"Xio ran senyum ku itu cantik dan membuat orang terpesona, kenapa kamu terlihat ketakutan?"
Kata Lin Huayu dengan heran.
"Ayo ke taman sekarang, jawabannya adalah no comen"
Hua Chenran berkata sambil berjalan keluar dari kamarnya dengan menggendong Hua Junyan.
"Xio ran tunggu..."
Lin Huayu berkata sambil berjalan mengejar Hua Chenran dengan Hua Junyi di dalam gendongannya.
Taman,
Dua gadis yang tampak berusia Sekitar 14 dan 15 tahun sedang duduk di atas tikar, dengan bayi mungil di dalam gendongannya masing-masing.
Di depan mereka terdapat beberapa camilan yang terlihat lezat.
"Ayo Yi'er berkata ibu baptis, i..bu...bap...tis" hanya respon ocehan yang tidak jelas jadi Lin Huayu berkata sekali lagi
"I..bu...bap...tis.."
"Huayu mereka tidak akan bisa berkata apa-apa, tunggu beberapa bulan lagi"
Kata Hua Chenran menyarankan.
"Aku tahu, tapi aku ingin melatih keduanya lebih awal, supaya keduanya berkata ibu baptis saat pertama kali bisa berbicara"
Kata Lin Huayu sambil tersenyum dengan konyol.
"Kamu bermimpi! Kata pertama tentu saja ibu mereka, kamu hanya bisa kata kedua"
Hua Chenran berkata dengan nada yang agak agresif.
Melihat Hua Chenran yang sudah menunjukkan sisi agresif untuk anaknya, Lin Huayu hanya bisa mengalah dan berkata
"Baiklah aku yang mendapatkan kata-kata kedua Yi'er dan Yan'er"
"Nah itu bagus"
Kata Hua Chenran sambil tersenyum.
Keempatnya di taman duduk dan bersenang-senang hingga jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.
Melihat sudah siang Hua Chenran dan Lin Huayu segera kembali masuk ke rumah untuk makan siang dan supaya kedua bayi tidak kepanasan.
Ketika masuk ke ruang makan untuk pertama kalinya, kedua bayi terlihat penasaran dan matanya mulai melihat ke sana kemari.
Juga setelah itu kedua bayi saling memandang dan mulai mengoceh dengan suara yang keras, hanya kedua bayi dan tuhan yang tahu apa yang keduanya katakan.
Bibi Lin dan pelayan yang sedang menyajikan makanan mendengar suara ocehan bayi yang keras dan melihat ke arah pintu, Hua Chenran dan Lin Huayu tengah berjalan ke meja makan dengan menggendong Hua Junyi dan Hua Junyan.
Mereka kemudian tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan tidak jelas dari kedua bayi kecil.
"Kedua tuan kecil sangat bersemangat hari ini"
Kata bibi Lin dengan senyum lembut.
"Kedua tuan kecil pasti penasaran dengan ruang makan ini"
Kata salah satu pelayan.
"Iya aku rasa juga begitu"
Kata Hua Chenran dengan suaranya yang lembut.
"Tenang saja nanti ibu baptis akan membawamu jalan-jalan ke seluruh area rumah ini"
Lin Huayu berkata sambil menepuk dadanya dengan senyum bahagia.
Garis-garis hitam muncul di wajah semua orang di ruang makan.
"Ayo cepat makan nanti makanannya menjadi dingin" kemudian bibi Lin melihat kedua bayi dan berkata
"Biarkan kami menjaga kedua tuan kecil dulu, sementara kalian makan"
"Kalau bergitu, bibi Lin dan bibi Lu tolong jaga keduanya"
Kata Hua Chenran dengan sopan dan menyerahkan Hua Junyan dalam gendongannya untuk bibi Lin.
Sama juga dengan Lin Huayu.
Lin Huayu dan Hua Chenran makan dengan tenang hingga selesai.
Setelah itu mereka keluar dari ruang makan dan berjalan ke gazebo di halaman belakang.
Keduanya melihat bibi Lin dan bibi Lu sedang duduk dengan santai sambil minum teh dan kedua bayi sedang dalam gendongan keduanya.
"Bibi Lin (ibu), bibi Lu"
Sapa keduanya secara bersamaan.
"Sudah selesai makannya, kenapa terlalu cepat?"
Agak terkejut, bibi Lin segera bertanya penasaran. Karena enggan untuk melepaskan bayi kecil dalam gendongannya.
"Masakan bibi Lin sangat lezat, tentu saja akan cepat habis"
Hua Chenran berkata dengan jujur.
