Delano sampai di rumah larut malam, dia langsung mandi dan menghampiri Alya yang sudah tidur meringkuk di bawah selimut.
Delano mengerutkan dahinya saat mendengar Aliya menggigil, apa yang terjadi pada wanita itu, hatinya bergejolak.
"Alya Alya kamu kenapa?"karena tidak mendapatkan jawaban dari Alya.Delano lalu membuka selimut yang menutupi tubuh Alya.
Betapa terkejutnya Delano saat melihat sang istri tengah menggigit sambil meringkuk.Delano menyentuh dahi Alya, seketika matanya menatap wajah Alya.
"Alya kamu sakit,apa yang terjadi denganmu"Delano keluar dari kamar, dia mengambil air hangat yang digunakan untuk mengompres Alya.
Delano dengan telaten mengompres Alya, tapi demam Alya tidak kunjung turun malah semakin naik.
"Apa yang harus aku lakukan"Delano binggung harus melakukan apa.
Sudah terbesit pikiran gila untuk meredakan demam Alya dan yang pasti saat bangun nanti dia harus menerima akibatnya.
"Aku harus melakukan ini"Delano membuka kancing kemejanya kemudian membuka baju Alya.
Delano tidur di samping Alya dan memeluk wanita itu erat, aneh kenapa aku merasa nyaman jika begini.
Delano mulai menutup matanya berharap besok Alya tidak akan marah, toh dia melakukan ini agar demam Alya turun.
...~***~...
"Huum"Alya membuka matanya, dia berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke celah celah jendela.
Padangan nya tertuju kepada seseorang yang memeluk dirinya erat, pantas saja perutnya terasa berat ternyata tangan Delano tengah memeluk nya.
Eh tunggu apa Delano memeluk nya.Dengan perlahan Alya membuka selimut yang menutupi tubuhnya.
Betapa terkejutnya dirinya saat melihat Delano hanya menggunakan celana pendek dan dirinya hanya menggunakan bra.
"Apa yang terjadi"gumam Alya lalu matanya menatap Delano.
"Tampan"Satu kata terucap dari bibir mungil Alya.
"Delan bangun"Alya menepuk pipi Delano pelan hingga membuat sang empu mengeliat.
"Hem"ucap Delano dengan suara serak khas bangun tidur.
Delano tersadar dia tersenyum dan duduk di ranjang sambil menatap Alya yang hanya menggunakan bra.
"Kemarin malam kamu demam makanya aku melakukan itu"ucap Delano tapi dirinya tidak pernah bertindak kurang ajar pada Alya.
Untung saja tadi malam dia bisa mengendalikan hasratnya yang terpendam.
"Terima kasih"ucap Alya tulus, dia mengerti kalau Delano hanya sebatas menolongnya.Jadi dirinya tidak terlalu berharap lebih dari Delano.
"Apa yang terjadi dengan mu tadi malam Alya?kenapa kamu bisa demam?"tanya Delano.
Alya teringat dengan kejadian tadi malam, dimana dia kehujanan dan mengetahui fakta bahwa kakeknya ternyata sedang dalam masalah.
Cairan bening mengalir tanpa bisa di cegah, Alya menangis.Delano yang mengetahui bahwa Alya tidak dalam keadaan baik-baik saja hanya diam lalu tangannya meraih tubuh Alya mencoba menyalurkan kekuatan melalui pelukannya.
Alya terisak dan menceritakan semuanya pada Delano, Delano bersikap seolah-olah tidak tahu mengenai masalah Alya.
"Kamu tidak usah menangis, aku yakin kamu kuat"Delano menyentuh pipi Alya dan menghapus air mata yang mengalir dari kelompok mata wanita itu.
"Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi bagaimana aku bisa berjuang untuk melepas kakek dari jeruji penjara dan mencari nenek"Alya menangis sesenggukan di dada Delano.
"Kamu masih punya aku, walaupun aku belum mencintai mu tapi aku akan selalu ada untukmu"Ujar Delano, hari ini dia akan belajar untuk mencintai Alya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sumini Ningsih
untung delno orangnya ga sombong
2024-07-25
1
Chacha
kebanyakan bersambung nya ketimbang cerita nya
2021-04-15
0
Bang Regar
👍
2021-04-15
0