Lupa

"Heh theo lo jahat amat dah diemin leta mulu, kasih perhatian dikit kek dia kan calon tunangan lo" via protes pada theo yang dingin itu,

"Bukan urusan gue" theo menjawab via tanpa melihat ke arahnya.

"F*ck" via mengacungkan jari tengahnya pada theo, tapi sama sekali tidak di tanggapi oleh theo.

"Dah lah ayo duduk" via duduk dan membanting tas nya dengan keras, sampe-sampe temen-temen nya pada kaget.

"Anjay kaget gue" salah seorang siswa mengumpat karna kaget, via melirik tajam ke arahnya

"Hehe santuy mamang, becanda gue" cowok itu nyengir kuda ke via, yah memang via terkenal tomboy dan yang ga kalah serem dia kuasai sabuk item karate.

"Kamu kenapa vi?" aletta bertanya pada via, dia sengaja memanggil via dengan panggilan vi karna itu dikasih tau olehnya.

"Tuh cowok lo ngeselin" via masih misuh-misuh pada theo.

"Cowok? apa itu cowok?" aletta malah bertanya pada via, orang-orang yang mendengar perkataannya pun terdiam dan melihat ke arah aletta.

"Nih bocah kalo bercanda ah elah" via merangkul aletta dengan kencang.

"Aduh sakit ini" aletta menepuk pelan tangan via yang merangkulnya,

"Hehe sorry deh sorry lo sih bercanda nya aneh" via melepas rangkulannya.

"Tapi aku memang tidak tahu apa itu cowok, sebenarnya bahasa apa itu?" ia sama sekali tidak mengerti bahasa zaman sekarang, tapi setidaknya dia sudah paham arti lo dan gue.

"Serius lo? beneran?" via menatap serius ke arah aletta, aletta memasang wajah penasarannya.

"Kayanya emang lo bener deh lupa ingatan" via mengutarakan apa yang ada di pikirannya.

"Duh sahabatku, lo ga lupa kan ke gue?" via memeluk erat aletta, dia sedih sahabatnya itu lupa ingatan.

"Emm ya" aletta cuman senyum tipis, dia gak enak kalo bilang lupa juga ke sahabatnya ya walaupun dia emang gak kenal.

Setelah hari itu putri yang ada di dalam tubuh aletta akhirnya bisa menerima bahwa dirinya bukan ada di dalam tubuhnya sendiri, tapi berada di tubuh orang lain yang bahkan berbeda zaman dengannya.

"Sorry gue jarang jengukin lo pas di rumah sakit, gue abis turnamen karate" via masih memeluk aletta,

"Karate itu apa?" aletta malah bertanya pada via, via mengetuk dahinya sendiri.

"Karate itu latihan bela diri" via menjelaskan ke sahabatnya itu.

"Ah semacam kung fu?" aletta berbinar melihat ke arah via, via mengangguk sambil tertawa garing

"Haha ya itu mirip gitu" aletta tersenyum melihat via,

"Wah parah sahabat gue ini bener-bener konslet deh keknya" via membatin dalam hati.

Sebenernya ia juga khawatir kalo komplotannya cecil tau kalo aletta lupa ingatan, pasti bakal jadi kesempatan buat dia.

"Via" aletta memanggil via,

"Ya?" via terkejut dan melihat balik ke arah aletta

"Ini apa?" aletta menunjukan sebuah pulpen padanya.

"Itu pulpen oneng, buat nulis" via mengambil pulpen itu dan menunjukan cara penggunaannya, aletta yang melihat itu tersenyum takjub melihat hasil dari pulpen itu.

"Wah bisa untuk menulis" aletta mengambil pulpen itu dan mencoba memakainya, tapi yah sesuai yang kalian pikirkan dia masih kaku.

"Ta lo kok jadi aneh sih?" tiba-tiba seseorang bertanya pada aletta, dari tadi teman-teman nya memperhatikan tingkah laku mereka berdua.

"Maksud kalian?" aletta yang tidak paham bertanya balik pada mereka.

"Ya lo aneh masa pulpen aja gak tau buat apa, trus sekarang lo jadi banyak diem biasanya paling rame di kelas" jawab salah satu siswa yang biasa adu mulut dengan aletta sekedar bercanda.

