Asyila masih saja duduk terdiam menanti kedatangan Sang Ayah, Ia sangat penasaran dengan apa yang ingin disampaikan kedua orangtuanya.
“Asyila tidak punya kekasih kan Nak?” tanya Arumi.
Asyila bingung Ia harus menjawab jujur atau berbohong, karena selama ini Orang tuanya melarang keras Asyila untuk berpacaran.
“Jawab Asyila!” pinta Arumi.
“Ada Bu,” jawab Asyila lirih.
“Sudah berapa lama kamu menjalin hubungan dengan kekasihmu itu?” tanya Arumi.
“Tidak lama Bu, kami baru menjalin hubungan,” sahut Asyila.
“Segera akhiri hubungan kalian!” pinta Arumi.
Asyila sangat terkejut dengan yang diucapkan oleh Ibunya, Apakah Ia sungguh tidak boleh memiliki seorang kekasih.
“Tapi Bu....”
“Dengarkan kata Ibu Asyila, putuskan kekasihmu secepatnya. Kalau bisa hari ini,” ucap Arumi pelan-pelan agar anaknya paham.
Asyila tidak bisa menolak permintaan Ibunya, Ia tidak ingin di cap sebagai anak durhaka.
"Iya Bu, Asyila akan memutuskan hubungan kami" Balas Asyila lirih.
"Terima kasih Nak" Ucap Arumi.
"Iya Bu".
Beberapa jam kemudian.
Herwan tiba di rumahnya, dengan diantarkan Eko.
"Assalamualaikum" Ucap Ucap Herwan.
"Waalaikumsalam" Balas Mereka.
"Ini Sayang buat kamu" Ucap Herwan pada Asyila sambil memberikan bungkusan berisi martabat telur kesukaan Asyila.
"Terima kasih Yah" Balas Asyila.
Herwan tidak ingin menundanya lagi, Saatnya bagi Herwan untuk memberitahukan kebenaran ini.
"Asyila, Ayah tahu kamu anak yang baik dan berbakti kepada kami. Ayah sangat berharap kamu bisa menerima kenyataan ini" Ucap Herwan serius.
Deg.. deg..
Asyila benar-benar takut dengan kebenaran yang ingin orangtuanya sampaikan, Ia bahkan berpikir kalau dirinya bukan anak kandung mereka.
"Kebenaran apa yah? Apa Asyila bukan anak kandung kalian?" Tanya Asyila.
Arumi dan Herwan terkejut dengan ucapan Putrinya itu, bahkan Arumi hampir saja ingin tertawa.
"Kamu ini bicara apa nak? kamu anak kandung kami" Ucap Herwan.
"Iya Asyila, kamu itu ada kandung kami" Sahut Arumi.
"Lalu kebenaran apa yang ingin ayah sampaikan?" Tanya Asyila.
"Apakah kamu siap mendengarnya?" Tanya Herwan hati-hati.
"Bismillahirrahmanirrahim, Asyila siap Yah" Ucap Asyila mantap.
"Baiklah, dengarkan baik-baik yang Ayah katakan. Cerita ini bermula sekitar 16 tahun yang lalu, usia kamu dulu baru menginjak 2 tahun Nak. Sementara Hengky dulu baru menginjak umur 12 tahun. Kakak kamu saat itu sedang marah terhadap Ayah, karena dia meminta uang kepada Ayah, namun saat itu Ayah tidak memiliki uang sama sekali. Kakakmu berlari ke jalan raya, Ayah berusaha mengejarnya namun Ayah tidak dapat menghentikannya. Kakak kamu mengambil batu dan melemparkan batu itu ke salah satu mobil yang melintas, kamu tahu apa yang terjadi selanjutnya? Mobil itu mengalami kecelakaan akibat kakak kamu. Korban mengalami luka-luka yang cukup parah dan yang membuat Ayah dan Ibu tak kuasa menahan tangis, Kakak kamu Hengky tertabrak mobil lain dan meninggal seketika itu juga Asyila Hiks.. hiks,” tngis Herwan pecah jika mengingat kejadian itu.
“Biar Aku yang melanjutkannya Mas,” ucap Arumi.
Asyila juga ikut menangis, ternyata Hengky meninggal karena ulahnya sendiri.
“Korban kakak kamu adalah sepasang suami istri dan 1 orang anak laki-laki, mereka dilarikan ke Rumah sakit terdekat beserta Kakak kamu Hengky, Perasaan kami benar-benar terpukul Nak waktu itu. Ayah dan ibu takut jika kami masuk penjara, bagaimana dengan nasib kamu nak? Itulah yang kami pikirkan. Sekitar 10 hari mereka dirawat, namun Tuhan berkehendak lain. Tuhan mengambil sepasang suami istri itu meninggalkan Putra mereka yang waktu itu berusia 15 tahun. Sebelum suami istri itu meninggal, mereka berpesan untuk menikahkan anak mereka denganmu nak, Ayah dan Ibu bersedia karena itu sebagai balas Budi terhadap mereka karena tidak memasukkan kami ke penjara. Sementara yang menabrak kak Hengky dinyatakan tak bersalah karena itu murni perbuatan kakak kamu Asyila.”
Bak disambar petir di siang bolong, ternyata Kedua orangtuanya melarang Asyila untuk menjalin hubungan dengan orang lain, karena dirinya telah dijodohkan dengan Pria yang sama sekali tidak dia kenal dan cintai. Hati Asyila benar-benar hancur, tapi bagaimanapun itu bukanlah kesalahan orang tuanya.
