Menemui nenek Mawar Bidara

Setelah itu pemimpin harimau hitam mencari orang-orang lagi untuk mendirikan kelompoknya lagi. Dan dia bersumpah akan mencari sepasang pendekar suci untuk membalaskan dendamnya.

*****

Tidak tanggung-tanggung, kelompok ini membawa semua anggotanya untuk membunuh Arya dan Ratih.

"Hahaha! Ternyata kamu masih menyimpan dendam kepada kami. Padahal kejadian itu sudah terjadi 10 tahun silam dan kami telah menutup diri untuk menjauhi konflik dengan kalian. Kalian telah berbuat banyak kebejatan, kekejian dan membunuh orang yang tak bersalah, sudah sepantasnya kalian kami lenyap kan. Sayang sekali waktu itu kami tidak bisa membunuh kalian semua. Kalian dari kelompok Harimau Hitam akan kami musnahkan sampai ke akar-akarnya." Teriak Arya.

"Lancang! Hari ini adalah hari kematian kalian berdua sepasang pendekar suci. Kelompok Harimau Hitam yang sekarang bukanlah kelompok Harimau Hitam yang dulu. Serang!" Teriakan pemimpin kelompok tersebut.

Kelompok Harimau Hitam adalah kelompok penjahat nomor satu di daerah barat Nusantara. Mereka terkenal keji dan tak memiliki belas kasih kepada siapapun. Pemimpin kelompok ini bernama Bergola Seta. Bergola Seta sendiri setara dengan Pendekar Pedang Suci. Mereka sudah sering sekali bertarung satu lawan satu dan pertarungan itu selalu dimenangkan Pendekar Pedang Suci.

Bergola Seta sendiri lebih dikenal dengan sebutan Topeng Setan. Karena Bergola Seta selalu memakai topeng hitam yang bercorak seperti setan yang sangat seram.

Kelompok ini sekitar 50 orang dengan satu pemimpin dan 10 orang wakilnya. 10borang wakil Bergola Seta inipun sangat kuat dan berilmu tinggi.

Pendekar pedang suci sendiri langsung berhadapan dengan 5 orang wakil Bergola Setan. Sedangkan 5 orang wakilnya lagi dan anak buahnya melawan Pendekar Tombak Ajaib. Setelah bertukar ratusan jurus Pendekar Pedang Suci dengan kelima orang tersebut, Pendekar Pedang Suci mampu mengimbangi mereka. Dia mengeluarkan jurus pedangnya, membuat dua orang mati dan tiga lainnya luka.

Tetapi disaat dia sedang lengah, pendekar pedang suci terkena serangan dari Topeng Setan. Topeng Setan menyerang pendekar pedang suci dari belakang dan dia terpental. Senyum menghiasi bibir Topeng Setan. Darah segar mengalir dari bibirnya, saat pendekar pedang suci mau berdiri Topeng Setan kembali menyodorkan tangannya ke arah dada Pendekar Pedang Suci.

"Hahaha, hari ini adalah hari kematianmu pendekar pedang suci. Kamu telah terkena jurus tapak setanku." Senyum sumringah muncul dari wajah Topeng Setan.

"Kurang ajar kau Topeng Setan! Kau menyerang ku dari belakang, sungguh bukan perilaku terpuji sebagai pendekar." Ucap pendekar pedang suci sambil memegangi dadanya yang terasa sesak.

Jurus Tapak Setan adalah jurus pamungkas dari Topeng Setan. Jurus ini membuat orang yang terkena langsung menghitam di dadanya. Karena jurus ini langsung menyerang jantung lawan. Tapak Setan ini jurus racun yang sangat berbahaya.

Pendekar Tombak Ajaib yang melihat hal tersebut langsung berteriak histeris dan langsung menyerang lawan membabi buta. Tetapi benar saja beberapa saat kemudian pendekar tombak ajaib juga terkena jurus Tapak Setan dari Topeng Setan.

"Hahaha, kalian pasti mati disini!" Ucap Topeng Setan.

"Semuanya, mari tinggalkan tempat ini. Biarkan saja mereka mati perlahan-lahan disini." Seru Topeng Setan lagi.

Mereka meninggalkan tempat tersebut dengan cepat. Mereka menaiki kuda dan langsung bergegas pergi.

