BAB 4.
Denis pun sudah siap untuk memulai Aktifitas nya, Dengan biasa Rani selalu menunggu sampai Mobil yang di kendarai Denis Sudah tidak terlihat.
"Ya tuhan .. Kenapa di setiap aku di tuntut oleh Suami ku, untuk memeriksakan diri, kenapa hati ku selalu gelisah. Apa sebenar nya yang akan terjadi. " Hati Rani terus berbicara, rasa cemas terus melintas di Pikiran nya.
Rani pun Bersiap untuk pergi ke Butik nya.
Dalam perjalanan Rani hanya memikirkan, "Kenapa dan Kenapa Aku belum Hamil juga, Apa Jangan-jangan , " Rani semakin cemas sendiri di buat nya.
Rani telah sampai di pelataran Butik nya, Dengan wajah di tekuk, Rani yang Biasa nya Selalu ceria saat sampai di Butik, kini Rani sangat murung. Dan langsung berlari menuju Ruangan nya.
Desi yang Melihat Rani, Langsung mengikuti nya dari belakang. Rani langsung menjatuhkan Tubuh na dibatas Sofa yang sangat empuk.
"Emm ... Rupa-rupa nya ada yang Lagi galau nih. " Ujar Desi sambil melipatkan tangan nya.
Desi memang kepercayaan Rani dari dulu, sehingga Rani sering menceritakan semua keluh kesah nya pada Desi, dan memang umur mereka tidak jauh Beda.
"Aku takut Des, Suami ku mengajak ku ke dokter Kandungan Besok. " keluh Rani lemas.
Desi dengan Cepat nya Duduk di sebelah Rani. "Apa yang kamu takutkan Ran, Toh cuma ke dokter kandangan kan. " ucap Desi.
Rani memandang sendu ke arah Desi "Memang , Memeriksakan Diri pada Dokter kandungan Itu, memang terdengar sepele, Namun yang aku takutkan. Jika hasil pemeriksaan mengatakan Di antara Kita ada yang tidak bisa memiliki keturunan, Bagai mana ?? " Dengus Rani Cemas.
"Loh kalau kalian saling mencintai, ya kalian harus terima dengan Apa ada nya kekurangan kalian Masing-masing. " Hardik Rani sangat enteng.
"Aku tidak Masalah Des, kalau Suami ku yang begitu, Tapi kalau yang aku takutkan akan menimpa diri ku bagaimana ?? Apa Suami ku akan terima, Jika Suami ku Mencari - " Rani terdiam, Tanpa meneruskan Ucapan nya.
Desi mengerti dengan Ucapan sahabat nya itu, sekaligus Atasan nya. " Kenapa kamu menyimpulkan Sesuatu yang Belum terjadi, itu hanya Akan membuat diri mu capek. Hadapi apa yang akan terjadi di depan, Kalau pun itu terjadi Anggap lah itu sebagai Ujian Rumah tangga kalian. " Ujar Desi dengan menggemgam tangan Rani dengan Erat.
"Terima Kasih ya Des. " Ucap Rani sambil memeluk Desi dengan lemas.
"Sudah Lah, Sekarang waktu nya kita membicarakan Tentang pekerjaan yang harus di selesai kan, kemarin Orang Produksi sudah membawa contoh kain yang Kamu maksud. aku akan membawa nya ke sini, Sudah jangan terlalu di pikirkan ya ?? " Ucap Desi sambil berjalan menuju keluar.
Desi menarik Nafas nya dan membuang nya Kasar, dalam benak Desi. " Huh ... Rani ini ya kalau pun suami nya tidak bisa menerima kekurangan yang ada pada diri Rani, Ya tinggalkan saja, Toh Rani punya segala nya, Kaya yang tidak Ada Laki-laki lain saja. " Batin Desi, sambil menggelengkan Kepala nya.
Tapi Rani sangat mencintai Denis, Rani memandang Denis adalah Laki-laki satu-satu nya di dunia ini, Hanya Denis yang bisa membuat nya Bahagia, Denis Adalah yang Cinta Pertama Rani.
Bayangkan saja Segimana Cinta nya Rani pada Denis, Perkataan Orangtua nya saja Tidak ia hiraukan hanya karna Mulut Manis Denis yang membuat Rani Mabuk kepayang.
Waktu menunjukan Pukul 2 sore, Rani ingat bahwa di rumah nya tidak Ada persediaan Makanan. Rani segera membereskan Isi Tas nya. Rani beranjak dari Kursi nya, dan Pamit pada Desi.
