Bab 15

Beberapa hari kemudian setelah Katie mulai pulih dan bisa berjalan dengan lebih baik, "ngomong-ngomong kemarin kenapa kau bisa tau kalau aku ada di mall?" Katie memecah keheningan saat mereka makan malam bersama. "aku ini seorang pengacara hebat, melacak keberadaanmu bukanlah hal yang sulit bagiku!" jawab James dengan bangganya. "iya tapi bagaimana caranya?" Katie merasa sangat penasaran. "rahasia!" James sengaja ingin membuat Katie kesal. "ishhh dasar kau ini!" Katie menggerutu karena kesal, sementara James malah senang dengan reaksi Katie.

James memang pengacara yang hebat, ia memiliki banyak kolega yang bisa membantunya menyelidiki hal-hal yang rumit. Untuk mencari keberadaan Katie bukanlah hal sulit baginya, ia hanya perlu menghubungi salah satu temannya yang ahli dalam bidang melacak keberadaan seseorang hanya dari nomer ponselnya saja.

"bagaimana dengan kakimu?" James kemudian menanyakan kondisi kaki Katie. "sudah lebih baik" Jawab Katie sambil menuang air minum. "berarti besok kau bisa beraktivitas seperti biasa lagi kan?" James kemudian menyunggingkan senyum liciknya. "kau ini memang senang sekali membuat orang lain susah!" Katie menyesal karena sudah mengaku lebih baikan.

Keesokan harinya Katie bangun dan menyiapkan sarapan untuk James sebelum berangkat ke kampus. Ia yang takut terlambat bangun pagi memasang alarm diponselnya sampai beberapa lapis. "semoga hariku menyenangkan" doanya pagi ini. James yang melihat Katie sudah bangun kemudian menyindirnya "wahhhh nona besar, kau bangun pagi sekali hari ini" sambil menunjukkan seringai liciknya. "kau itu tidak pernah bisa melihat orang lain bahagia ya? kenapa selalu saja menggangguku?" Katie membalasnya dengan ketus namun tidak ditanggapi oleh James yang langsung menyantap sarapannya.

Seperti sebelumnya, Katie diturunkan oleh James di halte bus dekat kampus "nanti sore setelah selesai kelas jangan lupa kau harus langsung datang ke ruanganku!" James mengingatkan Katie. "kau pikir aku nenek-nenek pikun yang perlu diingatkan terus-menerus?" kemudian Katie membanting pintu mobil dengan keras sampai-sampai James terlonjak karena kaget. "dasar gadis bodoh!" dengus James.

Katie langsung masuk ke dalam kelas karena kelas akan segera dimulai. "Katie, kau dari mana saja?" tegur Oddie yang kemudian duduk di sebelahnya. "ohhh,, hai Oddie, emm itu, kakiku terkilir, jadi aku beristirahat di rumah" Jawab Katie sambil menunjukkan kakinya yang bengkak dan lebam kepada Oddie. "astagaaaaa" Oddie menunjukkan ekspresi ngilu saat melihat kaki Katie yang berwujud mengerikan. "apa kau baik-baik saja sekarang? masih sakitkah?" tanya Oddie untuk memastikan keadaan Katie. "emmm sudah lumayan, tapi masih pincang sedikit karena rasanya sangat sakit kalau harus menapak" Katie mendeskripsikan rasa sakitnya.

Setelah Jam pelajaran berakhir, Katie langsung menuju ke ruang kerja James, Ia tidak mau terlambat karena pasti James akan mencari-cari alasan untuk menghukumnya. "ahhh kebetulan kau sudah datang, tolong buatkan aku teh manis" ucap James ketika katie baru tiba. Katie yang tidak mau berkonflik, langsung mengikuti perintah James dan menyerahkan teh manis yang sudah dibuatnya kepada James. "kenapa terlalu manis? bikin lagi!" James menolak tehnya dan Katie kembali membuatkan cangkir kedua "ini sudah dingin, aku mau yang panas" James menolaknya kembali dan terpaksa Katie membuat yang berikutnya. Sampai beberapa kali Katie harus bolak balik membuat teh karena James terus mencari-cari alasan. "kau ini maunya apa? sudah banyak teh terbuang percuma karena kau sengaja mengerjaiku!" Katie yang awalnya hanya diam saja akhirnya emosi dan melawan. "kau yang kenapa? aku ini bosmu, terserah aku mau minta apa, kau hanya perlu mengikuti dan mengerjakannya saja!" James senang melihat Katie yang kesal. "anggap saja ini pembalasan atas teh asin yang pernah kau buatkan untukku!" James berbicara dalam hati dan menyunggingkan senyum liciknya.

Kejadian-kejadian seperti ini terjadi berulang-ulang sampai beberapa minggu berikutnya. Semakin Katie marah semakin James merasa senang dan puas mengerjai Katie. bagi James Katie adalah hiburan tersendiri yang sangat menyenangkan disela kesibukan pekerjaannya yang menumpuk sebagai pengacara sekaligus dosen. sementara untuk Katie hal ini adalah musibah buruk "sampai kapan aku harus bersabar seperti ini?" ia meratapi nasibnya yang dipaksa menjadi asisten pribadi James karena tidak mau mengecewakan orang tuanya bila James benar-benar melaporkannya ke polisi atas perbuatan tidak menyenangkannya yang telah menampar James waktu itu.

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

lanjut Thorrr

2021-07-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!