Bertemu Nilawati

Arga tiba di gua tempat persembunyian Boko Sangit dan anak buahnya di bukit Jali. Dia masuk kedalam gua itu dan menemukan tumpukan harta yang diduganya itu adalah hasil rampokan dari Boko Sangit dan anak buahnya.

Arga menelusuri gua itu dan menemukan dua orang anak laki-laki dan perempuan yang berkisar 10 dan 12 tahun.

Kedua anak itu sangat antusias melihat kedatangan Arga, tetapi wajah mereka menjadi takut setelahnya.

"Adik-adik, kakang akan membebaskan kalian dari tempat ini dan kalian bisa kembali ke rumahnya."

"Tapi kang, bagaimana dengan lima orang yang jahat itu." Ucap kedua anak itu secara bersamaan

"Kalian tidak perlu memikirkan mereka, mereka sudah pergi ke neraka."

Kedua anak itu langsung bergembira dan meminta Arga melepaskan mereka dari kurungan itu. Arga membawa mereka keluar dan tidak lupa juga membawa semua harta yang ada di dalam gua itu.

Arga kembali ke desa membawa kedua anak Ki Luwuh. Ki Luwuh dan istrinya yang sudah dari tadi menunggu kedatangan Arga akhirnya bernafas lega dan langsung memeluk kedua anaknya.

"Bapak, Ibuk." Teriak kedua anak itu dan air mata menetes di pipi mereka

"Ndok." Ki Luwuh dan istrinya memeluk kedua anaknya sambil mengelus-elus kepala mereka

"Syukurlah kalian selamat."

"Terimakasih den Arga sudah menyelamatkan anak kami." Ki Luwuh dan istrinya serta kedua anaknya membungkukkan tubuhnya memberi hormat kepada Arga

"Tidak apa-apa paman, itu sudah kewajibanku menolong sesama dan menumpas kejahatan." Arga juga membungkukkan badannya dan memberi salam kepada mereka. Dia hanya tersenyum tipis.

Ki Luwuh tidak lupa juga meminta Arga untuk bermalam di rumahnya karena malam nanti akan diadakan pesta. Arga pun menerima permintaan itu, dia meminta disediakan kamar untuk beristirahat.

Arga tak lupa juga memberikan semua harta yang dibawanya dan meminta Ki Luwuh membagikan ke penduduk desa serta ke desa tetangga yang menjadi korban-korbannya lima iblis bukit Jali.

Ki Luwuh ingin memberikan sebagian harta itu kepada Arga tetapi Arga langsung menolaknya karena dia tidak begitu membutuhkannya.

Malam hari pun tiba, penduduk desa memulai acara pesta perayaan, tidak lupa juga semua kepala desa tetangga dan tamu undangan ikut hadir dalam pesta itu.

Alunan musik mulai terdengar bersenandung dan semua penduduk menari berpasang-pasangan.

Kala malam itu begitu terang, yang berhias dengan bulan dan taburan bintang yang meramaikan suasana malam hari ini. Begitu bahagianya langit malam itu.

Sorak-sorai suara penduduk sambil terus menari dan bersuka ria.

Arga hanya duduk di kursi yang berada disana sambil memandang ke arah seorang gadis yang duduk jauh di seberangnya.

Gadis itu terlihat seperti pendekar dari pakaiannya. Dia memakai pakaian berwarna hijau dan rambut terikat dengan rapi. Wajahnya anggun yang membuat semua mata orang yang memandangnya akan menyukainya.

Sesekali gadis itu tersenyum, senyumannya sangat manis dan enak dipandang, tubuhnya yang gemulai indah seolah-olah semua tubuhnya terlihat sempurna.

Arga memberanikan diri untuk menemui dan berkenalan dengan gadis itu "nyisanak bolehkah aku duduk disini" Arga menunjuk kursi yang berada di samping wanita itu.

Gadis itu hanya memandangi Arga dan tidak berbicara sedikitpun, dia hanya mengangguk pelan dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah penduduk yang sedang menari.

"Nyisanak, maukah kau berkenalan denganku?" Arga memberanikan diri untuk bertanya dan memulai percakapan dengan gadis itu.

Sekali lagi gadis itu hanya memandangi Arga sejenak kemudian mengalihkan pandangannya lagi.

