli cincin tersebut' batin Xio.
[Membeli cincin Heart of God dengan harga 100.000 PS]
[Pembelian berhasil, sisa PS anda 10.900.000]
Xio segera duduk, Ellisa juga ikut duduk dihadapan Xio sehingga pemandangan gunung kembar kembali terlihat oleh Xio yang membuat anunya tegang kembali dan wajahnya memerah, tapi Xio kembali menatap mata Ellisa dengan serius.
"Ellisa Vanderwall, Aku tahu ini sangat tiba-tiba tapi sejak bertemu denganmu aku sudah sangat mencintaimu dan hanya ingin memilikimu aku Xio archon berjanji akan setia dan hanya akan mencintaimu dan juga keluargaku, Jadi maukah kamu menjadi istriku dan menjadi ibu dari anak-anakku?" Xio menatap ellise dengan serius, Ellisa terdiam sejenak karena terkejut kalau Xio tiba-tiba melamarnya tapi Allise juga memang sudah menyukai Xio.
"Aku-" Saat Ellisa akan berkata tiba-tiba saja.
Tok tok tokk!
suara ketukan pintu.
"Ayah ini Lena, Sarapannya sudah jadi!" ucap Lena dibalik pintu.
"Iya sebentar nanti ayah akan menyusul, kalian makan duluan saja!" jawab Xio.
'Apa ayah?, berarti dia sudah memiliki anak istri!' batin
Ellisa.
Xio yang mendengar batinan Ellisa kembali menatap Ellisa
"Aku mengangkat mereka menjadi anak-anak ku, dan aku hanya akan menjadikan kamu satu-satunya istriku, bagaimana apakah kamu bersedia Aku menjadi pendamping hidupmu?" ucap Xio.
"Yah aku bersedia!" jawab Ellisa, Xio pun memasangkan cincin nya ke jari manis Allise kemudian menyuruh Allise memasangkan cincing yang satunya lagi di jari Xio.
Saking bahagianya Xio melompat berdiri di kasur hingga menunjukan badannya yang kekar dan anunya yang sangat besar dan sedang tegang di hadapan Ellisa, sontak Allise pun langsung menutup wajahnya yang memerah.
"Kenapa kamu menutup matamu bukankah semalam kamu sudah merasakannya" ucap Xio menggoda Ellisa, seketika Ellisa menelan salivanya dan membuka matanya perlahan yang ternyata Xio masih berdiri dihadapannya dan semakin dekat hingga anu Xio terlihat jelas oleh Allise.
"aku lihat kamu terus memperhatikan milikku, apakah kamu tidak ingin menyentuhnya" ucap Xio dengan nada yang menggoda, Karena penasaran Ellisa pun menyentuh anu Xio kemudian menggenggamnya.
"Kenapa sangat keras?" ucap Ellisa sambil memaju mundurkan tangannya.
"ah… itu karena kamu, Kamu harus bertanggung jawab coba kamu rasakan dengan mulutmu!" ucap Xio keenakan dan lagi Ellisa menuruti Xio menjilat anunya Xio kemudian memasukannya kedalam mulut dan munglumnya.
'Sial kalau begini aku tidak bisa menahannya lagi, dan kenapa aku jadi mesum begini?!' ucap Xio dalam hati, setelah selesai dengan mulut Xio segera membaringkan Ellisa dan kembali memulai pertempuran diatas kasur.
Sementara itu di ruang makan saat ini Leon Lena dan Azco sudah selesai makan, karena lama menunggu Xio mereka memutuskan untuk berendam di kolam air panas.
Saat ini Xio dan Ellisa tengah berbaring dikasur dengan nafas yang terengah-engah karena telah selesai melakukan pertempuran ranjang.
Setelah tenang Xio bangkit dari tidurnya dan menggendong Ellisa ala tuan putri.
"Eh?" Ellisa terkejut karena tiba tiba digendong oleh Xio.
"Tenang saja sayang, aku akan membawamu berendam bersama anak-anak" ucap Xio, Semudian berjalan membawa Ellisa keluar kamar sementara itu saat ini Ellisa wajahnya sudah memerah karena malu tapi juga senang ketika disebut sayang oleh Xio.
Saat mereka sampai di kolam air panas Xio dapat melihat Leon Lena dan Azco sedang berendam, kemudian Xio pun menghampirinya.
"aduh anak-anak ayah tidak mengajak ayahnya berendam" ucap Xio, Leon Lena dan Azco pun melirik kearah Xio yang sedang memangku Allise.
"Habisnya ayah lama sih!" sahut Leon.
"Apakah kakak cantik sudah sembuh?" tanya Lena merujuk ke Ellisa.
"Eit kalian jangan menyebutnya kakak, sekarang kalian harus menyebutnya ibu" jawab Xio.
"Jadi ayah sudah menemukan ibu untuk kita!" ucap Leon.
"Yeayy!!" ucap Leon dan Lena bersamaan, sedangkan Xio dan Ellisa tersenyum karena Leon dan Lena menerimanya, Xio pun segera turun kekolam bersama dengan Ellisa.
Ellisa turun dari pangkuan Xio dan menghampiri Leon dan Lena.
(Ellisa Vanderwall)
.
.
.
.
.
**BERSAMBUNG
KARENA SAYA TIDAK MENGAPLOAD SATU HARI JADI HARI INI SAYA MENGAPLOAD 2000 KATA UNTUK CHAPTER INI.
SAYA INGIN MENGUCAPKAN TERIMAKASIH UNTUK YANG SELALU MENSUPPORT SAYA,
DAN SAYA MINTA MAAF APABILA CERITANYA TIDAK SESUAI EKPEKTASI KALIAN DAN JUGA TERLALU MEMBOSANKAN.
THANK YOU ALL GUYS 😁😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Villain
bjirrrr
2024-08-31
0
Komar Ajikidul
manusia ketemu iblis.hahaha jdi apa ya
2024-04-29
0
Don T
sudah kuduga🤣🤣🤣🤣🤣 skill abadi para thoriiii di konoha🤣🤣🤣
2024-01-24
0