"Puk," suara pangsit terjatuh dari sumpit Mu Lian. Mulutnya terbuka tidak jadi memakan pangsit. Matanya menatap Mu Haoucun dengan tak percaya.
"Aku rasa ada baiknya jika kamu beristirahat dari kultivasimu. Jadi ayo kita pergi mencari tanaman herbal untuk Meng Zhi," kata Mu Haoucun sambil menyeruput teh.
Kemarin Mu Lian bertemu dengan sepasang kekasih ajaib. Sang pria merupakan makhluk legenda, dia terluka dan membutuhkan pertolongan pertama sebelum kondisinya semakin memburuk.
Setelah pulang dari penginapan Mu Haoucun dengan semangat memberikan pelajaran mengenai tanaman herbal yang ada di dunia ini . Pelajaran tersebut berlangsung hingga larut malam, mungkin akan lebih jika Dongshan tidak mengingatkan Mu Haoucun.
"Libur? Mana mungkin aku lewatkan kesempatan ini," batin Mu Lian sambil berdeham.
"Kemana kita akan mengumpulkan tanaman herbal, master Mu?" kata Mu Lian dengan tenang tapi matanya mengandung senyuman.
"Bukit selatan. Cepat habiskan sarapanmu. Aku akan menunggu di gerbang sepuluh menit lagi," kata Mu Haoucun.
"Baik master Mu," kata Mu Lian. Tangannya mulai bergerak lincah ke piring-piring saji yang ada di meja. Setelah nasi di mangkuknya habis tak bersisa Mu Lian meletakkan piring beserta sumpit di atas meja.
"Xiao'er maaf hari ini aku tidak membantumu membereskan piring," kata Mu Lian menyesal.
"Tidak apa-apa jiejie, sana cepat pergi master Mu sudah menunggumu," kata Xiaoxiao.
"Jangan lupa bawa keranjangnya Lian'er," kata Dongshan mengingatkan.
"Baik paman Dongshan," kata Mu Lian sambil pergi mencari keranjang.
Mu Lian menemukan keranjang tak jauh dari meja dan berpamitan pada Dongshan dan Xiaoxiao. Melihat Mu Lian melewati gerbang Mu Haoucun segera memimpin Mu Lian menuju bukit selatan. Jalan yang dilewati berlawanan arah dengan jembatan batu.
Setelah melewati kawasan permukiman Mu Haoucun berjalan lurus menuju bukit yang tampak tak jauh dari jalan. Seekor burung terbang di bawah cahaya matahari yang terasa lembut di kulit. Sesekali angin berhembus menerbangkan rambut Mu Lian. Merasakan lingkungan disekitarnya Mu Lian berjalan sambil tersenyum lebar.
Bukit selatan sangat asri dan penuh dengan berbagai tanaman. Mu Lian melihat bunga-bunga dengan berbagai macam warna dan bentuk. Kupu-kupu terbang kesana kemari di hamparan bunga yang luas. Mu Lian menghampiri Mu Haoucun.
"Aku melihat hampir semua tanaman herbal yang kupelajari semalam ada di sini," kata Mu Lian matanya berbinar.
"Hoho, baru semalam belajar kau langsung bisa mengetahui tanaman apa itu?" kata Mu Haoucun.
"Tanaman yang kupelajari semalam hampir sama dengan tanaman dari daerah asalku, hanya beberapa yang berbeda. Tapi tak masalah, jika aku memegang yang aslinya mungkin aku akan belajar lebih cepat," kata Mu Lian.
"En. Kau bilang sejak kecil sudah mengenal tanaman herbal. Wajar saja," kata Mu Haoucun sambil mengangguk.
"Apakah di tempat lain tanaman herbal dapat ditemukan semudah di bukit selatan?" tanya Mu Lian penasaran.
"Di tempat lain kemungkinan untuk mendapatkan tanaman herbal dalam satu tempat sangat kecil. Untuk membuat satu resep obat kau harus mengumpulkan tanaman herbal dari berbagai tempat," kata Mu Haoucun melanjutkan "Hanya ada dua tempat di negeri ini yang memiliki tanaman herbal terlengkap yaitu Bukit Selatan dan Gunung Langit Biru,"
"Luar biasa. Tempat ini seperti surga," kata Mu Lian sambil tersenyum lebar.
