...----------------...
Malam berganti pagi, didalam hutan kematian, tepatnya didalam rumah yang berada didalam hutan kematian Terdapat 1 orang dewasa dan 2 anak-anak dan juga naga kecil yang sedang tidur.
Perlahan anak perempuan yaitu Lena membuka matanya dan melirik kesamping kiri kanannya seperti takut kehilangan sesuatu, setelah melihat anak laki-laki dan juga pria dewasa yaitu Xio dan Leon, Lena pun merasa lega.
"Kak bangun!" ucap Lena dengan suara pelan sambil menggoyangkan tubuh Leon, Leon pun merasa ada yang memanggilnya perlahan matanya terbuka.
"hngg ada apa?" tanya Leon.
"Suttt jangan terlalu berisik nanti ayah bangun?, Apakah kakak tidak ingat yang kemarin kita bicarakan?" jawab Lena.
"oh iya!" ucap Xio, mereka sebenarnya berencana membuat sarapan untuk Xio, walupun hanya sesekali melihat Xio memasak tapi mereka sudah mengingat sedikit-sedikit resep Xio.
"Yah cepatlah nanti ayah keburu bangun" ucap Lena sambil turun dari kasur dan berjalan kepintu.
"iya iya" Leon pun turun dari kasur dan mengikuti Lena, mereka tidak menyadari adanya naga yang sedang tertidur di sana.
Setelah selesai masak mereka menyiapkan makanannya di atas meja makan dengan rapih.
Kemudian Lena pergi kekamar berniat membangunkan Xio, saat masuk kekamar terlihat Xio yang masih tertidur pulas dan Lena merasa tidak tega membangunkannya tapi Lena tetap mendekati Xio.
"Hai pagi!" tiba-tiba saja terdengar suara yang memanggilnya. sontak Lena pun berteriak karena terkejut ada suara orang lain disitu Sedangkan yang dia tahu hanya ada Xio dan dirinya di kamar.
Xio langsung bangun dari tidurnya
"Lena ada apa?" tanya Xio..
"itu…" Lena menunjuk kearah Azco.
'Astaga aku lupa, apakah Lena takut dengan azco' pikir Xio.
"itu lucu sekali!" ucap Lena segera menghampiri Azco dan memeluknya.
"Lena ada apa?" ucap Leon panik, dia baru saja tiba setelah berlari dari dapur karena Lena berteriak.
"Lihat kakak hewan ini lucu sekali!, dia juga bisa berbicara" jawab Lena, Leon pun segera mendekati Lena dan melihat Azco yang berada di tangan lena.
"wah iya!, hewan apa ini ayah?" tanya Leon.
"ehm itu sebenarnya naga dan namanya azco" jawab Xio, sebenarnya Xio mengira kalau Lena takut dengan azco.
"Wah naga sungguhan!, apakah kamu bisa terbang?" tanya Lena bersemangat.
"Saya bisa terbang" jawab Azco pasrah karena bagaimanapun mereka adalah anak tuannya.kemudian mengepakkan sayapnya.
"Wow nanti kalau Azco sudah besar berarti dia membawa Lena, kakak dan juga ayah mengelilingi langit" ucap Lena.
"Iya iya nanti kita akan terbang bersama Azco, lalu kenapa kalian sudah bangun pagi-pagi sekali?" jawab Xio dan juga kembali bertanya pada mereka.
"i-itu sebenarnya ayah kita membuat sarapan untuk ayah" jawab Leon gugup.
"kalian baik sekali, kalau begitu ayo kita sarapan dulu, Azco kamu juga ikut, ayah akan cuci muka dulu" ucap Xio kemudian berjalan kekamar mandi. sedangkan Leon dan Lena berjalan ke ruang makan sambil membawa Azco.
Setelah selesai mencuci muka Xio berjalan keruang makan dan terlihat anak-anaknya dan Azco sudah duduk, Xio juga segera duduk dan melihat makanan yang sudah tertata rapi diatas meja.
"apakah kalian memasak semua ini?" tanya Xio.
"iya ayah!" jawab Leon dan Lena bersamaan.
"hebat sekali anak-anak ayah!, sekarang ayo makan" ucap Xio kemudian memakan makanannya.
'Kalau saja kakek ada disini pasti senang melihat Leon dan lena' batin Xio denagn wajah sendu.
"Ayah kenapa melamun?, apakah makanannya tidak enak?" tanya Leon takut Xio tidak menyukai makanannya.
"Ah tidak ini enak ko!" ucap Xio tersenyum.
"kalian juga makanlah setelah ini kita akan berburu dan juga berlatih sirhir" lanjutnya.
"baiklah ayah!" langsung saja mereka memakan makanannya dengan cepat, Leon dan Lena menjadi bersemangat mendengar ayahnya akan melatih mereka menggunakan sihir.
"Makannya jangan terburu buru nanti tersedak" ucap Xio, Leon dan Lena pun mengangguk dan memperlambat makannya.
setelah selesai makan mereka pergi mandi, dan setelah mandi Xio membawa mereka kehalaman rumah untuk berlatih sihir.
"Ayah kita akan berlatih sihir apa?" tanya Lena.