"Namaku Arga, siapakah nama nyisanak?" Arga kembali mengajak gadis itu berbicara dan tersenyum ramah kepadanya.

"Aku hanya kebetulan lewat dari sini dan melihat sednag ada pesta, jadi aku mampir untuk melihat. Namaku Nilawati." Akhirnya gadis itu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Arga.

Mendengar nama Nilawati, Arga menggaruk-garuk kepalanya karena dia seperti pernah mendengar nama itu.

Arga terus berusaha mengingat nama itu dengan baik dan akhirnya dia baru sadar bahwa nama Nilawati pernah didengarnya dari kakek yang ditemukannya bersama Ayu di jalan beberapa waktu yang lalu.

"Nilawati?"

"Iya Nilawati, apakah kisanak pernah mendengar namaku?" Nilawati bertanya kepada Arga karena dia melihat Arga seperti mengenal namanya.

Arga mengeluarkan sebuah kipas dan menunjukkannya kepada Nilawati. Nilawati yang melihat kipas itu sontak kaget karena dia tahu betul itu adalah senjatanya yang tertinggal saat dia pergi meninggalkan gurunya.

"Darimana kau mendapatkan benda itu." Nilawati bertanya dengan nada tinggi seolah-olah menyelidiki Arga dan curiga kalau Arga mencuri benda itu dari gurunya.

"Tenang nyisanak, ini aku dapatkan dari seorang kakek-kakek tua. Dia menyuruhku memberikan senjata ini kepada orang bernama Nilawati. Apakah nyisanak adalah orang yang dimaksud kakek itu?".

"Ya benar, ini adalah senjataku yang tertinggal di tempat guruku saat aku kabur."

Arga mengerutkan dahinya, dia tidak mengetahui jika Nilawati kabur dari gurunya.

Lalu Arga memberikan kipas itu kepada Nilawati dan Nilawati pun berterima kasih kepada Arga.

"Apakah kau tidak mau bertanya kenapa aku kabur dari guruku?".

"Hem itu, sebenarnya aku penasaran dengan hal itu tetapi aku takut nyisanak tidak akan menjawab pertanyaanku jika aku bertanya." Arga membalas pertanyaan Nilawati dengan tersenyum tipis.

"Aku akan menceritakannya jika kamu ingin mendengarkannya."

"Tentu saja mau kalau nyisanak tidak keberatan."

Nilawati memang selalu menyimpannya sendiri, tidak ada orang yang bisa dijadikan tempatnya mencurahkan isi hatinya selain gurunya.

Nilawati mulai bercerita alasan mengapa dia kabur dari gurunya. Ternyata Nilawati ingin mencari pembunuh kedua orang tuanya. Dia kabur karena gurunya tidak mengizinkan dia untuk balas dendam.

"Kedua orang tuaku di bunuh saat aku berusia sepuluh tahun oleh ******** yang bernama Bergola Seta atau lebih dikenal dengan Topeng Setan. Aku diselamatkan oleh kakek tua yang sekarang menjadi gurunya."

Mendengar hal itu Arga mengerutkan dahinya dan dia juga menceritakan bahwa kedua orangtuanya juga dibunuh oleh Topeng Setan.

Arga kemudian menceritakan bahwa tujuan mereka sama untuk mencari Topeng Setan dan kawanannya.

Menurut cerita dari Nilawati, Topeng Setan sudah jarang muncul dan terdengar di dunia persilatan. Yang sering terdengar hanyalah anak-anak buahnya.

Setelah berbincang-bincang cukup lama akhirnya Nilawati menawarkan kepada Arga untuk mengajaknya pergi bersama untuk mencari tahu keberadaan Topeng Setan.

Arga terlihat berpikir sejenak dan akhirnya tidak setuju untuk menerima tawaran dari Nilawati dengan alasan Arga ingin menyelesaikan sebuah urusan. Nilawati hanya mengangguk dan terlihat kecewa di wajahnya.

"Maafkan aku Nilawati, aku tidak bisa mengajakmu dalam hal ini, tetapi jika kita memang berjodoh maka kita akan bertemu lagi. Sebaiknya kau pulang ke tempat gurumu dan meningkatkan ilmu kanuraganmu, sampai saat itu tiba aku akan mencarimu dan mengajakmu mencari keberadaan Topeng Setan."

