Bab 9

James sudah berada di ruang tamu dan berbincang-bincang dengan ayah sambil menunggu Katie yang sedang bersiap-siap memasukkan semua barang yang dia butuhkannya selama bekerja di tempat James nanti.

"bu, apa ibu yakin dengan semua ini?" Katie yang merasa berat meninggalkan keluarganya berusaha membujuk sang ibu untuk mencegahnya pergi. Namun sang ibu yang sudah percaya dengan semua penjelasan James meyakinkan Katie bahwa ini adalah kesempatan emas yang jarang diperoleh orang lain. "sayang, ibu tau kau merasa berat meninggalkan rumah, tapi percayalah kalau nanti kau akan terbiasa, ini demi masa depanmu nak" ibu membelai lembut rambut Katie dan memeluknya. "baiklah Bu, kalau begitu aku pamit" Katie berkata dengan lirih, air matanya hampir menetes.

Janie dan Marie yang ada di depan pintu kemudian menghampiri Katie "jaga dirimu baik-baik kak" Janie tersenyum menahan tangisnya. "jangan lupa pasang alarm diponselmu agar tidak terlambat bangun pagi" Jenie menambahkan. "dan jangan lupa untuk mengunjungi kami diakhir pekan ya" Marie kemudian mulai terisak. Mereka bertiga pun saling berpelukan erat.

Katie yang sedang tidak enak hati hanya menatap jalan melalui jendela mobil. Perjalanan yang biasa dilaluinya dengan cepat kini terasa begitu lama dan panjang. James yang sesekali melirik ke arah Katie menyimpan sedikit rasa iba, namun lagi-lagi rasa itu hilang saat teringat dirinya yang dipermalukan di depan orang banyak saat pertemuan mereka pertama kalinya di kampus.

Mobil James berhenti tepat di depan halte bus dekat kampus "kau turunlah disini, aku tidak mau ada orang melihat kita masuk ke dalam kampus bersama-sama". Katie yang masih membisu kemudian melepas tali pengaman mobil dan membuka pintu mobil. " kalau sudah selesai kelas terakhir kau harus segera masuk ke ruanganku untuk mulai bekerja!" James kemudian mengingatkan Katie akan tugas barunya sebagai asisten pribadinya. Tanpa merespon Katie langsung membanting pintu mobil dan berjalan cepat ke arah kamus. "dasar bocah tengik!" gerutu James yang terkejut dengan bantingan pintu mobilnya.

"kau kenapa?" tanya Oddie yang melihat Katie seperti mayat hidup berdiri didepannya. "tidak apa-apa, aku hanya sedikit kurang tidur" Katie berbohong. "ayo masuk kelas" Oddie mengajak Katie berjalan menuju kelas mereka. Katie yang sedang malas berbicara kemudian hanya mengikuti Oddie berjalan di lorong kampus.

Pukul tiga sore Katie sudah menyelesaikan kelas terakhirnya, yang artinya dia harus segara memulai pekerjaannya yang baru sebagai asisten pribadi James. TOK TOK TOK... Katie mengetuk pintu dan masuk ke ruangan tanpa menunggu jawaban dari James. Ia terkejut ketika melihat ruangan itu begitu berantakan seperti habis di bom. Sesaat kemudian ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk. "segera bereskan ruang kerjaku, aku akan kembali dalam lima belas menit dan tidak mau melihat ruanganku masih berantakan" James mengirim sebuah perintah kepada Katie. "dasar dosen dungu, kau sengaja membuat ruangan ini berantakan untuk mengerjai aku kan!!!" gerutu Katie dengan kesal. "tapi bagaimana dia tau nomer ponselku ya?" Katie heran dengan James.

Katie mulai merapikan semua barang yang sengaja diletakkan di lantai oleh James. dalam waktu 10 menit Katie sudah menyelesaikan semuanya. Ia memang terbiasa melakukan pekerjaan rumah, jadi kalau hanya merapikan satu ruangan seperti ini bukan masalah besar baginya. "ini hanya berantakan, tapi tidak kotor, jadi sangat mudah untuk merapikannya, dasar dosen dungu!" Katie yang sudah beres langsung duduk di sofa dan mengambil ponselnya untuk melihat-lihat media sosial. Namun belum sempat ia membukanya, suara pesan masuk kembali terdengar "cepat bawa semua tumpukan buku yang ada di meja kerjaku ke lapangan parkir, kita ke kantorku sekarang juga!" perintah James dalam pesan teks itu. "sial, baru juga mau buka handphone!" gerutu Katie lagi setelah membaca pesan kedua dari James.

Dengan segera Katie membawa semua buku yang tertumpuk menjulang dengan tinggi itu ke lapangan parkir. Meskipun langkahnya tersendat-sendat, namun Katie berusaha semaksimal mungkin melakukan semuanya, ia tidak mau terlihat lemah dan kalah di depan James. "kenapa lama sekali?" hardik James sambil melotot dari dalam mobil. "kau pikir ini ringan?" Katie yang kesal langsung membanting buku-buku itu ke kursi bagian belakang mobil. "hey!!! hati-hati, nanti bukunya rusak semua!!" James menatap Katie dengan tatapan membunuh, namun diacuhkan oleh Katie yang langsung duduk di kursi belakang. "pindah ke depan, kau pikir aku supirmu?" James memerintah Katie untuk pindah. Namun Katie tetap tak bergeming. "kau mau pindah sendiri atau aku yang akan memindahkanmu ke depan sini?" James menoleh dengan seringai licik diwajahnya. "Katie yang ngeri melihat wajah licik James langsung membuka pintu dan pidah ke bagian depan mobil.

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

sabar sabar

2021-07-02

1

AdeOpie

AdeOpie

James resek amat dah, Katie kan cewe tomboy sekali-kali kasih bogem mentah donk

2021-06-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!