Kevin berkunjung

Ema mendapat kabar dari Kevin bahwa dirinya akan berkunjung.

Ini kali pertamanya Kevin berkunjung ke Bandung setelah 3 bulan Ema dan Asyila tinggal di kontrakan itu.

“Kevin sudah sampai mana?” tanya Asyila sambil menikmati cemilan.

“1 jam lagi sudah sampai sini,” sahut Ema yang sibuk merias wajah.

“Asyila!” panggil Ema.

“Ada apa?”

“Bisakah kamu cerita mengenai cincin dijari manis mu itu?” tanya Ema yang kini telah duduk tepat di samping Asyila.

Asyila menundukkan kepalanya, tak terasa air matanya jatuh. Ema sangat terkejut ia berpikir apakah pertanyaannya itu salah sehingga membuat Asyila menangis.

“Hiks... hiks.” Hanya suara tangis Asyila yang terdengar.

“Kamu kenapa Syila? Apakah aku membuat kesalahan?” tanya Ema lembut.

“Hiks.. hiks..”

“Aku sudah menikah Ema,” ucap Asyila lirih.

“Apa yang kamu katakan Asyila? kamu menikah, dengan siapa? Dengan Romi?

Kapan kalian menikah?” tanya Ema bertubi-tubi ia sangat terkejut dengan ucapan Asyila.

“Aku telah menikah tapi bukan dengan Romi hiks.. hiks..” sahut Asyila yang kini telah memeluk Ema.

“Lalu dengan siapa Asyila?” tanya Ema penasaran, karena setahu Ema pria yang menjalin hubungan dengan Asyila adalah Romi.

“Aku tidak tahu Ma hiks.. hiks aku tidak mau tahu siapa dia bahkan nama dan rupanya aku tidak tahu dan tidak mau tahu sedikitpun hiks.. hiks..” ucap Asyila.

Ema semakin heran bahkan tak mengerti apa yang dikatakan oleh Asyila.

Menikah dan tak tahu suaminya itu adalah ketidakmungkinan terbesar.

“Beri tahu aku yang jelas Asyila! sungguh aku benar-benar tidak paham apa yang kamu sampaikan.”

“Aku telah dijodohkan oleh Ayah dan Ibu saat umurku 2 tahun Ema. Dan 2 hari sebelum keberangkatan kita ke Bandung aku telah menikah hiks.... hiks... dan aku tidak ingin tahun siapa pria itu yang kini telah menjadi suamiku. Aku akan menemui saat usiaku 20 tahun Ma.. hiks.. hiks..” Butuh tenaga untuk menjelaskan tentang pernikahannya. Asyila tidak ingin menutup-nutupinya lagi.

“Ya Allah Asyila.. kenapa baru cerita sekarang hiks.. hiks..” Ema akhirnya menangis ia begitu kasihan mengetahui tentang pernikahan Asyila.

“Aku tidak ingin tahu siapa dia Ema. Aku tidak mencintainya hiks... hiks.. bahkan aku belum pernah melihat wajahnya hiks.. hiks..” Asyila mencurahkan isi hatinya.

“Aku mohon jangan ceritakan pernikahan aku ke siapapun Ema. Cukup kamu dan keluarga terdekat aku yang tahu!” pinta Asyila untuk tidak menceritakan tentang dirinya telah menikah ke siapapun.

“Lihat aku Asyila! Aku tidak akan memberitahukan ke siapapun termasuk Mami dan Kevin,” ucap Ema serius.

“Terima kasih Ema, kamu memang Sahabat yang baik dan pengertian.”

Ema tidak bisa berkata-kata lagi ia hanya memeluk Asyila agar sang sahabat bisa segera tenang. Ema sangat kasihan kepada Asyila karena menikahi pria yang sama sekali tidak Ia ketahui dan tidak ia cintai. Ema berharap suatu saat nanti Asyila bahagia dengan orang yang ia cintai bahkan mencintainya sepenuh hati.

“Tin..tin..” Suara klakson mobil.

“Asyila sekarang hapus air matamu! Sepertinya Kevin sudah datang. Aku ke depan dulu,” ucap Ema dan pergi menyambut kedatangan Kevin.

Asyila menghapus air matanya. Ia lalu mengoleskan sedikit bedak tabur diwajahnya agar terlihat segar.

“Kevin!” panggil Ema semangat.

“Hai Ema apa kabar? Ini buatmu dan Asyila. Dimana Asyila?” tanya Kevin sambil memberikan beberapa bungkus oleh-oleh dari Bali.

“Alhamdulillah baik, Asyila sedang di dalam. Kamu ke Bali tidak ajak aku,” ucap Ema sambil memanyunkan bibirnya.

“Lain kali calon istriku,” sahut Kevin dan membuat Ema tersipu malu.

“Hai Kevin!” panggil Asyila yang baru keluar dari dalam rumah.

