Bangun tidur di pagi hari, Hua Chenran pertama kali melihat kedua bayinya yang sudah terjaga.
Memandikan dan menyusui satu persatu hingga kenyang dan tertidur.
Setelah itu Hua Chenran melakukan aktivitas seperti biasanya.
Latihan fisik dan pedang, kemudian mandi untuk menyegarkan diri.
Keluar dari kamarnya dia berjalan ke ruang makan dan melihat Sun Lili sudah di meja makan menunggunya.
"Pagi kakak Lili"
"Pagi juga Xio ran, ayo makan dulu"
Kata Sun Lili dengan tenang.
Selesai makan tiba-tiba Lin Huayu tidak tahu darimana datang dan menyeretnya untuk jalan-jalan keliling kota A, karena besok jalan pasti akan sangat macet akibat hari tahun baru.
Hua Chenran pun setuju dengan usulan Lin Huayu, lagipula dia akan tinggal di sini selama 3 tahun sekolah, jadi tentu saja dia harus tahu bagaimana jalan kota A itu.
Mereka berdua diantar oleh supir untuk jalan-jalan.
Secara alami kunjungan jalan-jalan wajib adalah mall, jadi tentu saja Hua Chenran dan Lin Huayu pergi ke mall.
Ketika sampai ke mall, keduanya takjub dan senang.
Masuk ke dalam mall banyak dari tua sampai muda memandang mereka dengan tatapan senang, iri, cemburu.
Hari ini Hua Chenran dan Lin Huayu memakai baju berwarna merah muda, wajah keduanya yang cantik dan imut tanpa bedak atau riasan apapun membuat tampak segar.
Apalagi Hua Chenran yang sering mengkonsumsi air lingquan, membuat kulitnya terlihat lebih lembut dan halus.
Hua Chenran rambutnya yang disanggul menjadi dua membuatnya menjadi anak cantik dan imut.
Lin Huayu rambutnya diikat seperti ekor kuda, membuatnya tampak agak tomboi tapi imut.
Dipandangi oleh beberapa orang dengan berbagai macam tatapan membuat Hua Chenran risih dan tidak nyaman.
Lin Huayu yang melihat wajah Hua Chenran yang secara bertahap menjadi agak jelek, langsung menyeretnya ke toko untuk membeli baju baru dan juga tas baru untuk pergi ke sekolah.
Tiba di toko, wajah Hua Chenran bertahap menjadi lebih baik.
Keduanya melihat pakaian di toko ini semuanya adalah merek impor dan harganya pasti akan sangat mahal.
Hua Chenran dan Lin Huayu saling memandang, lalu keduanya tersenyum buruk dan masuk untuk memilih baju yang mereka suka.
Karena Sun Lili sudah memberinya kartu dan uang tunjangan bulanan, bagaimana dia enggan untuk menggunakan uang itu, jadi pilih bajunya dan beli.
Tapi walaupun begitu, kebiasaan miskin keduanya tetap mengikuti.
Misalnya saat melihat baju yang pertama mereka berdua lihat adalah harga bajunya mahal atau tidak.
"Xio ran untuk kali ini aku akan memilih baju mahal, jadi bersiaplah untuk menggesek kartu barunya"
Kata Lin Huayu sambil tersenyum buruk.
"Pilih dan pilih baju apa yang kamu inginkan"
Kata Hua Chenran sambil melambaikan tanganya dengan sikap murah hati.
"Aku tahu Xio ran ku adalah yang terbaik untukku"
Kata Lin Huayu sambil memeluk Hua Chenran dengan erat.
Kemudian keduanya terus melihat baju yang cocok untuk mereka.
Tapi Hua Chenran dan Lin Huayu tidak menyadarinya, ada tiga gadis tampak berusia 15 tahun yang melihat mereka dengan pandangan mata iri dan cemburu.
"Qiu jie lihat dua gadis itu terlalu sombong"
Li fanglu berkata dengan marah, tapi iri dan cemburu di matanya jelas terlihat.
"Qiu jie kecantikan mu lebik baik dari mereka"
Li jianjin juga menambahkan bahan bakar ke api, dia mengatakan Qiu jie lebih cantik daripada kedua Hua Chenran dan Lin Huayu, tapi terlihat jelas bahwa kedua mereka lebih cantik dari Qiu jie.
"Nona Ben adalah nona bungsu keluarga Yu, tentu saja kalian tahu bahwa aku lebih baik dari mereka"
Yu Qiujie berkata dengan nada bangga tentang keluarga Yu nya.
Dan melihat ke arah Hua Chenran dan Lin Huayu dengan mata cemburu.
Ketika Yu Qiujie melihat Hua Chenran yang merampok gaun impiannya membuat cemburu tadi menjadi kebencian.
Jadi Yu Qiujie datang ke arah Hua Chenran dan langsung menarik gaun yang dipegang oleh Hua Chenran.
