Pemuda berjubah yang menyelamatkan Mu Lian mengeluarkan jurus yang sama. Ular itu lebih besar dan lebih panjang daripada milik Shangguan Hao. Setelah melahap ular api milik Shangguan Hao, ular itu menerjang Shangguan Hao. Tubuh Shangguan Hao dilahap api.
Hawa panas terasa hingga ke tempat Mu Lian berdiri. Mu Lian menatap terpesona ke arah api berwarna merah menyala setinggi tiga meter dipekarangan. Mu Lian menatap ke arah api itu tertegun, tak ada jeritan, rontaan mau pun rintihan.
Yang Mu Lian dengar hanyalah suara desis api.
"Kalian baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" kata seorang pemuda berjubah hitam.
"Kami baik-baik saja, terimakasih," kata Bibi Wang. Ketiga pemuda itu menatap Mu Lian.
"Kami baik-baik saja. Terimakasih, senior," kata Mu Lian. Ketiga pemuda itu kemudian mengangguk.
"Hei kalian! Segera bereskan penyamun yang masih berkeliaran! Master Chu menyuruh kalian berkumpul di rumah master Mu setelah semua selesai," kata seorang gadis berjubah hitam. Mu Lian tertegun. Mu Lian menghampiri gadis itu dan berkata,
"Maaf senior namaku Mu Lian. Kalau boleh tahu apa yang terjadi pada rumah master Mu?"
"Mu Lian?! Margamu Mu?" tanya gadis itu.
"Iya benar, senior," jawab Mu Lian.
"Ikut aku," kata gadis itu. Mu Lian berpamitan pada Bibi Wang dan ketiga pemuda berjubah hitam kemudian menyusul gadis itu diikuti oleh Yi Xue.
Sepanjang jalan kawasan pemukiman, jenazah para kultivator bergelimpangan dimana-mana. Noda darah membasahi dinding dan tanah membuat udara sekitar menjadi amis. Mu Lian menutup hidung dan mulutnya dengan tangan.
Penduduk bergotong royong dengan orang berjubah hitam mengevakuasi jenazah dan membersihkan sisa-sisa pertarungan. Mu Lian menghela nafas lega melihat penduduk lembah baik-baik saja.
Mu Lian berdiri di depan gerbang rumah master Mu. Dia melihat melalui pintu gerbang yang terbuka ada beberapa orang berjubah hitam berdiri di pekarangan.
Mereka melihat kedatangan si gadis dan Mu Lian. Mu Lian dibawa ke seorang pemuda yang memiliki aura menyesakkan. Di bahunya hinggap burung rajawali tampan yang Mu Lian lihat di rumah Bibi Wang.
"Senior Han," kata gadis itu.
"Ini?" kata pemuda itu.
"Ini Mu Lian, senior," kata si gadis.
"Mu? Apa kau kemari untuk mengecek rumah master Mu?" tanya Senior Han.
"Nama ku Mu Lian. Benar senior. Sebelum pergi master Mu menitipkan rumahnya padaku," kata Mu Lian melanjutkan "Apa yang terjadi, senior?"
"Mereka mendobrak dan masuk ke rumah master Mu," kata Senior Han.
Mu Lian menarik nafas dalam dan berlari ke lantai 2 meninggalkan orang-orang berjubah hitam dan Yi Xue. Mu Lian berlari ke arah gudang kemudian masuk melalui pintunya yang hancur.
Rak-rak yang dulunya dipenuhi botol keramik dan botol kaca kini nyaris kosong. Mu Lian mengelilingi gudang itu melihat isi botol-boto keramik yang tersisa hanyalah pil *tingkat rendah saja sedangkan botol kaca berisi akar-akaran yang dapat di temukan di bukit selatan.
Orang bernama senior Han menyusul Mu Lian. Melihat gadis itu memeriksa botol-botol dengan senyum getir. Pemuda itu tak melontarkan pertanyaan atau berkata apapun, hanya berdiri di depan pintu dan mengamati Mu Lian.