“Dan kami sangat berharap agar kamu bersedia menikah dengan anak mereka, secepat mungkin!” pinta Arumi.
“Kami percaya kepada kamu nak,” ucap Herwan lirih.
Asyila tidak tega melihat orang tuanya sedih, namun hatinya sangat kacau saat itu juga.
Ia bingung harus menerima pernikahan itu atau menolaknya.
“Tolong Asyila!” pinta Arumi sedikit memohon.
"Bismillahirrahmanirrahim, Asyila mau Bu, tapi ada Syaratnya,” ucap Asyila lirih.
“Syarat apa nak?” tanya Arumi dan Herwan kompak.
“Asyila tidak ingin melihat wajah pria itu dan tidak ingin tahu siapa dirinya, namun setelah umur Asyila 20 tahun. Asyila akan bersedia menemui dia, Apakah kalian bisa menuruti permintaan Asyila?” tanya Asyila dengan penuh harap.
“Baiklah kami bersedia, Ayah akan memberitahukan kepada Calon suami kamu,” sahut Herwan.
Asyila sangat sedih mendengar kata Calon suami, Ia tidak kuasa menahan tangisnya. Asyila pun berlari menuju kamarnya.
Tidak pernah terpikirkan untuk dirinya menikahi Pria yang sama sekali tidak Ia cintai bahkan mengenalnya pun tidak Pernah.
Ya Allah, takdir apa yang sedang Engkau mainkan untuk Hamba.
“Maafkan aku Romi, aku harus menuruti permintaan orang tuaku. Semoga kamu bahagia dengan wanita lain hiks..hiks..hiks.”
Herwan dan Arumi masih duduk di ruang keluarga, mereka yakin keputusan untuk menikahkan Putrinya dengan Abraham Mahesa adalah keputusan yang tepat.
“Mas, bagaimana dengan syarat Asyila?” tanya Arumi yang bersandar di dada sang suami.
“Mas percaya Abraham dan Ibu Erna setuju dengan syarat Putri kita, mereka orang yang baik dan pengertian. Seharusnya kita berterima kasih kepada mereka yang telah menolong dan memaafkan kesalahan kita.”
“Yang dikatakan Mas benar, lagipula aku percaya cepat atau lambat Asyila akan menerima keberadaan Abraham.”
Keesokan harinya.
Asyila memantapkan hati untuk menemui Romi dan mengakhiri hubungannya bersama Romi yang baru terjalin hitungan hari.
“Romi!” panggil Asyila yang telah duduk di salah satu meja makan.
“Hai Sayang, Kamu sudah lama Sayang menungguku?” tanya Romi.
“Tidak, aku baru sampai,” balas Asyila.
“Hei Sayang, ada apa dengan mata cantikmu? Kenapa terlihat sangat bengkak. Kamu habis menangis?” tanya Romi sambil menyentuh Pipi Asyila.
“Lepaskan Romi,” ucap Asyila sambil menjauhkan tangan Romi dari Pipinya.
“Kamu ada apa sayang? Ayo cerita sama aku!” pinta Romi.
“Aku bertemu denganmu hanya ingin menyampaikan sesuatu,” ucap Asyila dengan menahan tangisnya.
“Menyampaikan sesuatu apa sayangku?”
“Sebaiknya kita putus Romi, maaf aku tidak mencintaimu,” uap Asyila berbohong.
Romi sangat terkejut dengan ucapan yang dilontarkan dari mulut Asyila.
“Sayang, kamu jangan bercanda seperti itu. Tidak lucu sayang,” ucap Romi lembut sambil menyentuh kedua bahu Asyila.
“Lepas Romi, jangan sentuh aku. Maaf kita akhiri hubungan kita sekarang, Assalamualaikum,” ucap Asyila sambil melepaskan kedua tangan Romi di bahunya dan pergi meninggalkan Romi.
Romi terlihat menyedihkan, baru kali ini Ia mencintai seorang wanita sedalam ini. Dan baru kali ini juga Ia ditinggalkan dengan seorang wanita yang benar-benar Ia cintai dengan tulus.
Kamu kenapa Asyila, aku telah bersungguh-sungguh mencintaimu. Dan aku bahkan Meninggalkan sikap Playboy ku demi kamu seorang Asyila. Aku Romi Dinata benar-benar mencintai kamu dengan tulus.
Romi mengeluarkan air matanya, baru kali ini Ia terlihat menyedihkan dihadapan Seorang wanita. Pengunjung di Cafe itu sangat kasihan melihat Romi yang menangis bahkan ada pula yang berharap memiliki kekasih seperti Romi.
Maafkan aku Romi, ini yang terbaik untuk kita berdua. Maafkan aku yang tidak memberitahukan kamu tentang pernikahan aku.
Disisi lain.
Abraham Mahesa sedari tadi mengikuti Asyila dari rumah menuju Cafe, Bahkan Abraham sangat cemburu melihat Asyila dan Romi di Cafe itu.
“Sekarang kita kemana Tuan Muda?” tanya Eko.
“Kita ikuti saja Calon istriku sampai rumahnya, jangan terlalu dekat dengan dirinya. Aku tidak mau sampai ketahuan Asyila!”
“Baik Tuan muda!”
Lanjut Tidak guys? Komen ya!!
Jangan lupa Like+ Favorit dan Vote ya!!😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Santi Liana
aq mulai menyukai cerita Thor aku langsung like favorit
2022-11-22
0
Sri Ariesto
lanjutttt author
2022-09-12
0
Erma Wahyuni
suka ceritanya..diam2 abraham mengikuti asyila..asyila aja yg ga tau sama abraham
2021-06-24
0