Melihat kedua berkas di tangannya, Sun Lili memutuskan untuk memberitahu Hua Chenran semua informasi dan kebenarannya dibalik semua kejadian yang dialami olehnya.
Mengemas kembali kedua berkas itu kedalam map, kemudian Sun Lili berjalan keluar dari ruang belajarnya dan berjalan menuju kamar Hua Chenran.
Sesampainya di sana Sun Lili kembali mengurungkan niatnya, teringat jika Hua Chenran baru saja beristirahat dan tidak baik bagi ibu hamil kurang istirahat, jadi Sun Lili memutuskan untuk memberi kedua berkas yang ada di tangannya besok pagi.
Kemudian dia berjalan menuju kamarnya sendiri yang tepat berada di samping kamar Hua Chenran.
Keesokan paginya,
Hua Chenran bangun dengan perasaan menyegarkan di seluruh tubuhnya, melihat jam masih pukul lima pagi Hua Chenran memutuskan untuk masuk ruang Xuantian dan berkultivasi sebentar.
Masuk ke ruang Xuantian, dia mulai duduk bersila dan memejamkan matanya, 2 jam kemudian matanya terbuka tampak dalam dan cemerlang seperti bintang.
Tidak ingin ada yang curiga, dia keluar dari ruang Xuantian dan bermaksud untuk tidur kembali di kamarnya.
Memikirkannya lagi lebih baik keluar dan jalan-jalan di sekitar villa ini.
Keluar dari kamarnya, Hua Chenran tidak sengaja berpapasan dengan seorang pelayan dan hampir terjatuh. Untungnya tidak terjadi apapun, jika sampai kandungannya kenapa-kenapa, Hua Chenran akan memusnahkannya secara langsung.
Tersadar dia telah melakukan kesalahan dia menundukkan kepalanya dan berkata.
"Maaf nona kecil, saya seharusnya tidak berjalan terburu-buru"
Semua pelayan di villa ini sudah mendapatkan pelatihan yang baik, jadi tentu saja dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
"Tidak apa-apa, saya sudah memaafkan, tapi lain kali tidak bisa melakukan kesalahan seperti ini lagi, untung saja aku yang terkena. Jika nona atau nyonya kaya lainnya mungkin saja hidup tidak terjamin"
Hua Chenran berkata selembut mungkin tapi aura tekanan dan kata-katanya seperti pisau untuk pelayan tersebut.
"Ya saya tahu nona kecil. Dan juga nyonya memanggil untuk sarapan pagi bersama"
Pelayan itu tidak menyangka nona kecil itu lembut dan tidak sombong, walaupun perkataannya tajam, tapi pelayan itu tahu, kata-katanya dapat membantu memperbaiki kesalahannya.
"Baiklah, tolong pimpin ke sana aku tidak tahu dimana ruangannya"
Hua Chenran berkata dengan sopan.
Tapi dalam hatinya dia menghela nafas tidak berdaya untuk umur tubuhnya yang sekarang, sehingga harus dipanggil nona kecil.
"Baik nona kecil"
Pelayan itu membalas dengan sopan.
Kemudian dia membawa Hua Chenran
ke ruang makan.
Sambil berjalan, pikiran pelayan tentang beberapa drama darah anjing terputar di pikirannya, karena melihat perut besar
Hua Chenran.
Lebih baik aku bertanya pada Ling!
Sampai ke ruang makan pelayan itu pun pergi untuk mencari Ling, dan menanyakan beberapa gosip.
Ruang makan,
Melihat Sun Lili yang belum menyentuh makanan apapun dan masih menunggunya untuk makan sarapan pagi bersama, jujur Hua Chenran merasa hangat di hatinya.
Dia berjalan dan duduk berhadapan dengan Sun Lili dan menyapa dengan senyum yang ceria
"Pagi kakak Lili"
"Pagi juga Xio ran, ayo cepat makan dan jangan lupa minum susu, itu sangat baik untuk ibu hamil"
Sun Lili juga menjawab dengan lembut dan menasehati Hua Chenran untuk meminum susunya.
Karena dia pernah hamil sebelumnya, jadi dia tahu beberapa hal yang harus dimakan dan harus dihindari selama masa kehamilan.
"Baik kakak Lili"
Setelah itu Hua Chenran mulai memakan sarapannya dan juga tidak lupa, meminum susunya.
Keduanya terus memakan sarapannya dengan tenang, tanpa suara apapun.
Setelah selesai sarapan, keduanya berbicara tentang topik hal-hal yang baik dan dilarang untuk ibu hamil.
"Xio ran, ke ruang belajar ku sebentar ada yang ingin aku beritahu padamu"
Sun Lili berkata dengan suara serius.
Suara Sun Lili yang serius membuat Hua Chenran menyetujui
"Baiklah"
Sebenarnya dia penasaran apa yang membuat Sun Lili serius.