*****

Beberapa saat kemudian Arga dan Ayu mendekati kedua orangtuanya. Ayu menangis sejadi-jadinya sedangkan Arga terlihat muram dengan tatapan kosong.

"Ayah! Ibu! Apakah tidak ada cara untuk menyembuhkan kalian berdua?" Tanya Ayu yang dari tadi sudah menangis.

"Arga! Ayah dan Ibu harap kamu bisa menjaga dan melindungi adikmu menggantikan posisi Ayah dan Ibu. Maafkan ayah dan Ibu yang tak bisa melindungi kalian lagi." ucap Arya dengan memegangi dadanya yang semakin sesak.

"Arga! Kamu ajak adikmu pergi dari sini. Temui Guru Ayah dan Ibu, Nenek Mawar Bidara di puncak Gunung Ambar. Berikan kedua pusaka ini sebagai tanda bahwa kalian adalah anak kami berdua." Tambah Ratih

Beberapa saat kemudian Arya dan Ratih menghembuskan nafas terakhirnya.

Kemudian mereka berdua memakamkan jasad kedua orang tuanya. Dengan wajah yang sedih Arga dan Ayu memeluk tubuh Arya dan Ratih. Nafas mereka tak beraturan. Arya berteriak sekencang-kencangnya sambil mengepalkan tangannya.

Dengan emosi yang membara Arga berseru lantang "Ayah! Ibu! Aku bersumpah akan melindungi dan menjaga Adik. Aku juga bersumpah akan membunuh dan melenyapkan kejahatan dari bumi ini terutama kelompok Harimau Hitam." Suara Arga bergema dari seluruh penjuru, petir menyambar dari langit dan hujan turun dengan deras.

Arga dan Ayu memilih untuk tinggal beberapa hari di gubuk mereka. Sambil menenangkan hati dan pikiran mereka.

7 hari kemudian, mereka memulai perjalan ke puncak gunung Ambar. Mereka memakai topeng dan topi jerami untuk menutupi identitas mereka.

Setelah seminggu menempuh perjalanan tanpa henti, mereka berdua tidak melewati Desa maupun Kota, hanya melewati jalan hutan-hutan yang jarang di lewati manusia. Akhirnya dengan bekal yang dibawa dari rumah dan seadanya, mereka sampai di gunung Ambar. Mereka memilih untuk berhenti sebentar didekat sungai untuk mandi.

"Adik, kita sudah sampai di gunung Ambar. Kita istirahat sebentar untuk mandi disini." Ucap Arga sambil mengelus rambut adiknya

"Kakang janji akan melindungi dan menjagamu." Sambung Arga.

Akhirnya mereka pun mandi di sungai tersebut. Setelah selesai mandi mereka memulai perjalanan lagi untuk mencapai puncak gunung sebelum malam tiba. Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya sampai di puncak gunung Ambar. Terlihat ada sebuah pondok kecil disana dan ada seorang nenek tua yang sedang bersemedi di atas batuan.

Sang Nenek sudah menyadari kedatangan tamu. Dia membuka matanya dan bertanya

"Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Nenek Tua tersebut kearah dua orang anak kecil yang berusia sekitar delapan tahun.

"Maaf Nek, saya Arga dan ini adik saya namanya Ayu. Kami kesini diutus oleh kedua orang tua kami untuk mencari orang yang bernama Nenek Siti Martiah atau lebih dikenal dengan Nenek Mawar Bidara. Apakah Nenek tahu siapa orang yang kami cari itu?" Ucap Arga sambil menyerahkan pedang dan tombak yang sebelumnya diberikan Arya dan Ratih.

Melihat pedang dan tombak itu nenek tua tersebut turun dari tempat persemediannya dan langsung melihat pedang dan tombak itu.

"Ini...ini adalah pedang dan tombak kedua muridku. Kemana mereka? Apa hubungan kalian dengan mereka?" Tanya nenek tua tersebut.

"Jadi, nenek adalah nenek Mawar Bidara?" Tanya Ayu.

"Ya benar aku adalah nenek Mawar Bidara yang kalian cari. Cepat katakan apa hubungan kalian dengan kedua muridku." Ucap nenek Mawar Bidara.