“Ema! Kevin diajak masuk dong! Diluar panas,” imbuh Asyila lagi.

“Oiya sampai lupa, ayo masuk Kevin!” ajak Ema.

“Aku buatkan minum dulu ya!” ucap Asyila.

“Tidak usah Asyila. aku sudah membawanya,” balas Kevin sambil mengeluarkan beberapa air dingin.

“Enak nih,” ucap Ema sambil menyambar minuman dingin rasa jeruk.

“Aku yang ini saja,” ucap Asyila sambil mengambil minuman dingin rasa jambu.

“Oya itu mobil siapa di luar sana?” Kevin sambil menunjuk ke arah luar.

“Tidak tahu, mobil itu sering berhenti di depan,” balas Ema.

“Kalian hati-hati! Siapa tahu pemilik mobil itu adalah penculik yang menjual orang dalam manusia,” ucap Kevin.

“Kamu apa-apaan Kevin. Mana ada hal seperti itu, lagi pula dilingkungan sini ramai,” balas Asyila.

“Hehe.. aku hanya bercanda,” ucap Kevin tersenyum lebar.

“Bagaimana hubungan kamu dan Romi Asyila? Aku dengar dari Ema bahwa kalian telah memiliki hubungan?” tanya Kevin santai.

“Awww!” Pekik Kevin kesakitan karena kakinya diinjak kuat oleh Ema.

Ema merasa tidak enak dengan ucapan Kevin. Ema menginjak kaki Kevin kuat agar diam tak melanjutkan ucapannya yang bisa lari kemana-mana.

“Kami sudah putus 2 Bulan yang lalu,” Jujur Asyila santai. Ia tidak ingin mengambil pusing tentang hubungannya bersama Romi yang telah kandas.

“Maaf,” ucap Romi yang akhirnya tahu alasan kenapa Ema menginjak kakinya.

“Tak Masalah, karena kamu sudah disini. Sebaiknya kita jalan-jalan. Kami bosan dikontrakkan,” balas Asyila mencairkan suasana.

“Oke ladies. Kita berangkat!” Ajak Kevin.

Kevin mengajak mereka pergi ke pusat perbelanjaan yang ada di Bandung.

Mereka bertiga adalah teman sekolah sejak SMA. Kevin dari dulu mencintai Ema beberapa kali putus nyambung selama pacaran, Kevin pernah selingkuh dengan teman kelasnya tapi itu tidak berlangsung lama. Dan akhirnya Kevin memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius kepada Ema.

Abraham mengikuti mobil Kevin. Ia sangat penasaran mau kemana mereka bertiga pergi.

Meski terlihat sekali jika Kevin dan Ema memiliki hubungan tak menutup kemungkinan bahwa Abraham cemburu jika Asyila pergi bersama pria, meski pria itu membawa kekasihnya.

“Apa Tuan muda ingin bertemu nona Asyila?” tanya Eko penasaran.

“Yang benar saja. Kalaupun aku ingin menemuinya kenapa tidak dari kemarin-kemarin, aku hanya ingin memastikan bahwa istriku baik-baik saja,” sahut Abraham.

“Maaf Tuan muda, saya kira Tuan muda ingin menemui nona,” ucap Eko.

Akhirnya mobil yang dikendarai Kevin berhenti di sebuah pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di Bandung.

Kevin pun mengikuti mereka tak tanggung-tanggung ia bahkan mengikuti mereka kemanapun langkah kaki mereka pergi.

Kevin merasa sedari tadi ada yang mengikuti mereka dari belakang, ia pun berinisiatif berhenti sementara para gadis pergi ke toko penjual pakaian.

Abraham tetap mengikuti Asyila, ia tak sadar jika Kevin telah berada di sampingnya.

“Hai Pak! Ada masalah apa Bapak mengikuti kedua gadis itu?” tanya Kevin yang menepuk bahu Abraham yang terlihat usianya cukup jauh jika dibandingkan dengan umur kevin. Meski begitu Kevin terlihat pendek jika disandingkan dengan Abraham.

Padahal tinggi Kevin sendiri 176 Cm.

“Aku tidak mengikuti mereka anak muda,” sahut Abraham dan pergi meninggalkan Kevin. Abraham tidak ingin dirinya ketahuan sebelum Asyila mencintainya.

“Kevin sini!” panggil Ema.

“Aku datang!” sahut Kevin.

Kevin tak menceritakan tentang seorang pria yang mengikuti mereka, ia tidak ingin membuat kedua gadis itu merasa was-was.

“Ini bagus tidak Kevin?” tanya Ema memperlihatkan dress berwarna biru.

“Jelek,” ketus Kevin.

“Aku rasa ini bagus Kevin,” ucap Ema.

“Dress seperti ini kamu bilang bagus? Apakah kamu ingin menunjukkan seluruh punggungmu?” tanya Kevin kesal.

“Kamu cemburu ya!” tuduh Ema sambil mengedipkan matanya.