"Ah bac*t lo pada, dah udah minggir sono kalian juga tau kan kalo leta baru sembuh" via menggebrak meja dan mengusir teman-teman nya yang kepo.

"Ih via pelit" teman-teman nya mensoraki via karna mereka susah mau tanya ke aletta.

"Sebenarnya dia kenapa? apa bener dia lupa ingatan?" theo membatin dalam hati dan sesekali melirik ke arah aletta yang diam melihat interaksi teman-teman nya.

"Cieee mas es batu" tiba-tiba seseorang nongol dari samping dan ngomong tepat di kuping theo,

"Brisik" theo mendorong muka orang itu, ia tidak salah lagi adalah rino satu-satunya sahabat theo yang kuat dengan sifat theo.

"Galak ih ntar cepet mati lo" rino kesal pada theo yang di balas lirikan tajam dari theo,

"Hehe maap bercanda, maksud gue ntar lo cepet tua" rino menyengir dan mengacungkan dua jari nya tanda berdamai.

"Tumben lo nglirik ke arah leta, biasanya sama sekali gak pernah bahkan nganggep ada pun gak pernah" rino yang sudah hafal dengan sifat sahabatnya itu langsung memberondonginya dengan ke kepoan nya.

"Bukan urusan lo" theo kembali fokus membaca buku nya untuk mengalihkan fikirannya dari aletta.

"Ahh mas es gak mau ngaku" rino menoel dagu theo, emang iseng banget si theo ini di tambah yang di isengin nya tuh es batu tambah-tambah semangat isengin nya.

"Mau mati lo?" theo meremas tangan rino, tanpa mereka ketahui temen-temen nya pada merhatiin keributan antara theo dan rino

"Ngapain lo pada pegang-pegangan gitu dah?" sang ketua kelas menginterupsi mereka berdua.

"Ahh bang theo adinda malu, jangan di sini pegangannya" rino yang memang usil malah memasang tampang centilnya dan berpose seperti perempuan jadi-jadian.

"Naj*s" theo menghempas tangan rino dan ditanggapi tawa dari teman-teman nya, aletta yang melihat itu pun ikut tersenyum kecil walaupun dia gak tau apa yang mereka omongin.

Gak lama setelah itu bel masuk bunyi dan mereka melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa,

"Aletta selamat datang kembali ya" Bu guru memberi sambutan pada aletta yang sudah kembali,

"Terimakasih" aletta mengangguk dan tersenyum, orang-orang yang melihatnya pun seperti aneh karna sebenarnya senyuman aletta sangat cantik jika ia berlaku kalem.

"Aletta senyum nya cantik" Bu guru yang masih melihat ke arah aletta tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang tadinya cuman di batin saja.

"Iya bu bener aletta sekarang beda loh bu jadi kalem" rino yang emang suka gossip itu langsung memberi tau guru nya tentang aletta, tapi ya memang benar apa yang di bilangnya aletta jadi kalem.

Sontak semua mata siswa yang ada di situ menatap ke arah aletta kecuali theo, yang di tatap hanya tersenyum dan mengangguk karna dia gak paham kenapa dia di lihat sampe kaya gitu sampe guru pun ikut melihatnya.

"Emm" aletta cuman bergumam masih tersenyum, via yang paham dengan situasi aletta yang gak nyaman mencoba mencairkan suasana supaya gak pada liatin aletta terus.

"Jadi bu, ini lanjutannya gimana ya?" via yang langsung ngomong to the point dan bisa membuat orang-orang fokus lagi ke pelajaran.

"Terimakasih" aletta tersenyum pada via karna sudah menolongnya.

Terpopuler

Comments

Cha Sumuk

Cha Sumuk

fix no lanjut bc ne lh mls bc klo peran cewek nya oon.ms ga ada ingatan di tubuh aslinya.

2021-12-17

0

Secret

Secret

itu maksudnya sih leta masuk ke dunia kerajaan terus sih putri itu masuk ke dunia modern gitu kan?
semangat kk upnya

2021-03-13

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!