Pendekar Pedang Tujuh Naga

Pendekar Pedang Tujuh Naga

Lahirnya calon pendekar terkuat

Kisah ini berawal dari sepasang suami istri yang merupakan pendekar yang cukup terkenal di dunia persilatan. Sang suami bernama Arya Permana dan sang istri bernama Ratih Pramudita. Mereka tinggal di sebuah gubuk terpencil di arah Timur pulau Jawa.

Di dunia persilatan mereka dikenal dengan sebutan Sepasang Pendekar Suci. Sebutan tersebut bukanlah hanya sebutan semata, sebutan tersebut mereka dapatkan karena mereka adalah sepasang pendekar yang baik, bijaksana dan membantu pihak yang lemah serta memberantas kejahatan.

Sang suami dikenal dengan nama pendekar pedang suci dan sang istri dikenal dengan nama pendekar tombak ajaib. Di kalangan dunia persilatan hanya satu orang yang tahu nama asli mereka, yaitu Guru mereka yang biasa dipanggil Nenek Mawar Bidara yang bernama asli Siti Martiah.

Suatu hari sang istri melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayi laki-laki itu diberi nama Arga Permana. Sepasang suami istri ini sangat senang dan gembira melihat kelahiran bayi mereka tersebut.

"Kakang, lucu sekali bayi kita! Dinda harap kelak dia dapat menjadi pendekar yang yang terkenal dan membantu semua orang yang tertindas." Ucap Ratih dengan wajah gembira berseri-seri.

"Kakang juga berharap begitu Dinda. Kita akan mengajarkan Arga semua jurus yang kita miliki, setelah itu kita kirim dia ke tempat nenek Mawar Bidara untuk digembleng menjadi pendekar yang kuat." Gumam Arya dengan tersenyum lebar kepada sang istri sambil mencolek-colek bayi mereka itu.

Setahun kemudian Ratih kembali melahirkan seorang bayi, kali ini bayinya perempuan. Bayi itu diberi nama Ayu Ratih Permana.

*****

7 tahun kemudian

Arga tumbuh menjadi anak yang perkasa sedangkan Ayu menjadi anak yang cantik di usia keduanya yang masih belia.

" Arga, Ayu kembali! Latihan hari ini selesai." Seru Arya yang duduk di batuan dengan posisi bersemedi.

" Baiklah Ayah." Ucap kedua anak itu dengan terbang mendekat kearah ayahnya.

Mereka bertiga pulang ke rumah dengan terbang menggunakan ilmu meringankan tubuh. Jurus ini disebut jurus tubuh angin menerjang langit. Arga mewarisi keahlian senjata dari ayahnya yaitu menggunakan senjata pedang sedangkan Ayu dari ibunya yaitu menggunakan tombak.

Bahan senjata sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaitu baja lemah, sedang dan kuat. Senjata juga terbagi menjadi senjata kelas biasa, kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas. Senjata kelas biasa, biasanya dipakai oleh manusia-manusia biasa yang tidak belajar beladiri. Senjata kelas bawah biasanya dialiri tenaga dalam tetapi sangat sedikit. Senjata kelas menengah dialiri tenaga dalam yang banyak. Sedangkan senjata kelas atas biasanya dialiri tenaga dalam yang dahsyat dari pendekar yang biasanya untuk menyegel senjata tersebut. Tetapi sebenarnya ada lagi tingkatan senjata yaitu senjata kelas dewa, senjata ini dikatakan senjata yang diturunkan oleh dewa ke bumi makanya senjata ini tidak banyak yang tahu dan hanya dianggap legenda saja.

Senjata Arga dan Ayu sendiri adalah senjata kelas menengah sedangkan senjata Arya dan Ratih adalah senjata kelas atas.

Setelah sampai di rumah mereka membersihkan diri terlebih dahulu, setelah itu mereka makan malam yang telah disiapkan oleh Ratih.

Selesai makan Arya dan Ratih menceritakan perjalanan mereka dari pertama mereka menjadi murid nenek Mawar Bidara dan sampai saat ini. Tak terasa mereka bercerita sampai pagi. Cerita tersebut berakhir dengan pesan dari ayahnya.