Beberapa saat kemudian Mu Lian pindah ke kamar master Mu. Mu Lian mendengus melihat meja kerja berantakan dan kursinya terguling. Sejak master Mu pergi mencari teratai api, Mu Lian masuk ke kamar master Mu hanya untuk beres-beres. Tapi lihat perbuatan mereka!
Mu Lian berjalan ke kamarnya dengan wajah murung. Melihat pintunya yang terbuka Mu Lian hanya menghela nafas. Seperti dugaan kamarnya pun berantakan.
Mu Lian melihat sekilas kamarnya yang berantakan kemudian menghampiri tempat tidurnya. Dalam waktu sesaat saja matanya mengandung senyuman namun Mu Lian hanya berbalik dan keluar kamar.
"Bagaimana?" kata senior Han.
"Parah sekali. Hanya tersisa pil tingkat rendah dan akar-akaran biasa," kata Mu Lian sambil menggelengkan kepala.
"Aku tak tahu apakah orang-orang yang menjarah rumah master Mu masih ada di lembah ini. Tapi kami sedang menginvestigasinya," kata senior Han.
"Senior, master Chu datang," kata seorang berjubah hitam yang baru saja datang.
"Mari kita menghadap master Chu. Master Chu adalah ketua dalam operasi pemburuan penyamun ini" kata senior Han sambil membawa Mu Lian ke pekarangan.
Pekarangan dipenuhi orang berjubah hitam. Namun diantara orang-orang itu, seorang kakek mencuri perhatian Mu Lian. Posturnya tegap dan tubuhnya kekar.
"Master Chu," kata senior Han.
"Han Tengfei, bagaimana keadaan disini?" kata Master Chu.
"Mereka menjarah rumah master Mu. Hanya pil tingkat rendah dan akar-akaran biasa yang tersisa," kata Han Tengfei.
"Hmm aku dalam masalah. Bagaimana aku menghadap master Mu dan master Yi?" kata master Chu sambil mengelus dagu kemudian melanjutkan "Bagaimana hasil investigasi?"
"Lapor master! Dua anggota sekte tercepat sudah dikerahkan untuk memastikan lokasi mereka. Mereka akan segera mengirimkan lokasinya," kata seorang gadis.
"Bagus. Jangan sampai lepas. Senior Han siapakah gadis ini?" kata Master Chu. Matanya bertemu dengan Mu Lian.
"Ini Mu Lian, master" kata Han Tengfei.
"Perkenalkan namaku Mu Lian," kata Mu Lian.
"Mu?! Hoho! Senang bertemu denganmu! Kemari-kemari coba kulihat dirimu lebih jelas,"
Mu Lian mendekati master Chu yang kemudian mengamatinya dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Kudengar dari tiga berandalan itu kau cucu kesayangan Master Mu, hmm?" kata Master Chu. Mu Lian tertegun. Kemudian terlintas tiga pemuda yang bertarung dengan Shangguan Hao beserta bawahannya di rumah Bibi Wang. Mu Lian ingat belum sempat menyangkal pernyataan bahwa dirinya adalah cucu Master Mu.
"Tidak bukan begitu-"
"Lian'er!" kata seorang wanita. Meimei menerobos ke pekarangan.
"Jiejie?" kata Mu Lian terkejut.
"Gadis bodoh! Kenapa kau tidak meminta bantuan kepadaku? Bagaimana aku bisa menghadap master Mu kalau terjadi apa-apa padamu!" kata Meimei sambil memeluk Mu Lian.
"Aku tidak apa-apa jiejie. Aku takut akan terjadi apa-apa pada senior Meng," kata Mu Lian.
"Kau ini," kata Meimei terharu. Setelah melepaskan pelukan Meimei melihat pekarangan rumah Mu Haoucun penuh dengan orang berjubah hitam.
"Perkenalkan namaku Meimei, para senior sekalian," kata Meimei memperkenalkan diri. Meimei tidak waspada karena mengetahui mereka membantu melenyapkan penyamun-penyamun itu.
