"Xio ran bagaimana jika kedua anakmu nantinya bertanya tentang ayahnya?"
Mei juga bertanya dengan tajam, karena keputusan Hua Chenran kali ini juga demi masa depan Xio Yiyi dan xio Yanyan.
"Xio ran aku terserah kamu"
Lin Huayu berkata dengan pasrah, otaknya tidak cukup kapasitas untuk berpikir.
Tapi dalam hatinya dia setuju dengan
ide nyonya Sun.
Ketika Hua Chenran mendengar pertanyaan dari Mei, dia benar-benar terdiam dan wajahnya berubah suram, kebencian kental muncul di matanya. Tangannya memegang pinggiran meja dengan erat
"Jika aku menemukan laki-laki itu aku pasti akan memastikan untuk Mencabik-cabik jiwanya menjadi Sepuluh ribu keping"
Segera setelah mengatakan itu, pinggiran meja yang dipegang oleh Hua Chenran berubah menjadi bubuk. Kemudian dia menghela nafas beberapa kali dan akhirnya berkata
"Aku setuju dengan rencana ini"
Mata mereka masih memandang pinggiran meja yang menjadi bubuk itu dengan takjub, dalam hati mereka
'xio ran sangat kuat tidak bisa diprovokasi di masa depan'.
Jadi mereka bertiga masih tidak mendengar perkataan Hua Chenran.
"Xio ran....jadi?"
Sun Lili yang sudah tersadar bertanya
Hua Chenran sekali lagi berkata dengan nada tegas
"Aku setuju dengan rencana ini"
"Sudah diputuskan 3 hari lagi kita semua akan pindah ke kota A dan kita semua akan merayakan tahun baru di kota A nantinya"
Sun Lili berkata dengan senyum bahagia di wajahnya.
Kemudian keempatnya kembali berbicara tentang kota A.
Tidak ada yang memperhatikan mata kedua bayi itu, seperti memahami semua perkataan keempatnya.
saat keempatnya melihat ke arah
Hua Junyi dan Hua Junyan, Kemudian mata kedua bayi itu kembali murni seperti semula.
"Lihat keduanya sudah terjaga, kita berempat asyik berdiskusi dan tidak melihat xio Yiyi dan xio Yanyan"
Kata Mei saat melihat kedua bayi yang sudah terjaga.
"Baiklah kami bertiga kembali dulu masih ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk pindah"
Sun Lili berkata sambil menarik Mei dan Lin Huayu.
Hua Chenran melihat ketiganya pergi dan melambaikan tanganya, tiba-tiba ada pesan masuk.
Saat dia melihat isi pesan dia tidak bisa menahan tawanya dan juga membalas dengan candaan.
[ Ling : Xio ran beritanya meledak, aku juga melihat foto bunuh dirinya, tapi banyak yang berkomentar menghina ]
[ Chenran : Saudara Ling gosip ini akan diserahkan padamu untuk diurus ]
[ Ling : Jika itu gosip percayakan saja pada saudara Ling, dijamin aman ]
[ Chenran : tentu saja.... terimakasih saudara Ling untuk membantu Xio ran ]
[ Ling : apa yang berterimakasih, bukankah sekarang Xio ran sudah menjadi nyonya kecil, ekhm....tolong naikkan gajiku nyonya kecil🙏😁 ]
[ Chenran :batuk....itu tergantung kinerja anda pengawal Ling 😎 ]
[ Ling : nyonya kecil belum mengambil posisi sudah menggertak 😢, oh malangnya nasibku😭 ]
[ Chenran : terlalu malas peduli padamu😤]
Hua Chenran menutup handphone dan tertawa terbahak-bahak, membayangkan wajah Ling dengan ekspresi wajahnya seperti emoticon.
Melihat ke arah kedua bayinya, Hua Chenran terkejut sepertinya tadi wajah Yi'er dan Yan'er seperti cemberut karena tidak diperhatikan
"Apakah Yi'er dan Yan'er marah, ibu minta maaf oke...."
Walaupun Hua Chenran tahu bahwa bayi 2 bulan tidak mengerti apapun, tapi melihat ekspresi cemberut tadi membuat dia menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu lalai.
"Jangan marah, Yi'er dan Yan'er adalah yang paling disayang ibunya. Ibunya paling mencintai Yi'er dan Yan'er di dunia ini" Hua Chenran berkata sambil mencium kedua bayinya.