Beladiri bukan untuk diri sendiri tetapi juga untuk melindungi orang lain

Beladiri harus diniatkan untuk kebaikan bukan untuk kesenangan dan kejahatan

Beladiri bukan untuk disombongkan, karena dunia ini luas di atas langit masih ada langit

Beladiri dipelajari seperti tingginya langit dan dalamnya laut.

*****

Setahun kemudian saat Arga berusia delapan tahun sedangkan Ayu berusia tujuh tahun sesuatu yang buruk terjadi kepada kedua orangtuanya.

Arga dan Ayu sedang bermain di air karena hari ini mereka tidak latihan. Ketika mereka sedang asik bermain mereka melihat sekelompok orang yang menunggangi kuda ke arah gubuk mereka. Melihat hal tersebut, rasa penasaranpun hinggap di pikiran mereka. Mereka langsung bergegas kembali ke rumah karena merasakan sesuatu yang aneh tentang kedua orang tuanya.

"Kakang, liat itu! Kelihatannya mereka bukan orang yang baik. Ayo kita kembali ke rumah." Seru Ayu sambil terlihat cemas.

"Baiklah, ayo kita pulang adik!"

Mereka terbang menggunakan ilmu meringankan tubuh yang telah mereka pelajari. Mereka sekuat tenaga terbang secepat mungkin untuk segera sampai ke rumah. Setelah sampai di dekat gubuk mereka melihat ayah dan ibu mereka sedang berkelahi melawan sekolompok orang yang mereka lihat di dekat sungai tadi.

"Shhtt..." Bisik Arga sambil meletakkan jarinya di mulut.

"Jangan bersuara, kita lihat saja dulu. Walaupun kita mempunya ilmu tapi kita tidak bisa membantu ayah dan ibu, mereka bukanlah tandingan kita." Bisik Arga lagi.

Ayu menganggukkan kepalanya pelan sambil terlihat air matanya telah mengalir membasahi pipinya.

Di sisi lain Arya dan Ratih sedang menghadapi sekelompok orang yang memakai pakaian hitam dan menggunakan topeng untuk menutupi wajah mereka.

"Akhirnya kalian berdua dapat kami temukan. Hari ini, kami akan membalas perbuatan kalian berdua sewaktu 10 tahun silam. Kalian berdua harus ****** di tangan kami, karena kalian berdua sudah banyak membunuh kelompok kami." Seru lantang pemimpin kelompok tersebut.

10 tahun yang lalu, adalah permulaan konflik antara Arya dan Ratih dengan kelompok Harimau Hitam. Saat itu mereka berdua sedang melakukan perjalanan. Saat mereka berdua sedang asik menunggangi kuda tiba-tiba mereka melihat sekolompok orang menghentikan mereka. Kelompok ini adalah kelompok Harimau Hitam.

"Berhenti! Serahkan semua harta yang kalian bawa. Dan untuk wanita nona ini, kamu harus melayani kami beberapa malam. Dan untukmu kamu boleh pergi dari sini." Ucap salah seorang dari kelompok itu.

Mendengar hal itu, Arya langsung naik pitam, dia langsung menyerang kelompok itu dan pada akhirnya mereka mati ditangan Arya dan Ratih. Arya tidak membunuh satu orang dari mereka untuk menyampaikan pesannya kepada ketua mereka.

"Katakan ini kepada pemimpin kalian, kami sepasang pendekar suci akan menghapuskan kelompok kalian dari bumi ini." Ucap Arya sambil menunjuk orang tersebut.

Mendengar hal itu, orang itu langsung lari tunggang langgang sekuat tenaga. Setelah sampai di markas dia langsung mengadukan apa yang terjadi kepadanya dan kelompoknya. Mendengar hal itu pemimpin Harimau Hitam langsung naik pitam, dia menghancurkan batu yang ada didekatnya.

Puncak dari perseteruan Sepasang pendekar suci dengan kelompok Harimau Hitam adalah beberapa bulan dari hadangan mereka, ketika sepasang pendekar suci mendatangi markas mereka dan membunuh semua yang ada disana kecuali pemimpin kelompok itu.

