Melupakan

Cinta memang mampu merubah seseorang, entah itu dari kepribadian, bisa pula dari kebiasaan. Sama halnya dengan Elang, ia yang begitu mencintai Jelita, dengan mudahnya mengalah dan memaafkan, padahal sejatinya Elang paling membenci ketidak jujuran.

Dengan mudahnya pula Elang mampu mengontrol emosinya yang biasanya akan meledak ledak dan sulit untuk dikendalikan. Ya, Elang selalu bisa bersabar dalam menghadapi Jelita, walau banyak hal yang sebenarnya tidak ia sukai dari istrinya itu.

Dan Jelita, selalu memiliki cara untuk bisa meluluhkan hati Elang. Jelita paham betul Elang begitu mencintainya, walau apa yang ia mau adalah yang tidak disukai Elang, tapi dengan caranya, Jelita bisa membuat Elang menyukainya.

"Maafin aku.!" ucap Jelita yang kini berada didalam dekapan Elang. Tubuh yang masih dibanjiri oleh keringat akibat aktifitas pergulatan yang baru saja usai mereka lakoni.

"Semua udah terjadi enggak ada gunanya aku marah, yang terpenting untuk sekarang dan seterusnya aku minta sama kamu, jangan pernah bikin aku kecewa lagi. Kita harus bahagia menjalani rumah tangga kita." ucap Elang.

"Iya.!" jawab Jelita sembari mengeratkan rengkuhan tangannya ketubuh Elang.

"Kalau ada apa apa cerita, diskusi sama aku, jangan ambil keputusan sendiri." pesan Elang lagi.

"Iya cinta, iya..!" sahut Jelita.

Akhirnya dengan berbesar hati, malam ini Elang melupakan semua kesakitan dan kekecewaan yang Jelita torehkan dihatinya. Malam pengantin yang terlewati dengan drama pertengkaran, Elang ganti dimalam kedua mereka menjadi pasangan suami istri dengan hasrat bihari yang menggelora dan juga sentuhan penuh cinta darinya.

🍊

"Elo kenapa sih ngek.? gerakan elo ganggu tidur gue tau enggak.? blingsatan amat dari tadi." oceh Rena kesal dengan ulah Keyra yang sedari tadi sibuk membolak balikan badannya diatas ranjang.

"Elang udah punya istri ya nyun.?" tanya Keyra

"Mana gue tau." ketus Rena "tapi kayanya enggak mungkin deh.? lagian kenapa elo tiba tiba nanya itu.?" tanya heran Rena

"Elo enggak merhatiin tadi dijari manis Elang.? dia make cincin nyun."

"Masa sih.?" tanya Rena yang diangguki oleh Keyra. "Bisa aja bukan cincin kawin.? lagian dia kalau udah nikah beritanya pasti ada kali, secara pengusaha muda yang sukses dan juga sering wara wiri dimajalah dan televisi." Rena mengutarakan pemikirannya.

Keyra membuang nafasnya keudara "belum juga berperang udah mati duluan gue." ucapnya lirih. Nampak dengan jelas terlihat guratan kekecewaan diwajah Keyra.

"Besok gue tanyain keJerry bener enggak itu brewok udah punya guling bernafas diranjangnya. Jangan pesimis dulu kenapa.? semua belum terkonfirmasi." ucap Rena menenangkan Keyra.

"Iya.!" kata Keyra singkat.

"Sekarang mending tidur, udah jam satu malam juga. Jodoh, rezeki dan maut, kita enggak pernah tau ngek. Siapa, berapa dan kapan.? jadi enggak perlu risau akan hal itu. Kita aja bisa hidup berdua tanpa siapa siapa, masa ya cuma masalah cinta elo putus asa dan lemah gini." nasehat Rena

"Makasih ya nyun, elo udah selalu ada buat gue." ucap tulus Keyra seraya menatap wajah ayu sahabatnya itu.

"Loe juga ada selalu buat gue ngek, inget enggak.? disaat orang tua gue pergi, hanya ada elo sama ayah yang jagain gue dan disaat ayah pergi, gue cuma punya elo. Kita pasti bisa melewati semua berdua ngek, suatu saat nanti kita pasti akan bahagia dengan cinta kita masing masing. Kita harus membuat orang tua kita bahagia melihat kita dari surga." kata Rena dengan kabut kesedihan yang sudah menyelimuti matanya.