“Siapa yang cemburu?” tanya Kevin tanpa menoleh ke arah Ema.

“Ya sudah aku pilih yang ini saja,” ucap Ema kesal.

“Jangan! aku tidak ingin punggungmu atau yang lainnya dilihat oleh orang lain,” ucap Kevin lembut dan membuat Ema tersipu malu.

Asyila iri dengan kedekatan mereka, andai ia menikah dengan pria yang ia cintai sudah pasti Asyila dan suaminya itu akan lebih romantis dibandingkan mereka.

“Kamu pilih yang mana Asyila?” tanya Ema.

“Aku yang ini saja,” ucap Asyila.

“Pilihan Asyila lebih baik daripada pilihanmu tadi,” celetuk Kevin pada Ema.

“Lalu aku harus pilih yang mana?” tanya Ema menantang.

“Yang ini saja cocok untuk kulitmu,” ucap Kevin sambil menunjuk dress berwarna kuning bunga-bunga.

“Baiklah tidak buruk,” balas Ema.

Usai beli beberapa pakaian mereka berhenti ke salah satu restoran Jepang.

Asyila dan Ema semangat makan dengan porsi yang cukup banyak, sementara Kevin cukup menelan air liurnya, ia sedari dulu tidak menyukai makanan ala Jepang.

“Aku yang mentraktir kalian, tapi aku malah yang menelan ludah. Seharusnya kalian makan di restoran Indonesia saja kenapa harus Jepang,” omel Kevin.

“Salah kamu sendiri kenapa tidak suka masakan Jepang wekkk,” sahut Ema lalu menjulurkan lidahnya.

Abraham masuk ke dalam mobil dengan wajah yang terlihat sangat kusut.

Gara-gara Kevin ia tidak bisa mengikuti istrinya.

“Dasar bocah ingusan seharusnya aku bisa melihat Asyila,” ucap Abraham kesal. sementara Eko hanya terdiam melihat tingkah Abraham seperti anak kecil.

“Sekarang kita kemana Tuan muda?” tanya Eko.

“Kembali ke hotel,” jawab Abraham.

“Baik Tuan muda!”

Kevin dan kedua gadis itu telah selesai dengan kegiatan mereka.

Mereka pun memutuskan untuk kembali ke kontrakan.

“Akhirnya sampai juga, badanku lelah sekali,” ucap Ema.

“Sama aku juga,” balas Asyila.

Dari tadi Kevin memanyunkan bibirnya. Bagaimana tidak, selama di pusat perbelanjaan dia diminta membawa barang-barang belanjaan para gadis, tidak hanya itu ia bahkan berkeliling kemanapun gadis itu pergi.

“Lihat kekasihmu itu! Dari tadi memanyunkan bibirnya,” tunjuk Asyila ke arah Kevin.

“Hehe.. Maaf ya Kevin. Kamu tidak boleh marah sama aku,” ucap Ema santai.

“Iya Ema sayang. apapun akan aku lakukan untukmu,” balas Kevin dengan senyum manis.

Asyila yang kini bergantian memanyunkan bibirnya. Sungguh iri melihat kedekatan dan keromantisan mereka berdua.

“Kalian berbincang-bincang lah! Aku ingin mandi,” ucap Asyila memberi waktu untuk mereka bersama.

Kevin senang karena Asyila mengerti apa yang mereka inginkan, begitupun dengan Ema yang merasakan bahwa Sahabatnya Sangat peka.

“Ema!” panggil Kevin lembut.

“Apa!” balas Ema malu-malu.

“Aku rindu kamu,” ucap Kevin.

“Sama aku juga,” balas Ema manja.

Asyila sangat geli dengan tingkah mereka, bahkan telinganya seperti dimasukkan oleh bulu sehingga terasa sangat geli.

Akhirnya dengan cepat ia bergegas ke kamar Mandi.

“Ema!” panggil Kevin lagi.

“Apa Kevin!” balas Ema dengan nada yang dibuat-buat.

Kevin bergeser duduk mendekati Ema, bergeser dan bergeser. Akhirnya mereka duduk berdempetan, Kevin menoleh ke kiri dan ke kanan takut ada orang yang melihat.

Kevin dengan pelan namun pasti mendekatkan bibirnya menuju bibir Ema saat tinggal sedikit lagi.

“Tin..tin..”

“Tin.. tin..”

Suara Klakson mobil membuyarkan konsentrasi Kevin. Kevin pun tak jadi melancarkan aksinya untuk mencium bibir Ema.

“Sial! Mobil siapa itu mengganggu saja,” umpat Kevin.

Kevin masih ingin melancarkan aksinya untuk mencium bibir Ema. Namun, saat tinggal sedikit lagi klakson mobil itu berbunyi kembali seolah mencegah mereka untuk berciuman.

“Tin..tin..”

“Tin..tin..”