Setelah itu pemimpin harimau hitam mencari orang-orang lagi untuk mendirikan kelompoknya lagi. Dan dia bersumpah akan mencari sepasang pendekar suci untuk membalaskan dendamnya.

Terpopuler

Comments

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Ceritanya sudah lumayan bagus, 👍👍

2022-11-14

0

Isro Fil

Isro Fil

N

2022-11-07

1

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt

2022-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Lahirnya calon pendekar terkuat
2 Menemui nenek Mawar Bidara
3 Perjalanan dimulai
4 Melanjutkan perjalanan
5 Pertarungan Ayu melawan Kelabang Hitam
6 Pertemuan tak terduga
7 Identitas kakek pengemis
8 Bertemu teman baru
9 Bertemu Dewa Obat
10 Mencari Petunjuk Pedang
11 Membantu Ki Luwuh
12 Ayu Melawan Setan Kembar
13 Kebenaran
14 Lima Iblis Bukit Jali Binasa
15 Bertemu Nilawati
16 Membantu Desa Klaten
17 Melawan Sosok Misterius
18 Belum Cukup Kuat
19 Membuat Perhitungan Kepada Adipati Anom
20 Hutan Kematian
21 Mendapatkan Pedang Tujuh Naga
22 Kisah Joko Samudro
23 Rindu
24 Mulai Berlatih
25 Menjemput Ayu
26 Kotaraja
27 Membantu Pedagang
28 Tak Kunjung Selesai
29 Pergi Ke Istana
30 Bertemu Raja
31 Teringat Masa Lalu
32 Pertemuan Calon Pemberontak
33 Terbongkarnya Kebusukan Tumenggung Prabaskara
34 Menangkap Mata-mata di Istana
35 Kemunculan Pedang Legendaris
36 Pemberontakan
37 Jurus Aneh
38 Pemberontakan II
39 Pemberontakan III
40 Akhir Pemberontakan
41 Melanjutkan Perjalanan (Arc 1 End)
42 Informasi Sayembara
43 Membantu Putri Anandita
44 Berhasil
45 Membantu Warga Desa Wonosari
46 3 Setan dari Gua Sangkar Kembali
47 Arga dan Nilawati VS 3 Setan dari Gua Sangkar
48 3 Setan dari Gua Sangkar Musnah
49 Kisah 3 Setan dari Gua Sangkar
50 Berpisah
51 Pendekar Pelukis
52 Fitnah
53 Dunia Begitu Sempit
54 Jurus Membelah Diri
55 Arga VS Seta
56 Arga VS Seta II
57 Awal Permusuhan Abadi
58 Desa Telogosari
59 Jurus Pemikat Hati
60 Semidang Rindu Binasa
61 Bertamu ke Perguruan Lembah Perawan
62 Arga& Nilawati VS Raja&Ratu Siluman Kerbau
63 Informasi Penting
64 Mencari Keberadaan Kitab Pusaka
65 Mencari Keberadaan Kitab Pusaka II
66 Siluman Kera
67 Siluman Kera VS Naga Bergola Biru
68 Brama Sakti
69 Kitab Pusaka : Ajian Serat Jiwa
70 Kekuatan Baru
71 Ilmu Pancasona
72 Arga& Nilawati VS Tiga Pendekar Macan Putih.
73 Perjalanan
74 Ajian Malik Rupo
75 Pertemuan Ketua Perguruan
76 Perguruan Bambu Kuning
77 Pendaftaran
78 Turnamen Pemuda Putih I
79 Turnamen Pemuda Putih II
80 Turnamen Pemuda Putih III
81 Turnamen Pemuda Putih IV
82 Istirahat
83 Turnamen Pemuda Putih V
84 Turnamen Pemuda Putih VI
85 Turnamen Pemuda Putih VII
86 Turnamen Pemuda Putih VIII
87 Pengacau
88 Pemuda Misterius VS Abimanyu
89 Arga VS Seta
90 Akhir Perseteruan
91 Arc 2 End : Kembalinya Pendekar- Pendekar Sepuh