Akhirnya Nilawati mengangguk setuju dan dia berjanji akan mendengarkan kata-kata Arga.

"Aku harap kau tidak lupa janjimu hari ini." Nilawati memandang Arga dengan mata berkaca-kaca.

"Aku berjanji, dan saat itu tiba aku juga akan mengenalkanmu kepada adikku." Arga memegang tangan Nilawati dan menggenggamnya erat-erat.

"Baiklah aku pegang janjimu."

N.A:

Jangan lupa like, comment, share dan jadiin bacaan favorit kalian ya. Terima kasih sudah mendukung author✌️

Untuk mengetahui jadwal update karya-karyaku silahkan lihat di grup aku.

Terpopuler

Comments

arfan

arfan

875

2021-06-29

0

Reader 💯

Reader 💯

Baru kenalan dah main pegang aja lu, kisanak 😜

2020-06-28

6

Dewa Tertinggi Hugo.

Dewa Tertinggi Hugo.

jempol 194 195

2020-05-08

2

lihat semua
Episodes
1 Lahirnya calon pendekar terkuat
2 Menemui nenek Mawar Bidara
3 Perjalanan dimulai
4 Melanjutkan perjalanan
5 Pertarungan Ayu melawan Kelabang Hitam
6 Pertemuan tak terduga
7 Identitas kakek pengemis
8 Bertemu teman baru
9 Bertemu Dewa Obat
10 Mencari Petunjuk Pedang
11 Membantu Ki Luwuh
12 Ayu Melawan Setan Kembar
13 Kebenaran
14 Lima Iblis Bukit Jali Binasa
15 Bertemu Nilawati
16 Membantu Desa Klaten
17 Melawan Sosok Misterius
18 Belum Cukup Kuat
19 Membuat Perhitungan Kepada Adipati Anom
20 Hutan Kematian
21 Mendapatkan Pedang Tujuh Naga
22 Kisah Joko Samudro
23 Rindu
24 Mulai Berlatih
25 Menjemput Ayu
26 Kotaraja
27 Membantu Pedagang
28 Tak Kunjung Selesai
29 Pergi Ke Istana
30 Bertemu Raja
31 Teringat Masa Lalu
32 Pertemuan Calon Pemberontak
33 Terbongkarnya Kebusukan Tumenggung Prabaskara
34 Menangkap Mata-mata di Istana
35 Kemunculan Pedang Legendaris
36 Pemberontakan
37 Jurus Aneh
38 Pemberontakan II
39 Pemberontakan III
40 Akhir Pemberontakan
41 Melanjutkan Perjalanan (Arc 1 End)
42 Informasi Sayembara
43 Membantu Putri Anandita
44 Berhasil
45 Membantu Warga Desa Wonosari
46 3 Setan dari Gua Sangkar Kembali
47 Arga dan Nilawati VS 3 Setan dari Gua Sangkar
48 3 Setan dari Gua Sangkar Musnah
49 Kisah 3 Setan dari Gua Sangkar
50 Berpisah
51 Pendekar Pelukis
52 Fitnah
53 Dunia Begitu Sempit
54 Jurus Membelah Diri
55 Arga VS Seta
56 Arga VS Seta II
57 Awal Permusuhan Abadi
58 Desa Telogosari
59 Jurus Pemikat Hati
60 Semidang Rindu Binasa
61 Bertamu ke Perguruan Lembah Perawan
62 Arga& Nilawati VS Raja&Ratu Siluman Kerbau
63 Informasi Penting
64 Mencari Keberadaan Kitab Pusaka
65 Mencari Keberadaan Kitab Pusaka II
66 Siluman Kera
67 Siluman Kera VS Naga Bergola Biru
68 Brama Sakti
69 Kitab Pusaka : Ajian Serat Jiwa
70 Kekuatan Baru
71 Ilmu Pancasona
72 Arga& Nilawati VS Tiga Pendekar Macan Putih.
73 Perjalanan
74 Ajian Malik Rupo
75 Pertemuan Ketua Perguruan
76 Perguruan Bambu Kuning
77 Pendaftaran
78 Turnamen Pemuda Putih I
79 Turnamen Pemuda Putih II
80 Turnamen Pemuda Putih III
81 Turnamen Pemuda Putih IV
82 Istirahat
83 Turnamen Pemuda Putih V