"Ini adalah gaun yang nona Ben inginkan dari dulu, gaun seperti ini tidak pantas dipakai oleh orang sepertimu"
Hua Chenran terkejut baju yang baru saja dipilih olehnya, tiba-tiba ditarik oleh orang lain. Jadi dia melihat ke arah Yu Qiujie dengan pandangan dinginnya dan berkata
"Aku berkata, kembalikan gaun itu kalau tidak..."
"Kamu bahkan tidak memiliki sepertiga dari kecantikan Xio ran, kualifikasi apa yang membuat mu berkata Xio ran ku tidak pantas memakai gaun ini?"
Lin Huayu berkata dengan nada penuh amarah, tidak ada yang boleh menghina Xio ran nya.
Pandangan dingin Hua Chenran membuat tubuh Yu Qiujie gemetar dan takut, tapi ketika Lin Huayu berkata dia kurang cantik, bahkan tidak sepertiga dari orang yang dia benci, hatinya marah dan kebencian dalam matanya lebih kuat.
"Apanya yang cantik itu hanya vas, bahkan kamu tidak jelas anak mana"
Suara keras Yu Qiujie segera menarik orang-orang untuk melihat kegembiraan.
"Jangan berkata tidak sopan, dia adalah nona bungsu keluarga Yu"
Li fanglu berkata dengan arogan
"Cepatlah minta maaf, kamu sudah menyinggung orang yang tidak bisa disinggung"
Li jianjin menunjuk ke arah Lin Huayu dan berkata dengan sombong.
Kata-kata sombong dengan mengandalkan nama keluarganya membuat Hua Chenran muak, jika bukan karena ramai disini, mungkin Hua Chenran sudah membunuh mereka bertiga tanpa jiwa tersisa.
Namun Hua Chenran berusaha menahan kebiasaannya di benua Surga Suci, jika tidak itu akan menambah masalah untuk Sun Lili.
Dia maju ke arah Yu Qiujie dan mencengkeram tanganya dengan kuat dan berkata dengan dingin
"Kembalikan atau tanganmu...."
Tangannya terasa sangat sakit, seperti akan patah, Yu Qiujie sangat ketakutan jadi dia berkata
"Ini gaunmu, lepaskan tanganku"
Setelah tangannya dilepas, kebencian Yu Qiujie terhadap Hua Chenran semakin dalam dan dia berkata dengan nada mengancam.
"Kamu sudah menyinggung keluarga Yu jangan berharap untuk hidup dengan baik mulai sekarang"
Kemudian dia segera pergi dan berlari tanpa melihat ke belakang.
"Qiujie tunggu aku"
Li fanglu dan Li jianjin berteriak secara bersamaan dan mengejar.
Melihat gadis yang pertama berteriak lalu pergi berlari dengan malu, orang-orang pun bubar dan pergi dengan kecewa tidak ada lagi tontonan yang menarik.
"Xio ran ayo bayar dulu, kemudian kita pulang saja" Lin Huayu berkata dengan ekspresi wajah yang menyalahkan dirinya sendiri
'Sungguh hari yang buruk, jika bukan aku yang mengajak jalan-jalan hari ini, Xio ran pasti tidak akan dihina oleh mereka'
"Sudahlah untuk apa menghiraukan gadis yang tidak punya otak, jika kamu mau pulang baiklah kita akan segera pulang setelah membayar"
Kata Hua Chenran agar Lin Huayu tidak menyalahkan dirinya sendiri.
"Ya mereka memang tidak punya otak, dan bertindak terlalu sombong"
Lin Huayu berkata dengan nada sedikit bahagia. Kemudian dia menarik tangan Hua Chenran ke kasir untuk membayar.
Setelah membayar baju-baju yang mereka pilih, keduanya segera pergi dari mall dan pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah Hua Chenran secara alami langsung pergi ke kamarnya untuk melihat kedua bayinya Hua Junyi dan Hua Junyan.
Saat ini Hua Chenran melihat kedua bayi sedang dimandikan oleh 2 pelayan, jadi Hua Chenran tidak menggangu mereka dan duduk menunggu 2 pelayan itu selesai.
Selesai memandikan kedua bayi, pelayan itu pun berbalik dan menyapa Hua Chenran lalu pergi melakukan tugasnya yang lain.
Kemudian Hua Chenran mulai menggendong dan menyusui kedua bayinya sampai kenyang, lalu kedua bayi pun mulai tertidur pulas.
Melihat kedua bayi sudah tertidur pulas, Hua Chenran juga memanfaatkan waktu ini untuk tidur siang sebentar.
Bangun dari tidurnya, Hua Chenran melihat di layar handphone sudah jam 4 sore. Dia pun mulai melihat kedua bayinya dan membersihkan, juga mengganti pakaiannya, lalu menyusui hingga kenyang kemudian keduanya tertidur pulas.
Hua Chenran pun segera mandi, lalu bergegas turun dan berjalan ke dapur untuk memasak hidangan-hidangan tahun baru.
