Hari ini adalah hari Minggu, Alya sudah bangun pagi-pagi tadi dan membersihkan rumah yang Ia tempati.
Dia harus mengerjakan nya sendiri karena tidak ada asisten rumah tangga, Alya sengaja tidak memakai jasa asisten rumah tangga untuk menghemat biaya hidupnya.
Delano baru keluar dari kamarnya, dia melihat Alya yang tengah menyapu teras.Pria itu baru teringat kalau dia belum memberikan uang bulanan kepada Alya.
"Alya kemarillah ada hal yang ingin ku bicarakan kepadamu"Delano memanggil Alya yang tengah menyapu.
Alya yang di panggil pun menoleh, dia melihat Delano yang duduk di sebuah kursi dengan tangan yang memegang koran.
"Iya ada apa?"tanya Alya.Wanita itu duduk di samping sang suami.
Alya melihat Delano yang mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribu.
"Ini untuk kebutuhan sehari-hari dirimu dan belanja bulanan, maaf uang nya tidak terlalu banyak tapi jika kamu menggunakan nya dengan hati-hati pasti uang nya cukup"Delano menyerahkan sepuluh lembar uang bulanan kepada Alya.
Alya menatap Delano, pria yang Ia jadikan suami secara paksa ini mau menampung hidupnya, bahkan mau menafkahi dirinya.
Alya bertambah kagum pada sosok di sampingnya ini, walau pun uang Delano tidak sebanding dengan uang jajannya dahulu tapi Alya menghargai uang pemberian sang suami.
"Terimakasih ini lebih dari cukup, aku akan mengunakan nya dengan hati-hati untuk memenuhi kebutuhan hari-hari kita"Alya menerima Uang yang di berikan Delano dengan senyuman.
Delano sendiri di buat terpana dengan senyuman Alya, senyum yang sangat tulus.Delano sendiri belum pernah melihat senyuman setulus ini.
Pria itu sengaja memberikan uang kepada Alya sedikit karena ingin mengajari Alya menghemat, dia sebenarnya ingin memberikan salah satu kartu limited edition Kepada Alya, tapi Ia urungkan karena takut indentitas nya terbongkar.
"Setelah ini tolong antarkan aku ke pasar ya, aku ingin berbelanja kebutuhan pokok"ucap Alya mengajak Delano untuk pergi ke pasar, untuk menghemat biaya.
Pasar?Delano sendiri belum pernah menginjak kakinya di pasar, bagaimana ini?apa yang harus dia lakukan.
"Delan"Alya menepuk pelan pundak Delano karena melihat sang suami melamun.
"Kamu tahu kan pasar dekat sini?aku mau mandi dulu setelah itu antarkan aku ke pasar ya"Ucap Alya.
"Baiklah nanti akan aku antarkan, kamu mandilah terlebih dahulu"Ucap Delan sambil membenarkan kumis tipis nya yang hampir terlepas.
"kumis sialan, kalau begini penyamaran ku akan ketahuan, bagaimana pun aku akan menumbuhkan kumis asli"Delano membatin, kumis palsu nya ini tidak berguna sama sekali.
Alya menatap wajah Delano, kanapa dia merasa seperti tidak ada yang beres dengan Delano, setelah perpikir terlalu lama Alya akhirnya masuk ke dalam rumah berniat untuk mandi.
Meninggalkan Delano sediri, Delano mengambil hendphone nya yang Ia taruh di meja dan berniat menelpon Niko.
"Niko kau carikan obat menumbuh kumis, cari obat yang sudah BPOM dan jangan memberikan ku obat yang abal-abal"Ucap Delano dengan satu tangan mengambil secangkir teh dan menyesapnya.
Delano masuk ke dalam rumah untuk mengembalikan cangkir bekas teh nya.Dia menaruh cangkir belas teh itu di tempat cucian.
Saat Delano ingin mengembalikan badannya, ada suara yang menyuruh nya untuk diam di tempat.
"Delan stop di situ kamu jangan balik badan"Ucap Alya yang baru keluar dari kamar mandi lupa membawa handuk,dan sekarang tubuhnya polos tanpa sehelai benang pun.
Delano yang terkejut, otomatis langsung mengembalikan badannya dengan muka yang memerah akibat melihat Alya tanpa sehelai benang pun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sumini Ningsih
konyol banget, bukannya minta tolong ambilin haduk malah telanjang
2024-07-25
1
Betty
mantap cuci mata
2023-01-14
0
Dian Pakaya
bagus alurnya
2021-08-21
0