"Lembah Ufuk Timur dan Gunung Langit Biru sering disebut surganya para pembuat pil," kata Mu Haoucun.
"Ah," kata Mu Lian sambil mengangguk.
Mu Haoucun berjalan selama beberapa menit sebelum akhirnya berhenti di depan bunga berwarna putih. Mu Haoucun kemudian membagi tugas untuk mengumpulkan tanaman herbal. Mu Lian mendapat tugas untuk mengumpulkan tanaman herbal untuk meracik obat oles.
Obat ini pernah digunakan Mu Lian ketika pertama kali terlempar ke dunia ini. Xiaoxiao yang membantu mengoleskan di sekujur tubuhnya. Mu Lian memberikan keranjang pada Mu Haoucun kemudian pergi mencari tanaman herbal.
"*Danggui, *Si Cao,...," gumam Mu Lian mengingat resep obat oles. Punggungnya membungkuk saat mengambil tanaman herbal. Tangan Mu Lian penuh semangat menggali tanah agar dapat memanen tanaman herbal menyebabkan tangan dan kukunya penuh dengan tanah.
"Master Mu aku sudah mengumpulkan semuanya," kata Mu Lian sambil menghampiri master Mu. Master Mu terkekeh saat melihat Mu Lian membuat roknya sebagai keranjang.
"Masukan ke keranjang. Ayo kita cari beberapa tanaman lagi," kata Mu Haoucun sambil memasukan sejumput rumput berwarna kebiruan ke dalam keranjang.
"Oh?" kata Mu Lian.
"Obat oles yang kau gunakan tidak akan efektif digunakan untuk mengurangi cedera pada kultivator yang telah melewati ujian surgawi," kata Mu Haoucun.
"Tanaman apakah itu?" kata Mu Lian.
"Ayo aku akan menunjukkannya padamu," kata Mu Haoucun. Mu Haocun membawa Mu Lian berjalan ke dalam barisan pepohonan lebat.
Tak lama kemudian Mu Haoucun berhenti di sebuah pohon. Batangnya tebal dan besar. Di permukaan batangnya terdapat jamur berwarna keemasan. Mu Haoucun memetik jamur tersebut dengan hati-hati kemudian memasukkannya ke dalam keranjang.
"Ingatlah jamur ini berguna untuk meningkatkan keefektifan tanaman herbal," kata Mu Haoucun.
"Baik, master Mu," kata Mu Lian.
Mu Haoucun berbalik dan berjalan menuruni bukit. Mu Lian tidak kembali ke klinik Dongshan melainkan diajak ke sebuah rumah besar yang berada dekat jembatan batu. Rumah tersebut menghadap sungai.
Terlihat beberapa orang mengular di depan gerbang. Ketika Mu Haoucun datang orang-orang memberi salam dan memberi jalan. Di pekarangan Dongshan sedang memeriksa seorang kakek di *aula resepsionis.
"Master Mu mengapa paman Dongshan membuka kliniknya di kediaman anda?" tanya Mu Lian bingung.
"Oh, ini terjadi ketika kamu datang. Aku pikir kamu membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memulihkan diri sehingga aku menawarkan Dongshan membuka kliniknya di rumahku," kata Mu Haoucun melanjutkan "Melihat kondisimu yang sudah pulih sepenuhnya dan mengingat aku akan meninggalkan lembah ufuk timur untuk mencari teratai api sebaiknya kamu pindah ke rumahku, Lian'er,"
"Master, aku tidak mau merepotkan anda," kata Mu Lian. Tubuhnya bergerak gelisah. "Kalau aku tinggal di rumah master Mu...aku tidak bisa bersantai-santai," batin Mu Lian.
"Omong kosong. Lian'er pindahlah ke rumahku. Tolong jaga rumah ini saat aku pergi," kata Mu Haoucun. Mu Lian menundukkan kepalanya muram.
"Master Mu," Dongshan menyapa master Mu.
"Dongshan, lanjutkan. Aku akan meracik obat untuk rekanku," kata Mu Haoucun.