Akhirnya Kevin benar-benar tak jadi mencium bibir Ema. Kesal yang teramat dalam dihatinya gara-gara klakson mobil yang mengganggunya.

Disisi lain.

Abraham sangat senang mengganggu sepasang kekasih itu yang sedang ingin berciuman.

Awalnya ia ingin kembali ke Hotel tapi mengingat masih ada Kevin ia pun mengurungkan niatnya dan berinisiatif mengikuti dan menunggu Kevin pulang.

“Ha..ha.. Rasakan pembalasanku. Lagipula kamu yang terlebih dahulu menggagalkan rencana aku untuk mengikuti istriku.”

Tawa Abraham pecah. Ia sangat puas mengganggu Kevin dan Ema.

Wkwk.. Abraham usil 🤣🤣

Jangan Lupa like dan Vote 😘

Biar Author tambah semangat untuk update tiap hari.

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

😂😂😂😂😂abraham kayak anak kecil aja... nyimpen amarah 🤭

2023-12-03

0

Santi Liana

Santi Liana

🤣🤣🤣🤣🤣🤣tgg aja Abraham nanti masa km jg tiba sm.sila

2022-11-22

0

Sri Ariesto

Sri Ariesto

pasti kepingin tu abraham wkwkwkkk

2022-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Kelulusan Sekolah
2 Kejutan
3 Keputusan
4 Saling Curhat
5 Kebenaran
6 Hari Pernikahan
7 Kota Bandung
8 Hari pertama bekerja
9 Kevin berkunjung
10 Kuliah Hari Pertama
11 Malu
12 Nyeri
13 Pulang bersama
14 Hujan
15 Nenek sakit
16 Mengunjungi Nenek
17 Tidur bersama nenek
18 Berkemah Bersama
19 Tersesat
20 Menemukan
21 Berdua
22 Saling Perhatian
23 Rencana Nenek
24 Asyila pulang ke rumah
25 Kebaikan Suami
26 Mungkin Aku Salah Lihat
27 Apakah aku cemburu?
28 Merasa sedih
29 Pasar Malam Part 1
30 Pasar Malam Part 2
31 Pasar Malam Part 3
32 Nasi Goreng Untuk Paman
33 Mendapat Pujian Dari Paman
34 Telepon Dari Ibu
35 Maafkan Asyila Ibu!
36 Sahur Pertama
37 Ternyata Dia Adalah Suamiku
38 Harapan Erna
39 Dyah Datang
40 Menjemput Istri Kecil Abraham
41 Membeli Cincau Bersama Suami
42 Berbuka Puasa Hari Pertama
43 Menyuapi Makanan
44 Asyila Tahu Bahwa
45 Mengutarakan Perasaan
46 Memberitahukan Kepada Keluarga
47 Suami Yang Pengertian
48 Via Telepon
49 Sahur Bersama
50 Jalan-jalan Pagi
51 Jangan Tersenyum Dengan Pria Lain!
52 Tidur Di Kamar Asyila
53 Mengubah Panggilan
54 Menikmati Buka Puasa Bersama
55 Gerai Muslimah
56 Saling Merindukan Part 1
57 Saling Merindukan Part 2
58 Bertemu Kembali
59 Kopi Unik Buatan Asyila
60 Tidur Bersama
61 Keteledoran Asyila
62 Menemui Sang Suami
63 Persiapan Resepsi Pernikahan
64 Lebaran Idul Fitri
65 Berpisah Kembali
66 Resepsi Pernikahan
67 Romantis
68 Malam Penuh Cinta
69 Menghabiskan Waktu Bersama
70 Masalah Seprai Kasur
71 Biji Jeruk
72 Di tinggal Pengajian
73 Malam Penuh Cinta Terulang Kembali
74 Kelakuan Ibu
75 Nenek Yang Kepo
76 Lagi-lagi Nenek
77 Siapa Pria itu?
78 Bu Tini
79 Tiupan Cinta
80 Kembali Ke Bandung
81 Tak Tahan Bertemu
82 Kembali ke Kampus
83 Sapaan Pagi
84 Menyempatkan Waktu Bersama
85 Masalah Leher
86 Keusilan Ema
