Mentari sudah menyinari bumi pertanda malam sudah berganti pagi.
Di sebuah dapur terdapat seorang wanita yang tengah menyiapkan sarapan untuk suami.
”Memasak sudah sekarang waktunya mandi”Alya Berniat untuk mandi lalu membangunkan suaminya yang tengah
tertidur.
Sekarang Alya sudah rapi dengan pakaian kantor nya dia segera membangunkan Delano yang masih tertidur”Mas, Mas bangun”Alya menggoyang-goyangkan pundak sang suami agar segera bangun.
”Emm”Delano hanya melenguh kecil saat Alya membangun'kannya dia malah menarik tangan Alya yang menyebabkan tubuh Alya jatuh ke pelukannya.
Harum vanilla langsung membuat Delano mengeratkan pelukannya.Dia sadar yang dia peluk adalah Alya.
”Mas bangun aku udah mau berangkat kerja”Alya mencoba keluar dari dekapan Delano.
Delano membuka matanya dan langsung tersenyum manis saat melihat Alya sudah cantik dengan pakaian kantor.
”Kenapa tidak membangun aku?
Kan sekarang kamu udah cantik aku masih bau selimut Al”Kata Delano membuat pipi Alya memanas.
”Udah sana mandi aku udah siapin sarapan buat kita, aku tunggu di ruang makan ya”Alya meninggalkan Delano yang masih melekat dengan selimut.
...~***~...
Motor Delano berhenti di depan Perusahaan tempat Alya bekerja dan otomatis itu merupakan Perusahaan miliknya.
”Aku masuk dulu ya Mas”Alya mencium punggung tangan Suaminya.
”Iya hati-hati aku juga mau berangkat kerja, sana masuk aku liatin dari sini”Alya mengangguk lalu memasuki Perusahaan itu.
Setelah melihat punggung Alya hilang sepenuhnya Delano langsung menuju parkiran belakang untuk memarkirkan motornya dan berganti dengan Setelan Jas.
”Alya ruangan kamu ada di sebelah ruangan tuan Delano, tugas-tugas kamu nanti saya kirim lewat Email”Ucap atasan Alya.
”Baik Bu”
Alya memasuki ruangan yang cukup besar di samping ruangan Delano.Dia menata barang-barang nya lalu segera bekerja.
Alya beranjak dari duduknya untuk meminta tanda tangan Tuan Delano.
Tok
Tok
Tok
Setelah di ijinkan masuk Alya memasuki ruangan itu.Ruangan yang menurutnya dua kali lipat lebih besar daripada ruangan nya.
”Ada Apa?”Tanya Delano.
”Saya butuh tanda tangan anda di berkas ini Tuan”Kata Alya lalu menyerahkan sebuah map berisi berkas-berkas pada Delano.
”Kamu sekretaris baru saya?”Tanya Delano.
Jelas jelas udah tau pake nanya lagi.
”Iya Tuan”
”Buatkan saya teh hijau”Ucap Delano.Saat di rumah biasanya Alya membuatkan teh hijau.
Padahal Delano tidak terlalu menyukai teh tersebut tapi karena ingin menghormati Alya di jadi mencoba meminum teh hijau dan sekarang dia jadi menyukai teh tersebut.
”Baik Tuan nanti saya akan menyuruh OB untuk membuatkan”Jawab Alya sopan.Bukan apa-apa pekerjaan nya masih menumpuk.
”Aku mau kau yang membuat kan bukan
orang lain”Kata Delano tidak mau di bantah.
”Baik Tuan”Alya pergi dari ruangan itu dengan perasaan dongkol.
”Aki mai kai ying membuat kin bukan orang liyin”Ucap Alya dengan nada mengejek sambil berjalan menuju pantry.
”Pagi Nona Alya”Sapa Niko yang kebetulan berpapasan dengan Alya.
”Pagi menjelang siang Tuan Niko”Jawab Alya kemudian melanjutkan berjalan.
”Nona Tunggu”
Alya mengembalikan badannya”Ada yang bisa saya Bantu Tuan?”
”Apakan Tuan Delano ada di ruangan nya?”
”Ada Tuan kalau begitu saya permisi”
”Ada apa dengan Nona Alya kenapa dia seperti menahan amarah”Gumam Niko.
”Tuan”Niko memasuki ruangan Delano tanpa permisi,dasar Niko.
”Hmm”,Jawab Delano dengan mata yang masih fokus dengan leptop nya.
Niko mengamati Tuan Delano lalu bergumam lirih”Sekretarisku Istriku”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sumini Ningsih
masa alya tidak mengenali suaminya sih,kan bedanya cuman pake kumis doang
2024-07-25
1