Langkah dan sikap Lin Huayu membuatnya terkejut dan agak terharu, membuat hatinya hangat atau apakah ini adalah seharusnya bagaimana teman bertindak
"Huayu...aku tidak tahu, saat ini aku hanya ingin melahirkan anak ini dengan selamat dan mulai kembali bersekolah seperti dulu"
"Tenang saja aku akan membantumu"
Lin Huayu berkata sambil tersenyum.
Melihat perut Hua Chenran dia pun langsung bertanya
"Sudah berapa bulan?"
"Ini adalah bulan ke 7"
Hua Chenran menjawab sambil mengelus perutnya.
"Xio ran bukankah kita sudah menjadi teman?"
Saat bertanya ada kilatan licik di mata Lin Huayu.
Tentu saja kilatan matanya tidak luput dari penglihatan Hua Chenran, tapi dia ingin melihat apa yang ingin dilakukan olehnya
"Ya...kita teman"
"Baiklah karena kita teman, ekhm.... Berarti aku adalah ibu baptis anak ini saat lahir, ya kan...?
Mata Lin Huayu memandang Hua Chenran penuh dengan harapan.
Hua Chenran geram, dia tidak yakin dengan teman barunya ini, pikirannya sangat berbeda dari orang-orang lainnya.
Dia menjawab dengan bibir berkedut
"Tentu saja kamu akan menjadi ibu baptis dari anakku nanti"
"Bagus, bagus, kita memang teman"
Lin Huayu berkata dengan bahagia.
Keduanya berbincang dengan antusias tentang berbagai macam hal-hal yang populer di kalangan anak remaja belakangan ini.
Tidak terasa langit sudah hampir gelap, rencana keduanya untuk jalan-jalan ke taman gagal, karena mereka akhirnya asyik berbincang di ruang dapur.
Jadi keduanya berjalan ke kamar Hua Chenran, tidak sengaja mereka berdua bertemu dengan Mei. Jadi keduanya menyapa dengan sopan
"Kakak Mei"
"Bahkan belum satu hari kalian sudah jadi teman, Xio ran dan Xio yu"
Mei menjawab dengan pandangan mata penuh kasihan.
"Kakak Mei, apa pandangan kasihan itu jangan tunjukkan padaku"
Lin Huayu berkata dengan nada agresif kepada Mei.
"Bagaimana aku tidak kasihan..ck..ck.. jangan sajikan masakanmu untuk Xio ran, ingat dia sedang hamil!"
Mei berkata dengan nada peringatan pada
Lin Huayu.
"Xio ran ingat masakannya itu lebih ganas dari racun tikus, jika ada hindari saja ok..."
Saat ini suara Mei sedikit bergetar, seperti pernah mengalami sesuatu yang sangat mengerikan. Tanpa menunggu bantahan dari Lin Huayu, Mei berlari dengan cepat.
"Kakak Mei, kamu merusak reputasiku di hadapan Xio ran, lihat saja aku pasti akan memasak banyak makanan untukmu nanti"
Lin Huayu marah dan berkata dengan menghentakkan kakinya.
"Haha....."
Hua Chenran tidak bisa menahan tawanya.
"Xio ran bagaimana kamu juga ikut menggertakku, aku marah sekarang jadi malam ini kita tidur bersama"
Kata Lin Huayu dengan cemberut lalu membuka pintu kamar Hua Chenran dan langsung melompat ke kasur.
"Xio ran aku terkejut, warna kesukaan mu ternyata sama dengan penampilan imut mu"
Garis-garis hitam muncul di kening
Hua Chenran, teman yang baik!!.
Lalu dia berjalan ke arah kasur dan mulai berbaring terlentang.
"Sudah tidurlah"
Setelah mengatakan itu dia melihat kenapa tidak merespon, ternyata dia sudah lebih awal ke alam mimpi.
Memejamkan matanya,
Hua Chenran pun juga pergi ke alam mimpi.
Hari-hari Hua Chenran sangat bahagia di villa ini.
