"Kasihan sekali dengan usia yang masih muda begini..." kata seseorang dengan suara lirih.
"Bagaimana keadaannya, master Mu?" tanya seorang wanita paruh baya. Tatapan ibanya mengarah ke Mu Lian yang tidak sadarkan diri.
"Lukanya parah sekali. Terimakasih sudah memanggilku ibu Wang karena dalam kondisi seperti ini kita tidak boleh dengan asal memindahkan tubuh pasien. Kalau salah bisa-bisa cederanya tambah parah," kata master Mu melanjutkan ke seorang pemuda yang berdiri disebelah ibu Wang "Panggilkan beberapa orang untuk memindahkan tubuh gadis malang ini. Jangan lupa untuk membawa tandu"
"Baik master" kata si pemuda sambil mengangguk dan segera berlari untuk menyampaikan pesan.
"Apa yang sebenarnya dialami gadis ini? Oh..aku jadi teringat anak gadisku yang sudah menikah di desa tetangga" kata ibu Wang penuh emosi.
"Pastinya sesuatu yang buruk. Tubuhnya di penuhi daun dan tanah sepertinya dia jatuh dari jurang" kata Mu Haoucun sambil mendongak melihat ke arah puncak gunung yang tertutup awan.
"Yang benar saja" kata ibu Wang tercekat.
"Luka tergores dan memar di sekujur tubuhnya membuktikannya dengan jelas. Apalagi kita bisa melihat jalur gadis itu jatuh" kata master Mu memandang pohon-pohon muda yang patah dan kerikil-kerikil berserakan.
Tak lama kemudian beberapa pemuda berjalan membawa tandu yang terbuat dari papan kayu diatasnya dilapisi kain tebal supaya pasien berbaring dengan nyaman. Seorang pemuda menyapa master Mu.
"Master Mu," kata seorang pemuda.
"Changyi tolong ya," kata master Mu sambil menepuk pundak pemuda itu. Master Mu memberi jalan supaya Mu Lian bisa diangkat menggunakan tandu. Mata Master Mu mengawasi dengan ketat proses evakuasi Mu Lian. Setelah puas dengan pekerjaan para pemuda, Master Mu mulai memimpin rombongan menuju kawasan permukiman.
Jalanan terlihat lengang di kawasan seluas *150 mu ini. Master Mu memimpin rombongan melewati baris demi baris rumah yang disusun secara simetris. Kemudian dia berhenti di depan sebuah rumah yang diatasnya tergantung papan bertuliskan Klinik Dongshan.
Master Mu melewati pintunya yang terbuat dari kayu dan menemukan seorang pria paruh baya sedang berkutat di depan tumpukan tanaman herbal di pekarangan.
"Dongshan siapkan kamar, baju bersih dan panggilkan Xiaoxiao," kata master Mu melanjutkan ke seorang pemuda yang berjalan paling dekat dengannya "Bawakan tanaman-tanaman herbal yang akan kutuliskan di kertas nanti dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk meracik obat"
"Master?" tanya Dongshan bingung. Serombongan pemuda memasuki klinik sambil membawa tandu, diatasnya seorang gadis dipenuhi luka tak sadarkan diri. Melihat gadis itu Dongshan segera berdiri dan memanggil seseorang.
"Xiaoxiao!" kata Dongshan. Tak lama seorang gadis berumur tujuh belas tahun keluar dari sebuah ruangan. Tanpa basa basi Dongshan menyampaikan perintah yang dikatakan master Mu barusan.
.........
Kicauan burung menarik kesadaran Mu Lian dari kegelapan. Udara dingin menggigit tulangnya membuat tubuhnya menggeliat. Rasa sakit menyebabkan matanya terbuka menampakkan ruangan asing di depan matanya.
Mu Lian menyisir ruangan itu. Dindingnya terbuat dari batu berwarna putih, atap yang tinggi, gentingnya kecil-kecil dan berwarna hitam, kerangka atapnya terbuat dari kayu. Kasur dibawah tubuhnya terasa keras dan kurang nyaman, dipan kayunya rendah membuat dinding di ruangan itu semakin terlihat tinggi.
Mu Lian melihat pintu yang terbuka di sisi sebelah kirinya. Cuaca mendung terlihat dari balik pintu. Tak lama suara langkah kaki mendekat dan seorang kakek melewati pintu. Mata Mu Lian bertemu dengan mata sang kakek. Tatapan sang kakek mengandung senyum dan kelegaan.
