"hiks hiks kenapa ini terjadi kepadaku, kanapa?"tangis Alya pecah, dia sekarang sedang berjalan tanpa tujuan.
Kabar kehancuran perusahaan Bramasta Crop sudah menyebar di mana-mana, bahkan para investor sudah menarik uangnya kembali.
Pengurangan karyawan sudah dilakukan oleh perusahaan itu, Alya sendiri dikeluarkan dari perusahaan milik kakaknya sendiri.
Sudah lengkap derita Alya, wanita itu berjalan tanpa tujuan menyusuri jalanan.Cuaca sekarang bahkan mewakili hati Alya, mendung.
"kakek ,aku harus ke rumah kakek dan nenek"gumam Alya lalu berjalan menuju rumah nenek dan kakeknya.
Selama tiga puluh menit Alya berjalan menuju rumah kakeknya, sesampainya di sana Alya tidak mendapatkan apa-apa.
Dia hanya melihat seorang satpam yang bertugas dan di gerbang ada tulisan'rumah ini di jual' deg hati Alya sangat sakit membaca tulisan itu.
Pertanyaan nya adalah jika rumah ini akan dijual maka di manakah kakek dan neneknya.Pasti kakek dan nenek nya tidak mempunyai tempat tinggal.
"ya Allah aku rela hidup menderita tapi jangan kakek dan nenekku aku yang salah Aku tidak mau mereka terluka di mana mereka?"Alya menangis memikirkan nasib kakek dan neneknya sekarang.
"Duar"
Suara petir menyambar, sepertinya sebentar lagi akan hujan.Alya berteriak kepada satpam agar mau membukakan pintu untuknya.Tapi satpam tersebut tidak menggubris teriakan Alya.
Tidak lama kemudian hujan turun mengguyur tubuh Alya, tagia Alya pecah bercampur dengan air hujan.
"Pak tolong bukakan pintu"ujar Alya memanggil-manggil satpam tersebut.
"Astaghfirullahaladzim Nona Kenapa Anda berada di sini?"Tanya satpam tersebut Lalu menghampiri Alya.
"Pak dimana nenek dan kakek?kenapa rumah ini akan di jual?"tanya Alya saat satpam tadi sudah membuka pintu gerbang.
"Tuan besar ada di kantor polisi nona sedangkan nyonya Alle saya sendiri tidak tahu"jawab Satpam tersebut.
Alya mencari-cari taksi yang lewat dia ingin ke kantor polisi yang disebutkan satpam tadi.
Beberapa saat kemudian ada satu taksi yang lewat,taksi tersebut membawa Alya ke kantor polisi.
"Kakek kanapa kakek bisa ada di sini?"tanya Alya menatap wajah kakeknya intens.
Ada banyak pertanyaan yang Alya akan tanyakan kepada kakeknya,dia sudah memendamnya sedari tadi.
"Maafkan kakek Alya, ini semua salah kakek Andreas sudah menipu kakek dan sekarang perusahaan hancur ditambah kakek di tuduh korupsi oleh Andre, sedangkan nenekmu sakit, dia ada di rumah sakit XXX tapi kakek tidak tahu lebih lanjut tentang nenekmu"Tangis Kakek Daniel pecah, dia memeluk cucu semata wayangnya.
Alya menggigit bibirnya kuat, dia tidak boleh menangis, di harus kuat jika dia menangis maka akan membuat kakeknya merasa sedih.
"kakek tenang saja aku akan mencari nenek dan merawatnya dan aku akan segera membebaskan kakek dari sini, aku yakin kakekku tidak bersalah"Alya mencoba menyemangati kakeknya.
”Kakek minta maaf Al karena kakek malah merepotkan dirimu, seharusnya kamu saat ini sudah bahagia”Jawab kakek Alya sedih.
"Maaf waktu nya sudah habis"ujar salah satu polisi'wanita.
"Kakek aku pergi dulu"pamit Alya pada kakeknya.
Alya sampai di rumah dengan baju yang basah kuyup karena kehujanan tadi, dingin itulah yang di rasakan oleh wanita muda tersebut.
"Hacim,,Hacim"Alya bersin-bersin.
”Kayaknya aku mau Flu deh”Gumam Alya
lalu memasuki kamar untuk istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sumini Ningsih
yah kasihan kan alya
2024-07-25
1