Pelayan di villa ini juga baik dan tidak menjelek-jelekkan dirinya di belakangnya.
Hua Chenran cepat akrab dengan mereka, karena kemampuan memasak, menanam bunga dan juga berkebun.
Temannya yang punya sirkuit pemikiran yang aneh dalam otaknya, yaitu Lin Huayu terus membuatnya tertawa terbahak-bahak.
Seminggu berlalu, hari ini adalah hari pertama belajar dengan tutor.
Jadi Hua Chenran mulai membagi jadwal kultivasinya menjadi malam dan pagi hari.
Semua tutor memujinya pintar dalam semua mata pelajaran.
Hua Chenran agak malu dengan pujian itu, karena dia hanya merasa
punya ingatan yang kuat.
Dalam ujian evaluasi bulan pertama dia mendapat nilai rata-rata 89, ketika Sun Lili dan Mei mengetahui hasil nilainya, mereka berdua tampak senang untuknya.
Apalagi Lin Huayu, mendengar kabar tentang hasil nilainya, dia mengatakan akan memasak untuk merayakan. Hua Chenran hampir kewalahan dengan kelakuan temannya itu.
Memasuki bulan 8 kehamilan perutnya semakin membesar, dia menjadi sedikit agak susah begerak.
Walaupun dia hamil, tapi dia tidak berhenti untuk berkultivasi dan usahanya membuahkan hasil, dia sekarang menerobos ke tahap pemurnian qi tingkat 1.
Hidup Hua Chenran tetap seperti biasanya, belajar dengan tutor, berkultivasi, makan dan tidur.
Juga Hua Chenran banyak mengulang semua pelajaran, terutama bahasa Inggris yang nilainya paling rendah diantara yang lain.
Kamar Hua Chenran
"Apa yang sedang kamu lihat?"
Hua Chenran bertanya dengan penasaran.
"Kasus hantu desa Dachen"
Lin Huayu menjawab dengan santai, sementara jari-jarinya terus bekerja di layar keyboard handphone.
"Apa yang heboh memangnya? Aku tidak percaya, itu pasti karangan mereka untuk menjadi terkenal"
Keluh Hua Chenran sambil menjelekkan desa Dachen.
"Mereka bilang hantu itu nyata, dan juga menyerang para gadis-gadis di desa mereka. Hantu itu katanya meninggal saat masih hamil, dia hamil karena perbuatan buruknya sendiri dan terus membawa kesengsaraan kepada desa. Dan juga desa Dachen sekarang kacau, banyak rumah yang terbakar karena balas dendam hantu perempuan itu"
Lin Huayu hanya memberitahukan inti dari beritanya.
"Aku rasa balas dendam seperti itu terlalu murah untuk mereka"
Kata Hua Chenran dengan lembut, tapi tidak ada yang melihat kilatan ironi di matanya.
'setelah melahirkan aku harus ingat untuk bermain-main dengan mereka dulu, sebelum pergi ke kota A'
"Ya... Xio ran kamu benar, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Kita tidak tahu, mungkin sebenarnya perempuan hamil itu dibunuh oleh penduduk desa. Karena itu hantu perempuan membalaskan dendam atas kematiannya"
Di kepala Lin Huayu terus bermunculan berbagai adegan dari film horor yang dia tonton.
Tidak berdaya, Hua Chenran menjitak jidat Lin Huayu untuk menghentikan lamunan tidak jelasnya.
"Jangan pakai kepalamu untuk berspekulasi tentang hantu"
"Kenapa menjitak jidatku, siapa yang tahu mungkin hantu perempuan itu hamil karena dijebak oleh teman baiknya, mungkin juga teman yang baik membunuh hantu perempuan hamil itu"
Mata Lin Huayu masih fokus membaca berita tentang pembakaran di desa Dachen.