Wajah kedua bayi tidak lagi berkerut dan di bibir kecil merah nya seperti tersenyum, kedua bayi ingin mengangkat tangannya sedikit tapi lebih seperti hanya jari-jarinya saja yang bergerak.
"Ibu juga tahu Yi'er dan Yan'er juga yang paling menyayangi ibunya"
Kemudian dia mulai menyusui kedua bayinya sampai kenyang dan tertidur.
Tampak mengantuk, Hua Chenran terus menguap karena pikirannya terlalu banyak digunakan, jadi terlihat lelah dan mengantuk.
Hua Chenran berbaring sambil mulutnya terus menerus menguap dan dia tertidur tanpa sadar.
3 hari kemudian, Bandara
"Xio ran pesan makanan dulu..
Aku lapar lagi sekarang..."
Lin Huayu berkata dengan nada manja kepada Hua Chenran.
"Sial! Singkirkan nada manja mu itu membuat orang merinding"
Lalu Hua Chenran memanggil pelayan dan berkata dengan lembut.
"Kami pesan 4 roti ini dan minuman nya 2 kopi dan 2 milk shake".
Pelayan sedang menulis pesanan, setelah itu dia berkata
"Baik...tunggu sebentar nona"
"Xio ran kamu salah lagi memesannya harusnya rotinya 5, bukan 4"
Lin Huayu terus berkata sambil mengeluh.
"Protes tidak valid, lagipula sudah dipesan dan kenapa tidak mengatakannya tadi?"
Hua Chenran tidak bisa membantu tetapi bertanya dengan gigi terkatup
"Ya...terserah nyonya kecil, yang terakhir no comen tidak ada alasan"
Kata Lin Huayu dengan santainya.
"Xio ran sepertinya Yi'er lapar"
Kata Sun Lili agak khawatir.
"Ya bahkan Xio Yanyan pun sama"
Mei berkata sambil menenangkan Hua Junlan yang ada di dalam gendongannya.
"Aku dan kakak Mei akan pergi ke toilet dulu, disini ada terlalu banyak orang dan tidak nyaman"
Kata Hua Chenran sambil mengambil Hua Junyi dari Sun Lili.
Mei dan Hua Chenran berjalan ke arah toilet dan masuk berdua dengan Mei ke dalam toilet.
Lalu Hua Chenran mulai menyusui bayi kecil itu satu persatu sampai keduanya kenyang dan tertidur.
"Keduanya hanya kucing kecil"
Kata Mei sambil tersenyum kecil melihat 2 bayi kecil yang tertidur dengan pulas.
Mei dan Hua Chenran kembali ke meja itu dan melihat pesanannya sudah datang, jadi mereka mulai sarapan dengan tenang.
"Ayo masuk ke dalam, pesawat sebentar lagi akan berangkat"
Kata Sun Lili.
"Kota A kakak Huayu yang cantik dan imut datang, bersiaplah...."
Lin Huayu berkata dengan suara yang sedikit keras.
Orang-orang yang melihat dan mendengar perkataan Lin Huayu tertawa terbahak-bahak.
Garis-garis hitam muncul di wajah mereka bertiga, mereka menyesal untuk mengajak Lin Huayu naik pesawat bersama. Dan ketiganya terus berjalan dengan cepat, seolah berkata aku tidak mengenalnya.
Lin Huayu yang dicampakkan mengejar dan terus bertingkah menyedihkan seperti orang yang diganggu, jadi untuk menenangkan harta hidup ini Sun Lili memesan makanan lagi untuknya.
Bandara internasional, Kota A
Keempatnya dan dua bayi kecil turun dari pesawat dan melihat kiri dan kanannya dengan cermat.
Seorang laki-laki yang berwajah dingin melambaikan tanganya dan berkata dengan suara keras
"Nyonya...disini...arah sini.."
Keempatnya kemudian melihat ke arah Ling dan juga melambaikan tanganya juga.
Dan mereka berempat masuk ke dalam mobil dan pergi ke rumah keluarga Sun di kota A.
Di jalan Hua Chenran dan Lin Huayu terus-menerus berbicara dan menikmati pemandangan di kota A.
Kota A memang kota kedua terbaik, lihat saja infrastruktur kotanya dan dapat dilihat kota A ini sangat ramai dan sangat sibuk.