Ketika sampai ke dapur dia melihat bibi Lin sudah mulai memasak dan Hua Chenran juga ikut membantu.
Rencananya malam ini dia akan memasak beberapa hidangan unik yang ingin dia coba untuk membuatnya.
"Xio ran kamu juga di sini"
Kata Bibi Lin dengan senyum di wajahnya.
"Ya, Memasak untuk tahun baru"
Jawab Hua Chenran dengan tenang.
"Ini bagus, kalau begitu masalah bagi Xio ran untuk memasak"
Ada yang membantu membuat masakan, tentu saja diterima. Apalagi itu adalah masakan Xio ran, tentunya pasti lezat.
Tapi beberapa saat kemudian
Bibi Lin merasakan firasat buruk dalam hatinya, sebenarnya ada apa?
"Ibu, Xio ran! Kenapa tidak memberi tahu ku, jika kalian berdua memasak"
Teriakan Lin Huayu bergema ke seluruh ruang dapur.
Benar saja firasat ku! Ya ampun,
apa kesalahan ku? hingga memiliki anak perempuan yang merusak seluruh isi dapur. Walaupun aspek lainnya bagus, tapi untuk seperti dalam hal memasak, masakannya hanya bisa membunuh orang.
Semua orang di dapur : "..."
"Ini hampir siap, jadi untuk apa memberitahu. Bahkan kami sudah membuat beberapa camilan lezat"
Hua Chenran sengaja berkata camilan untuk membuat Lin Huayu tertarik.
"Camilan lezat? Ekhm.. kalian mungkin sudah membuat camilan dengan baik, tapi jika tidak ada orang yang mencoba untuk merasakan camilan itu, bagaimana bisa dikatakan camilan yang lezat?"
Setelah jeda Lin Huayu melanjutkan
"Jadi biarkan aku mencoba sedikit semua camilan, untuk menilainya apakah itu lezat atau tidak!"
Bibi Lin : bukan anakku!
Hua Chenran : bukan temanku!
Pelayan lain : tidak mengenalnya!
Bibi Lin mengambil sedikit dari beberapa camilan dan memberikan kepada Lin Huayu.
Lin Huayu melihat camilan dengan mata berbinar-binar, setelah menerima camilan itu dia langsung memakai langkah kaki 1000.
All : "..."
Desa Dachen
Di kegelapan malam, tiba-tiba muncul sebuah bayangan hitam menuju ke arah rumah Dai Yuping.
Bayangan hitam itu masuk ke kamar Dai Yuping dan melihat Dai Yuping yang sekarang sudah menjadi orang yang lumpuh total dan tidak bisa bergerak lagi.
Dai Yuping yang melihat bayangan hitam itu sangat ketakutan, tapi melihat bunga manzhuhua di punggung tangan kirinya, dia kembali bersemangat dan ingin mengatakan kepada hantu Hua Chenran, bahwa dia menemukan orang itu dan tolong jangan ganggu dia lagi.
Tapi betapapun bersemangatnya dia, suaranya tetap saja tidak bisa keluar.
Seringai kejam terbentuk di bibirnya, dia baru menerima kabar gadis yang bermarga Hua sudah mati 6 bulan yang lalu.
Kemudian serangkaian hal gaib dan aneh terjadi sejak kematian gadis bermarga Hua itu.
Munculnya sang hantu, kemudian hantu yang membalas dendam kepada semua penduduk desa.
Dia tidak pernah percaya dengan yang namanya hantu, entah siapa yang membantu gadis itu.
Memang banyak yang bermarga Hua, tapi hanya gadis di desa Dachen ini yang cocok dengan deskripsi master.
Jika tidak, dia tidak akan repot-repot untuk bekerja sama dengan gadis kuning didepannya ini.
Lalu dia menghilang dari kamar Dai Yuping dan muncul di hutan belakang desa Dachen, tepat di gubuk tempat tinggal Hua Chenran yang sekarang hanya tinggal tanah yang terbakar, tidak tersisa apapun.
Apakah gadis bermarga Hua itu benar-benar sudah mati?
Tapi dia tidak melihat jasadnya.
Selama berita kematiannya, dia sudah mencari ke seluruh kabupaten Anxi, tapi tidak ada seorangpun yang melihat foto gadis bermarga Hua itu.
Penduduk desa Dachen juga mengatakan bahwa Hua Chenran mati dimakan oleh binatang buas tanpa tulang tersisa.
Dapat dibenarkan bahwa dia tidak bisa melihat jasadnya, karena tidak ada tulang yang tersisa.
"Berarti gadis bermarga Hua itu memang sudah mati dan tugasku sudah selesai".
Lalu dia menghilang seolah-olah dia memang tidak ada disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Frando Kanan
ternyata bner itu ulah zaman dahulu....
2021-12-18
0
yo_chan
14 th sudah nyusuin oppainya segede apa
2021-08-10
0
pengelana komik
hmmm berarti Didunia modern juga ada kultivator walau gak tinggi² amat
2021-08-04
0