"Syukurlah kau sudah sadarkan diri" kata si kakek sambil membawa wadah berukuran sedang. Wadah itu terbuat dari kayu dan ketinggiannya membuat Mu Lian tidak bisa mengintip isinya. Si kakek duduk di stool kayu di sebelah Mu Lian dan menyimpan wadah di lantai.
"Jangan terlalu memaksakan diri dulu luka di tubuhmu belum sepenuhnya sembuh, ini minum" kata si kakek melanjutkan "Apa kau lapar? Aku akan membuatkan semangkuk *congee, sebaiknya kamu menghindari makanan yang keras dulu karena tidak baik untuk ususmu"
Mu Lian bingung harus berkata apa di benaknya tersimpan banyak pertanyaan tapi tidak jadi dilontarkan karena merasakan tenggorokannya sangat kering. Melihat segelas air ditangan si kakek Mu Lian hendak mengambilnya namun tangan si kakek berkelit. Kakek itu menggelengkan kepalanya mengambil sendok dan menyuapi Mu Lian. Mu Lian baru sadar bahwa dia tidak bisa bangun akhirnya dia membuka mulutnya dan meminum air tersebut.
"Dimana ini? Berapa hari aku tak sadarkan diri?"tanya Mu Lian dengan suara serak. Tenggorokannya kering sekali hingga terasa sakit.
"Sekarang kau sedang dirawat di klinik Dongshan klinik ini milik temanku, muridku lebih tepatnya. Kau tak sadarkan diri selama 10 hari,"kata si kakek sambil terus menyuapi Mu Lian.
"Tunggu, 10 hari?"kata Mu Lian tercekat tangannya menahan sendok.
"Minumlah lagi jangan memikirkan hal lain dan fokus pada pemulihanmu"kata si kakek. Mu Lian hanya bisa menurut. Entah dimana ini tapi dia harus segera memulihkan diri supaya bisa cepat kembali ke keluarganya.
Mu Lian membayangkan wajah ibunya yang dipenuhi air mata. Waktu kejadian malam itu ibunya sedang menunggu *gege di rumah sakit. Mu Lian minum sambil berkutat dengan pikirannya tak menyadari kehadiran seorang gadis yang baru masuk ke ruangan.
"Master Mu aku akan mengoleskan salep pada tubuh *jiejie" kata gadis itu. Matanya terbelalak melihat Mu Lian.
"Kalian bisa saling berkenalan. Xiaoxiaolah yang telah merawatmu selama ini" kata si kakek kepada Xiaoxiao dan Mu Lian.
"Terimakasih" kata Mu Lian.
"T-tidak perlu" kata si gadis terbata-bata. Matanya menatap lantai.
"Aku akan memasak congee dulu. Tolong ya Xiaoxiao"kata master Mu sambil keluar ruangan.
"Namaku Mu Lian"kata Mu Lian memperkenalkan diri melihat Xiaoxiao bergeming meski beberapa menit sudah berlalu.
"Oh"kata Xiaoxiao mengangguk.
Kehidupan Mu Lian selama beberapa hari kedepan bisa dikatakan membosankan. Setiap hari Mu Lian berbaring di kasur hanya bisa menatap seisi ruangan. Teman mengobrolnya hanya Xiaoxiao karena setiap hari dia bertugas membawa makanan dan mengoleskan salep di sekujur tubuhnya. Efek salep itu seperti menenangkan luka Mu Lian yang terasa sakit.
Awalnya Mu Lian skeptis dengan pengobatan yang diterimanya. Dia tidak tahu apakah ada tulangnya yang patah atau tidak meskipun begitu melihat keadaan ruangan yang ditempatinya pasti tempat ini jauh dari rumah sakit. Mu Lian hendak bertanya tapi si master Mu tidak terlihat lagi batang hidungnya. Master Mu selalu menghilang setelah memeriksa kondisi tubuhnya. Hingga suatu hari Xiaoxiao membantu Mu Lian duduk. Mu Lian terkejut mendapati dirinya sudah bisa berjalan.
Lima hari kemudian Mu Lian membujuk supaya Xiaoxiao bersedia mengajaknya berkeliling. Mu Lian hendak menanyakan sesuatu pada master Mu. Xiaoxiao yang awalnya pemalu menjadi lebih santai di dekat Mu Lian setelah menghabiskan waktu bersama dan mengikuti segala keinginan Mu Lian.