Sesampainya di rumah keluarga Sun, Hua Chenran melihat rumah yang sangat besar, bergaya Eropa dan nampak seperti kastil kerajaan.
Dia tidak tahu tentang Sun Lili terlalu banyak sampai kemarin, saat pindah Hua Chenran baru mengetahui, kalau Sun Lili adalah orang asli kota A.
Di rumah sebesar ini Sun Lili hanya tinggal sendiri, sepeninggal suami dan anaknya.
Sun Lili hanyalah satu-satunya anak, jadi semua aset dan perusahaan jatuh ke tangannya.
Di bawah kepemimpinan Sun Lili selama 4 tahun ini, Grup Sun menjadi perusahaan ke dua terbaik di kota A.
Setelah mengetahui semua ini, Hua Chenran baru tahu kenapa Sun Lili sangat yakin untuk mengadopsi kedua anaknya, identitas Sun Lili di kota A bukankah sesuatu yang dapat diganggu begitu saja.
Semua pelayan dari villa di kabupaten Anxi sudah pergi lebih dulu ke kota A, jadi rumah ini sudah dibersihkan lebih awal dan dapat langsung ditempati saat kami sampai.
"Ibu...Huayu sudah sampai"
Lin Huayu berteriak dengan gembira saat melihat ibunya, bibi Lin.
"Yu'er suara mu, tolong jangan berteriak seperti ini, kamu adalah anak perempuan, tahu..."
Kata Bibi Lin.
Lin Huayu tidak peduli, dia hanya memeluk ibunya lalu berjalan menuju kamarnya untuk tidur.
Hua Chenran dan Mei juga berjalan ke kamar dan mulai membersihkan kedua bayi, lalu menyusui keduanya hingga kenyang dan tertidur.
Setelah melihat kedua bayi kecil sudah tertidur pulas, Mei pun pergi ke kamarnya sendiri untuk istirahat.
Karena kelelahan Hua Chenran yang berbaring tanpa sadar tertidur.
Los Angeles,
Seorang laki-laki tampan yang tampak berusia Sekitar 29 tahun, sedang berbicara dengan seorang melalui handphone.
Wajahnya yang dingin menjadi sedikit lebih serius, setelah menutup telepon dia melihat ke arah pintu di depannya dengan sedikit ketakutan di matanya.
Ingin mengetuk pintu itu, tapi tangannya tampak gemetar dan tak bisa mengangkatnya. Menghela nafasnya beberapa kali, lalu dia memejamkan matanya dan mengetuk pintunya beberapa kali dengan keras.
Lalu dari dalam kamar terdengar suara anak laki-laki yang magnetis
"Masuk"
Mendengar suaranya bahkan gemetarnya menjalar ke tubuhnya, dia perlahan membuka pintunya
dan membungkuk hormat kepada anak laki-laki di depannya
"Maaf mengganggu tuan muda"
"Ada apa? Apakah kamu baru saja menerima kabar dari lelaki tua itu?"
Suara nya magnetis seperti biasanya tapi seperti ada rasa bahaya dari setiap pertanyaan nya.
"Tuan muda, patriak menyuruh Anda untuk kembali, setelah tahun baru sekolah akan dimulai, jadi...tuan muda harus kembali besok"
Ji Lang memberitahukan yang dikatakan oleh asisten patriak.
Melihat tuan mudanya masih diam seperti menunggu, Ji Lang berkata
"Tuan muda Sheng juga disuruh kembali oleh patriak"
Meski tuan muda di depan nya adalah seorang remaja tapi auranya lebih menakutkan dari patriak Lan.
"Dia juga kembali, bagaimana mungkin aku tidak kembali dan melewatkan kesempatan itu"
Seringai berbahaya muncul di wajahnya dan di mata birunya juga terdapat kebencian yang dalam.
"Siapkan semuanya, kita akan kembali besok"
"Baik tuan muda"
Setelah itu Ji Lang segera pergi dari kamar tuan mudanya, dengan keringat dingin masih keluar di punggungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
amanda
thor kota A itu kota apa thor ?
2023-09-08
0
Iqbal Chaniago
gimana cara netek nya..apa d umur 13tahun udah tumbuh kembang
2022-11-15
0
rivana
apakah itu org yg menghamili Hua Chenran???
2022-01-03
2