...----------------...
Di gedung tinggi tepatnya di perusahaan AV dalam ruangan Chris Xio sedang duduk di sofa menghadap Chris, sedangkan Leon dan Lena yang sedang memakan camilan akrena tidak mau mengganggu pembicaraan Xio.
"Sebenarnya aku ingin membicarakan tentang kakek" ucap Xio.
"kemarin waktu aku pulang sekolah, Kakek sudah tidak ada di rumah dan tidak pulang sampai sekarang tapi kakak juga membuat surat agar tidak mengawatirkan nya" Lanjutnya.
Chris yang mendengar ucapan Xio pun menaruh jari-jari nya di dagu seperti sedang berpikir.
"sebenarnya tuan azril juga pernah berbicara kepada saya kalau suatu saat dia akan pergi, terus tuan Azril juga mengatakan kalau dia sudah pergi tolong berikan semua aset-aset miliknya dan juga perusahaan AV Pada tuan muda" ucap Chris.
"tapi kan aku masih sekolah" jawab Xio.
"saya juga pernah mengatakan mseperti itu kepada tuan Azril, tapi tuan Azriel menjawab bahwa tuan muda sangat jenius dan pasti bisa mengatur dan memimpin perusahaan" ucap Chris.
"jadi saya akan menyerahkan perusahaan ini kepada tuan muda" lanjutnya.
"Hmm..Baiklah jika kakek mempercayakan perusaan padaku" Xio berpikir sejenak.
"Tapi aku ingin paman Chris sebagai wakilku" Lanjut Xio.
"Baiklah terimakasih tuan muda, dan tolong ambil ini!" jawab chrish sambil menyerahkan kartu berwarna hitam.
Xio yang tahu kartu itu adalah kartu Black card ATM tanpa batas tadinya ingin menolak tapi Chris berkata bahwa itu perintah dari tuan Azril, kakek Azril sebenarnya ingin memberikan kartu ini Dari dulu tapi mengingat Xio yang selalu menolak jika ingin diberikan sesuatupun mengurungkan niatnya.
Xio pun terpaksa menerima kartu tersebut Karena perintah dari kakeknya.
"Sekarang aku dan anak-anak akan pergi ke mall untuk berbelanja keperluan, kalau ada sesuatu kabari saja" Xio berdiri dari duduknya.
"Baiklah taun muda, saya akan menyuruh Adam untuk mengantar anda ke mall" Ucap Chris.
"Baiklah" Jawab Xio kemudian melirik kearah Leon dan Lena.
"Ayo Leon lena" ucap Xio.
Leon dan Lena pun beranjak dari sofa nya.
"Sampai jumpa paman Chris!" ucap Lena tersenyum sambil melambaikan tangannya keraah Chris.
"Ya sampai jumpa bersenang-senanglah!" Chris membalas lambaian tangan Lena.
Xio dan anak-anak pun berjalan keluar gedung dengan banyaknya tatapan dan bisik-bisik tentang dirinya tapi Xio tidak menanggapinya mungkin akrena mereka beluam tahu bahwa Xio adalah pemilik baru perusahaannya, ternyata di depan sudah ada Adam yang sudah berdiri di dekat mobil.
"Silahkan!" Ucap Adam membukakan pintu mobil.
Xio pun masuk kedalam mobil diikuti Leon dan Lena, setelah Xio dan anak-anaknya masuk Adam pun masuk ke kursi kemudi.
"Anda ingin kemana tuan muda?" Adam menanyakan tempat tujuan Xio.
"Ke mall dekat sini paman" jawab Xio.
"Baik!" ucap Adam kemudian melajukan mobilnya pergi dari perusahaan.
Sekarang mereka sudah sampai di mall, Perjalanan dari perusahaan ke mall hanya memakan waktu sekitar setengah jam.
Adam kemudian segera keluar mobil dan membukakan pintu untuk Xio.
"Silahkan tuan muda!" ucap Adam.
Xio dan anak-anak pun keluar dari mobil.