Arga dan Ayu langsung bersujud kepada nenek Mawar Bidara dan menceritakan apa yang telah terjadi. Semakin lama cerita mereka nenek Mawar Bidara tersenyum setelah mengetahui bahwa kedua anak didepannya adalah anak dari muridnya. Tetapi setelah mendengar cerita terakhir dari mereka nenek Mawar Bidara menghantamkan tongkatnya ke tanah dan langsung terasa gempa kecil. Nenek Mawar Bidara menangis setelah mendengar bahwa kedua muridnya telah mati dibunuh kelompok Harimau Hitam.

Terpopuler

Comments

Achmad Iqbal

Achmad Iqbal

nenek siti maemon aja thor

2022-04-24

0

Bamz

Bamz

Maaf nih, kayak ada yg kurang pas;
"Kemudian mereka berdua memakamkan jasad kedua orang tuanya. Dengan wajah yg sedih Arga dan Ayu memeluk tubuh Arya dan Ratih"

berarti kan sdh dimakamkan qo dipeluk,, lebih pas klo dibalik penulisannya.. saran aj c 😁

2021-07-07

0

arfan

arfan

1206

2021-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Lahirnya calon pendekar terkuat
2 Menemui nenek Mawar Bidara
3 Perjalanan dimulai
4 Melanjutkan perjalanan
5 Pertarungan Ayu melawan Kelabang Hitam
6 Pertemuan tak terduga
7 Identitas kakek pengemis
8 Bertemu teman baru
9 Bertemu Dewa Obat
10 Mencari Petunjuk Pedang
11 Membantu Ki Luwuh
12 Ayu Melawan Setan Kembar
13 Kebenaran
14 Lima Iblis Bukit Jali Binasa
15 Bertemu Nilawati
16 Membantu Desa Klaten
17 Melawan Sosok Misterius
18 Belum Cukup Kuat
19 Membuat Perhitungan Kepada Adipati Anom
20 Hutan Kematian
21 Mendapatkan Pedang Tujuh Naga
22 Kisah Joko Samudro
23 Rindu
24 Mulai Berlatih
25 Menjemput Ayu
26 Kotaraja
27 Membantu Pedagang
28 Tak Kunjung Selesai
29 Pergi Ke Istana
30 Bertemu Raja
31 Teringat Masa Lalu
32 Pertemuan Calon Pemberontak
33 Terbongkarnya Kebusukan Tumenggung Prabaskara
34 Menangkap Mata-mata di Istana
35 Kemunculan Pedang Legendaris
36 Pemberontakan
37 Jurus Aneh
38 Pemberontakan II
39 Pemberontakan III
40 Akhir Pemberontakan
41 Melanjutkan Perjalanan (Arc 1 End)
42 Informasi Sayembara
43 Membantu Putri Anandita
44 Berhasil
45 Membantu Warga Desa Wonosari
46 3 Setan dari Gua Sangkar Kembali
47 Arga dan Nilawati VS 3 Setan dari Gua Sangkar
48 3 Setan dari Gua Sangkar Musnah
49 Kisah 3 Setan dari Gua Sangkar
50 Berpisah
51 Pendekar Pelukis
52 Fitnah
53 Dunia Begitu Sempit
54 Jurus Membelah Diri
55 Arga VS Seta
56 Arga VS Seta II
57 Awal Permusuhan Abadi
58 Desa Telogosari
59 Jurus Pemikat Hati
60 Semidang Rindu Binasa
61 Bertamu ke Perguruan Lembah Perawan
62 Arga& Nilawati VS Raja&Ratu Siluman Kerbau
63 Informasi Penting
64 Mencari Keberadaan Kitab Pusaka
65 Mencari Keberadaan Kitab Pusaka II
66 Siluman Kera
67 Siluman Kera VS Naga Bergola Biru
68 Brama Sakti
69 Kitab Pusaka : Ajian Serat Jiwa
70 Kekuatan Baru
71 Ilmu Pancasona
72 Arga& Nilawati VS Tiga Pendekar Macan Putih.
73 Perjalanan
74 Ajian Malik Rupo
75 Pertemuan Ketua Perguruan
76 Perguruan Bambu Kuning
77 Pendaftaran
78 Turnamen Pemuda Putih I
