Bumi Abad-21, Desa Dachen.
Di sebuah hutan, di belakang desa Dachen terdapat sebuah gubuk yang sudah tidak layak ditinggali.
Di dalam gubuk terbaring seorang gadis yang tampak berusia 13 tahun, wajahnya pucat dan tampak seperti mayat.
Dingin! Terlalu dingin.
Seluruh tubuhku sangat kedinginan.
Jari-jarinya bahkan seperti membeku, tidak bisa digerakkan.
Perlahan-lahan tampak bulu matanya yang seperti kupu-kupu sedikit bergetar, mata yang terbuka itu penuh dengan kebingungan.
Hua Chenran melihat sekeliling ruangan tampak seperti gubuk yang rusak dan tidak berpenghuni.
"Pantas saja aku kedinginan dan jadi membeku, tapi sepertinya ruangan ini sangat akrab"
Apakah aku bertransmigrasi lagi?
Tapi kemungkinan ini benar, karena dia melihat gubuk kuno tidak berpenghuni dan tangannya yang tampak lebih kecil.
Tangannya bertumpu pada kasurnya yang keras dan perlahan menopang badannya untuk bangun dan duduk bersandar, tapi dia terasa sangat berat di perutnya.
Setelah bersandar tatapan matanya perlahan jernih dan fokus.
Pandangan mata Hua Chenran masih melihat ke langit-langit ruangan gubuk mencari petunjuk, tangannya tanpa sengaja menyentuh perutnya.
Betapa terkejutnya Hua Chenran menemukan perut tubuh ini membengkak seperti orang yang sudah hamil 5 bulan.
Melihat ke arah perutnya, wajahnya yang pucat kini semakin seperti hantu. Masih belum menerima kenyataan, Hua Chenran mengambil nadinya sendiri.
"Aku hamil..., Lima bulan"
Kemudian Hua Chenran hanya menghela nafas tak berdaya. Pikirannya sekarang kacau, berbagai kenangan terus bermunculan di kepalanya dan Hua Chenran tidak tahan lagi, lalu pingsan.
Beberapa saat kemudian, matanya kembali terbuka kini menjadi lebih jernih dan cemerlang, tapi jika diperhatikan terdapat kebencian membara di kedalaman matanya.
"Ini bumi...Hua Chenran kembali"
Setelah mengatakan itu Hua Chenran kembali terdiam mengingat kembali semua ingatannya di bumi.
Hua Chenran adalah anak dari pasangan Hua shenglu dan yi xioli.
Orang tuanya di desa bisa dibilang mencukupi, ayah dan ibunya bekerja di pabrik tekstil, kabupaten Anxi.
Gaji kedua orang tuanya dalam sebulan bisa mencapai 6000 yuan, apabila ada bonus akhir tahun bisa mencapai 6500 hingga 7000 yuan.
Untuk orang di desa Dachen ini, gaji itu sudah cukup untuk menjadi orang bercukupan di desa. Makanya dalam hidupnya Hua Chenran merasa sempurna, kasih sayang orang tuanya, makanan dan pakaian yang bagus dan banyak teman baik.
Hua Chenran, hanyalah seorang gadis yang pintar dan ceria. Di desa Dachen dia dijuluki sebagai bunga desa.
Karena kepintarannya dia sekolah lebih awal daripada yang lainnya, yaitu pada usia 4 tahun di sekolah dasar, walaupun guru skeptis. Tapi
dia selalu mendapatkan ranking 1 di kelasnya, karena itu banyak guru dan teman-teman yang selalu memujinya.
Dia juga dinobatkan sebagai anak perempuan terpintar di sekolahnya.
Tapi kehidupannya yang ceria dan hangat berubah.
Hari itu seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan bagi keluarganya, hari ujian nasional.
Setelah ujian nasional tingkat SMP berakhir, Hua Chenran dengan cepat berlari ke arah bus.
Dia ingin cepat pulang dan memberitahu orang tuanya dia dapat menjawab soal sekitar 85%, dan menuntut janji orang tuanya, membiarkan dia sekolah ke sekolah menengah di kota B.
Turun dari bus, Hua Chenran berjalan kaki ke desa setidaknya 400 meter.
Karena sudah terbiasa dia tidak capek dan ada banyak teman untuk diajak mengobrol, jadi tidak terasa.
Saat sampai ke rumah dia terkejut begitu banyak orang yang datang ke rumahnya, bahkan ada yang menangis, segera firasat buruk muncul di hatinya.