Tentu saja Hua Chenran tahu apa yang dipikirkan oleh bibi Lin ketika melihat
wajahnya yang enggan.
Hua Chenran hanya bisa menghela nafas tidak berdaya atas pesona yang dibawa oleh kedua bayinya, tapi ada lebih banyak kebanggaan dalam hatinya, itulah kedua bayinya.
Jadi bagaimana mungkin Hua Chenran mengecewakan orang tua, Lin Huayu dan
Hua Chenran mulai duduk dengan bibi Lin
dan bibi Lu.
Topik pembicaraan sekarang bergeser ke masa kecil Lin Huayu.
Dari awal sampai akhir pembicaraan, wajah Lin Huayu semakin jelek.
Siapa bilang dia tidak punya rasa malu, rasa malunya adalah masa kecilnya.
Rahasianya adalah Lin Huayu pernah mengintip anak laki-laki sedang mandi yang seusia dengan nya, yaitu saat Lin Huayu berusia 5 tahun.
Hal ini hanya diketahui oleh dirinya dan ibunya.
Wajah Lin Huayu segera memerah saat ibunya menceritakan rahasianya.
"Ibu itu hanya tidak sengaja"
Lin Huayu berkata dengan jujur.
Memang saat itu dia tidak sengaja melihat, tapi karena sudah terlanjur dia melanjutkan sampai akhir.
Melihat wajah Lin Huayu yang memerah, ketiganya tertawa terbahak-bahak, bahkan kedua bayi juga ikut tersenyum dengan beberapa celotehan bahasa bayi.
"Lihat bahkan Yi'er dan Yan'er ikut tersenyum"
Kata Hua Chenran.
"Tentu saja keduanya pasti senang mendengar masa kecil ibu baptis"
Kata Lin Huayu dengan bangga.
Semua wajah yang jelek dan malu segera disingkirkan ketika kedua bayi mulai tertawa.
Ketiganya mengutuk dalam hati mereka,
Terlalu cepat mengubah wajahnya,
Siapa tadi yang wajahnya malu-malu?
"Oh...ya..bibi Lin dan bibi Lu kami berdua kembali ke kamar dulu, sudah jadwalnya Yi'er dan Yan'er tidur"
Kata Hua Chenran.
"Ini memang sudah waktunya tidur siang untuk kedua tuan kecil"
Kata bibi Lu dengan keengganan di wajahnya yang terlihat jelas, saat menyerahkan Hua Junyi yang ada dalam gendongannya.
"Ayo...ayo... Yan'er kali ini ibu baptis yang menggendong"
Kata Lin Huayu sambil mengambil Hua Junyan dari ibunya, bibi Lin.
Kembali ke kamarnya, Hua Chenran mulai memandikan kedua bayi dengan Lin Huayu.
Setelah itu Lin Huayu pergi juga untuk tidur siang sebentar. Hua Chenran juga mulai menyusui kedua bayinya hingga kedua bayi tertidur pulas.
Kemudian Hua Chenran masuk ke ruang Xuantian untuk berkultivasi hingga sore hari.
Ketika keluar dari ruang Xuantian, handphone Hua Chenran bergetar dan melihat Lin Huayu di layar, dia pun mengangkatnya
"Halo, Huayu ada apa?"
"Besok kan tidak ada kegiatan apapun, bagaimana kalau kita jalan-jalan keliling kota A?"
Tanya Lin Huayu dengan suara penuh harap.
"Baiklah, aku tahu"
Jawab Hua Chenran sedikit senyum.
"Hey... aku tahu Xio ran adalah yang terbaik untuk ku"
Lin Huayu berkata dengan gembira, lalu menutup teleponnya.
Keesokan harinya,
Terlihat 2 orang gadis berumur sekitar 14 dan 15 tahun, di dalam mobil sedang bernyanyi dengan riang.
"Kedua nona sudah sampai sekarang"
Kata sopir.
"Xio ran taman hiburan ini sangat besar, hari ini aku harus naik rollercoaster"
Lin Huayu berkata dengan penuh keyakinan sambil keluar dari mobil.
"Dari dulu aku ingin mencobanya, ayo pergi ke sana"
Hua Chenran juga berkata dengan gembira.
Hari ini keduanya mengantri untuk naik rollercoaster, setelah lama menunggu Hua Chenran dan Lin Huayu akhirnya bisa menaikinya.
"Xio ran aku merasa sangat gugup"
Lin Huayu berkata dengan agak gemetar setelah duduk di rollercoaster.
"Bukannya tadi kamu sangat yakin?"