87 Nasib Ema Sebagai Nyamuk
88 Mahasiswa Pindahan
89 Abraham Cemburu
90 Cemburu Tidak Mengenal Usia
91 1 Vs 4
92 Kembali Berduaan Di Hotel
93 Kerinduan Seorang Nenek
94 Ema Ingin Cepat Nikah
95 Ruang Kerja Abraham
96 Di Taman
97 Aksi Heroik Abraham
98 Tak Bersemangat
99 Puasa
100 Menikmati Waktu Berbuka Puasa
101 Mandi Malam
102 Bu Tini Dan Romi Pengganggu
103 Obrolan Receh Di Kantin
104 Romi
105 Pulang Ke Jakarta
106 Kediaman Abraham
107 Saling Berbisik Ditelinga
108 Tempat Ternyaman Asyila
109 Salah Menduga
110 Bonus Olahraga Pagi
111 Menata Masa Depan Kita Berdua
112 Kencan Di Sore Hari
113 Ponsel Pintar Untuk Istri Tercinta
114 Asyila Diculik
115 Mengkhawatirkan Kondisi Suami
116 Siapa Mereka?
117 Kami Pergi Nek!
118 Pesan Ayah Dan Ibu Untuk Asyila
119 Di Kediaman Mertua
120 Perbincangan Di Dalam Mobil
121 Kembali Berpisah
122 Wanita Cantik Ini Adalah Istri Saya
123 Memperkenalkan Istri Kepada Para Dosen
124 Makan Siang Di Restoran
125 Tinggal Bersama Sementara Waktu
126 Menjadi Nyamuk
127 Bermain Pesawat Terbang
128 Berikan Aku Waktu 5 Menit!
129 Kemarahan Abraham
130 Menghibur Hati Istri Yang Sedang Bersedih
131 Double Date
132 Lagi!
133 Surat Dari Romi
134 Merawat Istri Yang Sedang Sakit
135 Mendadak Pergi
136 Menunggu
137 Masih Menunggu
138 Penyamaran Abraham
139 Firasat
140 Bersabar Menanti
141 Kondisi Membaik
142 Menjadi Wanita Kuat
143 Rindu Tak Berujung
144 Kembali Bersatu
145 Kembali Seperti Sediakala
146 Kesialan Ema
147 Berusaha Tetap Tenang
148 Kebohongan Tini
149 Motor Baru
150 Kolam Renang
151 Dinda
152 Kehadiran Dinda
153 Kondisi Yang Aneh
154 Perumahan ABSYIL
155 Kejadian Tak Terduga Di Rumah Baru
156 Syukuran Rumah Baru Bersama Keluarga
157 Hadiah Tak Terduga Di Hari Spesial Abraham
158 Kebahagiaan Yang Menular
159 Dyah
160 Merasa Bersalah
161 Alasan Ema Naik Motor
162 Jatuh Cinta Berkali-kali
163 Terpaksa Pergi
164 Tolong Jaga Diri Dan Calon Anak Kita!
165 Aksi Penyelamatan Yang Gagal
166 Keinginan Yogi
167 Perkelahian Nenek Lampir Dan Nyi Pelet
168 Ketukan Pintu
169 Semuanya Baik-baik Saja
170 Tolong Lepaskan!
171 Berusaha Menyelamatkan Asyila
172 Jangan Lakukan Hal Seperti Ini Lagi!
173 Membentuk Tim Kesebelasan
174 Yogi Datang Ingin Menemui Ema
175 Menggoda Asyila
176 Masih Gugup
177 Nasi Goreng Spesial Buatan Abraham
178 Liburan
179 Tidur Terpisah
180 Menangkap Sindikat Pencurian Motor
181 Insiden Tak Terduga Di Dalam Kamar
182 Membeli Ranjang Baru
183 Kedatangan Nenek
184 Ketika Dua Pengganggu Bergabung
185 Sepertiga Malam
186 Kisah Yogi Yang Menjadi Duda
187 Usaha Yogi Mendekati Ema
188 Anda Siapa?
189 Ingin Meminang Ema
190 Siapa Yang Meminang Ku?
191 Bersama Menuju Kediaman Orang Tua Asyila
192 Mencurahkan Isi Hati Ema Pada Asyila
193 Berusaha Memenuhi Keinginan Asyila
194 Kedatangan Icha
195 Ema Akhirnya Menyetujui
196 Alhamdulillah