79 Turnamen Pemuda Putih II
80 Turnamen Pemuda Putih III
81 Turnamen Pemuda Putih IV
82 Istirahat
83 Turnamen Pemuda Putih V
84 Turnamen Pemuda Putih VI
85 Turnamen Pemuda Putih VII
86 Turnamen Pemuda Putih VIII
87 Pengacau
88 Pemuda Misterius VS Abimanyu
89 Arga VS Seta
90 Akhir Perseteruan
91 Arc 2 End : Kembalinya Pendekar- Pendekar Sepuh
92 Gading Koneng bergerak
93 Rencana
94 Jadi Paman, Kenapa Tidak?
95 Aji Putra Kelana
96 Arga dan Nilawati di Kerajaan Kalingga
97 Kelompok Topeng Ungu
98 Kelompok Topeng Ungu Terus Berulah
99 Mengorek Informasi
100 Mengorek Informasi II
101 Konflik Besar
102 Arga VS Ketua Kelompok Topeng Ungu
103 Bergerak
104 Perang
105 Perang II
106 Arga VS Sembada
107 Pertarungan Antar Pendekar
108 Menyambung Pertarungan Lama
109 Satu Lawan Dua
110 Nilawati Terkena Racun
111 Mengamuk
112 Perang Selesai
113 Membangunkan Harimau Tertidur
114 Nama Yang Membuat Ketakutan
115 Membantu Seseorang
116 Empat Lawan Satu
117 Mencari Informasi
118 Tidak Berpikir Dua Kali
119 Membuat Perhitungan
120 Keputusan Yang Salah
121 Sang Pelindung
122 Mengembara Berdua? Mengapa Tidak!
123 Kota Pelabuhan
124 Rumah Teratai Biru
125 Perseteruan
126 Arga VS Sepuluh Anggota Perguruan Sanca Hitam
127 Kekuatan Sesungguhnya
128 Nama Yang Membuat Tubuh Bergetar
129 Berangkat ke Pulau Seberang
130 Kelompok Paus Darah
131 Melawan Kelompok Paus Darah
132 Kelompok Paus Darah Musnah
133 Sampai di Pulau Dewata
134 Makan Pertama Di Pulau Dewata
135 Lima Pendekar dari Gua Rang Reng
136 Kehebatan Ajian Serat Jiwa Tingkat Sepuluh
137 Melawan Siluman Buaya Penunggu Danau
138 Siluman Buaya
139 Mencari Bunga Mawar Hitam
140 Kerajaan Bulan Sabit
141 Mencari Bunga Mawar Hitam II
142 Bertarung
143 Segoro Jaya, Sang Dewa Kegelapan
144 Menolong Putri Raja Siluman Buaya
145 Pulang
146 Sampai di Kerajaan Kalingga
147 Nilawati Sembuh
148 Akhir Sebuah Pertarungan
149 Pengumuman
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Lahirnya calon pendekar terkuat
2
Menemui nenek Mawar Bidara
3
Perjalanan dimulai
4
Melanjutkan perjalanan
5
Pertarungan Ayu melawan Kelabang Hitam
6
Pertemuan tak terduga
7
Identitas kakek pengemis
8
Bertemu teman baru
9
Bertemu Dewa Obat
10
Mencari Petunjuk Pedang
11
Membantu Ki Luwuh
12
Ayu Melawan Setan Kembar
13
Kebenaran
14
Lima Iblis Bukit Jali Binasa
15
Bertemu Nilawati
16
Membantu Desa Klaten
17
Melawan Sosok Misterius
18
Belum Cukup Kuat
19
Membuat Perhitungan Kepada Adipati Anom
20
Hutan Kematian
21
Mendapatkan Pedang Tujuh Naga
22
Kisah Joko Samudro
23
Rindu
24
Mulai Berlatih
25
Menjemput Ayu
26
Kotaraja
27
Membantu Pedagang
28
Tak Kunjung Selesai
29
Pergi Ke Istana
30
Bertemu Raja
31
Teringat Masa Lalu
32
Pertemuan Calon Pemberontak
33
Terbongkarnya Kebusukan Tumenggung Prabaskara
34
Menangkap Mata-mata di Istana
35
Kemunculan Pedang Legendaris
36
Pemberontakan
37
Jurus Aneh
38
Pemberontakan II
39
Pemberontakan III
40
Akhir Pemberontakan
41