Xiaoxiao memimpin Mu Lian berjalan di sepanjang deretan rumah-rumah. Mata Mu Lian terbelalak melihat rumah bergaya *Hui yang hanya bisa dilihat pada jaman kuno. Kecurigaan Mu Lian berawal dari layout rumah yang menyerupai rumah bergaya Hui yaitu terdapat ruang terbuka menyerupai pekarangan di tengah rumah, dinding kepala kuda yang dinamis, teras simbolis, lengkungan dan ukiran mewah pada dinding.
Memasuki jalanan yang ramai Mu Lian melihat orang-orang disekitarnya menggunakan Hanfu, ada beberapa orang yang menggunakan warna yang seragam. Ekspresi Mu Lian terlihat seperti anak kecil yang terpisah dari ibunya (yah bisa dikatakan begitu). Mu Lian sendiri mengenakan *Hanfu dengan kombinasi rok.
Selepas jalan yang ramai terhampar sungai berwarna hijau seperti batu giok. Lebarnya selebar lapangan sepak bola dan panjangnya sejauh mata memandang. Xiaoxiao memimpin Mu Lian ke sebuah jembatan yang terbuat dari batu kemudian berjalan melewati gapura megah.
Mereka berjalan di jalan setapak menaiki bukit yang terjal. Dua puluh menit kemudian Mu Lian sampai di lapang terbuka ditengahnya berdiri sebuah bangunan bertingkat, bangunan itu masih bergaya Hui. Tertulis nama Embun Pagi di papan pintu masuk.
Xiaoxiao mengajak Mu Lian menuju lantai tiga. Beberapa pemuda yang berpapasan mengangguk pada Xiaoxiao dan menatap penasaran pada Mu Lian. Xiaoxiao masuk ke sebuah ruangan diikuti oleh Mu Lian. Ketika Mu Lian masuk tercium wangi tanaman herbal. Belum sempat Mu Lian melihat-lihat interior ruangan itu matanya sudah terpaku pada punggung seorang kakek.
"Master Mu"kata Xiaoxiao memanggil master Mu lebih cepat daripada Mu Lian.
"Ada apa sampai datang jauh-jauh kemari?"kata master Mu sorot matanya menunjukkan ketidaksetujuan. Master Mu memikirkan kesehatan Mu Lian yang baru pulih beberapa hari yang lalu. Dia tidak setuju kalau Xiaoxiao membawa Mu Lian kesini tapi tidak berbicara lebih jauh.
"Ada yang ingin kutanyakan" Mu Lian maju melindungi Xiaoxiao. Xiaoxiao tidak bersalah dirinyalah yang membujuk Xiaoxiao untuk membawanya kemari.
"Oh?" kata master Mu. Sorot matanya kembali tenang. Xiaoxiao bernapas lega. Merasa tidak memiliki kepentingan Xiaoxiao pamit undur diri.
"Kalau begitu aku akan menunggu di luar" kata Xiaoxiao sambil berjalan keluar. Sebelum Xiaoxiao menutup pintu, master Mu berkata,
"Master Xi mencarimu"
Xiaoxiao mengangguk dan menutup pintu. Hening. Mu Lian menyortir pertanyaan yang ada di dalam benaknya. Master Mu berjalan dengan santai menuju sebuah meja. Dia menuangkan teh ke dalam dua buah gelas. Setelah mengambil teh miliknya dia duduk di kursi dan mempersilahkan Mu Lian duduk.
.........
* 150 mu : 10 hektar
Congee: bubur (slurrp)
Gege: kakak laki-laki
Jiejie: kakak perempuan
Hanfu: baju tradisional cina
* Hanfu yang dipakai Mu Lian (contoh saja)
* ini rumah bergaya hui
* kuda lumping, eh dinding kuda :
* Jembatan batu :)
* Gapura bergaya Hui
* Bangunan master Mu berada
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
ciru
visualnya sangat membantu pembaca masuk dlm imajinasi cerita nonel 👍👍
2022-08-17
0
AK_Wiedhiyaa16
Intinya kemungkinan dia berpindah waktu sekaligus dgn tubuh aslinya atau jiwanya yg masuk ke raga tubuh yg bernama sama dengannya??
2022-03-22
1
ayam receh
lanjut
2021-08-08
2