"Paman Dai kenapa banyak orang di rumah ku?"
Hua Chenran bertanya dengan tenang pada ayah sahabatnya, Dai ming.
"Xio ran kamu harus kuat...em..ayo masuk ke dalam"
Dai Ming berkata dengan sedikit simpati dan kesedihan di wajahnya.
Hua Chenran menekan kecemasan di dalam hatinya, dia berusaha tetap tenang dan mengikuti Dai Ming.
Pada saat membuka pintu, dia melihat kedua orangtuanya sudah terbalut dengan kain dan berbaring dengan tubuh dingin dan kaku.
Segera air matanya tumpah dan berlari ke dua mayat orang tuanya.
"Tidak...! Ayah..ibu, kalian bangun. Jangan bercanda dengan ran'er, ini hanya mimpi..ini.. mimpi"
Setelah mengatakan itu semuanya tanpak gelap dan dia pun pingsan.
1 jam kemudian Hua Chenran bangun, matanya tampak kusam dan linglung tidak tahu apa yang dipikirkan olehnya.
Para orang tua yang melihat sangat bersimpati terhadap anak perempuan yang pintar dan ceria seperti Hua Chenran.
Seorang gadis perlahan menghampiri Hua Chenran dan berkata
"Xio ran ini saatnya pemakaman untuk paman Hua dan bibi yi, Xio ran kamu harus menerima kenyataan.
Bukankah impian ayah dan ibumu belum tercapai, wujudkan itu.
Setidaknya masih ada aku, xio ran kita akan selalu menjadi sahabat terbaik"
Kata-katanya seperti sinar harapan untuk Hua Chenran yang sedang dirundung kesedihan.
Sekolah menengah kota B, dia akan mewujudkan impian keluarga mereka. Dia ingin membuat kedua orangtuanya bangga padanya.
"Terimakasih ping'er"
"Xio ran, ini baru kamu yang sebenarnya. Ayo, waktu hampir telat untuk pemakaman"
Dai yuping berkata sambil tersenyum dan membuat wajah setulus mungkin.
Setelah pemakaman selesai, Hua Chenran tidak pernah keluar dari rumahnya selama 3 hari.
Semua orang di desa khawatir dengan kondisi psikologis Hua Chenran, takutnya akan bunuh diri untuk menyusul ayah dan ibunya.
Kebetulan besok adalah hari perayaan kelulusan, tapi Hua Chenran tidak ikut berpartisipasi dalam acara.
Semua guru tidak marah dengan hal ini karena mereka tahu orang tuanya baru saja meninggal, jadi sebagai formalitas banyak guru yang menyayangi Hua Chenran ikut berbelasungkawa.
Karena Hua Chenran tidak ikut, sebagai teman baiknya Dai yuping mengajak nya makan di restoran mewah kabupaten Anxi.
Tanggal 23 Desember, Ini adalah awal dari semua mimpi buruk yang akan dialami oleh Hua Chenran.
Dia dengan polosnya minum minuman yang ditawarkan 'sahabat terbaik nya' , tidak tahu bahwa minumannya sudah bercampur dengan alkohol dan obat.
Jadi dia mulai pusing, pipinya memerah dan badannya tidak tahu kenapa terasa sangat panas.
Mabuk, jadi Hua Chenran tidak melihat ekspresi menghina di wajah Dai yuping. Jadi dia dengan senang hati mengikuti kata Dai yuping untuk menginap di penginapan biasa.
Paginya, Hua Chenran menemukan dirinya telanjang, seluruh tubuhnya dipenuhi lebam ungu.
Bagian bawah tubuhnya sangat sakit dan tubuhnya remuk seperti ditabrak oleh mobil. Membuka seprei dia melihat darah merah dan dia sangat ketakutan.
Walaupun umurnya baru 13 tahun, Hua Chenran tahu apa artinya semua ini, berarti semalam kepolosannya telah hilang. Melihat tidak ada siapapun di kamar, Hua Chenran memakai bajunya dan segera pulang ke rumahnya.
Semenjak kejadian itu, Dai yuping tidak pernah berbicara atau bertemu dengan nya lagi.
2 bulan lebih berlalu, Hua Chenran menemukan dirinya selalu tiba-tiba muntah di pagi hari, bahkan jika dia bersentuhan dengan makanan yang dia sukai, dia akan tetap diransang untuk terus muntah. Juga dia selalu ingin makan yang asam, dan ini dapat menghentikan mualnya, sangat aneh.