Rani berlari kecil menuju Mobil nya. Rani melihat ke sebrang jalan dari jarak 50 M dari Rani berdiri. Ada beberapa Pria yang sedang memperhatikan nya, Tapi setelah Rani menciba melihat lebih jelas lagi, beberapa Pria itu pergi dengan Mobil yang di kendarai mereka.
"Emm ... Mungkin hanya Perasaan ku saja. " Dengus Rani sambil memasuki mobil nya, dan melaju ke arah Swalayan.
Sesekali Rani melihat ke arah Spion, memperhatikan Mobil yang tadi ia curigai. Ternyata Benar Mobil itu tidak Ada di belakang Mobil Rani, Sehingga Rani yakin itu hanya perasaan nya saja. Rani menjadi sedikit lebih tenang.
Sesampai nya di swalayan, Rani Dengan cepat mengambil apa saja yang ia butuhkan. Setelah Rani yakin dengan semua kebutuhan, yang telah ia beli sudah cukup. Rani menghampiri meja Kasir.
Langkah Rani terhenti setelah Rani melihat ke Arah Rak yang tidak jauh dari Kasir. "Test Peck " Rani segera mengambil beberapa Testpeck, Sepulang nya dari Swalayan Rani akan mencoba menggunakan nya. Dengan Harapan sesudah nya Ia bercinta dengan Suami nya semalam, bisa membuah kan hasil. Sehingga Rani tidak perlu lagi ke Dokter kandungan.
Rani sampai di meja Kasir, dan mengeluarkan semua Belanjaan nya untuk di bayar dan Di tata oleh Staf karyawan itu.
Hati Rani tidak tenang rasa nya, saat memilih keperluan tadi, rasanya ingin segera Pulang. Padahal tidak ada yang sedang menunggu di rumah. Begini lah kalau sudah jadi seorang Istri. kemana pun kaki melangkah Pasti yang di pikirkan Suami.
Rani pun sampai di Pelataran Rumah nya, Rumah yang menjadi saksi cinta antara Rani dan Denis, Denis memberikan Rumah itu sebagai hadiah pernikahan nya, Walau pun tak sebagus Rumah Rani saat bersama Orangtua nya.
Rumah yang di tempati Rani dulu bersama Orang tua nya lebih mewah dan lebih-lebih dari Rumah yang di tempati nya sekarang. Mungkin Rumah Rani dan Denis hanya sebesar Parkiran Rumah Orangtua nya saja.
Tapi Rani merasa Bahagia di rumah Pemberian Denis itu, Sederhana tapi Nyaman.
Rani menengok ke arah Jam, "Wow .. sudah hampir jam 4 Sore, Rani Harus segera membuatkan Makanan untuk Suami nya, "
Rani memperhatikan sekeliling Rumah nya, Sangat Bersih Rapih, Rani tidak perlu membereskan nya Lagi. Rani selalu menjaga kebersihan, Sehingga Saat Denis berada di Rumah sangat Betah Pasti nya.
Ini waktu nya Rani Memanjakan Diri nya, Dengan merendamkan Tubuh nya di Wewangian Khas diri nya. Rani selalu memperhatikan Aroma Tubuh nya. Hanya Satu Rani tidak boleh di tuntut untuk Memakai MakeUp yang berlebihan oleh Denis.
Mau di Luar ataw pun saat ke Butik, Rani hanya memakai Bedak tipis saja. Karna Denia sangat melarang nya untuk memakai Make Up berlebihan. Tida pakai Make Up pun wajah Rani tetap cantik ya iyalah Rani Hendrawan.
Rani bergegas Dari Kegiatan Memanjakan Diri nya. karna Sebentar lagi sang Suami datang.
Bell Rumah Pun berbunyi. Denis ternyata sudah pulang. Denis langsung menyantap Makanan yang di sajikan Oleh Rani. Denis sangat Lahap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Jasmine
penjorok amat...macam embek aja..pulang kerja lgag makan bukannya lgsg mandi lalu makan...macan pengungsi yg berhari2 ga makan..mbok ya bersih2 dlu br makan...klu laki ku begitu udh kutempatkan dikandang ayam...jorok dan semaunya
2022-09-13
0
Sumianah Arianti
ehmmmm kasian Rani sangatlah tertekan sekali sabar Rani semangat yaaah 💕💕🌹💕🌹🌹👍💪🙏🙏💪
2021-12-12
0
Mamak Fajri
Thor bisa GK tulisanku nya jngan dimiringin, soal nya aku pusing baca nya,
2021-06-26
1