84 Turnamen Pemuda Putih VI
85 Turnamen Pemuda Putih VII
86 Turnamen Pemuda Putih VIII
87 Pengacau
88 Pemuda Misterius VS Abimanyu
89 Arga VS Seta
90 Akhir Perseteruan
91 Arc 2 End : Kembalinya Pendekar- Pendekar Sepuh
92 Gading Koneng bergerak
93 Rencana
94 Jadi Paman, Kenapa Tidak?
95 Aji Putra Kelana
96 Arga dan Nilawati di Kerajaan Kalingga
97 Kelompok Topeng Ungu
98 Kelompok Topeng Ungu Terus Berulah
99 Mengorek Informasi
100 Mengorek Informasi II
101 Konflik Besar
102 Arga VS Ketua Kelompok Topeng Ungu
103 Bergerak
104 Perang
105 Perang II
106 Arga VS Sembada
107 Pertarungan Antar Pendekar
108 Menyambung Pertarungan Lama
109 Satu Lawan Dua
110 Nilawati Terkena Racun
111 Mengamuk
112 Perang Selesai
113 Membangunkan Harimau Tertidur
114 Nama Yang Membuat Ketakutan
115 Membantu Seseorang
116 Empat Lawan Satu
117 Mencari Informasi
118 Tidak Berpikir Dua Kali
119 Membuat Perhitungan
120 Keputusan Yang Salah
121 Sang Pelindung
122 Mengembara Berdua? Mengapa Tidak!
123 Kota Pelabuhan
124 Rumah Teratai Biru
125 Perseteruan
126 Arga VS Sepuluh Anggota Perguruan Sanca Hitam
127 Kekuatan Sesungguhnya
128 Nama Yang Membuat Tubuh Bergetar
129 Berangkat ke Pulau Seberang
130 Kelompok Paus Darah
131 Melawan Kelompok Paus Darah
132 Kelompok Paus Darah Musnah
133 Sampai di Pulau Dewata
134 Makan Pertama Di Pulau Dewata
135 Lima Pendekar dari Gua Rang Reng
136 Kehebatan Ajian Serat Jiwa Tingkat Sepuluh
137 Melawan Siluman Buaya Penunggu Danau
138 Siluman Buaya
139 Mencari Bunga Mawar Hitam
140 Kerajaan Bulan Sabit
141 Mencari Bunga Mawar Hitam II
142 Bertarung
143 Segoro Jaya, Sang Dewa Kegelapan
144 Menolong Putri Raja Siluman Buaya
145 Pulang
146 Sampai di Kerajaan Kalingga
147 Nilawati Sembuh
148 Akhir Sebuah Pertarungan
149 Pengumuman
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Lahirnya calon pendekar terkuat
2
Menemui nenek Mawar Bidara
3
Perjalanan dimulai
4
Melanjutkan perjalanan
5
Pertarungan Ayu melawan Kelabang Hitam
6
Pertemuan tak terduga
7
Identitas kakek pengemis
8
Bertemu teman baru
9
Bertemu Dewa Obat
10
Mencari Petunjuk Pedang
11
Membantu Ki Luwuh
12
Ayu Melawan Setan Kembar
13
Kebenaran
14
Lima Iblis Bukit Jali Binasa
15
Bertemu Nilawati
16
Membantu Desa Klaten
17
Melawan Sosok Misterius
18
Belum Cukup Kuat
19
Membuat Perhitungan Kepada Adipati Anom
20
Hutan Kematian
21
Mendapatkan Pedang Tujuh Naga
22
Kisah Joko Samudro
23
Rindu
24
Mulai Berlatih
25
Menjemput Ayu
26
Kotaraja
27
Membantu Pedagang
28
Tak Kunjung Selesai
29
Pergi Ke Istana
30
Bertemu Raja
31
Teringat Masa Lalu
32
Pertemuan Calon Pemberontak
33
Terbongkarnya Kebusukan Tumenggung Prabaskara
34
Menangkap Mata-mata di Istana
35
Kemunculan Pedang Legendaris
36
Pemberontakan
37
Jurus Aneh
38
Pemberontakan II
39
Pemberontakan III
40
Akhir Pemberontakan
41
Melanjutkan Perjalanan (Arc 1 End)
42
Informasi Sayembara
43