Ruang belajar
Tangan Sun Lili membuka sebuah map kuning tebal, di dalamnya terdapat 2 berkas kertas.
"Bacalah ini semua adalah apa yang diselidiki oleh Ling"
Kedua berkas di atas meja ternyata adalah berkas informasi tentang dirinya, Hua Chenran membaca keduanya dengan cermat, makin lama membaca semakin membuat kebencian dan dendam untuk Dai yuping tumbuh.
"Aku merasa orang yang memberi uang untuk Dai yuping adalah orang yang sangat kaya, orang itu mampu membuat seluruh orang di penginapan tutup mulut"
Sun Lili mengatakan hal ini untuk membuka pikiran Hua Chenran.
"Ya aku tahu, aku akan membalas mereka semua. Tapi tidak sekarang, karena aku harus fokus untuk sekolah kembali. Semua orang di desa Dachen mengira aku sudah mati, jadi biarkanlah dulu seperti ini, aku akan mengejutkan ularnya, setelah aku punya cukup kekuatan"
Mata Hua Chenran sekarang sudah penuh dengan dendam yang dalam, dia mengatakan semua rencananya dalam satu tarikan nafas.
Dendam di mata Hua Chenran membuat Sun Lili terkejut, jadi dia sengaja mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya
"Bagaimana rencana belajarmu?"
"Aku sudah banyak melupakan pelajaran, tapi aku yakin jika belajar lagi dengan serius aku bisa masuk di sekolah menengah terbaik kota A"
Suara Hua Chenran terdengar sangat percaya dengan kemampuan nya.
"Itu bagus, tapi jika ada tutor untuk belajar lebih bagus lagi"
Kata Sun Lili menyarankan.
"Kakak lili, aku tidak pernah berpikir tentang ini sebelumnya"
Hua Chenran berkata dengan sedikit terkejut, dia hanya teringat untuk belajar sendiri, tidak pernah berpikir untuk belajar dari tutor.
"Sudah diputuskan, kakak akan menyewa tutor untukmu"
Kata sun Lili dengan penuh semangat.
"Tapi aku sedang hamil seperti ini, aku takut hal ini akan mempengaruhi reputasi kakak Lili di mata publik"
Hua Chenran segera membantah karena perutnya sudah membesar dan tinggal 2 bulan lagi lahir.
"Pendaftaran untuk sekolah menengah akan dibuka setelah liburan tahun baru, hanya 6 bulan lagi, bisakah kamu menguasai semua mata pelajaran SMP saat itu?"
Sun Lili bertanya dengan tajam.
"Aku tahu kakak Lili baik untukku tapi..." Melihat mata Sun Lili yang makin redup, Hua Chenran berkata sambil melambaikan tanganya pasrah pada keadaannya sekarang
"Baiklah, menurut peraturan kakak Lili saja"
"Tenang saja! untuk memilih tutor serahkan saja pada kakak, kerahasian pasti terjamin"
Ucap Sun Lili penuh semangat.
Dapur
Aroma makanan yang lezat memenuhi seluruh ruang dapur, sampai-sampai bibi Lin yang masakannya diakui oleh chef bintang lima mencium bau masakan lezat itu meneteskan air liurnya.
Yang sedang memasak adalah Hua Chenran,
Dia sedang ingin makan makanan yang agak pedas tapi harus masakannya sendiri.
Kemudian dia ke dapur dan melihat seorang bibi yang sedang memasak camilan, jadi dia mulai berbicara sopan dengan bibi itu dan mulai berkenalan.
Lalu Hua Chenran mulai menyarankan cara memasak camilan yang unik alanya sendiri, terlalu asyik berbicara untuk membuat camilan Hua Chenran pun lupa memasak makanan yang agak pedas.
Ketika berbicara tentang bumbu masakan, dia baru teringat kembali dan meminta untuk memasak sendiri karena dia sedang ingin.
Jadilah dia mulai memasak dan setengah jam kemudian, aroma lezat masakannya tersebar ke seluruh ruang dapur.
Saat Hua Chenran ingin makan, dia mendengar suara gadis kecil berteriak dengan suara keras.
"Ibu...aku pulang.."
Lin Huayu berteriak dengan keras karena dia senang sekolah libur.
"Yu'er pelan kan suara mu"
Bibi Lin menegur dengan marah tapi ada nada memanjakan.
"Libur... sekolah libur..yei..."
Tidak peduli dengan ibunya yang marah Lin Huayu masih berteriak kegirangan. Lalu dia mencium aroma makanan yang lezat, langsung duduk dan berkata dengan semangat
"Wah... makanan yang lezat, tapi sepertinya bukan masakan ibu"
"Ya ini makanan yang dimasak oleh nona Chenran"
Bibi Lin membenarkan perkataan anaknya, sekaligus memperkenalkan Hua Chenran.