"Karena Lena memiliki element air jadi Lena belajar sihir water ball, dan Leon fire ball" jawab Xio, Xio belum yakin untuk mengajari mereka menggunakan element cahaya dan kegelapan untuk sekarang.
"lalu bagaimana caranya?" tanya Lena lagi seeprti sudah tidak sabar.
"kalian fokuskan mana kalian ditangan dan bayangkan mana tersebut menjadi element kalian masing-masing, seperti ini" lalu Xio memperagakannya dan munculuh bola hitam putih ditangan Xio.
"dan untuk membuat bola tersebut melesat kalian tinggal mekannya kemudian lepaskan seperti ini" ucap Xio.
Wooosh!
Bola element yang ditangan Xio tiba-tiba melesat menabrak pepohonan yang di lalui nya hingga berlubang.
Boomm!
bola yang dilepaskan Xio tersebut meledak menciptakan ledakan yang sangat besar ketika mengenai gunung besar dan membuat gunung tersebut hancur setengah.
[Tuan membunuh 200 monster level 300]
[Tuan membunuh 400 monster level 250]
[Level up 280×]
Xio yang melihat hal tersebut pun hanya tersenyum kecut dia tidak menyangka bahwa bola yang diciptakannya dari element cahaya dan kegelapan tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa, Xio juga berpikir mungkin gunung tersebut sarang Monster karena dia mendapatkan notifikasi dari System.
Xio kemudian menoleh ke anak-anaknya dan melihat kalau sekarang Leon dan Lena sedang melongo tak hanya mereka berdua Azco juga dibuat ikut terkejut.
Leon dan Lena mengalihkan perhatiannya kearah Xio dengan mata berbinar.
"Ayah tadi hebat sekali!" ucap Leon menatap Xio kagum.
"Iya benar, pasti tidak akan ada yang bisa mengalahkan ayah" Lena pun sama terkagum-kagum pada Xio.
"ah…ha…ha itu biasa saja" jawab Xio sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"kalau begitu sekarang kalian cobalah" ucap Xio berusaha mengalihkan pembicaraan.
Leon dan Lena pun mengangguk kemudian memperagakan apa yang tadi Xio katakan.
ditangan Leon muncul api sebesar baseball tapi api tersebut tidak berwarna merah melainkan hitam, begitupun Lena di tangannya muncul air sebesar bola baseball dan air tersebut tidak berwarna bening melainkan berwarna putih.
Xio yang melihat hal tersebutpun terkejut sekaligus heran, kemudian dia bertanya pada System.
'System kenapa api dan air mereka berbeda dengan air dan api yang biasanya?' tanya Xio dalam hati.
[Itu dikarenakan element mereka yang tercampur seperti yang baru saja tuan lakukan tadi]
Xio pun mengangguk paham, kemudian kembali memperhatikan Leon dan Lena yang akan melepaskan fire ball dan water ball nya.
Wooosh!
Wooosh!
api dan air yang ada ditangan Leon dan Lena melesat cepat menabrak pepohonan yang dilewatinya.
Boom!
Boom!
seperti halnya bola sihir yang tadi Xio lepaskan hingga menghancurkan gunung fire ball dan waterball yang di lepaskan oleh Leon dan Lena pun mengenai gunung tersebut dan juga menghancurkan sedikit bagian gunung tersebut.
lagi-lagi mereka di buat terkejut dan menganga tak percaya.
"Wahh anak ayah hebat sekali!" ucap Xio tiba-tiba memecah keheningan dan memangku keduanya bersamaan.
'Ayah dan anak sama saja tak masuk akal' batin Azco.
"kalian berlatihlah lagi tapi kalian sebaiknya untuk sekarang kalian fokuskan saja satu elemen dulu, kalau tidak nanti habis hutan ini!" ucap Xio.
"ayah akan pergi berburu terlebih dahulu, kalian akan dijaga oleh Azco dan juga jangan keluar dari halaman rumah, mengerti?" lanjut Xio.
"mengerti ayah!" jawab mereka bersamaan, sedangkan Azco pasrah menerima nasibnya jadi penjaga anak.
"Kalau begitu dahh!" ucap Xio berjalan keluar halaman rumah sambil melambaikan tangannya dengan tersenyum.
"dahh hati-hati ayah!" Leon dan Lena juga melambaikna tangannya.
setelah Xio pergi kedalam hutan merekapun kembali melanjutkan latihannya, sedangkan Xio sedang mencari monster-monster di dalam hutan.
................
Sementara itu di empat kerajaan yang berada di sekitar hutan kematian sedang di gemparkan dengan suara ledakan-ledakan yang terjadi di hutan kematian dan juga mereka mendapatkan informasi dari para petualang yang sedang berburu di area luar hutan kematian kalau ledakan-ledakan tersebut menghancurkan setengah bagian gunung.
Para kerajaan juga mengirim para pasukannya ke asal ledakan tersebut untuk memeriksa apa penyebabnya, mereka takut kalau ada iblis yang ingin menyerang.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
deni syahputra
wow...ada ngak putrinya Thor...agak monoton neh
2024-06-12
0
Rehan
👍
2023-05-13
2
Gabutdramon
bocil kembar baru lv 0 tapi udah test hancurin gunung juga, mestinya tumbangin pohon dl
2023-04-27
0