"Namaku Chu Minishen. Kami dari sekte Rajawali Agung," kata Chu Minishen.
"Terimakasih telah membantu penduduk lembah, Master Chu. Aku bertanggung jawab atas keamanan lembah sementara Master Yi tidak ada," kata Meimei.
"Tidak perlu berterimakasih. Aku penasaran saja pada dua orang tua ini biasanya mereka sulit untuk diajak keluar lembah," kata Chu Minishen. Meimei gelisah.
"Lupakan. Jangan beritahu kalau hal itu privasi," kata Chu Minishen.
"Lian'er mari kita bawa Master Chu duduk dan menuangkan teh," kata Meimei sambil menarik lengan Mu Lian. Mu Lian yang sejak tadi membuka dan menutup mulutnya akhirnya tak jadi menyangkal karena sudah ditarik Meimei.
Mu Lian dan Meimei membawa master Chu duduk di aula resepsionis kemudian pergi membuat teh. Master Chu menceritakan kejadian selengkapnya sambil minum teh. Han Tengfei dan tiga pemuda yang menyelamatkan Mu Lian ikut menemani.
Berdasarkan cerita Chu Minishen, orang-orang itu bukan penyamun biasa. Mereka merupakan anggota kelompok aliran sesat namun berada di rantai komando paling bawah. Bisa dibilang penjahat kelas teri.
Master Chu belum bisa memastikan aliran sesat mana yang berani menculik para pembuat pil di lembah ufuk timur. Master Chu mendapat surat dari master Yi bahwa dia akan menemani master Mu keluar lembah.
Sebagai saudara seperguruan, master Chu dipercayakan menjaga lembah sampai master Yi kembali. Tapi suatu hari terjadi pertempuran kecil di gunung lain yang memakan banyak korban.
Anggota-anggota sekte Rajawali Agung yang sudah sebulan berpatroli disekitar lembah berniat membantu. Selama satu bulan mereka berpatroli namun tidak ada kejadian yang mengancam lembah jadi mereka berniat pergi sebentar. Jarak dari lembah ke gunung itu hanya beberapa hari.
Di tengah perjalanan, mereka mendapat sinyal bahaya dari salah seorang anggota Rajawali Agung yang ditinggalkan di lembah. Mereka kembali secepat mungkin dan menemukan kelompok ini sudah menculik pembuat pil dari lembah.
Tujuan utama mereka adalah murid-murid master Mu. Namun mengingat pembuat pil dari lembah ufuk timur merupakan orang-orang berbakat, mereka berniat menculik seluruh anggota Embun Pagi. Dongshan dan Xiaoxiao dikabarkan menjadi korban penculikan. Murid-murid master Mu yang lain juga dikabarkan menghilang.
Padahal dalam suratnya Master Yi menyuruh master Chu menjaga baik-baik murid Master Mu. Mendengar hal tersebut Mu Lian tiba-tiba bangkit. Meimei menatap Mu Lian dengan cemas.
"Apa kau dekat dengan mereka? Maaf ya kami gagal menjaga mereka," kata Master Chu sedih.
"Aku-"
"Lian'er dan anak-anak itu sering mengumpulkan tanaman herbal bersama. Akhir-akhir ini Lian'er juga murung karena tidak bisa bertemu mereka. Aku mencuri waktumu menghabiskan waktu dengan mereka, maaf ya , Lian'er," kata Meimei sambil memegang tangan Mu Lian.
"Eh, iya, bukan itu. Maksudku mereka baik-baik saja," kata Mu Lian.
"Tentu saja. Mereka baik-baik saja. Aku akan memastikan mereka kembali dengan selamat," kata Chu Minishen meyakinkan.
"Maksudku mereka tidak diculik. Aku menyembunyikan mereka. Mereka selamat," kata Mu Lian.
Semua orang menatap Mu Lian.
"Aku lupa memberitahu," kata Mu Lian. Kemudian Mu Lian menceritakan kejadian yang dialaminya bersama murid-murid Master Mu.
