Bab 17

Setibanya di apartemen, James langsung masuk ke dalam kamarnya dan duduk di meja kerja serta membuka laptopnya. Beberapa saat ia fokus mengerjakan sebuah draft surat perjanjian dan kemudian langsung mengeprintnya. Sementara Katie yang sudah lelah memilih untuk beristirahat di kamarnya karena dia merasa sudah tidak ada lagi tugas dari James yang harus dikerjakannya.

"aaaaaaaaaa" Katie spontan berteriak dengan keras ketika James tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya tanpa memberi isyarat terlebih dahulu. Saat itu Katie hanya memakai pakaian dalam saja karena sedang ingin mengganti pakaiannya sebelum tidur. James yang kaget tertegun sesaat memandangi tubuh Katie yang semampai. "keluar sana!" Katie yang panik menutupi tubuhnya dengan pakaian yang ada di lantai sambil berteriak menyuruh James untuk keluar dari kamarnya.

Setelah keluar dari kamar James masih merasa syok, entah mengapa tiba-tiba ia merasa tubuhnya sangat panas dan detak jantungnya terpompa lebih cepat dari biasanya. "tenang James, kau hanya kaget saja, itu reaksi yang normal!" ujarnya dalam hati untuk menenangkan dirinya sendiri. Karena kejadian tersebut akhirnya James pun mengurungkan niatnya untuk berbicara dengan Katie. "tunggu sampai besok pagi saja kalau begitu" kemudian ia kembali ke dalam kamarnya.

Di dalam kamarnya James masih merasa gusar dengan kejadian yang baru dialaminya. bayangan wajah Katie dan tubuhnya yang hampir polos begitu melekat di ingatannya dan membuatnya cukup kesulitan memejamkan mata. Hati dan pikirannya begitu berkecamuk tidak karuan. "ada apa denganku?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Sementara Katie yang sudah berganti pakaian dan bersiap untuk tidur merasa sangat malu dan marah karena ulah James. "kenapa sih aku selalu sial kalau didekat orang itu?" gerutu Katie dalam hatinya sambil menutupi wajahnya yang merah padam karena teringat akan kejadian yang baru saja terjadi. "ishhhh maluuu!!!" mengeluh dalam hati.

Hari berikutnya Katie dan James menghabiskan waktu bersama mereka sepanjang sore sampai malam hari baik di kampus, kantor firma hukum maupun di apartemen dalam diam. Masing-masing masih merasa malu dengan kejadian yang menimpa mereka semalam. James yang awalnya ingin memulai pembicaraan pun lebih memilih mengurungkan niatnya. "tunggu suasana mencair dulu saja!" gumamnya dalam hati. Sementara Katie yang tidak memiliki tugas karena James lebih memilih untuk diam saja kemudian mengerjakan pekerjaan kampusnya yang belum selesai.

Bunyi ponsel Memecah kesunyian antara James dan Katie yang duduk di depan TV sambil mengerjakan tugasnya masing-masing di laptop. "Marie, ada apa kau menelponku malam-malam?" tanya Katie pada saudaranya. "ayah kecelakaan!" Marie berbicara sambil terisak. "aku akan kesana sekarang" Katie yang terkejut langsung berdiri dan berlari ke arah kamar untuk berganti pakaian dengan sangat cepat. James yang merasa curiga kemudian memberanikan dirinya menegur Katie. "ada apa?" tanya James saat Katie sudah keluar dengan berpakaian rapi dan membawa tas. "ayahku kecelakaan, aku harus pulang malam ini juga" Katie berbicara dengan suara yang bergetar. "kalau begitu biar aku antar, kau tunggulah sebentar" kata James sambil berjalan masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian dan mengambil kunci mobilnya. "ayo" kata James yang sudah siap, kemudian mereka berdua turun ke parkiran mobil di bagian basement apartemen.

Sepanjang perjalanan James terus mengamati Katie yang terlihat cemas dan gusar. "tenanglah, semua akan baik-baik saja" ujar James sambil melirik ke arah Katie. James tau betul bahwa Katie adalah gadis yang tangguh, ia tidak pernah melihat gadis itu menangis sekalipun bahkan ketika James mempermalukan dirinya di depan kelas atau saat kakinya terluka. Melihat Katie yang seperti ini membuat James merasa sakit di hatinya, entah kenapa rasanya ingin sekali James memeluk gadis yang saat ini duduk disampingnya dan mengecup serta membelainya.

Sesampainya di rumah sakit tempat ayahnya di rawat, Katie langsung menuju ruangan yang di tunjukkan oleh saudara kembarnya melalui WhatsApp. Katie berlari secepat yang ia bisa agar segera menemui keluarganya. "ibu!!" seru Katie saat melihat sosok ibunya yang duduk dengan berlinang air mata. "nak, ayahmu..." Ibu tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena suaranya tercekat. Mereka berdua pun saling berpelukan, Katie berusaha menenangkan ibunya yang terus menangis sambil menahan agar air matanya tidak menetes. Sementara James hanya berdiri agak jauh mengamati situasi yang terjadi.

Setelah tangisan ibunya mereda, Katiepun bertanya kepada kedua saudaranya "apa ibu sudah makan?" sambil mengelap sisa air mata di wajah ibunya. "belum" jawab Janie singkat. "kalau begitu aku akan carikan makanan dulu buat ibu" Kata Katie sambil berdiri.

Katie berjalan gontai menuju kantin rumah sakit diikuti oleh James dibelakangnya. Setibanya di sebuah lorong yang sepi, Katie kemudian mulai bergetar dan terisak dengan kencangnya. "gadis yang tangguh" ucap James dalam hatinya melihat betapa kuatnya Katie menghadapi setiap masalah dalam hidupnya. Bahkan ketika hendak menangis pun ia memilih untuk tidak menunjukkannya di depan orang lain.

James memegang bahu Katie dan membuatnya tersentak, karena sejak berjalan ke arah kantin Katie tidak menyadari keberadaan James yang ada dibelakangnya. Katie yang membalikkan badan dan menyadari keberadaan James langsung menghapus air matanya. Sepersekian detik kemudian James memeluk Katie dan berbisik "menangislah agar kau lega" sambil mengusap punggung Katie dengan lembut. Tangisan Katie yang menerima perlakuan James langsung pecah, entah mengapa rasanya sangat nyaman berada di pelukan James. Hatinya merasa lebih tenang dan tentram saat James membelai punggungnya dengan lembut. Katie kembali menghirup aroma tubuh James seperti saat James menggendongnya dulu, seperti menghipnotis nya untuk tidak melepaskan pelukannya.

"Terima kasih" Katie yang sudah tenang mulai merenggangkan pelukan mereka. Hampir 10 menit Katie berada di dekapan James. "maaf" ujar Katie yang membuat James bingung. "maaf? untuk apa?" tanya James. "bajumu basah semua" kata Katie sambil menunjuk dada James yang basah karena air mata Katie. "kau ini selalu saja membuatku sial!" ujar James menggoda Katie dengan wajah cemberut yang dibuat-buat dan akhirnya membuat Katie tersenyum. "ayo!" James kemudian merangkul Katie berjalan menuju kantin.

Terpopuler

Comments

A-kak Nanad

A-kak Nanad

kok cuma katie aja di ceritanya
kan masi ada dua saudara kembar nya

2021-07-24

5

Ika Sartika

Ika Sartika

😢😢😢😢😢

2021-07-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!