Nafas Hua Chenran sedikit terhenti, mendengar spekulasi yang dikatakan oleh Lin Huayu, lalu dia berkata
"Spekulasi yang terakhir agak bagus, pertahankan otakmu yang sekarang"
"Aku tahu, jangan terlalu memujiku"
Lin Huayu berkata dengan suara yang malu-malu.
"Nenek mu memuji!"
Hua Chenran berkata sambil memutar matanya dengan malas.
Melihat ke arah handphone dia berpikir sebentar dan berkata
"Oh...ya..Huayu, jika kamu keluar nanti tolong belikan handphone untukku. Aku sudah lama tidak menggunakan handphone, sampai sekarang aku masih belum membeli yang baru"
Kemudian dia melemparkan kartu ATM ke Lin Huayu.
Lin Huayu menangkap kartu ATM itu dan berkata dengan sungguh-sungguh
"Tenang saja! Serahkan saja padaku"
Suara handphone bergetar terdengar dan Lin Huayu segera mengangkatnya. Terlihat dia berbicara dengan begitu serius untuk pertama kalinya, apakah ada masalah?
Menutup telepon, Lin Huayu memandang Hua Chenran dan berkata dengan nada sedih
"Oh Xio ran, apa yang harus kulakukan, ulangan bulanan di kelas kami akan dilakukan besok.
Oh... hidup damai ku...."
Tiga garis hitam muncul di wajahnya, Hua Chenran mengira, ada apa sehingga membuat temannya membuat ekspresi begitu serius, ternyata ulangan bulanan, lalu dia pun menendang Lin Huayu ke bawah dan badannya menyentuh lantai. "Pergi, kamu hanya menganggu istirahatku hari ini"
"Xio ran!!!"
Lin Huayu berkata dengan marah, sambil menghentakkan kakinya.
Kemudian dia pergi keluar dari kamar Hua Chenran.
Turun dari kasur perlahan, Hua Chenran mengunci pintu lalu masuk ke ruang Xuantian dan terus berkultivasi.
Keesokan harinya,
Bangun dari tidur nyenyak, Hua Chenran merasa tubuhnya mulai lebih ringan dan nyaman, mungkin ini karena dia berkultivasi dan minum air lingquan.
Memegang perutnya, Hua Chenran turun dari tempat tidur, lalu perlahan berjalan ke arah dapur.
Dalam perjalanan, sebenarnya dia ingin pergi ke mall dan membeli sendiri beberapa pakaian untuk anak bayinya yang akan lahir.
Tapi urusan pembelian baju semuanya sudah diselesaikan oleh Sun Lili.
Beberapa hari lagi kandungan ini akan menjadi penuh 9 bulan, artinya dia akan segera melahirkan.
Semua orang di villa ini sekarang melarangnya melakukan sesuatu, jadi ini adalah masakan terakhir yang bisa dibuat olehnya sendiri.
Sampai ke dapur tidak ada orang satupun, Hua Chenran memasak dengan tenang dan setelah hampir setengah jam, masakannya sudah siap. Kemudian dia memakannya perlahan-lahan, selesai makan Hua Chenran kembali berjalan ke kamar.
Setelah berbaring, Hua Chenran melihat perutnya dengan penuh perhatian, sepertinya perutnya lebih besar dari perempuan hamil lainnya yang dia lihat di TV.
Apakah karena terlalu banyak memakan makanan yang mengandung energi spiritual?
Kandungan ini mulai terlihat lebih besar dan berbeda dari yang lainnya, saat memasuki bulan ke 8.
Kehidupan Hua Chenran sekarang hanya makan dan tidur, tidak diizinkan melakukan apapun yang melelahkan. Bahkan kamar untuk bersalin sudah disiapkan oleh Mei dan Sun Lili. Jika Hua Chenran tidak mengatakan bahwa dia ingin bayinya nanti tinggal di kamarnya, mungkin mereka berdua akan mendekorasi kamar bayi untuk anaknya.
Karena tidak ada yang bisa dilakukan, Hua Chenran memutuskan untuk masuk ke ruang Xuantian dan berkultivasi, 2 hari berlalu.
