Dengan tidak sabarnya, Elang menunggu Jelita disofa yang terdapat dikamar mereka. Dengan ditemani layar lipatnya, detik yang berganti menit Elang tetap setia menunggu istrinya itu. Hingga pukul dua belas malam, Jelita baru menampakkan batang hidungnya.
"Kok belum tidur.?" tanya Jelita seusai ia memasuki kamar. Diletakkan tas kesayangannya dan juga tas kerjannya ketempat yang semestinya.
"Nungguin kamu, malem banget pulangnya.?" tanya Elang
"Biasa persiapan untuk keberangkatan keKorea besok jadi meeting tadi, sekalian beresin beberapa kerjaan yang bakal aku bawa." jelas Jelita
Elang mencoba meredam emosinya "ya udah, bersih bersih dulu sana aku tungguin." perintahnya kemudian.
Jelita pun menuruti perkataan Elang. Hampir lima belas menit ia berada didalam kamar mandi. Dengan menggunakan gaun tidurnya, Jelita keluar dari sana dan langsung membaringkan tubuhnya keranjang. Elang mematikan layar lipatnya dan menyambangi Jelita.
Dipeluknya tubuh yang kini membelakangi dirinya, diberinya ceruk leher Jelita dengan kecupan disertai hisapan. Jari jemarinya pun mulai menelisik masuk kedalam gaun tidur Jelita.
"Nanti pagi aja ya.? aku capek banget cinta. Mataku udah berat banget." ucap Jelita sembari tangannya yang mencegah pergerakan tangan Elang.
Tanpa memberi tanggapan, Elang langsung menarik tangannya yang sudah menyentuh salah satu buah dada Jelita dan untuk kemudian melangkah menuju kekamar mandi.
Dituntaskannya sendiri hasrat yang telah ia tahan selama sepuluh hari ini dan setelahnya ia pun ikut terlelap disisi Jelita. Saling memunggungi, posisi mereka saat ini.
Dan kembali, emosi Elang terpancing dikala ia membuka mata dipagi hari. Jelita sudah tampak rapi dengan pakaian kerjanya dan juga satu buah koper besar yang akan ia bawa keKorea.
"Kamu mau terus begitu.? kamu ini istri loh sekarang, bukan cewek lajang. Kamu aku kasih waktu sampai tahun depan bukannya mikir, malah ngelunjak kamu. Mau kamu apa sih.?" sembur Elang tanpa mau berbasa basi lagi.
"Kamu kenapa sih.? pagi pagi udah marah marah. Aku udah bilang kan.? aku mau keKorea hari ini dan sampe akhir tahun tanggung jawab yang harus aku selesaikan banyak." balas Jelita yang mulai terpancing oleh sikap Elang.
"Nyadar kamu itu. Aku dari kemaren coba sabar ngadepin kamu, tapi kamu apa coba ini.? kewajiban kamu itu suami Jelita. Silahkan kamu beresin tanggung jawab soal kerjaan, tapi jangan lupa sama kewajiban kamu sebagai istri." suara Elang semakin meninggi.
"Lang.! aku kaya gini ka...
"Jangan bilang kamu kaya gini dari pacaran." sela Elang dengan mata mendelik tajam.
"Sekarang beda Jelita, kamu udah punya suami, AKU. Kita udah bahas ini kan.? kalau kamu masih mau kerja, kurangi jam kerja kamu dan kamu menyanggupi dan malah kamu juga janji, akan berhenti kerja kalau kamu melanggar kesepakatan kita. Aku udah bilang, aku juga enggak suka kamu sibuk waktu masih pacaran, tapi aku masih terima waktu itu. Kamu kalau masih kaya begini aja, kenapa bilang iya waktu mau nikah, KENAPA.?" murka Elang pada akhirnya.
Jelita terjingkat dan matanya pun membola seketika. Suara Elang yang untuk pertama kalinya membentak, membuat hati Jelita berdenyut nyeri.
"Aku udah telat, kamu baik baik dirumah. Sampai diKorea nanti aku kabari." pamit Jelita tanpa mau memperdulikan Elang yang semakin menghunuskan tatapan membunuhnya.
"Gue kaya orang enggak mampu ngempanin bini aja kalau kaya gini.?" ucap ketus Elang yang sengaja ia tujukan guna menyindir Jelita, yang kini mulai menjauh meninggalkan dirinya.
"Brengsek.!" umpat Elang kemudian.
🍊
🍊
🍊
"Kenapa lagi.?" tanya Jerry sembari mendudukkan bokongnya kesofa.
"Bosen gue lihat muka loe begitu. Ribet amat sah yak.? bukannya seneng malah bete mulu." gerutu Jerry kemudian.
Kini kedua sahabat itu tengah berada diapartemen Elang.
"Itu Jelita kenapa jadi gitu ya boy.? omongan dia sebelum sah beda banget sama sekarang. Gue pengen kerja aja dia enggak ngeberi." sungut Elang
"Serius loe.?"
"Alasannya capek dia semalem. Pagi pagi mau gue embat udah rapi." keluh Elang
"Sabar, jangan pake emosi kalau udah kaya gitu. Ajak ngomong baek baek. Baru loe itu sahnya, masa udah berantem aja.?" Jerry mengingatkan.
"Gimana mau ngomong baek baek.? dia pulang larut malem. Ngantuk, capek alesan dia. Pagi pagi kadang gue belum bangun dia udah cabut." Elang memberi tahukan Jerry dengan gamblangnya.
"Iya nanti pas libur kerja, ajak dia ngomong." saran Jerry.
"Terbang keKorean hari ini dia, sepuluh hari disana."
"Ya udah terima aja nasib buruk loe kalau gitu." ucap Jerry kemudian sembari menepuk pundak Elang beberapa kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
perjuangan ✅
anjriiitt si Jerry ini ,,GK tahu RT nya Elang,, bukan nya ngedukung berpihak sama elang, ,, sudah segala macem caranya elang Jerry oon
2022-05-26
0
Ida Lailamajenun
burung elang kurang tegas ma bini,tau nya teriak" aja tensi naik.coba tegasin kasih ultimatum ato surat peringatan klu gk bisa nurut buat apa dipertahankan RT nya..
2022-03-11
0
HenyNur
jelita kamu nnt nyesel lo ...di tinggalkan elang ....elang pindah hati k bengek ....jelita mohon2 sdh telat biasanya bgt
2021-07-05
1