197 Apes
198 Menjenguk Sahabat Yang Sakit
199 Hidupmu Akan Bahagia!
200 Mendapat Teror 1
201 Mendapat Teror 2
202 Menangkap Peneror
203 Aku Akan Menikah
204 Akulah Orangnya
205 Abang Dan Adik
206 Ingin Selalu Bersama
207 Menuju Halal
208 Dijemput Oleh Sang Nenek
209 Terluka
210 Belajar Dengan Sembunyi-sembunyi
211 Double Date
212 Begal
213 Pernikahan Yogi Dan Ema
214 Ingin Naik Kuda
215 Malam Indah Untuk Yogi Dan Ema
216 Kembali Ke Kota Bandung
217 Dyah penasaran
218 Tak Sengaja
219 Datang Merusak
220 Dyah Bertemu Dengan Kevin
221 Dayat Kembali Meminta Bantuan
222 Berharap Semuanya Baik-baik Saja
223 Kembali Menyamar
224 Keberanian Asyila Membantu Suami Tercinta
225 Memukul Majikannya Sendiri
226 Kembali Menjadi Mahasiswi Dan Dosen
227 Tetangga Baru
228 Makan Malam Pasangan Halal
229 Kecelakaan Beruntun Merenggut Nyawa
230 Abraham Tak Sadarkan Diri
231 Tetap Setia Menemani Suami
232 Keusilan Abraham Pada Asyila
233 Berkumpul Bersama Keluarga
234 Memutuskan Untuk Tetap Tinggal
235 Menemani Sang Istri Memeriksa Kandungan
236 Hampir Kehilangan Nyawa
237 Bertobat Dan Berusaha Memperbaiki Diri
238 Kontraksi
239 Baby Boy
240 Aqiqah Bayi Arsyad Mahesa
241 Terpaksa Meninggalkan Baby Arsyad
242 Ingin Selalu Bersama Buah Hati
243 Pura-pura Ngambek
244 Para Orang Tua Kembali Ke Jakarta
245 Ema Terlihat Berbeda
246 Pertanyaan Itu Lagi
247 Menghabiskan Waktu Bersama
248 Bayi Arsyad Sakit
249 Cepat Sembuh Nak!
250 Berdua Bersama Bayi Arsyad
251 Saya Butuh Pekerjaan
252 Siapa Wanita Itu?
253 Kebohongan Sari
254 Ema Kembali Tersenyum
255 Sahabat Rasa Keluarga
256 Bayi Arsyad Diculik!
257 Tak Ada Jejak
258 Dimana Bayi Arsyad?
259 Apakah Dia?
260 Sebagai Permintaan Maaf
261 Bayi Arsyad Kembali!
262 Suasana Hangat Kembali Tercipta
263 Akan Pergi Ke Luar Negeri
264 Penyakit Tua
265 Garis Satu
266 Semoga Berhasil Dan Bermanfaat
267 Jaga Mata, Hati Dan Pikiran!
268 Menolong Menangkap Pencopet
269 Hari Istimewa Arsyad Mahesa
270 Arsyad Kecil Yang Menggemaskan
271 Memutuskan Mengikuti Sang Suami
272 Maaf Karena Telah Mengikuti Mas
273 Kejutan Yang Tak Terduga
274 Kejutan Yang Tak Terduga II
275 Wati Meminta Maaf Pada Ema
276 Sama-sama Mengandung
277 Datang Membawa Undangan
278 Korban Tabrak Lari
279 Akhirnya Tertangkap
280 Menjenguk Ayah Dan Ibu
281 Menjadi Korban Keusilan Sang Suami
282 Menghadiri Pernikahan
283 Terkejut Sekaligus Kagum
284 Arsyad Kecil Yang Semakin Pintar
285 Emosi Dyah Naik-turun
286 Terima Kasih!
287 Muachh!
288 Ema Ngidam
289 Arsyad Yang Jahil
290 Sang Suami Tak Ada Kabar
291 Masih Belum Ada Kabar
292 Mas Kemana Saja?
293 Penjelasan Abraham
294 Khitanan Massal
295 Puasa Pertama Di Bandung
296 Hei Kamu!
297 Semoga Selalu Langgeng
298 Pulang
299 Baby Boy Again
300 Akhirnya Menjadi Orang Tua
301 Aqiqah Bayi Ashraf Mahesa
302 Pengumuman
Episodes