92 Gading Koneng bergerak
93 Rencana
94 Jadi Paman, Kenapa Tidak?
95 Aji Putra Kelana
96 Arga dan Nilawati di Kerajaan Kalingga
97 Kelompok Topeng Ungu
98 Kelompok Topeng Ungu Terus Berulah
99 Mengorek Informasi
100 Mengorek Informasi II
101 Konflik Besar
102 Arga VS Ketua Kelompok Topeng Ungu
103 Bergerak
104 Perang
105 Perang II
106 Arga VS Sembada
107 Pertarungan Antar Pendekar
108 Menyambung Pertarungan Lama
109 Satu Lawan Dua
110 Nilawati Terkena Racun
111 Mengamuk
112 Perang Selesai
113 Membangunkan Harimau Tertidur
114 Nama Yang Membuat Ketakutan
115 Membantu Seseorang
116 Empat Lawan Satu
117 Mencari Informasi
118 Tidak Berpikir Dua Kali
119 Membuat Perhitungan
120 Keputusan Yang Salah
121 Sang Pelindung
122 Mengembara Berdua? Mengapa Tidak!
123 Kota Pelabuhan
124 Rumah Teratai Biru
125 Perseteruan
126 Arga VS Sepuluh Anggota Perguruan Sanca Hitam
127 Kekuatan Sesungguhnya
128 Nama Yang Membuat Tubuh Bergetar
129 Berangkat ke Pulau Seberang
130 Kelompok Paus Darah
131 Melawan Kelompok Paus Darah
132 Kelompok Paus Darah Musnah
133 Sampai di Pulau Dewata
134 Makan Pertama Di Pulau Dewata
135 Lima Pendekar dari Gua Rang Reng
136 Kehebatan Ajian Serat Jiwa Tingkat Sepuluh
137 Melawan Siluman Buaya Penunggu Danau
138 Siluman Buaya
139 Mencari Bunga Mawar Hitam
140 Kerajaan Bulan Sabit
141 Mencari Bunga Mawar Hitam II
142 Bertarung
143 Segoro Jaya, Sang Dewa Kegelapan
144 Menolong Putri Raja Siluman Buaya
145 Pulang
146 Sampai di Kerajaan Kalingga
147 Nilawati Sembuh
148 Akhir Sebuah Pertarungan
149 Pengumuman
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Lahirnya calon pendekar terkuat
2
Menemui nenek Mawar Bidara
3
Perjalanan dimulai
4
Melanjutkan perjalanan
5
Pertarungan Ayu melawan Kelabang Hitam
6
Pertemuan tak terduga
7
Identitas kakek pengemis
8
Bertemu teman baru
9
Bertemu Dewa Obat
10
Mencari Petunjuk Pedang
11
Membantu Ki Luwuh
12
Ayu Melawan Setan Kembar
13
Kebenaran
14
Lima Iblis Bukit Jali Binasa
15
Bertemu Nilawati
16
Membantu Desa Klaten
17
Melawan Sosok Misterius
18
Belum Cukup Kuat
19
Membuat Perhitungan Kepada Adipati Anom
20
Hutan Kematian
21
Mendapatkan Pedang Tujuh Naga
22
Kisah Joko Samudro
23
Rindu
24
Mulai Berlatih
25
Menjemput Ayu
26
Kotaraja
27
Membantu Pedagang
28
Tak Kunjung Selesai
29
Pergi Ke Istana
30
Bertemu Raja
31
Teringat Masa Lalu
32
Pertemuan Calon Pemberontak
33
Terbongkarnya Kebusukan Tumenggung Prabaskara
34
Menangkap Mata-mata di Istana
35
Kemunculan Pedang Legendaris
36
Pemberontakan
37
Jurus Aneh
38
Pemberontakan II
39
Pemberontakan III
40
Akhir Pemberontakan
41
Melanjutkan Perjalanan (Arc 1 End)
42
Informasi Sayembara
43
Membantu Putri Anandita
44
Berhasil
45
Membantu Warga Desa Wonosari
46
3 Setan dari Gua Sangkar Kembali
47