Hua Chenran berkata sambil menaikkan alisnya, dalam hatinya dia tertawa atas penderitaan Lin Huayu, akhirnya ada yang membuatnya terlihat takut.
Sebelum bahkan Lin Huayu membalas pertanyaan Hua Chenran, rollercoaster sudah mulai berjalan dengan sangat cepat.
Yang terdengar hanya suara teriakan dari ketakutan dan kesenangan.
Lalu terdengar suara cempreng Lin Huayu yang terlalu lama berteriak
"Xio ran kamu mengejekku, tunggu aku...wah...wah..."
"Aku... menunggu..."
Jawab Hua Chenran dengan teriakannya.
"Setelah...pulang aku...akan..memasak
banyak makanan untukmu..."
Lin Huayu berteriak dengan senyum aneh di wajahnya.
Bulu kuduk Hua Chenran merinding,
"Huayu... bagaimana...jika..aku.... memasak camilan baru untukmu"
Senyum aneh di wajahnya hilang digantikan dengan senyum bahagia
"Baiklah.... terserah kamu...wah...
Terlalu tinggi...wah..."
Firasat buruk di hati Hua Chenran telah menghilang sepenuhnya, melihat senyum bahagia temannya.
"Selamat"
Turun dari rollercoaster Lin Huayu sudah mulai muntah-muntah dengan parah, sepertinya sarapan paginya tumpah semua.
Hua Chenran yang tidak tega melihat Lin Huayu seperti itu, memasukkan pil penambah tenaga untuknya
"Pil ini bisa menghilangkan pusing dan muntah-muntah"
Penjelasan dari Hua Chenran membuat Lin Huayu segera menelan pil yang ada di dalam mulutnya.
Tiba-tiba seolah ada perasaan segar dari dalam badannya, Lin Huayu pun mulai menutup matanya.
Membuka matanya perlahan dia menemukan tubuhnya terasa segar kembali dan tidak pusing atau ingin muntah-muntah lagi.
Kemudian dia tersenyum manis dan berkata kepada Hua Chenran
"Xio ran terimakasih"
"Ayo lanjutkan.... Huayu kita baru saja mencoba satu"
Kata Hua Chenran dengan senyumnya yang tampak menyeramkan.
Firasat buruk muncul di hatinya melihat senyum seram Hua Chenran, dia ingin keluar dari taman hiburan tapi tangannya sudah ditarik oleh Hua Chenran.
"Tidak!!!"
"Huayu perahu itu tampak sangat menyenangkan bukan"
Hua Chenran masih berkata dengan senyuman seramnya.
"Xio ran aku tidak akan memasak lagi seumur hidupku"
Kata Lin Huayu dengan dua jarinya diangkat di depan Hua Chenran.
"Tidak bisa pergi kita sudah mengantri"
Hua Chenran berkata sambil terus maju untuk mengantri dan tangannya tidak lupa menarik Lin Huayu ke dalam antrian.
"Tidak...oh ibuku"
Pantas saja Xio ran memberikan obat itu, pasti untuk membuatnya bisa memainkan berbagai macam permainan di taman hiburan ini.
Tengah dalam pemikirannya sendiri Lin Huayu tidak melihat dia sudah menaiki permainan perahu itu, setelah tersadar dia berteriak.
"Xio ran aku menarik terimakasih ku kembali...oh..ibuku..."
Sayang sekali tidak ada suara lain yang terdengar melainkan suara jeritan antara ketakutan dan kesenangan menguji adrenalin.
Pulang ke rumah Lin Huayu langsung terkapar di sofa ruang tamu, dia melihat ke langit-langit ruangan dan berkata dengan sedih
"Aku tidak akan pernah datang lagi ke taman hiburan selamanya"
"Rencananya aku ingin mengajak Yi'er dan Yan'er ke taman hiburan saat keduanya sudah bisa berjalan"
Hua Chenran berkata dengan nada penuh penyesalan di wajahnya.
Mendengar bahwa kedua anak baptisnya juga akan datang ke taman hiburan, dia kembali mengubah kata-katanya sendiri
"Aku tidak akan pernah datang lagi ke taman hiburan sampai Yi'er dan Yan'er datang ke sana"
Setelah mengatakan itu Lin Huayu yang terkapar karena kelelahan langsung tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
murniati cls
xio dan knp tak ganti nama,Krn dia udah tau ada org yg ingin dia mati
2022-10-05
0
Ferlia Yana
next thoorrr
2021-03-08
3
Rita O.Y.Y.M🌺
next
2021-03-08
2