"Terimakasih paman" ucap Xio.
Mereka bertiga pun masuk kedalam sedangkan Adam memarkirkan mobilnya terlebih dahulu karena Xio menyuruhnya untuk menyusul.
Waktu berjalan mereka menjadi perhatian publik karena memiliki wajah yang pupawan dan rambut yang berwarna unik, Namun ada juga tatapan sinis karena mereka hanya menggunakan pakaian yang biasa saja.
Xio tidak mempedulikannya karena Xio berniat membuat Leon dan Lena senang. Pertama Xio mengajak Leon dan Lena ke toko pakaian, Xio melihat tersenyum melihat Leon dan Lena yang sangat antusias mungkin karena dulu Leon dan Lena tidak pernah mengunjungi tempat seperti itubaju saja menggunakan baju bekas.
"Ayah ayo!" saking senangnya Lena menarik tangan Xio, Xio pun hanya pasrah masuk kedalam toko.
"Kamu pilihlah mana yang kamu suka, dan kamu juga Leon boleh pilih mana saja yang kamu suka" Xio menyuruh anak-anaknya untuk memilih baju sendiri sedangkan Xio duduk di kursi yang telah disediakan sambil menunggu.
'Status!' ucap Xio dalam hati
...«STATUS»...
...Nama: Xio Archon...
...Umur: 17...
...Ras: Human...
...Level: 320 (0/320.000)...
...HP: 32.000/32000...
...MP: 32.000/32.000...
...Element: Kegelapan, Ruang, Cahaya...
...STR: 360...
...DEF: 360...
...AGL: 360...
...INT: 390...
...Skill: Black hole, Shadow soldier (330/360), Shadow manipulation, Stealth, Master sword, Shadow teleportation, anti racun (passive), Dark flame,See the past....
...Ps: 300.000...
...Inventory: Korek, Senter, Handphone,...
...Dark abyys, Jubah dewa matahari, koin emas 1.000.000, 5 tiket lottery....
'System apakah PS ku bisa di tukar dengan mata uang di bumi?' Xio bertanya pada System dalam hati.
[PS dapat ditukar dengan mata uang manapun]
'Tapi aku sekarang memiliki black card' batin Xio.
Tak lama kemudian datanglah Lena yang membawa dress dan juga sepatu sedangkan Leon membawa kaos dan juga celana pendek.
"Ayah apakah ini cocok denganku?" tanya Lena pada Xio.
"Ya itu sangat cocok dengan Lena" jawab Leon sambil tersenyum.
"Ibu aku ingin baju itu" ucap tiba-tiba anak perempuan yang sepertinya seumuran dengan Lena sambil menunjuk baju yang di pegang lena.
"Hey kamu!, berikan baju itu pada anakku" Jawab ibu dari sang anak tersebut
Xio pun menoleh kearah suara dan melihat bahwa orang yang sedang berbicara adalah istri ayahnya yang baru yang mernmaa Sherly.
Saat Xio menoleh alangkah terkejutnya Sherly melihat orang dihadapannya adalah Xio, Sednagkan Xio hanya memasang wajah datarnya 'J*lang' batinnya.
"Tapi aku yang pertama" Ucap Lena.
"Heh anak miskin kamu tidak akan mampu membelinya!" Bentak Sherly pada Lena.
"A-ayah" Lena menatap Xio.
"Tidak apa-apa Lena" Xio mengelus kepala Lena sembari tersenyum.
"Oh jadi kamu anaknya sampah ini" sinis Sherly pada Xio.
"Nasib baik Jhonatan sudah mengusir sampah spertimu kalau tidak nanti hanya akan menambah aib saja" Lanjutnya.
Xio sungguh sangat ingin menampar mulut jalang tersebut.
"Apa yang terjadi nyonya Sherly?" ucap tiba-tiba Seorang pria.
"Oh manajer!" jawab Sherly kepada laki-laki tersebut yang ternyata manajer toko tersebut.