"Oh. Silahkan master ini kan rumah anda. Aku yang merasa tidak enak karena membuka klinik di rumah anda," kata Dongshan melanjutkan "Aku tidak akan menghambat anda lagi, pasti rekan anda seseorang yang sangat penting di dunia kultivator jadi sebaiknya anda tidak membuang waktu,"
"Kau bisa saja. Kau ini muridku jadi tak usah segan-segan," kata Mu Haoucun melanjutkan "Rekanku ini sudah sering membantuku jadi aku sangat berhutang budi padanya,"
Mu Haocun melambaikan tangannya kemudian berjalan menaiki lantai dua. Ketika Mu Lian menginjakkan kaki di lantai dua, terdengar suara dua benda saling bertumbukan. Suara itu berasal dari sebuah ruangan yang dituju Mu Lian.
Suaranya semakin nyaring setelah Mu Lian memasuki ruangan tersebut. Wangi tanaman herbal memasuki hidung Mu Lian. Seorang pemuda tampak sedang menghaluskan tanaman herbal menggunakan *lumpang dan alu yang terbuat dari batu. Pemuda itu menghaluskan tanaman herbal dengan tekun hingga tak menyadari kedatangan Mu Lian dan Mu Haoucun.
"Yi Xue aku ikut meracik obat ya," kata Mu Haoucun dengan santai. Yi Xue mendongak melihat Mu Haoucun dan berdiri.
"Master Mu! Maaf aku tidak sadar," kata Yi Xue malu.
"Tidak apa, kau asisten yang sangat rajin. Aku ikut senang untuk Dongshan," kata Mu Haoucun terkekeh.
"Apa yang anda butuhkan master Mu? Aku akan mengambilkannya," kata Yi Xue.
"Baiklah. Kalau begitu Lian'er tolong bantu Yi Xue membawa dua set lumpang dan alu serta beberapa wadah," kata Mu Haoucun. Yi Xue akhirnya melihat ke arah Mu Lian. Matanya menatap Mu Lian lama sekali hingga Mu Lian berkata,
"Baik master. Ehm perkenalkan namaku Mu Lian. Bisakah kau menunjukkan jalan?" kata Mu Lian.
"Oh, maaf. Aku Yi Xue. Anu master, dia gadis yang terluka satu bulan yang lalu itu kan?" kata Yi Xue.
"Ya," kata Mu Haoucun melanjutkan "Karena dia berminat pada pengobatan herbal sekalian saja aku membimbingnya,"
Yi Xue terkejut tapi tidak mengatakan apa-apa. Dia memimpin Mu Lian ke ruangan di sebelahnya dan menunjukkan peralatan yang akan dibawa. Sesekali Yi Xue mencuri pandang ke arah Mu Lian. Mu Lian yang tidak sadar perhatian dari Yi Xue hanya mengamati seisi ruangan dengan antusias.
"Master Mu sering membuat obat racik untuk penduduk yang membutuhkan di sela pekerjaannya sebagai pembuat pil," kata Yi Xue.
"Oh iya aku penasaran. Waktu aku dirawat obat yang kuterima adalah obat racikan master Mu. Apa perbedaannya dengan pil?" tanya Mu Lian.
"Obat yang diracik hanya digunakan penduduk dan prajurit biasa dengan level kultivasi pengkondensasian chi sedangkan level di atasnya menggunakan pil," kata Yi Xue.
"Apa yang terjadi jika orang dengan level pengkondensasian chi meminum pil?" kata Mu Lian.
"Pil tidak akan mudah larut dalam tubuh dan malah membahayakan. Segala sesuatu yang berlebihan itu berbahaya," kata Yi Xue.
"Ah. Mengerikan," kata Mu Lian ketakutan.
"Tidak apa, maka dari itu pengobatan di bagi menjadi dua yaitu dengan pil dan obat racik. Ngomong-ngomong bagaimana keadaanmu?" kata Yi Xue.
"Aku sudah lebih baik. Terimakasih. Oh iya apa syaratnya jika seseorang ingin menjadi pembuat pil?" tanya Mu Lian.
"Para pembuat pil harus memiliki chi yang sangat banyak selain itu memiliki kadar chi yang murni," kata Yi Xue melanjutkan "Master Mu adalah pembuat pil terbaik di negeri ini jadi pasti kau tahu bagaimana chi yang dimilikinya,"
Mu Lian hanya mengangguk dan mengikuti Yi Xue kembali ke Mu Haoucun. Mu Lian melihat Mu Haoucun sedang duduk bersila di lantai. Perhatiannya difokuskan pada tanaman herbal yang ada di dalam lumpang.