Updated 302 Episodes

1
Kelulusan Sekolah
2
Kejutan
3
Keputusan
4
Saling Curhat
5
Kebenaran
6
Hari Pernikahan
7
Kota Bandung
8
Hari pertama bekerja
9
Kevin berkunjung
10
Kuliah Hari Pertama
11
Malu
12
Nyeri
13
Pulang bersama
14
Hujan
15
Nenek sakit
16
Mengunjungi Nenek
17
Tidur bersama nenek
18
Berkemah Bersama
19
Tersesat
20
Menemukan
21
Berdua
22
Saling Perhatian
23
Rencana Nenek
24
Asyila pulang ke rumah
25
Kebaikan Suami
26
Mungkin Aku Salah Lihat
27
Apakah aku cemburu?
28
Merasa sedih
29
Pasar Malam Part 1
30
Pasar Malam Part 2
31
Pasar Malam Part 3
32
Nasi Goreng Untuk Paman
33
Mendapat Pujian Dari Paman
34
Telepon Dari Ibu
35
Maafkan Asyila Ibu!
36
Sahur Pertama
37
Ternyata Dia Adalah Suamiku
38
Harapan Erna
39
Dyah Datang
40
Menjemput Istri Kecil Abraham
41
Membeli Cincau Bersama Suami
42
Berbuka Puasa Hari Pertama
43
Menyuapi Makanan
44
Asyila Tahu Bahwa
45
Mengutarakan Perasaan
46
Memberitahukan Kepada Keluarga
47
Suami Yang Pengertian
48
Via Telepon
49
Sahur Bersama
50
Jalan-jalan Pagi
51
Jangan Tersenyum Dengan Pria Lain!
52
Tidur Di Kamar Asyila
53
Mengubah Panggilan
54
Menikmati Buka Puasa Bersama
55
Gerai Muslimah
56
Saling Merindukan Part 1
57
Saling Merindukan Part 2
58
Bertemu Kembali
59
Kopi Unik Buatan Asyila
60
Tidur Bersama
61
Keteledoran Asyila
62
Menemui Sang Suami
63
Persiapan Resepsi Pernikahan
64
Lebaran Idul Fitri
65
Berpisah Kembali
66
Resepsi Pernikahan
67
Romantis
68
Malam Penuh Cinta
69
Menghabiskan Waktu Bersama
70
Masalah Seprai Kasur
71
Biji Jeruk
72
Di tinggal Pengajian
73
Malam Penuh Cinta Terulang Kembali
74
Kelakuan Ibu
75
Nenek Yang Kepo
76
Lagi-lagi Nenek
77
Siapa Pria itu?
78
Bu Tini
79
Tiupan Cinta
80
Kembali Ke Bandung
81
Tak Tahan Bertemu
82
Kembali ke Kampus
83
Sapaan Pagi
84
Menyempatkan Waktu Bersama
85
Masalah Leher
86
Keusilan Ema
87
Nasib Ema Sebagai Nyamuk
88
Mahasiswa Pindahan
89
Abraham Cemburu
90
Cemburu Tidak Mengenal Usia
91
1 Vs 4
92
Kembali Berduaan Di Hotel
93
Kerinduan Seorang Nenek
94
Ema Ingin Cepat Nikah
95
Ruang Kerja Abraham
96
Di Taman
97
Aksi Heroik Abraham
98
Tak Bersemangat
99
Puasa
100
Menikmati Waktu Berbuka Puasa
101
Mandi Malam
102
Bu Tini Dan Romi Pengganggu
103
Obrolan Receh Di Kantin
104
Romi
105
Pulang Ke Jakarta
106
Kediaman Abraham
107
Saling Berbisik Ditelinga
108
Tempat Ternyaman Asyila
109
Salah Menduga
110
Bonus Olahraga Pagi
111
Menata Masa Depan Kita Berdua
112
Kencan Di Sore Hari
113
Ponsel Pintar Untuk Istri Tercinta
114
Asyila Diculik
115
Mengkhawatirkan Kondisi Suami
116
Siapa Mereka?
117
Kami Pergi Nek!
118
Pesan Ayah Dan Ibu Untuk Asyila
119
Di Kediaman Mertua
120
Perbincangan Di Dalam Mobil
121
Kembali Berpisah
122
Wanita Cantik Ini Adalah Istri Saya
123
Memperkenalkan Istri Kepada Para Dosen
124
Makan Siang Di Restoran
125
Tinggal Bersama Sementara Waktu
126
Menjadi Nyamuk
127
Bermain Pesawat Terbang
128
Berikan Aku Waktu 5 Menit!
129
Kemarahan Abraham
130
Menghibur Hati Istri Yang Sedang Bersedih
131
Double Date
132
Lagi!
133
Surat Dari Romi
134
Merawat Istri Yang Sedang Sakit
135
Mendadak Pergi
136
Menunggu
137
Masih Menunggu
138
Penyamaran Abraham
139
Firasat
140
Bersabar Menanti
141
Kondisi Membaik
142
Menjadi Wanita Kuat
143
Rindu Tak Berujung
144
Kembali Bersatu
145
Kembali Seperti Sediakala
146
Kesialan Ema
147
Berusaha Tetap Tenang
148
Kebohongan Tini
149
Motor Baru
150
Kolam Renang
151
Dinda
152
Kehadiran Dinda
153
Kondisi Yang Aneh
154
Perumahan ABSYIL
155
Kejadian Tak Terduga Di Rumah Baru
156
Syukuran Rumah Baru Bersama Keluarga
157
Hadiah Tak Terduga Di Hari Spesial Abraham
158
Kebahagiaan Yang Menular
159
Dyah
160
Merasa Bersalah
161
Alasan Ema Naik Motor
162
Jatuh Cinta Berkali-kali
163
Terpaksa Pergi
164
Tolong Jaga Diri Dan Calon Anak Kita!
165