Hua Chenran merasa dia akan menerobos, dia kembali menutup matanya dan melanjutkan kultivasi.
Sehari kemudian dia berhasil menerobos ke tahap pemurnian qi tingkat 2, tubuhnya sekarang terasa lebih ringan dan nyaman.
Keluar dari ruang Xuantian dia melihat ke arah pintu yang agak terbuka, semua orang pasti mengkhawatirkan dirinya sekarang.
"Xio ran...!!!, Kamu dimana? Jika kamu tidak keluar, handphone ini akan menjadi milikku"
Teriakan Lin Huayu bergema ke seluruh villa.
"Itu handphone ku, kirimkan ke kamarku sekarang!!!"
Hua Chenran juga berkata dengan teriakannya.
Mendengar suara Hua Chenran, Lin Huayu segera masuk ke kamar dan bertanya berbagai macam pertanyaan
"Xio ran kemana saja kamu 2 hari ini? Kami mencarimu ke seluruh villa, tapi tidak ditemukan"
"Aku hanya jalan-jalan ke seluruh villa, aku bosan jadi...."
Hua Chenran menjawab dengan wajah sedih dan penuh keluhan.
"Ini handphone baru"
Lin Huayu meletakkan kotak handphone di samping Hua Chenran.
Membuka kotaknya Hua Chenran mulai memeriksa handphone barunya, ternyata sangat mudah digunakan dan fiturnya agak mewah.
"Terimakasih"
Belum Lin Huayu menjawab suara Mei dan Sun Lili terdengar
"Xio ran untungnya kamu sudah kembali"
Mei melihat Hua Chenran dengan wajah lega.
"Xio ran... untungnya kakak belum memanggil polisi"
Melihat Hua Chenran baik-baik saja, Sun Lili terlihat lega.
Hendak menjawab untuk menenangkan Mei dan Sun Lili, wajah Hua Chenran agak berkerut kesakitan. Tiba-tiba perutnya terasa sangat sakit dan ada yang menendang dan keluar dari perutnya
"Kakak Lili sepertinya aku akan melahirkan"
"Apa....?"
Ketiganya terkejut dengan perkataan Hua Chenran.
Sun Lili mengambil handphone dan memanggil Ling untuk membawa bidan karena Hua Chenran akan segera melahirkan.
26 September, Kamar Hua Chenran.
"Lebih kuat dan mendorong lebih keras, kepala anaknya sudah terlihat"
Bidan berkata dengan gembira sambil menyemangati dan memberi instruksi kepada Hua Chenran
Mendengar perkataan bidan Hua Chenran mendorong lebih keras, tangannya memegang erat sisi tempat tidur nya "ah...."
beberapa menit kemudian,
Dia merasa seperti longgar dan sesuatu keluar dari tubuhnya
Hanya dalam beberapa saat, suara
Tangisan bayi yang kuat terdengar ke seluruh ruangan.
"Lahir....bayi laki-laki yang cantik"
Bidan berkata dan mulai membersihkan bayinya.
Hua Chenran tersenyum bahagia, akhirnya....tapi dia merasa ada satu lagi yang menendang dan berusaha keluar dari perutnya
"Bidan...ada..ah...."
"Ada satu lagi...teruskan, lebih kuat.
Kepalanya mulai terlihat..."
Bidan terus menyemangati dan memberi instruksi
Hanya lima menit kemudian...
Segera suara tangisan bayi lainnya terdengar di seluruh ruangan.
"Lahir....ini kembar laki-laki"
Kata bidan dengan senyum bahagia, yang terlihat sangat jelas di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
~Anyelir~
xio ran: apa kakak may pernah makan racun tikus?(dengan wajah polos tanpa dosa!)
2023-06-04
0
Ida Blado
kasihan udh piyek di bikin hamil,anak kembar lgi,,, paling sebel
2023-05-12
0
Taehyung My Husband💜
Waaah aku ikut seneng selamat yaaa
2021-06-21
0