Melanjutkan Perjalanan (Arc 1 End)
42
Informasi Sayembara
43
Membantu Putri Anandita
44
Berhasil
45
Membantu Warga Desa Wonosari
46
3 Setan dari Gua Sangkar Kembali
47
Arga dan Nilawati VS 3 Setan dari Gua Sangkar
48
3 Setan dari Gua Sangkar Musnah
49
Kisah 3 Setan dari Gua Sangkar
50
Berpisah
51
Pendekar Pelukis
52
Fitnah
53
Dunia Begitu Sempit
54
Jurus Membelah Diri
55
Arga VS Seta
56
Arga VS Seta II
57
Awal Permusuhan Abadi
58
Desa Telogosari
59
Jurus Pemikat Hati
60
Semidang Rindu Binasa
61
Bertamu ke Perguruan Lembah Perawan
62
Arga& Nilawati VS Raja&Ratu Siluman Kerbau
63
Informasi Penting
64
Mencari Keberadaan Kitab Pusaka
65
Mencari Keberadaan Kitab Pusaka II
66
Siluman Kera
67
Siluman Kera VS Naga Bergola Biru
68
Brama Sakti
69
Kitab Pusaka : Ajian Serat Jiwa
70
Kekuatan Baru
71
Ilmu Pancasona
72
Arga& Nilawati VS Tiga Pendekar Macan Putih.
73
Perjalanan
74
Ajian Malik Rupo
75
Pertemuan Ketua Perguruan
76
Perguruan Bambu Kuning
77
Pendaftaran
78
Turnamen Pemuda Putih I
79
Turnamen Pemuda Putih II
80
Turnamen Pemuda Putih III
81
Turnamen Pemuda Putih IV
82
Istirahat
83
Turnamen Pemuda Putih V
84
Turnamen Pemuda Putih VI
85
Turnamen Pemuda Putih VII
86
Turnamen Pemuda Putih VIII
87
Pengacau
88
Pemuda Misterius VS Abimanyu
89
Arga VS Seta
90
Akhir Perseteruan
91
Arc 2 End : Kembalinya Pendekar- Pendekar Sepuh
92
Gading Koneng bergerak
93
Rencana
94
Jadi Paman, Kenapa Tidak?
95
Aji Putra Kelana
96
Arga dan Nilawati di Kerajaan Kalingga
97
Kelompok Topeng Ungu
98
Kelompok Topeng Ungu Terus Berulah
99
Mengorek Informasi
100
Mengorek Informasi II
101
Konflik Besar
102
Arga VS Ketua Kelompok Topeng Ungu
103
Bergerak
104
Perang
105
Perang II
106
Arga VS Sembada
107
Pertarungan Antar Pendekar
108
Menyambung Pertarungan Lama
109
Satu Lawan Dua
110
Nilawati Terkena Racun
111
Mengamuk
112
Perang Selesai
113
Membangunkan Harimau Tertidur
114
Nama Yang Membuat Ketakutan
115
Membantu Seseorang
116
Empat Lawan Satu
117
Mencari Informasi
118
Tidak Berpikir Dua Kali
119
Membuat Perhitungan
120
Keputusan Yang Salah
121
Sang Pelindung
122
Mengembara Berdua? Mengapa Tidak!
123
Kota Pelabuhan
124
Rumah Teratai Biru
125
Perseteruan
126
Arga VS Sepuluh Anggota Perguruan Sanca Hitam
127
Kekuatan Sesungguhnya
128
Nama Yang Membuat Tubuh Bergetar
129
Berangkat ke Pulau Seberang
130
Kelompok Paus Darah
131
Melawan Kelompok Paus Darah
132
Kelompok Paus Darah Musnah
133
Sampai di Pulau Dewata
134
Makan Pertama Di Pulau Dewata
135
Lima Pendekar dari Gua Rang Reng
136
Kehebatan Ajian Serat Jiwa Tingkat Sepuluh
137
Melawan Siluman Buaya Penunggu Danau
138
Siluman Buaya
139
Mencari Bunga Mawar Hitam
140
Kerajaan Bulan Sabit
141
Mencari Bunga Mawar Hitam II
142
Bertarung
143
Segoro Jaya, Sang Dewa Kegelapan
144
Menolong Putri Raja Siluman Buaya
145
Pulang
146
Sampai di Kerajaan Kalingga
147
Nilawati Sembuh
148
Akhir Sebuah Pertarungan
149
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!