Aksi Penyelamatan Yang Gagal
166
Keinginan Yogi
167
Perkelahian Nenek Lampir Dan Nyi Pelet
168
Ketukan Pintu
169
Semuanya Baik-baik Saja
170
Tolong Lepaskan!
171
Berusaha Menyelamatkan Asyila
172
Jangan Lakukan Hal Seperti Ini Lagi!
173
Membentuk Tim Kesebelasan
174
Yogi Datang Ingin Menemui Ema
175
Menggoda Asyila
176
Masih Gugup
177
Nasi Goreng Spesial Buatan Abraham
178
Liburan
179
Tidur Terpisah
180
Menangkap Sindikat Pencurian Motor
181
Insiden Tak Terduga Di Dalam Kamar
182
Membeli Ranjang Baru
183
Kedatangan Nenek
184
Ketika Dua Pengganggu Bergabung
185
Sepertiga Malam
186
Kisah Yogi Yang Menjadi Duda
187
Usaha Yogi Mendekati Ema
188
Anda Siapa?
189
Ingin Meminang Ema
190
Siapa Yang Meminang Ku?
191
Bersama Menuju Kediaman Orang Tua Asyila
192
Mencurahkan Isi Hati Ema Pada Asyila
193
Berusaha Memenuhi Keinginan Asyila
194
Kedatangan Icha
195
Ema Akhirnya Menyetujui
196
Alhamdulillah
197
Apes
198
Menjenguk Sahabat Yang Sakit
199
Hidupmu Akan Bahagia!
200
Mendapat Teror 1
201
Mendapat Teror 2
202
Menangkap Peneror
203
Aku Akan Menikah
204
Akulah Orangnya
205
Abang Dan Adik
206
Ingin Selalu Bersama
207
Menuju Halal
208
Dijemput Oleh Sang Nenek
209
Terluka
210
Belajar Dengan Sembunyi-sembunyi
211
Double Date
212
Begal
213
Pernikahan Yogi Dan Ema
214
Ingin Naik Kuda
215
Malam Indah Untuk Yogi Dan Ema
216
Kembali Ke Kota Bandung
217
Dyah penasaran
218
Tak Sengaja
219
Datang Merusak
220
Dyah Bertemu Dengan Kevin
221
Dayat Kembali Meminta Bantuan
222
Berharap Semuanya Baik-baik Saja
223
Kembali Menyamar
224
Keberanian Asyila Membantu Suami Tercinta
225
Memukul Majikannya Sendiri
226
Kembali Menjadi Mahasiswi Dan Dosen
227
Tetangga Baru
228
Makan Malam Pasangan Halal
229
Kecelakaan Beruntun Merenggut Nyawa
230
Abraham Tak Sadarkan Diri
231
Tetap Setia Menemani Suami
232
Keusilan Abraham Pada Asyila
233
Berkumpul Bersama Keluarga
234
Memutuskan Untuk Tetap Tinggal
235
Menemani Sang Istri Memeriksa Kandungan
236
Hampir Kehilangan Nyawa
237
Bertobat Dan Berusaha Memperbaiki Diri
238
Kontraksi
239
Baby Boy
240
Aqiqah Bayi Arsyad Mahesa
241
Terpaksa Meninggalkan Baby Arsyad
242
Ingin Selalu Bersama Buah Hati
243
Pura-pura Ngambek
244
Para Orang Tua Kembali Ke Jakarta
245
Ema Terlihat Berbeda
246
Pertanyaan Itu Lagi
247
Menghabiskan Waktu Bersama
248
Bayi Arsyad Sakit
249
Cepat Sembuh Nak!
250
Berdua Bersama Bayi Arsyad
251
Saya Butuh Pekerjaan
252
Siapa Wanita Itu?
253
Kebohongan Sari
254
Ema Kembali Tersenyum
255
Sahabat Rasa Keluarga
256
Bayi Arsyad Diculik!
257
Tak Ada Jejak
258
Dimana Bayi Arsyad?
259
Apakah Dia?
260
Sebagai Permintaan Maaf
261
Bayi Arsyad Kembali!
262
Suasana Hangat Kembali Tercipta
263
Akan Pergi Ke Luar Negeri
264
Penyakit Tua
265
Garis Satu
266
Semoga Berhasil Dan Bermanfaat
267
Jaga Mata, Hati Dan Pikiran!
268
Menolong Menangkap Pencopet
269
Hari Istimewa Arsyad Mahesa
270
Arsyad Kecil Yang Menggemaskan
271
Memutuskan Mengikuti Sang Suami
272
Maaf Karena Telah Mengikuti Mas
273
Kejutan Yang Tak Terduga
274
Kejutan Yang Tak Terduga II
275
Wati Meminta Maaf Pada Ema
276
Sama-sama Mengandung
277
Datang Membawa Undangan
278
Korban Tabrak Lari
279
Akhirnya Tertangkap
280
Menjenguk Ayah Dan Ibu
281
Menjadi Korban Keusilan Sang Suami
282
Menghadiri Pernikahan
283
Terkejut Sekaligus Kagum
284
Arsyad Kecil Yang Semakin Pintar
285
Emosi Dyah Naik-turun
286
Terima Kasih!
287
Muachh!
288
Ema Ngidam
289
Arsyad Yang Jahil
290
Sang Suami Tak Ada Kabar
291
Masih Belum Ada Kabar
292
Mas Kemana Saja?
293
Penjelasan Abraham
294
Khitanan Massal
295
Puasa Pertama Di Bandung
296
Hei Kamu!
297
Semoga Selalu Langgeng
298
Pulang
299
Baby Boy Again
300
Akhirnya Menjadi Orang Tua
301
Aqiqah Bayi Ashraf Mahesa
302
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!