Arga dan Nilawati VS 3 Setan dari Gua Sangkar
48
3 Setan dari Gua Sangkar Musnah
49
Kisah 3 Setan dari Gua Sangkar
50
Berpisah
51
Pendekar Pelukis
52
Fitnah
53
Dunia Begitu Sempit
54
Jurus Membelah Diri
55
Arga VS Seta
56
Arga VS Seta II
57
Awal Permusuhan Abadi
58
Desa Telogosari
59
Jurus Pemikat Hati
60
Semidang Rindu Binasa
61
Bertamu ke Perguruan Lembah Perawan
62
Arga& Nilawati VS Raja&Ratu Siluman Kerbau
63
Informasi Penting
64
Mencari Keberadaan Kitab Pusaka
65
Mencari Keberadaan Kitab Pusaka II
66
Siluman Kera
67
Siluman Kera VS Naga Bergola Biru
68
Brama Sakti
69
Kitab Pusaka : Ajian Serat Jiwa
70
Kekuatan Baru
71
Ilmu Pancasona
72
Arga& Nilawati VS Tiga Pendekar Macan Putih.
73
Perjalanan
74
Ajian Malik Rupo
75
Pertemuan Ketua Perguruan
76
Perguruan Bambu Kuning
77
Pendaftaran
78
Turnamen Pemuda Putih I
79
Turnamen Pemuda Putih II
80
Turnamen Pemuda Putih III
81
Turnamen Pemuda Putih IV
82
Istirahat
83
Turnamen Pemuda Putih V
84
Turnamen Pemuda Putih VI
85
Turnamen Pemuda Putih VII
86
Turnamen Pemuda Putih VIII
87
Pengacau
88
Pemuda Misterius VS Abimanyu
89
Arga VS Seta
90
Akhir Perseteruan
91
Arc 2 End : Kembalinya Pendekar- Pendekar Sepuh
92
Gading Koneng bergerak
93
Rencana
94
Jadi Paman, Kenapa Tidak?
95
Aji Putra Kelana
96
Arga dan Nilawati di Kerajaan Kalingga
97
Kelompok Topeng Ungu
98
Kelompok Topeng Ungu Terus Berulah
99
Mengorek Informasi
100
Mengorek Informasi II
101
Konflik Besar
102
Arga VS Ketua Kelompok Topeng Ungu
103
Bergerak
104
Perang
105
Perang II
106
Arga VS Sembada
107
Pertarungan Antar Pendekar
108
Menyambung Pertarungan Lama
109
Satu Lawan Dua
110
Nilawati Terkena Racun
111
Mengamuk
112
Perang Selesai
113
Membangunkan Harimau Tertidur
114
Nama Yang Membuat Ketakutan
115
Membantu Seseorang
116
Empat Lawan Satu
117
Mencari Informasi
118
Tidak Berpikir Dua Kali
119
Membuat Perhitungan
120
Keputusan Yang Salah
121
Sang Pelindung
122
Mengembara Berdua? Mengapa Tidak!
123
Kota Pelabuhan
124
Rumah Teratai Biru
125
Perseteruan
126
Arga VS Sepuluh Anggota Perguruan Sanca Hitam
127
Kekuatan Sesungguhnya
128
Nama Yang Membuat Tubuh Bergetar
129
Berangkat ke Pulau Seberang
130
Kelompok Paus Darah
131
Melawan Kelompok Paus Darah
132
Kelompok Paus Darah Musnah
133
Sampai di Pulau Dewata
134
Makan Pertama Di Pulau Dewata
135
Lima Pendekar dari Gua Rang Reng
136
Kehebatan Ajian Serat Jiwa Tingkat Sepuluh
137
Melawan Siluman Buaya Penunggu Danau
138
Siluman Buaya
139
Mencari Bunga Mawar Hitam
140
Kerajaan Bulan Sabit
141
Mencari Bunga Mawar Hitam II
142
Bertarung
143
Segoro Jaya, Sang Dewa Kegelapan
144
Menolong Putri Raja Siluman Buaya
145
Pulang
146
Sampai di Kerajaan Kalingga
147
Nilawati Sembuh
148
Akhir Sebuah Pertarungan
149
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!