"orang miskin ini ingin sok kaya" lanjutnya sambil menunjuk Xio.
Manajer itu pun melirik kearah Xio dan memperhatikannya dari atas sampai bawah.
"Kalau kalian tidak punya uang pergilah sebelum ku panggilkan security" Ucap sinis manajer tersebut.
Xio yang mendengar tersebutpun tersenyum menyeramkan, 'memang sudah menjadi sifat manusia yang hanya memandang dari luar' Batinnya.
Mereka belum tahu saja bahwa Xio adalah pemilik mall tersebut karena mall tersebut milik perusahaan AV.
"Oh apakah apakah kamu bisa mengusirku?" ucap Xio tersenyum sinis.
"Tidak perlu banyak bicara cepat usir dia manajer" ucap Sherly.
"Siapa yang ingin kau usir?" ucap dingin Adam yang baru saja tiba setelah memarkirkan mobil.
"Ah tuan Adam!" Sapa manajer tersebut sopan kepada Adam karena orang-orang tahunya Adam adalah saudaranya Chris karena sering terlihat bersama jadi banyak yang menghormatinya, tapi entah kenapa Adam mlaah menjadi seperti supir saat sednag dengan Xio.
"itu ada orang miskin yang Mengganggu" ucapnya lagi sambil menunjuk Xio.
'Habislah kau sampah' batin Sherly karena dia mengira Adam akan mengurusnya.
Plakk!
"Berani sekali kamu mengatai dan juga ingin mengusir tuan muda!" Adam menampar manajer tersebut, Xio yang melihat hal tersebutpun terkejut karena baru mengetahui sisi Adam yang seperti ini.
'apa? kenapa tuna Adam memanggilnya tuan muda?, apakah aku sudah salah menyinggung orang, habislah aku' batin manajer tersebut ynag masih mematung.
"Sudahlah paman ada anak-anak disini, cukup keluarkan saja mereka dan juga blacklist mereka" ucap Xio karena tidak enak dilihat oleh anak-anak.
"Aku hanya ingin membeli pakaian untuk anak-anak, kalau begitu paman nanti tolong antarkan semua pakaian yang seumuran dengan Leon dan Lena kerumah" lanjutnya sambil memberikan black card-nya ke Adam.
"Baik tuan muda" Jawab Adam.
sedangkan Sherly Diam mematung sedang mencerna apa yang terjadi.
Xio pun pergi keluar toko tersebut bersama dengan Leon dan Lena.
"Dan untukmu jangan ajarkan anakmu untuk mengambil barang milik orang lain" ucap Xio sebelum melangkahkan kakinya keluar.
Sekarang Xio sedang membeli ice cream untuk Leon dan Lena karena mereka bilang ingin mencoba ice cream, karena sebelum bertemu dengan Xio mereka belum pernah mencoba apa itu ice cream karena hanya untuk makan saja mereka kadang tidak makan seharian.
"ummm!, enak sekali" ucap Leon dan Lena bersamaan, Leon yang melihat mereka berdua pun tersenyum kemudian mencubit gemas pipi mereka.
"aww awyah sawkit" ucap Leon dan Lena yang pipinya sedang di cubit, Xio pun melepaskan cubitannya.
"Ah iya, habisnya kalian lucu sekali" ucap Xio menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil terkekeh.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
Disini saya ingin menjawab komentar yang sebelumnya ada yang bilang kenapa Leon dan Lena gak dijadiin adik aja?
sebenarnya Xio ingin memberikan mereka perasaan kasih sayang orang tua yang sebenarnya, dan juga Xio sangat suka anak kecil jadi dia ingin merasakan bagaimana rasanya mempunyai anak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
kwon dae
naif MC sampah
2024-10-16
1
kwon dae
Tegas dikit napa jdi Mc, naif amat, apa yg dikatan si jody emng bener, si xio cmn di manfaatin aja gara' terlalu baik wkwk
2024-10-16
0
Reyhan
semangat thor
2023-11-30
1