Membantu Putri Anandita
44
Berhasil
45
Membantu Warga Desa Wonosari
46
3 Setan dari Gua Sangkar Kembali
47
Arga dan Nilawati VS 3 Setan dari Gua Sangkar
48
3 Setan dari Gua Sangkar Musnah
49
Kisah 3 Setan dari Gua Sangkar
50
Berpisah
51
Pendekar Pelukis
52
Fitnah
53
Dunia Begitu Sempit
54
Jurus Membelah Diri
55
Arga VS Seta
56
Arga VS Seta II
57
Awal Permusuhan Abadi
58
Desa Telogosari
59
Jurus Pemikat Hati
60
Semidang Rindu Binasa
61
Bertamu ke Perguruan Lembah Perawan
62
Arga& Nilawati VS Raja&Ratu Siluman Kerbau
63
Informasi Penting
64
Mencari Keberadaan Kitab Pusaka
65
Mencari Keberadaan Kitab Pusaka II
66
Siluman Kera
67
Siluman Kera VS Naga Bergola Biru
68
Brama Sakti
69
Kitab Pusaka : Ajian Serat Jiwa
70
Kekuatan Baru
71
Ilmu Pancasona
72
Arga& Nilawati VS Tiga Pendekar Macan Putih.
73
Perjalanan
74
Ajian Malik Rupo
75
Pertemuan Ketua Perguruan
76
Perguruan Bambu Kuning
77
Pendaftaran
78
Turnamen Pemuda Putih I
79
Turnamen Pemuda Putih II
80
Turnamen Pemuda Putih III
81
Turnamen Pemuda Putih IV
82
Istirahat
83
Turnamen Pemuda Putih V
84
Turnamen Pemuda Putih VI
85
Turnamen Pemuda Putih VII
86
Turnamen Pemuda Putih VIII
87
Pengacau
88
Pemuda Misterius VS Abimanyu
89
Arga VS Seta
90
Akhir Perseteruan
91
Arc 2 End : Kembalinya Pendekar- Pendekar Sepuh
92
Gading Koneng bergerak
93
Rencana
94
Jadi Paman, Kenapa Tidak?
95
Aji Putra Kelana
96
Arga dan Nilawati di Kerajaan Kalingga
97
Kelompok Topeng Ungu
98
Kelompok Topeng Ungu Terus Berulah
99
Mengorek Informasi
100
Mengorek Informasi II
101
Konflik Besar
102
Arga VS Ketua Kelompok Topeng Ungu
103
Bergerak
104
Perang
105
Perang II
106
Arga VS Sembada
107
Pertarungan Antar Pendekar
108
Menyambung Pertarungan Lama
109
Satu Lawan Dua
110
Nilawati Terkena Racun
111
Mengamuk
112
Perang Selesai
113
Membangunkan Harimau Tertidur
114
Nama Yang Membuat Ketakutan
115
Membantu Seseorang
116
Empat Lawan Satu
117
Mencari Informasi
118
Tidak Berpikir Dua Kali
119
Membuat Perhitungan
120
Keputusan Yang Salah
121
Sang Pelindung
122
Mengembara Berdua? Mengapa Tidak!
123
Kota Pelabuhan
124
Rumah Teratai Biru
125
Perseteruan
126
Arga VS Sepuluh Anggota Perguruan Sanca Hitam
127
Kekuatan Sesungguhnya
128
Nama Yang Membuat Tubuh Bergetar
129
Berangkat ke Pulau Seberang
130
Kelompok Paus Darah
131
Melawan Kelompok Paus Darah
132
Kelompok Paus Darah Musnah
133
Sampai di Pulau Dewata
134
Makan Pertama Di Pulau Dewata
135
Lima Pendekar dari Gua Rang Reng
136
Kehebatan Ajian Serat Jiwa Tingkat Sepuluh
137
Melawan Siluman Buaya Penunggu Danau
138
Siluman Buaya
139
Mencari Bunga Mawar Hitam
140
Kerajaan Bulan Sabit
141
Mencari Bunga Mawar Hitam II
142
Bertarung
143
Segoro Jaya, Sang Dewa Kegelapan
144
Menolong Putri Raja Siluman Buaya
145
Pulang
146
Sampai di Kerajaan Kalingga
147
Nilawati Sembuh
148
Akhir Sebuah Pertarungan
149
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!