"Master Mu silahkan," kata Yi Xue sambil menata lumpang dan alu sedemikian rupa.
"Terimakasih Yi Xue, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu," kata Mu Haoucun. Yi Xue diam dan kembali pada pekerjaannya.
"Aneh sekali, kesannya master Mu seperti mengusirku supaya tidak mengganggu waktunya dengan Mu Lian. Aku terkejut master Mu secara langsung membimbing Mu Lian..." batin Yi Xue.
"Kemarilah Mu Lian aku akan mengajarimu membuat obat salep dan penghilang rasa sakit," kata Mu Haoucun. Selama beberapa jam ke depan Mu Lian mengikuti langkah membuat obat yang diberikan Mu Haoucun.
Mu Haoucun memberikan penjelasan dengan sabar di setiap langkah sesekali menjawab pertanyaan Mu Lian. Yi Xue hanya melihat dari pinggir, semakin penasaran dengan sikap lembut Mu Haoucun yang ditujukan pada Mu Lian.
Mu Lian sebaliknya terlihat sangat antusias menerima penjelasan dari Mu Haoucun. Senyum hangat bagaikan mentari menghiasi wajahnya yang manis membuat kuping Yi Xue memerah. Yi Xue menunduk tidak berani mencuri pandang ke arah Mu Lian lagi.
Mu Lian dan Mu Haoucun menyelesaikan peracikan obat menjelang siang hari. Keduanya kemudian turun ke pekarangan sebelum akhirnya menemukan Dongshan yang mengantarkan pasien terakhirnya.
"Dongshan bisa aku bicara denganmu," kata Mu Haoucun melanjutkan "Lian'er aku titipkan obat ini padamu, tolong sampaikan salam ku pada Meimei,"
"Baik master Mu," kata Mu Lian. Kedua tangannya membawa bungkus yang terbuat dari daun. Mu Lian berjalan keluar menuju penginapan sepasang kekasih itu.
Mu Lian menatap pintu kamar yang dihuni sepasang kekasih itu kemudian mengetuk.
"Meimei ini Mu Lian. Aku membawakan obat," kata Mu Lian. Pintu berderit.
"Lian'er? Ayo masuk. Cuaca di luar terik sekali, maaf ya merepotkanmu,," kata Meimei dari balik pintu kemudian menarik tangan Mu Lian.
Meimei menutup pintu. Suaranya terdengar cukup nyaring di kamar yang sunyi ini. Pria bernama Meng Zhi masih terbaring di tempat tidur berkanopi. Tirainya disingkap dan ada kursi kayu disebelah tempat tidur. Mu Lian berbalik dan menatap Meimei. Terdapat lingkaran hitam dibawah matanya.
"Meimei, aku sudah membawakan obat jadi setelah ini sebaiknya kamu meluangkan waktu untuk beristirahat," kata Mu Lian sambil menggenggam tangan Meimei.
"Iya," kata Meimei tersenyum meyakinkan. Mu Lian menyerahkan obat kepada Meimei sedangkan dia menyiapkan obat untuk luka internal.
Mu Lian sampai harus menemui penjaga penginapan untuk menanyakan arah dapur. Ketika Mu Lian kembali ke kamar, Meimei selesai mengoleskan obat dan mengganti pakaian kekasihnya.
"Meimei obat ini harus diminum," kata Mu Lian ragu.
"Sini berikan padaku," kata Meimei. Meimei meminum obat itu. Mu Lian terkejut tapi sebelum Mu Lian sempat mengatakan sesuatu Meimei mencium kekasihnya.
"Oh...itu....Meimei sedang memberikan obat kan?" batin Mu Lian. Mulutnya terbuka tanpa sepatah kata pun.
"Ehm Meimei aku baru ingat ada janji. Sampai ketemu nanti!" kata Mu Lian.
.........
Note:
* Danggui: Angelica Sinensis (female ginseng)
Si Cao: Radix Lithospermi (akar Lithospermi 😂)
Lumpang dan alu (mortar and pestle)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
QueenSha
penasaran ma tanaman2 herbal yg berumur ratusan bahkan ribuan tahun, terlebih ginseng.
2021-09-06
5
ayam receh
ayo belajar pengobatan tradisional China sambil mencari hiburan di novel ini
2021-08-08
3