Tiba-tiba ketika dia keluar dan siap secara mental menghadapi banyak orang lagi, desas-desus buruk tentang dirinya beredar di desa.
Hua Chenran tidur dengan seorang lelaki tua untuk mendapatkan uang.
Ada yang percaya dan ada yang tidak tetapi sekarang banyak warga desa yang tidak ingin bicara dengannya.
Dai yuping yang menghilang, tiba-tiba muncul bersama ketua dan orang tua yang ada di desa.
"Xio ran ini untuk kebaikan mu ok, kamu terlihat sangat pucat, apa kamu sakit lagi?"
Dai yuping masih perhatian dan bertanya dengan lembut.
"Ping'er kebaikan apa maksudmu, aku sama sekali tidak mengerti"
Hua Chenran bertanya dengan bingung, dia tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.
"Xio ran kamu bilang saja, jika tidak punya uang aku pasti akan membantu, tolong jangan lakukan hal seperti itu lagi"
Kata-kata Dai yuping seolah-olah, Hua Chenran sudah berkali-kali melakukan hal buruk untuk mendapatkan uang.
"Lakukan apa? Aku tidak mengerti satu pun dari kata-katamu"
Apa yang dia lakukan yang sangat buruk, dia hanya tidak keluar dari rumah selama 2 bulan lebih.
"Xio ran...paman lu sangat kecewa denganmu"
Lu jiaheng sebagai kepala desa kecewa dengan sikap Hua Chenran yang berpura-pura tidak tahu dan menyangkal perbuatannya.
"Setelah hari kelulusan,... penginapan kabupaten Anxi"
Dai Yuping bersuara pelan, tapi semua orang dapat mendengarnya.
Wajah Hua Chenran langsung pucat, badannya gemetar dan tidak kuat mengahadapi tekanan mental, dia pun segera pingsan.
Bangun dari pingsannya, dia diberi tahu oleh dokter rumah sakit bahwa dia hamil dan Hua Chenran pingsan sekali lagi.
Bangun lagi, Hua Chenran sudah berada di kamar rumahnya.
Menyentuh perutnya, pikiran gelapnya bekerja.. bunuh..anak ini.
Tapi dia selalu ingat ucapan ibunya, anak adalah karunia dan mendapatkan nya adalah berkah.
Jadi, Hua Chenran memutuskan untuk melahirkan anak ini.
Berita bahwa Hua Chenran hamil tersebar ke seluruh desa, bahkan kabupaten Anxi mengetahuinya.
Dan ini semakin menegaskan bahwa Hua Chenran melakukan hal yang buruk untuk mencari uang. Jadi dia tidak berani keluar dari rumah, bahkan membeli makanan di kedai, semua orang memandang jijik dan menunjuk ke arahnya.
"Umur 13 tahun seharusnya sekolah dengan baik, jangan seperti Hua Chenran, hamil usia 13 tahun dengan seorang lelaki tua, menjijikkan"
"Dia pura-pura lugu dan polos, ternyata hanya pelacur"
"Kamu ingat, tidak boleh berbicara lagi dengannya, di usia 13 tahun sudah seperti itu, bagaimana jika sudah dewasa, ya ampun..."
"Bisa saja dia merayu suami anak-anak kita nantinya, menakutkan !!"
Pada kehamilan nya yang memasuki bulan ke 4, semua orang desa mengusirnya secara tidak manusiawi dari desa, hanya karena wabah serangga muncul dan panen gagal.
Jadi semua kegagalan panen, karena desa memiliki gadis kotor seperti dia.
Hua Chenran masih ingat tatapan cemburu dan kebencian yang ada di mata Dai yuping, saat dia diusir.
Bulan ke 6 kehamilan, penduduk desa mulai menemukannya lagi karena wabah menjadi lebih ganas. Mereka mencaci maki dan memukulnya.
Hua Chenran masih bisa menerima semua itu.
Tapi Dai yuping dengan sengaja menendang perutnya dan akhirnya dia kehilangan anaknya, hal yang membuat dia bertahan sampai hari ini adalah anaknya.
Pikirannya sekarang hanya menemukan Dai yuping dan merobeknya berkeping-keping.
Pada akhirnya dia tetap tenang, memikirkannya lagi dia akan memulai hidup baru dan menjauh dari mereka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Ida Blado
,author yg gk berkeprimanusiaan,bocah piyrk di bikin hamil
2023-05-12
2
yo_chan
kasian
2021-08-10
0
hamadabbg's
gila si temennya, punya gangguan jiwa apa ya
2021-07-23
1