"Ini adalah rumahku, rumah sederhana yang aku tempati selama ini"ucap Delano kepada Alya.
Dia membuka pintu rumah yang jauh dari kata mewah, walaupun kecil rumah itu terlihat bersih dan sangat terjaga.
Itu adalah rumah Delano yang Ia beli tiga jam yang lalu,dia sengaja tidak membawa Alya ke apartemen nya melainkan ke rumah kecil ini.
Alasannya karena dia tidak mau rahasia nya sebagai anggota keluarga Grissham terbongkar dan dia juga mau mengetes wanita seperti apa Alya sebenarnya.
"Tidak masalah,ini sudah lebih baik"Ucap Alya,dia tidak tahu harus sedih atau senang.
Dia harus meninggalkan kakek neneknya hanya karena dirinya tidak mau berpisah dengan Delano suaminya.
Alya sedang menaruh baju-bajunya di lemari Delan, hari ini tubuhnya sangat lelah apalagi dia harus pindah rumah malam ini juga.
"Di sini hanya ada dua kamar,satu kamar yang tidak terpakai dan satu lagi kamar ini,mau tidak mau kita harus berbagi ranjang. Apakah kamu tidak keberatan?"tanya Delano, pria itu baru saja mandi, terlihat dari rambutnya yang masih basah.
"tidak masalah"jawab Alya sambil mengambil baju tidur dari lemari.
Mata Alya tidak sengaja menatap Delano yang sudah siap untuk tidur,dia merasa tidak asing dengan wajah Delano.
"Apakah aku pernah bertemu dengan mu sebelum?"tanya Alya saat melihat Delano yang sudah mulai terpejam.
Mata Delano yang tadinya sudah mulai terpejam terbuka kembali.Ia dia baru ingat kalau dia pernah bertemu dengan Alya,
beberapa hari yang lalu untuk menanda tangani kontrak kerja sama antar perusahaan.
"Tidak mungkin aku pernah bertemu dengan mu, apakah kamu becanda? seorang pelayan Wedding Organizer bertemu dengan seorang wanita berkarir"Ucap Delano mengalihkan pembicaraan.
"Ta......"ucapan Alya tergantung saat Delano menyuruhnya untuk segera tidur.
"Sudahlah untuk apa kamu memikirkannya,lebih baik kamu tidur!apa kamu tidak lelah seharian menjadi seorang pengantin"ucap Delano hanya di angguki oleh Alya.
...~***~...
"Urus perusahaan selama beberapa hari ini, aku sedang ada urusan pribadi"ucap Delano pada Niko asisten pribadi nya melalui sambungan telepon.
\=__\=
"Hem"kata Delano lalu mematikan sambungan teleponnya.
Mata Delano melirik wanita yang kemarin telah menjadi istrinya, yang tengah berkutik di dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Makanan sudah siap, ayo kita makan bersama"ajak Alya setelah dirinya selesai menaruh makanan di atas meja.
Delano terlihat ragu,tapi dia juga penasaran dengan masakan wanita karir di depannya ini.
"Apakah enak?"tanya Alya, pasalnya dia jarang memasak sendiri.
"Ini lumayan enak"jawab Delano lalu memakan makanan hingga habis.
Mereka berdua telah selesai sarapan,Alya mencuci piring kotor setelah itu duduk di sebelah Delano.
"Delano apakah aku boleh bekerja?"tanya Alya hati-hati.
Alya sudah tidak lagi bekerja sebagai Direktur Utama di perusahaan kakeknya.
Dia diturunkan menjadi karyawan biasa karena Alya tidak mau menuruti perintah sang kakek untuk bercerai dengan Delano.
"Terserah dirimu saja tapi perlu kamu ingat kamu adalah Istriku dan aku berhak untuk menasehati mu saat kamu melakukan kesalahan"ucap Delano,dia tidak bisa mempermainkan pernikahan yang menurutnya sakral.
"Aku tidak akan lupa itu,kalau begitu terima kasih, hubungan kita akan di mulai dengan persahabatan"ucap Alya menyodorkan tangan kepada Delano.
Delano tersenyum,dia balas menjabat tangan istrinya itu"Sahabat"kata itu keluar dari bibir Delano.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sumini Ningsih
kok sahabat kan udah jadi suami istri
2024-07-25
1