Master Chu hendak mengantar Mu Lian ke hutan tapi Mu Lian menolak. Karena Master Chu bersikeras jadi senior Han lah yang mengantar Mu Lian. Mu Lian ke pekarangan diikuti Han Tengfei berniat mencari Yi Xue namun tak ada.
Mu Lian ke rumah Bibi Wang untuk menemui Yi Xue namun Bibi Wang berkata bahwa Yi Xue tidak kembali lagi setelah mengikuti Mu Lian ke rumah Master Mu. Setibanya di klinik, Mu Lian tidak menemukan siapapun.
Mu Lian menatap klinik yang kosong. Dongshan dan Xiaoxiao diculik. Mu Lian baru percaya setelah melihat klinik yang kosong tak berpenghuni. Dengan berat hati Mu Lian kembali ke rumah master Mu.
"Maaf senior Han temanku Yi Xue yang mengetahui tempat persembunyian. Aku baru sekali kesana jadi tidak hafal," kata Mu Lian menyesal.
"Dimana Yi Xue?" tanya Han Tengfei.
"Aku tidak tahu. Biasanya dia di klinik karena dia asisten Paman Dongshan," kata Mu Lian.
"Sebaiknya kita kembali lagi nanti, sekarang kita kembali ke rumah master Mu," kata Han Tengfei.
"En" jawab Mu Lian.
Mu Lian berjalan bersama Han Tengfei. Di sepanjang perjalanan mereka diam. Han Tengfei adalah pemuda yang tak banyak bicara apalagi baru kali ini dia bertemu dengan Mu Lian.
Beberapa saat kemudian mereka tiba di rumah Master Mu. Di Pekaranganya tampak semakin ramai. Mu Lian melewati gerbang kemudian mengenali kelima anak muda dalam kerumunan. Salah satunya adalah Yi Xue.
"Changyi, Jiaojiao, Mutong, Liuzhi!" seru Mu Lian.
"Lian'er! *Wuwu kami khawatir sekali!" kata Jiaojiao.
"Gadis bodoh! Kenapa mengorbankan dirimu demi kami!" kata Liuzhi.
"Lihat Changyi wajahnya muram semenjak kau pergi meninggalkan kami," kata Mutong.
Jiaojiao, Mutong dan Liuzhi memeluk Mu Lian dengan erat. Ketiganya memeluk Mu Lian hingga Mu Lian kehabisan nafas. Merasakan Mu Lian menggeliat mereka melepaskan pelukan. Mu Lian kemudian dibanjiri curahan hati ketiga temannya. Mereka sampai melupakan anggota Rajawali Agung yang berdiri tak jauh dari mereka.
"Ya! Ya! Dia memanggilmu selama hampir dua jam! Awalnya kami tak tahu apa yang terjadi sampai akhirnya kami tidak melihatmu di tempat persembunyian!" kata Jiaojiao.
"Waktu terasa lambat dan kami tidak tahu apa yang terjadi diluar sana," kata Mutong.
"Satu menit rasanya seperti setahun! Aku sampai takut kau melupakan kami di lubang itu!" kata Liuzhi.
"Lian'er kau tidak melupakan kami, kan?" kata Mutong.
"..."
.........
Note:
* Tingkat / Kualitas Pil
- kualitas rendah (keefektifan 60%)
- kualitas sedang (keefektifan 70%)
- kualitas tinggi (keefektifan 80%)
- kualitas unggulan ( keefektifan 90%)
obat racik (rata-rata 48%-58%)
Jadi Master Mu sebenarnya sudah mengenalkan berbagai macam pil dan kualitas pil ketika mengajarkan tanaman herbal yang ada di dunia itu. Tapi Mu Lian hanya tertarik meracik obat jadi tak pernah mengungkit tentang pil lagi.
* Jiaojiao menangis~ (😂)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
ayam receh
Maaf tapi Mu Lian melupakan kalian
2021-08-08
1