Bab 16

Saat jam makan siang James dipanggil untuk menemui ayahnya di ruang rektorat. "ini lihatlah!" ayahnya menyodorkan beberapa foto gadis. "apa ini?" James yang sudah tau arah tujuan pembicaraannya langsung memutar otak agar rencana ayahnya untuk menyuruhnya segera menikah tidak berlanjut. "aku rasa aku tidak perlu menjelaskannya lagi padamu, kau sudah dewasa dan sangat cerdas untuk mencerna informasi yang seperti ini!" ayahnya kini menatap tajam ke arah James. "come on dad!" James memasang wajah mengiba tanda menolak. "kemarin ayah memberikan aku pilihan untuk bekerja di kampus ini atau menikah, lalu aku sudah memilih bekerja di sini, kenapa sekarang ayah mengingkarinya?" James mengingatkan percakapan terakhir mereka di ruangan ini. "aku tidak pernah berjanji untuk tidak menyuruhku menikah, kemarin aku hanya bilang kalau kau tidak mau mengajar, maka menikahlah, artinya bisa saja setelah kau menjadi dosen kau kemudian menikah!" kilah sang ayah. "menyebalkan sekali memiliki ayah seorang pengacara!" James tidak berkutik dengan sanggahan sang ayah. Ia tau benar bahwa ayahnya sangat handal dalam bermain kata.

"kalau begitu berikan aku waktu untuk menentukan jodohku sendiri" James menerima permintaan ayahnya untuk segera menikah dengan syarat dia sendiri yang mencari wanitanya. "baiklah, aku beri kau waktu satu Minggu untuk membawa kekasihmu menemuiku!" ayahnya menyetujui. "whatt??? satu Minggu? no ayah, satu bulan!" James mengajukan negosiasi. "dua Minggu, titik!!" kemudian ayahnya melanjutkan pekerjaannya yang tertunda di komputer.

Sepanjang sore hari Katie merasa heran karena melihat James hanya diam saja di depan laptop, tidak seperti biasanya yang selalu memerintahnya seenak jidat. "Pak Anda baik-baik saja kan?" Katie melambaikan tangannya di depan mata James. "ayo kita pulang!" James kemudian menutup laptopnya dan mengisyaratkan Katie untuk merapikan semua berkas kerjanya ke dalam tas serta membawanya pulang ke apartemen.

TOK TOK TOK... Katie mengetuk pintu kamar James "pak, makan malamnya sudah siap" Katie mengajak James untuk makan. "aku tidak lapar" James menjawab singkat dan menyuruh Katie keluar dari kamarnya. "aneh sekali, tidak seperti biasanya dia begitu" Katie merasa curiga.

"aku pergi sebentar" beberapa menit kemudian James keluar dari kamarnya menuju pintu depan. "bagaimana dengan makan malamnya?" Katie bertanya bingung. "kau habiskan saja" Jawab James singkat sambil berlalu. Katie yang masih bingung hanya bisa tertegun melihat sikap bosnya yang berubah drastis sejak tadi siang. Padahal biasanya setiap makan malam adalah moment yang sangat menyebalkan bagi Katie karena James pasti akan meminta sesuatu yang tidak masuk akal untuk mengerjai Katie sampai kesal dan emosi.

James mengajak teman-temannya berkumpul di cafe yang biasa mereka datangi untuk menceritakan masalahnya tersebut. "ada apa dengan wajahmu? kau tidak pernah semurung ini, pasti ada masalah besar yang membuatmu beginikan?" tanya Charlie menyelidik. Kemudian James menceritakan bagaimana ayahnya menyuruhnya menikah dan batas waktu yang sudah mereka sepakati. "bisa dibayangkan, betapa sulitnya jika harus mencari calon istri dalam waktu dua Minggu!!" James terlihat sangat gusar. "hey man, kau itu tampan, pintar dan kaya, tidak akan sulit mencari wanita, bahkan yang sempurna sekalipun untuk kau nikahi!" seloroh Mark menggoda James. "James itu bukan pria seperti kau yang playboy! lagi pula mendapatkan wanita untuk dijadikan istri itu sangat berbeda dengan hanya untuk bersenang-senang!" Charlie menegur Mark. "ahhhh kalian berdua memang kuno!" Mark yang mulai jenuh dengan topik pembicaraan mereka kemudian mulai menggoda setiap wanita yang lewat di depan mejanya.

"apakah sama sekali tidak ada wanita yang kau kenal dengan baik yang bisa kau jadikan kandidat calon istri?" Charlie menatap James dengan lekat. "kau tau siapa aku kan?" James kemudian mengingatkan Charlie tentang luka yang pernah dialaminya dulu bersama mantan kekasihnya. "aku tau kau masih terluka dan trauma, tapi setidaknya apakah tidak ada seorang pun yang kau anggap gadis baik-baik yang bisa menjadi istrimu? mungkin kau tidak mencintainya, tapi setidaknya dia akan selalu ada untukmu dan siap membantumu setiap saat ketika kau butuhkan!" Charlie memberinya pandangan.

"KATIE! ya KATIE!" nama itu yang langsung terbersit dihati dan pikirannya saat Charlie berbicara panjang lebar. "aku harus pergi!" James langsung berdiri dan berjalan cepat menuju pintu keluar. "Hey, kau mau kemana?" Mark memanggil James yang sudah berjalan menjauh. "kalau begitu aku juga akan pulang!" ujar Charlie yang langsung berdiri ketika ada seorang wanita yang menghampiri Mark. "ahhhh kalian ini tidak asik!" kemudian Mark melanjutkan aktivitasnya bersama gadis yang baru dikenalnya tersebut.

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

lanjut Thorrr ❣️

2021-07-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!