"Hai Chenran, namaku Lin Huayu berumur 14 tahun dan panggil saja aku Huayu atau yu'er "
Lin Huayu langsung menyapa dengan ceria dan ada kekaguman di matanya.
Gadis di depannya imut dan manis dan pintar memasak, bahkan juga berumur sama dengannya. Bagaimana mungkin tidak mengagumi gadis seperti itu.
Agak terkejut dengan tingkah Lin Huayu, apalagi Hua Chenran melihat kekaguman di matanya.
Hua Chenran tersenyum dan berkata
"Hai...juga namaku Hua Chenran, umurku 13 tahun dan kamu bisa memanggilku apapun yang kamu suka"
"Baiklah kamu lahir di bulan apa?"
Lin Huayu bertanya agak penasaran.
"Bulan Januari, tanggal 12"
Jawab Hua Chenran.
"Bulan Desember, tanggal 21. Berarti aku akan memanggilmu Xio ran"
Lin Huayu berkata dengan penuh kemenangan, senang rasanya mempunyai adik perempuan.
"Berarti sekarang kamu adalah adik perempuan Lin Huayu, jika ada yang mengganggumu katakan saja padaku"
Dia berkata sambil menepuk dadanya dengan sombong, tapi Lin Huayu tidak tahu di mata orang lain dia sekarang tampak lucu.
Hua Chenran tampak lucu dengan tingkah Lin Huayu, jadi dia dengan mudahnya menyetujui
"Baiklah untuk kedepannya aku akan mengandalkan kakak yu"
Kelakuan 2 anak gadis membuat bibi Lin menggelengkan kepalanya. Jadi bibi Lin mulai menggoda Lin Huayu dan berkata dengan nada sedih
"Yu'er sekarang punya adik, tidak mengingat ibunya lagi"
Perkataan ibunya membuatnya ingat dengannya, jadi Lin Huayu berkata dengan menggaruk kepalanya dengan wajah sedikit memerah dan kata-katanya tergagap.
"Ibu..tidak...maksud ku"
"Hahaha......"
Bibi Lin dan Hua Chenran tertawa terbahak-bahak, itu sangat lucu.
"Kalian berdua ayo cepat makan, jangan biarkan makanan yang lezat menjadi dingin di atas meja"
Kata bibi Lin mengingatkan.
"Baik"
Keduanya menjawab secara bersamaan.
"Wah... sangat enak, Xio ran kapan-kapan ajari aku memasak"
Lin Huayu memuji dengan tulus.
Bibi Lin tersedak mendengar permintaan anaknya, Bibi Lin berteriak keras
"Jangan!! Tidak perlu mengajarinya memasak"
"Bibi Lin memangnya kenapa?"
Hua Chenran bertanya dengan raut wajah penasaran.
"Makanan yang dimasak olehnya dapat membunuh orang"
Bibi Lin menjawab dengan penuh emosi, dia sangat pintar memasak sedangkan anaknya adalah perusak alami ketika masuk dapur.
"Ibu...kamu membocorkan rahasia ku, aku marah sekarang, hanya camilan yang bisa menghilangkan kemarahan yang aku alami"
Lin Huayu berpura-pura marah, supaya setelah makanan lezat ini nantinya dia bisa makan camilan lagi.
"Baiklah, ibu akan membuat camilan yang banyak, bagaimana?"
Bibi Lin berkata dengan senyum memanjakan di matanya.
"Ibu mengatakannya, aku pasti menagihnya nanti"
Camilan lezat, camilan lezat datanglah ke kakak Huayu nantinya.
Selesai makan Lin Huayu berencana mengajak Hua Chenran berjalan-jalan di sekitar taman. Sedangkan bibi Lin sudah pergi ke kamarnya.
Bangun dari kursinya, Hua Chenran segera memegang perutnya, dia masih agak takut akan terjatuh.
Dan Lin Huayu pun yang melihat perut besar Hua Chenran terkejut dan langsung berkata
"Xio ran kamu hamil..."
Dia tadi berjanji melindungi adiknya, bahkan sebelum dia mulai melindungi, ternyata sudah ada yang menindas adiknya.
Wajah Lin Huayu sangat jelek dan matanya jelas menunjukkan kemarahan yang mendalam. Kemudian dia maju dan memegang pundak Hua Chenran dengan kedua tangannya dan berkata dengan marah
"Katakan siapa yang melakukannya padamu, aku akan merobeknya menjadi berkeping-keping"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Eka Ari
kok sm dgn aku tanggal dan bulan lahir nya😁😁
2022-03-15
0
LalaKookie
bkannya dia terlalu lebay yah,dy kan cuma numpang kok ngomong sama pelayan kyk dia yg pnya rmh
2021-07-29
1
EL CASANDRA
ngakak sm Huayu kayak bocil bet😂😂😂
2021-05-28
8